Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN ANASTESI LOKAL

No.
:
Dokumen
No. Revisi :
SOP
Tgl Terbit : 14 Januari 2019
Halaman : 1/2
UPTD
YAKDHAN, AMK
PUSKESMAS
NIP.197005101991031008
KRUENG LUAS
1. Pengertian Pemberian anestesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa
sakit atau nyeri secara lokal tanpa disertai hlangnya kesadaran.
Pemberian anestesi lokal dapat dengan tekhnik:
 Anestesi permukaan adalah pengolesan atau
penyemprotan analgetik lokal diatas selaput mukosa seperti
mata, hidung, faring.
 Anestesi infiltrasi adalah penyuntikan larutan analgetik lokal
langsung diarahkan disekitar tempat lesi, luka atau insisi.
cara infiltrasi yang serng digunakan adalah blokade lingkar
dan larutan obat disuntikan intradermal atau subcutan.
 Anestesi blok adalah penyuntikan analgetik lokal langsung
ke saraf utama atau pleksus saraf.
 Anestesi regional intravena adalah penyuntikan larutan
analgetik lokal intravena. Obat anestesi lokal/regional adalah
obat yang menghambat hantaran saraf bila dikenakan secara
lokal.
Anestesi lokal idealnya adalah yang tidak mengiritasi atau
merusak jaringan secara permanen, batas keamanan lebar, mula
kerja singkat, masa kerja cukup lama, larut dalam air, stabil dalam
larutan, dapat disterilkan tanpa mengalami perubahan dan
efeknya reversibel.
Contoh obat anestesi lokal
 Lidokain (liqnikaon, xylocain) adalah anestesi lokal kuat
yang digunakan secara topical dan suntikan. Efek anestersi
lebih kuat, ceoat, ekstensif disbanding prokain
2. Tujuan Mengurangi rasa tidak nyaman atau rasa sakit pada saat tindakan
tertentu dilakukan, misalnya pada saat penjahitan atau
pembedahan minor.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Krueng Luas Nomor:
800/ /SK-PKM KL/V/2019 Tentang Layanan Klinis
4. Referensi Permenkes No.290 tahun 2008 tentang Persetujuan Tindakan
5. Prosedur/ 1) Petugas mengidentifikasi pasien, mencocokkan identitas
Langkah- pasien dengan rekam medis.
Langkah 2) Petugas menganamnesa pasien
3) Petugas mencatat anamnesa pasien ke rekam medis
4) Petugas menidurkan pasien di ruang tindakan, memposisikan
luka yang akan dilakukan anestesi terlihat kasat mata
5) Petugas memberikan informed consent pada pasien dan
keluarga tentang tindakan anestesi yang akan dilakukan
6) Pasien menandatangani lembar inform consent setelah diberi
inform consent oleh petugas
7) Petugas mempersiapkan alat dan bahan steril untuk
melakukan tindakan anestesi
8) Petugas mencuci tangan
9) Petugas menggunakan sarung tangan steril
10)Petugas mengambil obat anestesi dengan menggunakan spuit
dibantu dengan petugas lain yang membukakan obat anestesi
11) Petugas memberikan informasi kalau akan segera dilakukan
penyuntikan pembiusan untuk menghilangkan rasa sakit
12)Petugas menyuntikkan obat anestesi lokal langsung ke lesi,
luka dan sekitarnya secara blokade lingkar dan obat disuntikan
intradermal atau subcutan
13)Petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anestesi bereaksi
14)dan pasien sudah tdak merasakan sakit pada luka dan
sekitarnya
15)Petugas menanyakan pada pasien dengan memberikan
rangsangan nyeri pada sekitar luka apakah masih nyeri atau
tidak dan sudah merasa baal/kesemutan pada kulit sekitar
luka.
16)Setelah pasien tidak merasa nyeri petugas membersihkan luka
yang terkena kotoran dengan larutan NaCl 0,9 %
17)Petugas melakukan tindakan bedah minor.
6. Bagan Alir -

7. Hal-Hal -
Yang Perlu
Diperhatikan

8. Dokumen 1) Rekam Medis


Terkait 2) Lembar Inform Consent
9. Unit Terkait 1) Ruang Instalansi Gawat Darurat
2) Ruang Bersalinan
3) Ruang Pemeriksaan Gigi
10. Rekaman
No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl Mulai
Historis
Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai