Anda di halaman 1dari 6

ANESTESI LOKAL

No. Dokumen :
440/PKM-RBH/SOP/V/2022/054

SOP No. Revisi :2


Tanggal Terbit : Mei 2022
Halaman : 1-3

UPTD PUSKESMAS KUS AEDY, SKM


RAMBAH NIP. 19690303 200012 1 001

Pemberian anestesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa sakit atau


nyeri secara lokal tanpa disertai hilangnya kesadaran.

Pemberian anestesi lokal dapat dilakukan dengan beberapa teknik, antara


lain:

1. Anestesi Permukaan, yaitu pengolesan atau penyemprotan anelgetik


lokal diatas selaput mukosa seperti mata, hidung, faring.
2. Anestesi infiltrasi, yaitu penyuntikan larutan analgetik lokal
langsung diarahkan disekitar tempat lesi, luka, atau insisi. Biasa
disuntikkan secara intradermal atau subcutan.
3. Anestesi blok, yaitu penyuntikan anestesi lokal langsung ke syaraf
utama atau pleksus syaraf.
1. Pengertian
Obat anestesi lokal/regional adalah obat yang menghambat hantaran syaraf
bila dikenakan secara lokal. Anestesi lokal idealnya adalah yang tidak
mengiritasi atau merusak jaringan secara permanen, batas keamanan lebar,
mula kerja singkat, masa kerja cukup lama, larut dalam air, stabil dalam
larutan, dapat disterilkan tanpa mengalami perubahan, dan efeknya
reversibel.

Contoh obat anestesi lokal :

Lidokain (Liqnikaon, xylokain) adalah anestei lokal dan kuat yang


digunakan secara topiksl dan suntikan. Efek anestesi lebih kuat, cepat, dan
ekstensif dibandingkan prokain.

Anestesi lokal digunakan untuk mengurangi nyeri, sehingga pasien merasa


nyaman saat dilakukan tindakan oleh dokter gigi/dokter, sehingga dokter
2. Tujuan
gigi/dokter mampu bekerja dengan baik.

1. Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Rambah nomor


3. Kebijakan
C/VII/SK/09/2018/ , tentang Kebijakan Layanan Klinis
2. Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Rambah nomor
C/VII/SK/09/2018/ , tentang Jenis-jenis Sedasi yang Dapat Dilakukan
di Puskesmas Rambah
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015, Tentang Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
4. Referensi HK.02.02/MENKES/62/2015 tentang Panduan Praktis Klinis Dokter Gigi
di Puskesmas.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2019,
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
1. Alat :
a. Spuit 1cc/3cc
2. Bahan :
5. Bahan dan Alat
a. Kapas alkohol
b. Antiseptic
c. Larutan anestetikum

Persiapan Pra Anestesi

a. Pemberi anestesi harus sehat fisik dan psikis, memiliki pengetahuan


dan keterampilan anestesi yang memadai, dan memiliki mental yang
baik untuk mengatasi apabila terjadi keadaan yang mengancam jiwa
pasien.

b. Persiapan alat dan bahan anestesi. Alat yang digunakan adalah syringe
untuk menyuntikkan bahan anestesi lokal ke daerah yang akan
dianestesi agar penyuntikan dapat berjalan lancar.

Prosedur Kerja

1. Petugas mengidentifikasi pasien dan mencocokkan identitas pasien


dengan kartu rekam medis.
6. Prosedur/ 2. Petugas menganamnesa pasien dan mencatat hasil anamnesa di kartu
Langkah-langkah
rekam medis.
3. Pasien duduk atau berbaring di dental unit dan petugas memposisikan
pasien sehingga tempat yang akan dilakukan anestesi terlihat jelas.
4. Petugas memberikan informed consent kepada pasien dan keluarga
tentang tindakan anestesi yang akan dilakukan.
5. Pasien menandatangani lembar informed consent
6. Petugas mempersiapkan alat dan bahan steril untuk melakukan tindakan
anestesi.
7. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu
8. Petugas menggunakan sarung tangan steril dan masker sebagai alat
perlindungan diri.
9. Petugas mengambil obat anestesi dengan menggunakan spuit dibantu
dengan petugas lain yang membukakan obat anestesi.
10. Petugas memberikan informasi jika akan segera diberikan anestesi untuk
menghilangkan rasa sakit pada pasien.
11. Petugas menyuntikkan obat anestesi lokal ke daerah sekitar gigi yang
akan dilakukan tindakan bedah minor.

Post Anestesi
1. Petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anestesi bereaksi dan
pasien merasakan parestesi pada daerah yang dianestesi.
2. Kontrol keadaan pasien. Jika aman, petugas dapat melakukan
tindakan bedah minor pada pasien.

Petugas
Petugas Pasien
menentukan
melakukan menandatangani
rencana
anamnesa, informed
tindakan,
pemeriksaan, consent
menjelaskan
dan diagnosa
kepada pasien

Petugas
mempersiapkan
Oles daerah alat dan bahan,
Mempersilakan
yang akan mencuci
pasien duduk di
dianestesi tangan, dan
ruang tindakan
dengan menggunakan
antiseptic APD

7. Diagram Alir
Petugas Petugas
menyuntikan Tunggu 1-2 memberikan
obat anestesi menit sampai rangsangan
local ke daerah obat bereaksi nyeri di daerah
yang tepat yang
teranestesi

Petugas Petugas
mencatat hasil melakukan
tindakan di indakan sesuai
RM dan kasus dan
register rencana tindakan

1. Lakukan informed consent sebelum tindakan di lakukan


8. Hal yang perlu
diperhatikan 2. Monitoring pasien setelah tindakan dilakukan
Seluruh ruang pelayanan di Puskesmas Rambah
9. Unit Terkait dan Lembar informed consent
Dokumen Terkait Lembar monitoring pasien paska anestesi

Tanggal Mulai
10. Riwayat No. Yang Dirubah Isi Perubahan
Berlaku
Perubahan
1 Cara penulisan Menyesuaikan
dengan tata naskah
puskesmas
PEMBERIAN ANESTESI LOKAL
No. Dokumen :
440/PKM-RBH/SOP/V/2022/
DAFTAR
No. Revisi : 2
TILIK
Tanggal Terbit : Mei 2022
Halaman : 1-2

UPTD
KUS AEDY, SKM
PUSKESMAS
RAMBAH NIP. 19690303 200012 1 001

Unit : ………………………….........……………
Nama Petugas : ………………………....………………….
Tanggal Pelaksanaan : …………………………….........…………

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku

1 Apakah petugas mengidentifikasi pasien dan mencocokkan


identitas pasien dengan kartu rekam medis?

2 Apakah petugas menganamnesa pasien dan mencatat hasil


anamnesa di kartu rekam medis?

3 Apakah pasien duduk di dental unit dan petugas


memposisikan pasien sehingga tempat yang akan dilakukan
anestesi terlihat jelas?

4 Apakah petugas memberikan informed consent kepada


pasien dan keluarga tentang tindakan anestesi yang akan
dilakukan?

5 Apakah pasien menandatangani lembar informed consent?

6 Apakah petugas mempersiapkan alat dan bahan steril untuk


melakukan tindakan anestesi?

7 Apakah petugas mencuci tangan terlebih dahulu?

8 Apakah petugas menggunakan sarung tangan steril dan


masker sebagai alat perlindungan diri?

9 Apakah petugas mengambil obat anestesi dengan


menggunakan spuit dibantu dengan petugas lain yang
membukakan obat anestesi?

10 Apakah petugas memberikan informasi jika akan segera


diberikan anestesi untuk menghilangkan rasa sakit pada
pasien?

11 Apakah petugas menyuntikkan obat anestesi lokal ke daerah


sekitar gigi yang akan dilakukan tindakan bedah minor?

12 Apakah petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anestesi


bereaksi dan pasien merasakan parestesi pada daerah yang
dianestesi?
13 Apakah petugas memonitoring pasien setelah dilakukan
pemberian anestesi local?

JUMLAH

Compliance rate (CR) : ..............%

Mengetahui, ……………………..…………..
KEPALA UPTD PUSKESMAS RAMBAH Pelaksana / Auditor

KUS AEDY, SKM ………………………...............


NIP: …………….................
NIP. 19690303 200012 1 001

Anda mungkin juga menyukai