Anda di halaman 1dari 3

PEMBERIAN ANESTESI LOKAL

No. Dokumen : 286/SOP/KPJ.PAL/II/2022


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 13 Februari 2022
Halaman :1/3
Klinik dr. Siska
Pratama Jepun Desy Sofyana
1. Pengertian Pemberian anastesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa sakit atau
nyeri secara lokal tanpa disertai hilangnya kesadaran.
Pemberian anastesi lokal dapat dengan tehnik :
 Anestesi permukaan adalah pengolesan atau penyemprotan
analgetik lokal diatas selaput mukosa seperti mata, hidung, faring.
 Anestesi infiltrasi adalah penyuntikan larutan analgetik lokal
langsung diarahkan disekitar tempat lesi, luka atau insisi. Cara
infiltrasi yang sering digunakan adalah blokade lingkar dan
larutan obat disuntikan intradermal atau subcutan.
 Anestesi blok adalah penyuntikan analgetik lokal langsung ke
saraf utama atau pleksus saraf.
 Anestesi regional intravena adalah peyuntikan larutan analgetik
lokal intravena.
Obat anestesi lokal/ regional adalah obat yang menghambat hantaran
saraf bila dikenakan secara lokal. Anestesi lokal idealnya adalah yang
tidak mengiritasi atau merusak jaringan secara permanen, batas keamanan
lebar, mula kerja singkat, masa kerja cukup lama, larut dalam air, stabil
dalam larutan, dapat disterilkan tanpa mengalami perubahan dan efeknya
reversibel.
Contoh obat anestesi lokal
 Lidokain (liqnikaon,xylocain) adalah anestesi lokal kuat yang
digunakan secara topikal dan suntikan. Efek anestesi lebih kuat,
cepat, ekstensif dibanding prokain.
 Bupivakain adalah anestesi golongan amida dengan mula kerja
lambat dan masa kerja panjang.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk menghilangkan
rasa sakit sementara ketika melakukan tindakan bedah minor dan berbagai
prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh.
3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Poasia nomor 357/P/XI/13 tentang pemberian
anestesi lokal dan sedasi
4. Referensi
Kepmenkes nomor 313 tentang DOEN 2013

5. Langkah- 1. Petugas mengidentifikasi pasien


langkah 2. Petugas melakukan kajian awal klinis
3. Petugas menjelaskan tindakan medis yang akan dilakukan sesuai
identifikasi kasus
4. Petugas memberikan informed consent pada pasien dan keluarga
tentang tindakan anestesi yang akan dilakukan
5. Pasien menandatangani lembar informed consent setelah diberi
informed consent oleh petugas.
6. Petugas mempersiapkan alat dan bahan steril untuk melakukan
tindakan anestesi
7. Petugas menempatkan pasien di ruang tindakan, lalu dilakukan
anestesi
8. Petugas mencuci tangan dengan 7 langkah mencuci tangan
9. Petugas menggunakan sarung tangan steril
10. Petugas mengambil obat anestesi dengan menggunakan spuit
dibantu dengan petugas lain yang membukakan obat anestesi
11. Petugas memberikan informasi kalau akan segera dilakukan
penyuntikan pembiusan untuk menghilangkan rasa sakit
12. Petugas menyuntikkan obat anestesi lokal langsung ke lesi, luka
dan sekitarnya secara blokade lingkar dan obat disuntikkan
intradermal atau subcutan.
13. Petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anestesi bereaksi dan
pasien sudah tidak merasakan sakit pada luka dan sekitarnya
14. Petugas menanyakan pada pasien dengan memberikan rangsangan
nyeri pada sekitar luka apakah masih nyeri atau tidak dan sudah
merasa baal/ kesemutan pada kulit sekitar luka
15. Setelah pasien merasa tidak nyeri petugas mebersihkan luka yang
terkena kotoran dengan larutan NaCl 0,9%
16. Petugas melakukan tindajan bedah
6. Bagian Alir -

7. Unit Terkait 1. UGD


2. Instalasi Rawat Inap
3. Ruang Bersalin

Anda mungkin juga menyukai