Anda di halaman 1dari 3

Anestesi Lokal

No. Dokumen : 37/UKP/PKMDA/VI/2017

No. Revisi :00


SOP
Tanggal Terbit : 18 Juni 2017

Halaman :1/3

Puskesmas Irwansyah,SKM.MM
Dasan Agung Nip: 19640529 198703 1 007

Anestesi lokal adalah tindakan menghilangkan nyeri/sakit secara lokal tanpa disertai
1. Pengertian
hilangnya kesadaran.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah petugas dalam melakukan tindakan anestesi lokal.

1. Keputusan Kepala Puskesmas Dasan Agung Nomor 120 tentang Jenis-Jenis Pembedahan
Minor Yang Dapat Dilakukan Di Puskesmas.
3. Kebijakan
2. Keputusan Kepala Puskesmas Dasan Agung Nomor tentang Monitoring Status
Fisiologi Pasien Selama Pemberian Anestesi Lokal dan Sedasi.
1. Chris Tanto et all. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Keempat,Jilid Kedua. Penerbit
Media Aesculapius. FKUI. Jakarta. 2014.
4. Referensi 2. Siregar M.B, Bachsinar B. Atlas Berwarna dan Dasar-Dasar Bedah Minor. Edisi I
(Revisi). Widya Medika. Jakarta. 1995.
3. William De Jong et all. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3. EGC. Jakarta. 2005.
5. Prosedur 1. Alat :
a. Alat tulis.
b. Register pasien.
c. Rekam medik.
2. Bahan :
a. Spuit 1 ml 1 buah.
b. Spuit 3ml 1buah.
c. Lidocain 2 % 1 ampul.
d. Kapas alkohol.
e. Larutan iodin
6. Langkah-langkah Anestesi lokal dengan menggunakan lidocain
1. Petugas mempersiapkan alat dan bahan:
a. Lidocain 2% atau lidocain compositum (lidocain dan epinephrine).
b. Spuit jarum suntik 1 ml atau 3 ml.
c. Kapas alkohol 70%.
d. Larutan Iodin Povidon 10%.
2. Petugas memastikan bukan merupakan kontraindikasi Jika menggunakan lidocain
compositum (kombinasi epinephrine), meliputi:
a. Organ akral (end organ), misalnya telinga, jari tangan dan kaki, cuping hidung dan
penis.
b. Penderita lanjut usia (geriatri).
c. Penderita hipertensi.
d. Penderita penyakit kardiovaskular.
e. Penderiata diabetes melitus.
f. Penderita tirotoksikosis.
g. Infiltrasi,blok sarat, blok spinal pada persalinan spontan dengan bayi yang belum
lahir.
3. Petugas mempersiapkan pasien :
a. Identitas pasien.
b. Memberitahukan pasien/keluarga atas tindakan yang akan dilakukan dengan
pengisian lembar persetujuan tindakan medis (informed consent).
c. Mempersilakan pasien untuk posisi berbaring yang nyaman.
4. Petugas memilih teknik anestesi:
Tiga teknik pilihan dalam anestasi lokal dengan lidokain:
a. Teknik Infiltrasi : penyuntikan lidokain langsung diarahkan di sekitar tempat lesi ,
luka, atau insisi. Cara yang sering digunakan adalah blokade lingkar dan obat
disuntikan intradermal atau subkutan.
b. Teknik Field Block: Obat ditempatkan pada cabang-cabang sarat yang lebih besar
mengelilingi daerah tindakan.
c. Teknik Block saraf: Obat ditempatkan pada batang sarat yang besar,sehingga daerah
yang dilayani (distal) sarat yang bersangkutan akan teranestesi.

LANGKAH I (TEKNIK INFILTRASI):


Untuk lesi-lesi permukaan (superfisialis)
1. Petugas membersihkan sekitar luka dengan antiseptik.
2. Petugas memasukan lidocain ke dalam spuit jarum suntik.
3. Petugas menusukan jarum suntik menyusur kulit secara subkutan.
4. Petugas melakukan aspirasi.
5. Petugas menyuntikkan perlahan-lahan sambil mencabut jarum, bila tidak masuk
pembuluh darah.
6. Petugas saat mencabut jarum pada jarak tertentu, dilakukan aspirasi kembali dan
penyuntikkan, demikian seterusnya sampai daerah yang dimaksud selesai dianestesi.
7. Petugas melakukan pengurutan pada tempat yang telah dianestesi agar zat anestetik
merata sambil menunggu kerja obat..

LANGKAH II (TEKNIK FIELD BLOCK) :


Digunakan pada pengangkatan lesi kecil hingga sedang.
1. Petugas mmbersihkan sekitar luka dengan antiseptik.
2. Petugas memasukan lidocain ke dalam spuit jarum suntik.
3. Petugas menusukan jarum suntik, arahkan pada satu sisi daerah yang akan dianestesi.
4. Petugas melakukan aspirasi.
5. Petugas menyuntikkan obat sambil jarum ditarik mundur.
6. Petugas menarik jarum tapi tidak sampai habis lalu menyuntikan ke arah yang bersudut
dengan arah suntikan pertama (sisi lain dari lesi).
7. Petugas melakukan aspirasi.
8. Petugas menyuntikan obat sambil jarum ditarik mundur.
(Petugas mengulangi prosedur diatas pada benjolan satunya)
9. Petugas menyuntikan obat dengan ujung-ujung suntikan pada kedua sisi bertemu dengan
ujung suntikan yang dibuat pada benjolan lainnya.
10. Bila perlu, petugas memberikan suntikan pada lapisan yang lebih dalam atau pada
jaringan di bawah lesi.

LANGKAH III (TEKNIK BLOK SYARAF) :


Biasa digunakan untuk tindakan yang agak luas.
1. Petugas membersihkan sekitar luka dengan antiseptik.
2. Petugas memasukan lidocain ke dalam spuit jarum suntik.
3. Petugas memasukan jarum suntik pada daerah proksimal dari daerah yang akan
dilakukan tindakan.
4. Petugas menanyakan pada pasien apakan merasa kesemutan pada saat jarum ditusukkan (
jika merasa kesemutan berarti posisi suntikan sudah tepat).
5. Setelah suntikan selesai, petugas melakukan masase (pijatan pada daerah suntikan untuk
membantu penyerapan obat.
6. Petugas mengalihkan perhatian pasien misalnya dengan diajak bicara sambil melakukan
tes apakah obat sudah bekerja, dengan menusuk daerah yang akan dilakukan tindakan
dengan benda tajam seperti jarum.
7. Bila pasien tidak kesakitan, berarti blok berhasil.

7. Bagan Alir
Petugas mempersiapkan alat
dan bahan
Petugas memastikan bukan merupakan
kontraindikasi Jika menggunakan lidocain
compositum

Petugas mempersiapkan pasien

Petugas memilih teknik


anestesi

8. Hal-hal yang perlu 1.Riwayat penyakit pasien.


diperhatikan 2.Keadaan umum pasien.
1. Ruangan Kesehatan Umum.
2. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut.
9. Unit Terkait 3. Ruangan KIA/KB.
4. Ruangan Persalinan dan Pasca Salin
5. Ruangan Kesehatan anak..
1. Register Pasien.
10. Dokumen Terkait
2. Rekam Medik.

No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan


11. Rekaman Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai