Anda di halaman 1dari 4

Bismillaahirrahmaanirrahiim

PROSEDUR PELAKSANAAN PRE SEDASI DAN ANESTESI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSUD MEURAXA 065-ANE-2019 1/2
01
KOTA BANDA ACEH

Ditetapkan,
Direktur RSUD Meuraxa
Tanggal Terbit : Kota Banda Aceh
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
21 Dzulhijjah 1440 H dr. Fuziati, Sp. Rad
22 Agustus 2019 M Pembina Tk I
NIP. 19631022 199701 2 002

Sedasi adalah suatu tindakan penggunaan agent – agent


farmakologik untuk menghasilkan depresi tingkat kesadaran secara
cukup sehingga menimbulkan rasa mengantuk dan menghilangkan
rasa kecemasan tanpa kehilangan komunikasi verbal yang dilakukan
PENGERTIAN diluar kamar operasi.
Anestesi adalah suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika
melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang
menimbulkan rasa sakit pada tubuh

Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam pelaksanaan


TUJUAN pelayanan anestesi dan sedasi

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa


KEBIJAKAN Nomor : 445/192.a/2019 tanggal 30 April 2019 tentang Pelayanan
Anestesi di Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Kota Banda Aceh.

PROSEDUR PROSEDUR PELAKSANAAN PRE SEDASI DAN ANESTESI


1. Tim anestesi melakukan pengevaluasian prosedur pre sedasi,
evaluasi ini meliputi :
a. Tim anestesi melakukan cucitangan sebelum dan selama
prosedur & Tindakan
b. Pengecekan Identitas pasien
c. Melakukan identifikasi prosedur yang akan dilakukan
d. Menanyakan riwayat kesehatan sekarang
e. Menanyakan riwayat kesehatan terdahulu, terutama riwayat
epilepsy pada anak, Astma, Hipertensi, Diabetes, dll
f. Menanyakan kepada pasien dan keluarga tentang obat –
obatan yang pernah dikonsumsi, tanyakan juga riwayat allergi
obat – obatan
g. Menanyakan kepada pasien dan keluarga tentang waktu
makan minum terakhir
h. Dokter anestesi melakukan pemeriksaan fisik terfokus pada
tanda – tanda vital, evaluasi jalan nafas, auskultasi jantung
paru
i. Dokter anestesi meminta hasil pemeriksaan penunjang medis,
diantaranya pemeriksaan laboratorium, radiologi, EKG
j. Tim anestesi menanyakan tentang Informed concent
k. Tim anestesi melakukan edukasi pasien & keluarga tentang
resiko, manfaat dan alternative tindakan yang diperlukan
l. Tim anestesi mencatat hasil temuan didalam rekam medis
pasien
2. Perawat anestesi melakukan penyiapan obat – obatan sedasi,
diantaranya :
a. Propofol 1 – 2 mg/kg (orang dewasa) atau 2 – 3 mg/kg (anak –
anak)
b. Midazolam
c. Ketamin
d. Spuit 3, 5, dan 10cc
e. Oksigen source
f. Marker bag oksigen ukuran anak – anak, dewasa
g. Tensimeter
h. Stetoskop
i. Temp rectal
3. Tim anestesi melakukan pemantauan dan pencatatan intra
operatif/ intra prosedur
a. Tim anestesi memastikan bahwa pasien berada di posisi
operasi atau prosedur yang benar
b. Dokter anestesi melakukan reevaluasi ulang kesiapan pasien,
obat – obatan dan suplai oksigen
c. Perawat anestesi melakukan pemberian obat – obatan sesuai
instruksi dokter anestesi
d. Tim anestesi melakukan pemantauan intra prosedur, yang
meliputi :
1)Pemantauan tingkat kesadaran pasien (dinilai dari respon
terhadap stimulus nyeri)
2)Pemantauan saturasi oksigen dengan menggunakan pulse
oksimetri
3)Pemantauan sirkulasi tekanan darah, meliputi pengukuran
tekanan darah, frekuensi denyut jantung setiap 5 menit
sekali
4)Pemantauan temperature
5)Pemantauan tentang jenis dan jumlah cairan intravena yang
digunakan (input)
6)Pemantauan tentang jenis dan jumlah cairan intravena yang
dikeluarkan (output)
7)Pemantauan tentang kejadian yang tidak biasa selama
pemberian anestesi
8)Pemantauan peralatan oksigenasi berikut teknik dan lokasi
pemasangannya
a. Tim anestesi melakukan evaluasi pasien setiap 5 menit sekali.
b. Tim anestesi melakukan pencatatan hasil pemantauan dalam
laporan pemberian sedasi di rekam medis pasien
4. Tim anestesi melakukan pemantauan dan pencatatan pasien post
sedasi, pemantauan tersebut antara lain :
a. Melakukan evaluasi pasien setelah keluar dari ruang tindakan
b. Tim anestesi mendampingi pasien selama pasien dipindahkan
ke ruangan observasi
c. Tim anestesi melakukan pencatatan terhadap kondisi umum
pasien
d. Anggota tim anestesi harus tetap tinggal di ruang pulih sadar
sampai tanggungjawab perawatannya diserahkan ke perawat
ruangan
e. Tim anestesi melakukan pengevaluasian dan pemantauan
kondisi secara kontinyu, meliputi :
1) Pencatatan sesuai kronologis mengenai tanda vital
(oksigenasi, jalan nafas, sirkulasi, temperature) dan tingkat
kesadaran pasien setiap 5 menit
2) Pencatatan sesuai kronologis mengenai obat – obatan yang
diberikan, dosis, dan jalur pemberiannya
3) Jenis dan jumlah cairan intravena yang diberikan, termasuk
produkdarah
f. Tim anestesi melakukan pencatatan hasil evaluasi di lembar
pemberian sedari pasien di rekam medis pasien
g. Dokter anestesi dapat melaksanakan Supervisi medis secara
umum dan koordinasi perawatan pasien
5. Tim anestesi melakukan evaluasi / kriteria pemulihan dari
pemberian sedasi
a. Tim anestesi melakukan penilaian berdasarkan skala
ALDRETE

NO NILAI 2 1 0

1. Kesadara Sadar, Dapat Tidak dapat


n Orientasi dibangun dibangunka
baik kan n

2. Warna Merah Pucat sianosis


kulit & muda /
Mukosa pink

3. Aktivitas 4 2 Tidak ada


ekstremitas ekstremit ekstremitas
bergerak as bergerak
bergerak

4. Respirasi Bias napas Nafas Apneau/


dalam dan dangkal, obstruksi
batuk sesak
nafas

5. Kardiovas Tek.darah Tek.dara Tek.darah


kuler berubah h berubah >
<20 % berubah 50%
20 – 30
%

Catatan :
a. Nilai 7 – 10 Pasien dapat dipindahkan ke ruang perawatan.
b. Nilai < 7 Pasien dipindahkan ke perawatan Intensif (ICU).
1. Instalasi Bedah Sentral
UNIT TERKAIT 2. Unit Layanan Anestesi Terintegrasi

Anda mungkin juga menyukai