Anda di halaman 1dari 6

PELAYANAN ANASTESI LOKAL

No. Dokumen : 800/


/PKM/AKR/SOP/III/2023
SOP
No. Revisi :

Tanggal Terbit : 6 Januari 2023

Halaman : 1/6

UPT Hj.ELSA MARIANA,S.ST


PUSKESMAS NIP: 198006042006042018
MANDALAWANGI
1. Pengertian Pemberian anastesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa sakit
atau nyeri secara lokal tanpa disertai hlangnya kesadaran.
Pemberian anastesi lokal dapat dengan tekhnik:
 Anastesi permukaan adalah pengolesan atau penyemprotan
analgetik lokal diatas selaput mukosa seperti mata, hidung,
faring.
 Anastesi infiltrasi adalah penyuntikan larutan analgetik lokal
langsung diarahkan disekitar tempat lesi, luka atau insisi. cara
infiltrasi yang serng digunakan adalah blokade lingkar dan
larutan obat disuntikan intradermal atau subcutan.
 Anastesi blok adalah penyuntikan analgetik lokal langsung ke
saraf utama atau pleksus saraf.
 Anastesi regional intravena adalah penyuntikan larutan
analgetik lokal intravena.
Obat anastesi lokal/regional adalah obat yang menghambat hantaran
saraf bila dikenakan secara lokal. anastesi lokal idealnya adalah yang
tidak mengiritasi atau merusak jaringan secara permanen, batas
keamanan lebar, mula kerja singkat, masa kerja cukup lama, larut
dalam air, stabil dalam larutan, dapat disterilkan tanpa mengalami
perubahan dan efeknya reversibel.
Contoh obat anastesi lokal
 Lidokain (liqnikaon, xylocain) adalah anestesi lokal kuat yang
digunakan secara topikal dan suntikan. Efek anestesi lebih kuat,
cepat, ekstensif dibanding prokain
 Lidokain Compositum adalah anastesi local yang biasa
digunakan dalam kedokteran gigi. Masa kerja yang
diperpanjang dengan adanya adrenalin sebagai vasokonstriktor.
 Bupivakain adalah anestetik golongan amida dengan mula
kerja lambat dan masa kerja panjang.
 Chlor Ethyl Spray adalah cairan yang dapat digunakan untuk
mencegah rasa sakit yang diakibatkan suntikan, prosedur
operasi, ataupun nyeri otot mendalam.
2. Tujuan 1. Untuk menghilangkan rasa sakit sementara ketika melakukan
tindakan bedah minor dan berbagai prosedur lainnya yang
menimbulkan rasa sakit pada tubuh
2. Sebagai pedoman dalam pemberian anestesi lokal pada saat
melakukan tindakan bedah minor dan prosedur lainnya yang
menimbulkan rasa sakit
3. Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Mandalawangi No :
800/…./PKM/KEP/III/2023 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan HK.01.07/MENKES/1186/2023 tentang


Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama

5. Prosedur/ 1. Petugas mempersiapkan menggunakkan APD


Langkah- 2. Petugas mengidentifikasi pasien ,mencocokkan identitas pasien
dengan rekam medis.
Langkah
3. Petugas menganamnesa pasien
4. Petugas mencatat anamnesa pasien ke rekam medis
5. Petugas memberikan informed consent pada pasien dan keluarga
tentang tindakan anastesi yang akan dilakukan
6. Pasien menandatangani lembar informed consent setelah diberi
informed consent oleh petugas
7. Petugas memposisikan luka pasien yang akan dilakukan anestesi
8. Petugas mempersiapkan alat dan bahan steril untuk melakukan
tindakan anastesi
9. Petugas mencuci tangan dengan 7 langkah mencuci tangan
10. Petugas menggunakan sarung tangan steril
11. Petugas mengambil obat anastesi dengan menggunakan spuit
dibantu dengan operator lain yang membukakan obat anestesi
12. Petugas memberikan informasi kalau akan segera dilakukan
penyuntikan pembiusan untuk menghilangkan rasa sakit
13. Petugas menyuntikkan obat anastesi lokal langsung ke lesi,luka
dan sekitarnya secara blokade lingkar dan obat disuntikan secara
intraosseus, intraligamen, dan intradermal atau subcutan
14. Petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anastesi bereaksi dan
pasien sudah tdak merasakan sakit pada luka dan sekitarnya
15. Petugas menanyakan pada pasien dengan memberikan
rangsangan nyeri pada sekitar luka apakah masih nyeri atau tidak
dan sudah merasa baal/kesemutan pada kulit sekitar luka.
16. Setelah pasien tidak merasa nyeri operator membersihkan luka
yang terkena kotoran dengan larutan NaCl 0,9 %
17. Petugas melakukan tindakan bedah minor atau tindakan lainnya
18. Petugas mencuci tangan, dan mencatat hasil pemeriksaan dan
tindakan di kartu status/rekam medis
6. Diagram Alur
Petugas mengidentifikasi pasien

Lakukan anamnesa terhadap pasien


serta lakukan pemeriksaan vital sign

Catat hasil anamnesa, pemeriksaan


kedalam rekam medis sesuai SOAP

Petugas memberikan informed consent pada


pasien dan keluarga, dan di tandatangani oleh
pasien dan pihak keluarga

Petugas mencuci tangan dengan 7 langkah


mencuci tangan, kemudian menggunakan sarung
tangan steril

Petugas menempatkan pasien di ruang tindakan,


memposisikan luka yang akan dilakukan anestesi
agar terlihat kasat mata

Petugas mempersiapkan alat dan bahan steril


untuk melakukan tindakan anestesi

Petugas memberikan informasi kalau


akan segera dilakukan penyuntikan
pembiusan

Setelah dilakukan anastesi, petugas menunggu 1-2


menit sampai obat anestesi bereaksi

Setelah pasien tidak merasa nyeri petugas


membersihkan luka yang terkena kotoran
dengan larutan NaCl 0,9 %

Catat di dalam rekam


Petugas melakukan tindakan bedah medis
minor

7. Hal-Hal yang
Perlu
Diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Ruang Tindakan Gawat Darurat
2. Ruang Persalinan
3. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
9. Rekaman
Historis Tanggal mulai
No. Yang dirubah Isi perubahan
diberlakukan
Perubahan
PELAYANAN ANASTESI LOKAL
No. Dokumen : 800/
/PKM/SOP/III/2023
DAFTAR
No. Revisi :
TILIK
Tanggal Terbit : 6 Januari 2023

Halaman : 5/6

UPT Hj.ELSA MARIANA,S.ST


PUSKESMAS NIP: 198006042006042018
MANDALAWANGI

Daftar Tilik

Unit : ……………………………………………………………………………..
Nama Petugas : ……………………………………………………………………………..
Tanggal Pelaksanaan : ……………………………………………………………………………..

No Langkah Kegiatan Ya Tidak


1 Apakah petugas mengidentifikasi pasien, mencocokkan identitas
pasien dengan rekam medis
2 Apakah petugas menganamnesa pasien
3 Apakah petugas mencatat anamnesa pasien ke rekam medis

4 Apakah petugas memposisikan luka pasien yang akan dilakukan


anastesi terlihat kasat mata
5 Apakah petugas memberikan informed consent pada pasien dan
keluarga tentang tindakan anastesi yang akan dilakukan
6 Apakah Pasien menandatangani lembar informed consent setelah
diberi informed consent oleh petugas
7 Apakah petugas mempersiapkan alat dan bahan steril untuk
melakukan tindakan anastesi
8 Apakah petugas mencuci tangan dengan 6 langkah mencuci tangan
9 Apakah petugas menggunakan sarung tangan steril
10 Apakah petugas mengambil obat anastesi dengan menggunakan spuit
dibantu dengan petugas lain yang membukakan obat anastesi
11 Apakah petugas memberikan informasi kalau akan segera dilakukan
penyuntikan pembiusan untuk menghilangkan rasa sakit
12 Apakah petugas menyuntikan obat anastesi lokal langsung ke
lesi,luka dan sekitarnya secara blokade lingkar dan obat disuntikan
intradermal atau subcutan
13 Apakah petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anastesi bereaksi
dan pasien sudah tdak merasakan sakit pada luka dan sekitarnya
14 Apakah petugas menanyakan pada pasien dengan memberikan
rangsangan nyeri pada sekitar luka apakah masih nyeri atau tidak dan
sudah merasa baal/kesemutan pada kulit sekitar luka
15 Apakah setelah pasien tidak merasa nyeri petugas membersihkan
luka yang terkena kotoran dengan larutan NaCl 0,9 %
16 Apakah petugas melakukan tindakan bedah minor
Jumlah
Compliance rate (CR) : ……………..%

Mandalawangi,…………………

Pelaksana / auditor

(………………..........................)

Anda mungkin juga menyukai