Anda di halaman 1dari 4

ANESTESI LOKAL

No. Dokumen :503/08.B/SK/SW/2023


No.Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 5 Januari /2023
Halaman :1/4

KLINIK
RAWATINAP Ns.EKO
SAE WARAS II SUTARKO,S.Kep.,MM

A.Pengertian Pemberian anestesi lokal adalah: tindakan menghilangkan rasa sakit


atau nyeri secara lokal tanpa disertai hilangnya kesadaran.
Pemberian anestesi lokal dapat dilakukan dengan tehnik:
 Anestesi permukaan adalah pengolesan atau penyemprotan
analgetik lokal diatas selaput mukosa seperti mata,hidung,faring.
 Anestesi infiltrasi adalah penyuntikan larutan analgetik lokal
langsung diarahkan di sekitar tempat lesi,luka atau insisi. Cara
infiltrasi yang sering digunakan adalah blockade lingkar dan
larutan obat disuntikan intradermal atau subkutan.
 Anestesi blok adalah penyuntikan analgetik lokal langsung ke
saraf utama atau pleksus saraf.
Obat anestesi lokal/regional adalah obat yang menghambat hantaran
saraf bila dikenakan secara lokal. Anestesi lokal idealnya adalah yang
tidak mengiritasi atau merusak jaringan secara permanen,batas
keamanan lebar, mula kerja singkat,masa kerja cukup lama, larut dalam
air, stabil dalam larutan dan efeknya reversibel.
Contoh obat anestesi lokal:
 Lidocain (xylocain) adalah anestesi lokal kuat yang digunakan
secara --topical dan suntikan. Efek anestesi lebih
kuat,cepat,ekstensif dibanding prokain.
 Pehacain adalah anestesi lokal yang berisi lidokain dan adrenalin.
B. Tujuan Sebagai pedoman penatalaksanaan prosedur anestesi lokal di Klinik Sae
Waras

C. Kebijakan SK Pimpinan Klinik Saewaras II Nomor 503/ /SK/SW/2023

D. Referensi Standar pelayanan medis kedokteran gigi Indonesia, DepKes RI tahun


2002

Standar Operasional Prosedur Klinik Rawat Inap Sae Waras 1


E.Langkah- 1. Petugas mengidentifikasi pasien, mencocokan identitas pasien
langkah/ dengan rekam medis
Prosedur 2. Petugas menganamnesa pasien.
3. Petugas mencatat anamnesa pasien ke rekam medis.
4. Petugas memberikan informed consent pada pasien dan keluarga
tentang tindakan anestesi yang akan dilakukan.
5. Pasien menandatangani lembar informed consent setelah diberi
informed consent oleh petugas.
6. Petugas menidurkan pasien di ruang tindakan, memposisikan
daerah yang akan dilakukan anestesi.
7. Petugas mempersiapkan alat dan bahan steril untuk melakukan
tindakan anestesi.
8. Petugas mencuci tangan.
9. Petugas menggunakan sarung tangan steril.
10. Petugas melakukan tindakan desinfektan dengan kapas alkohol
pada daerah yang akan dilakukan injeksi anestesi.
11. Petugas mengambil obat anestesi dengan menggunakan spuit
dibantu dengan petugas lain yang membukakan obat anestesi.
12. Petugas memberikan informasi kalau akan segera dilakukan
penyuntikan pembiusan untuk menghilangkan rasa sakit.
13. Petugas menyuntikkan obat anestesi lokal langsung ke lesi,luka
dan sekitarnya secara blockade dan obat disuntikkan intradermal
atau subkutan.
14. Petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anestesi bereaksi dan
pasien sudah tidak merasakan sakit pada daerah yang telah
disuntik.
15. Petugas menanyakan pada pasien dengan memberikan
rangsangan nyeri pada sekitar gigi apakah masih nyeri atau tidak
dan sudah merasakan baal/kesemutan pada mukosa sekitar gigi.
16. Petugas membersihkan luka yang terkena kotoran dengan larutan
NaCl 0,9%,setelah pasien tidak merasa nyeri.
17. Petugas melakukan tindakan pencabutan atau tindakan lainnya
yang diperlukan.
F. Unit Terkait  IGD
 Ruang Bersalin

Standar Operasional Prosedur Klinik Rawat Inap Sae Waras 2


H. Rekaman Historis:

No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl

Standar Operasional Prosedur Klinik Rawat Inap Sae Waras 3


Standar Operasional Prosedur Klinik Rawat Inap Sae Waras 4

Anda mungkin juga menyukai