Anda di halaman 1dari 3

A.

PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN/PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI ABBASIYAH SOSIAL


KEMASYARAKATAN DAN EKONOMI.

1. Dalam Bidang Sosial dan Kemasyarakatan

Selama masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah (750-1258 M). Telah mengalami banyak perkembangan
dan kemajuan, maupun di bidang sosial kemasyarakatan maupun kemajuan di bidang sosial budaya.

Kemajuan di bidang sosial kemasyarakatan yang terjadi anatara lain munculnya berbagai kelompok
dalam masyarakat yang semakin heterogen baik suku, bangsa, etnis, agama, dan bebagai unsur warga
negara. Keberagaman ini dapat dikelola sebagai potensi yang besar untuk berlomba dan berjuang dalam
satu kesatuan islam membangun dan memajukan Dinasti Abbasiyah. Munculnya kelompok masyarakat
pada masa Dinasti Abbasiyah terbagi dalam beberapa kelas:

a. Kaum muslim arab

b. Kaum muslim non-arab (Mawali)

c. Kaum zimmi

Beberapa kelas tersebut memiliki persamaan hak sebagai warga negara. Beberapa golongan kaum
muslim non-arab bahkan memiliki kedudukan dan peranan penting dalam pemerintahan Dinasti
Abbasiyah. Mereka adalah keluarga Barmak, Dinasti Buwaiyah, dan Dianti Saljuk.

Seiring perkembangan islam di beberapa wilayah baru, wilayah tersebut tidak hanya terislamkan tetapi
juga terarabkan. Beberapa wilayah yang terarabkan tersebut diantaranya: Mesir, Suriah, Palestina, Persia,
Aljazair, dan Maroko.

2. Dalam bidang ekonomi.

Dalam bidang ekonomi, kesejahteraan seluruh rakyat Abbasiyah menjadi prioritas utama bagi para
pemimpin Dinasti tersebut dalam melaksanakan kekuasaannya, terutama di periode awal perjalanan
kekuasaan Dinasti Abbasiyah. Khalifah Al-Mansur merupakan tokoh utama peletak dasar ekonomi
Abbasiyah seperti :

a. Dalam sektor pertanian

telah dibangun banyak bendungan dan kanal-kanal irigasi dan terusan, contohnya pada masa Harun Ar-
Rasyid. Istri khalifah, Zubaidah membangun sebuah bendungan dan terusan yang dapat mengalirkan air
ke pemukiman penduduk terutama daerah yang sering dilanda musim kemarau. Menjadikan dua kota
suci itu menjadi sejahtera, tanahnya subur dan makmur. Untuk mengenang jasa permaisuri itu,
bendungan itu diberi nama Bendungan Zubaidah.

b. Dalam sektor perdagangan

Perekonomian warga Abbasiyah umumnya meningkat mulai pada zaman pemerintahan Al-Mahdi.
Dengan peningkatan sektor pertanian dan hasil tambang dan hubungan luar negeri antara daulah
Abbasiyah dan kerajaan-kerajaan lain telah meningkat dalam sektor perdagangan. Basrah menjadi
pelabuhan penting sebagai tempat dagang transit antar timur dan barat.

c. Dalam sektor perindustrian.

Banyak kota-kota yang dibangun sebagai pusat-pusat industri, Basrah sebagaipusat industri gelas dan
sabun; Kuffah, industri tekstil; Khazakstan, industri sutra; Damaskus industri pakaian jadi dan sutra
bersulam, dan Syam sebagai pusat industri keramik dan gelas berukir.

B. PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN/PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI ABBASIYAH DALAM BIDANG


ILMU PENGETAHUAN DAN FILSAFAT.

Masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah merupakan kejayaan Islam dalam berbagai bidang, khususnya
bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Pada zaman ini umat islam telah banyak melakukan kajian
kritis tentang ilmu pengetahuan, sehingga ilmu pengetahuan baik aqli (rasional) ataupun naqli
mengalami kemajuan dengan pesatnya.

Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Abbasiyah, selain perhatian khalifah yang
sangat besar juga disebabkan oleh:

1. Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa lainnya yang lebih dahulu mengalami
perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan filsafat.

2. Gerakan penerjemahan berbagai ilmu pengetahuan dari bahasa asing kedalam bahasa arab di masa
khalifah Al-Mansur, dengan dibentuknya dewan penerjemahan bahasa latin.

Pada zaman pemerintahan Dinasti Abbasiyah, proses pengalihan ilmu pengetahuan dilakukan denagn
cara menerjemahkan berbagai buku karangan bangsa-bangsa terdahulu, seperti buku-buku karya
bangsa-bangsa Yunani, Persia, serta sumber dari berbagai naskah yang ada di kawasan timur tengah dan
Afrika seperti, Mesopotania, dan Mesir.

Diantara para ahli yang berperan dalam proses perkembangan ilmu pengetahuan adalah kelompok
Mawali atau orang-orang non-arab, seperti orang Persia. Pada masa itu pusat kajian ilmiah terdapat di
mesjid-mesjid, misalnya mesjid Basrah. Di mesjid ini terdapat kelompok studi yang disebut Halaqah al-
jadl, Halaqah al-fiqh, halaqah al-tafsir wal Hadits, halaqah al-Riyadiyat, dan lain-lain.

Pada masa pemerintahan Harun Ar-Rsyid, didirikanlah lembaga ilmu pendidikan yang formal seperti
Madrasah, Kuttab, Masjid, Majelis Munadarah, dan Darul Hikmah. Darul Hikmah menjadi pusat ilmu
pengetahuan, sehingga melahirkan para ilmuwan dari berbagai cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sehingga membawa kejayaan Dinasti Abbasiyah dan mencapai puncak keemasan.

Beberapa sastrawan dan budayawan yang muncul pada masa Dinasti Abbasiyah:

a. Umar Khayam

b. Az-Zamakhsyari
c. Al-Qusyari

d. An-Nafisi

e. Ibnu Maskawaith

f. Al-Kindi

Anda mungkin juga menyukai