Anda di halaman 1dari 3

ANESTESI LOKAL DAN SEDASI

(INFILTRASI, BLOK SARAF LOKAL, TOPIKAL)


No. Dokumen : 441/101/UKP/PKM-TRT/I/2023
S
No. Revisi : 000
O
Tanggal Terbit : 10 Januari 2023
P
Halaman : 1/3
UPTD
PUSKESMAS AHMAD SAFWAN
NIP. 197312311993031029
TERATAK

1. Pengertian Pemberian anestesi lokal dan sedasi adalah tindakan mengurangi atau menghilangkan rasa
sakit atau nyeri secara lokal tanpa disertai hilangnya kesadaran.
2. Tujuan Mengurangi rasa tidak nyaman atau rasa sakit pada saat tindakan tertentu dilakukan,
misalnya pada saat penjahitan atau pembedahan minor.
3. Kebijakan 1. SK Kepala UPTD Puskesmas Teratak Nomor 440/003/PKM-TRT/2023 tentang Jenis-
jenis Pelayanan Yang Tersedia.
2. SK Kepala UPTD Puskesmas Teratak Nomor 440/086/SK/PKM-TRT/I/2023 tentang
Tenaga Kesehatan Yang Mempunyai Kewenangan Melakukan Sedasi dan Anestesi
Lokal di UPTD Puskesmas Teratak.
3. SK Kepala UPTD Puskesmas Teratak Nomor.440/087/SK/PKM–TRT/I/2023 tentang
Jenis-Jenis Sedasi Dan Anestesi Lokal di UPTD Puskesmas Teratak
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07/Menkes/1186/2022
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama.
2. Permenkes RI No 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
5. Prosedur a. Anestesi infiltrasi
1. Petugas melakukan identifikasi pasien
2. Petugas melakukan kebersihan tangan
3. Petugas memakai APD sesuai dengan indikasi tindakan
4. Petugas menanyakan riwayat alergi pasien terhadap obat anestesi
5. Petugas melakukan informed consent
6. Petugas meminta pasien untuk berbaring
7. Petugas memilih obat untuk anestesi (lidokain 0,5-1% dengan atau tanpa epinefrin)
8. Petugas melakukan aspirasi obat anestesi, tergantung tempat yang akan di anestesi dan
banyaknya cairan yang akan diambil (5-10 ml)
9. Petugas melakukan disinfeksi area yang akan di injeksi dengan kapas alkohol
10. Petugas menggunakan spuit jarum halus untuk melakukan infiltrasi
11. Petugas memposisikan jarum di tempat yang akan dimasuki (untuk luka di ujung luka
dan segaris dengan axis longitudinalnya, untuk tumor kecil atau lesi kulit di kedua sisi
area yang akan diangkat, di luar tumor). Pegang daerah kulit yang akan disuntik,
kemudian tusukkan ujung jarum suntik dalam posisi miring 45 derajat. Jika jarum sudah
masuk semuanya, pegangan tangan dilepaskan
12. Petugas mengkonfirmasi dengan aspirasi bahwa jarum tidak masuk ke vena. Bila tidak
ada darah, larutan anestesi diinjeksikan. Bila ada darah, pindahkan/belokan ke area
lainnya
13. Petugas membuat depot subkutan dari anestesi lokal dengan injeksi secara perlahan
(tarik kembali jarum secara perlahan). Pertama injeksi area kutan, lalu injeksikan di
tempat yang lebih dalam. Untuk eksisi atau batas jahitan luka, depot subkutan harus
dibuat di jaringan subkutis di batas luka. Untuk eksisi tumor, injeksi harus dilakukan di
sekitar kulit yang akan di eksisi dengan bentuk diamond (blok area). Depot juga dibuat
di bawah tumor dan membuatnya makin terlihat ke atas. Setelah larutan semuanya sudah
diinjeksikan pada area operasi, jarum dicabut perlahan-lahan dan kulit daerah bekas
tusukam ditekan dengan menggunakan kapas alkohol.
14. Petugas melakukan observasi pasien untuk alergi atau reaksi keracunan saat
memasukkan obat anestesi.
15 Petugas menunggu sampai semua stimulus nyeri yang diberikan teranestesi sebelum
memulai tindakan operasi. Tanyakan pada pasien apakah masih nyeri atau rasa baal. Bila
tidak ada rasa nyeri, lanjutkan dengan tindakan operasi/bedah lainnya
16 Setelah selesai petugas melepas APD
17 Petugas melakukan kebersihan tangan

b. Blok saraf lokal (metode Oberst)


1. Petugas melakukan identifikasi pasien
2. Petugas melakukan kebersihan tangan
3. Petugas memakai APD sesuai dengan indikasi tindakan
4. Petugas menanyakan riwayat alergi pasien terhadap obat anestesi
5. Petugas melakukan informed consent
6. Petugas meminta pasien untuk berbaring
7. Petugas melakukan aspirasi 2 ml anestesi lokal
8. Petugas mendisinfeksi area yang akan diinjeksi
9. Petugas menusukkan jarum halus adalah dorsal ke satu sisi ke dasar falang, distal
dari sendi metakarpofalangeal atau sendi metatarsofalangeal. Arah dimana jarum diinjeksi
adalah dari dorsal menuju ke palmar atau plantar
10.Petugas mengInfiltrasi dengan injeksi 0,5 ml sejajar dengan cabang saraf sensori. Injeksi
perlahan untuk memastikan bahwa tidak ada ketegangan yang berlebihan di jaringan
sekitarnya
11.Masukkan jarum lebih ke dalam ke arah volar dan injeksikan di tempat cabang saraf
sensori volar lagi anestesi lokal sebanyak 0,5 ml. Tarik jarum ke titik tepat di bawah kulit
Dengan menggunakan titik masuk original, masukkan jarum ke arah dorsal dari falang, di
bawah kulit, melewati sisi sebelahnya dari jari tangan atau jari kaki dan buat depot
subkutan sebanyak 0,5 ml setinggi titik masuk kedua
12. Berikan anestesi menurut langkah 6-9 di nervus sensorik dorsal dan volar
di sisi kontralateral dari falang
13. Petugas menunggu 5-10 menit sampai anestesi menghasilkan efek anestesi
14. Setelah selesai petugas melepas APD
15. Petugas melakukan kebersihan tangan

c. Anestesi topikal dengan Ethyl chloride spray


1. Petugas melakukan identifikasi pasien
2. Petugas melakukan kebersihan tangan
3. Petugas memakai APD sesuai dengan indikasi tindakan
4. Petugas menanyakan riwayat alergi pasien terhadap obat anestesi
5. Petugas melakukan informed consent
6. Petugas memberikan agen anestesi topikal sesuai indikasi di bagian yang diperlukan
7. Setelah selesai petugas melepas APD
8. Petugas melakukan kebersihan tangan

d. Sedasi per oral dengan sediaan Diazepam tablet 2 mg


1.Petugas melakukan identifikasi pasien
2. Petugas melakukan kebersihan tangan
3. Petugas memakai APD sesuai dengan indikasi tindakan
4. Petugas menanyakan riwayat alergi pasien terhadap Diazepam
5. Petugas melakukan informed consent
6.Petugas menyiapkan obat yang akan diberikan dengan terlebih dahulu mengecek perintah
pada rekam medis dan tanggal kadaluarsa obat
7.Petugas memberikan obat sesuai dengan dosis dan petunjuk rekam medis
8. Setelah selesai petugas melepas APD
9. Petugas melakukan kebersihan tangan

e. Sedasi injeksi dengan sediaan Diazepam injeksi 5 mg/ml


1 .Petugas melakukan identifikasi pasien
2. Petugas melakukan kebersihan tangan
3. Petugas memakai APD sesuai dengan indikasi tindakan
4. Petugas menanyakan riwayat alergi pasien terhadap Diazepam
5. Petugas melakukan informed consent
6.Petugas menyiapkan obat yang akan diberikan dengan terlebih dahulu mengecek perintah
pada rekam medis dan tanggal kadaluarsa obat
7.Petugas memberikan obat sesuai dengan dosis dan petunjuk rekam medis
8. Setelah selesai petugas melepas APD
9. Petugas melakukan kebersihan tangan

7. Unit 1. Ruang Tindakan dan Gawat Darurat


Terkait 2. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Ruang Persalinan
4. Ruang Kesehatan Ibu dan KB
5. Puskesmas Pembantu
6. Polindes
8. Dokumen 1. Rekam Medis
Terkait 2. Lembar Informed Consent
3. Lembar monitoring anestesi
4. Buku register pasien tiap ruangan

Anda mungkin juga menyukai