1. Pra Anestesi
Diagnosa : □ Cemas IMPLEMENTASI
□ Mengkaji tingkat kecemasan
□ Mendorong klien untuk mengungkapkan rasa
cemas
□ Memberi informasi tentang prosedur anestesi
sesuai kewenangan penata anestesi
□ Menganjurkan klien untuk nafas dalam
□ Mengukur tanda-tanda vital klien
□ Kolaborasi pemberian obat anti-cemas
□ Nyeri Akut □ Mengkaji skala nyeri
□ Memberikan lingkungan nyaman dan tenang
□ Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam
□ Kolaborasi pemberian obat analgetik
2. Intra Anestesi
Diagnosa : □ Risiko gangguan IMPLEMENTASI
keseimbangan cairan
□ Memonitor cairan pre anestesi yang
sudah masuk
□ Mengukur tanda-tanda vital
□ Memonitor tetesan cairan infus
□ Kolaborasi dengan dokter anestesi dalam
pemberian cairan koloid/produk darah jika
perlu
□ Risiko pola nafas tidak efektif □ Menjaga jalan nafas pasien dan kecukupan
oksigenasi pasien (minute volume)
□ Pastikan airway (ETT/LMA/sungkup)
terpasang dengan baik
□ Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
usaha respirasi
□ Monitor pola nafas
3. Post Anestesi
Diagnosa : □ Gangguan rasa nyaman mual IMPLEMENTASI
muntah
□ Menanyakan klien keluhan mual dan
monitor tanda mual
□ Mengatur posisi kepala miring
□ Memonitor tanda-tanda vital
□ Kolaborasi pemberian obat antiemetik
□ Resiko jatuh □ Mengunci roda tempat tidur
□ Memposisikan tempat tidur pada posisi
terendah
□ Memasang gelang kuning sebagai tanda
resiko jatuh
□ Memonitoring selama pemulihan