Disusun oleh:
Ulfa Muntaha, S. Kep
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Gangguan Jiwa
Sub topik : Isolasi Sosial
Sasaran : Keluarga Klien yang Mengalami Isolasi Sosial
Tempat : Puskesmas Sindangresmi
Hari/Tanggal : Kamis, 25 Februari 2021
Waktu : 20 Menit (08.00 - 08.20 WIB)
Pemateri : Mahasiswa Profesi Ners UNAS JAKARTA
A. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit diharapkan keluarga klien
dapat berinteraksi dengan orang lain secara optimal.
3. Terminasi:
- Merapikan alat
- Menyimpulkan hasil
5 menit
penyuluhan kesehatan
- Evaluasi keberhasilan - Keluarga klien dapat
penyuluhan kesehatan menjawab pertanyaan
- Memberikan saran yang diberikan oleh
penyuluh.
- Salam penutup - Keluarga klien
menjawab salam
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab/diskusi
F. Setting Tempat
G. Media
1. Leaflet
H. Evaluasi
1. Apa pengertian dari isolasi sosial?
2. Apa saja penyebab dari isolasi sosial?
3. Apa tanda dan gejala dari isolasi sosial?
4. Apa keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian
berhubungan dengan orang lain
5. Apa peran serta keluarga dalam merawat klien isolasi sosial?
6. Sebutkan penatalaksanaan isolasi sosial?
I. Daftar Pustaka
Stuart dan Sudden. Buku Saku Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC
www.erfanhiyadi.blogspot.com/askep isolasi sosial
Townsend, M.C. 2010. Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan Psikiatri
Pedoman untuk Pembuatan Rencana Keperawatan. Jakarta: EGC
Stuart, G.W & Sundeen, S.J. 2013. Buku Saku Keperawatan Jiwa
(Terjemahan). Jakarta: EGC
Lampiran Materi:
A. Pengertian
Isolasi sosial adalah suatu keadaaan kesepian yang diekspresikan oleh
individu dan dirasakan sebagai hal yang ditimbulkan oleh orang lain dan
sebagai suatu keadaan negatif yang mengancam (Mary C. Townsend, 2010).
Isolasi sosial adalah suatu keadaan pasien yang mengalami
ketidakmampuan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain atau dengan
lingkungan.
Isolasi sosial adalah Suatu sikap dimana individu menghindari diri dari
interaksi dengan orang lain. Individu merasa bahwa ia kehilangan hubungan akrab
dan tidak mempunyai kesempatan untuk membagi perasaan, pikiran, prestasi, atau
kegagalan. Ia mempunyai kesulitan untuk berhubungan secara spontan dengan orang
lain, yang dimanifestasikan dengan sikap memisahkan diri, tidak ada perhatian, dan
tidak sanggup membagi pengamatan dengan orang lain (Balitbang, dalam Fitria,
2010).
B. Penyebab dari Isolasi Sosial
1. Faktor predisposisi
Kegagalan perkembangan yang dapat mngakibatkan individu tidak
percaya diri, tidak percaya orang lain, ragu takut salah, putus asa terhadap
hubungan dengan orang lain, menghindar dari orang lain, tidak mampu
merumuskan keinginan, dan merasa tertekan.
2. Faktor presipitasi
Dari faktor sosio kultural karena menurunnya stabilitas keluarga dan
berpisah dengan orang yang terdekat atau kegagalan orang lain untuk
bergantung, merasa tidak berarti dalam keluarga sehingga menyebabkan
klien berespon menghindar dengan menarik diri dengan lingkungan.
C. Tanda dan Gejala
1. Apatis, ekspresi sedih.
2. Menghindari orang lain (menyendiri), klien tampak memisahkan diri dari
orang lain, misalnya pada saat makan.
3. Komunikasi kurang atau tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap
dengan klien lain, misalnya pada saat makan.
4. Tidak ada kontak mata, klien lebih sering menunduk.
5. Berdiam diri dikamar/tempat terpisah. Klien kurang mobilitasnya.
6. Menolak berhubungan dengan orang lain. Klien memutuskan percakapan
atau pergi jika diajak bercakap-cakap.
7. Tidak melakukan kegiatan sehari-hari. Artinya perawatan diri dan kegiatan
rumah tangga sehari-hari tidak dilakukan.
8. Tidak mampu membuat keputusan dan berkonsentrasi.