Anda di halaman 1dari 1

Menurut Farmakope IV (1995), tablet adalah sediaan padat yang

mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi . Pada praktikum
kali ini akan dibuat sediaan tablet dengan menggunakan bahan aktif yaitu
parasetamol atau asetominofen. Khasiat dari parasetamol yaitu sebagai
analgetis dan antipiretis, tetapi tidak antiradang.(Obat – Obat Penting , hlm :
318).

Dosis untuk parasetamol 12 th keatas (demam) : 650 mg tiap 4-6 jam/1


gram tiap 4-6 jam dosis tidak boleh lebih dari > 4 g dalam sehari. Anak 11 th
(32,5-43 kg) : 480 mg Anak 9-10 th (27-32,5 kg) : 400 mg; Anak 6-8 th (21,5-
27 kg) : 300 mg; Anak 4-5 th (16-21,5 kg) : 240 mg; Anak 2-3 th (11-16 kg ):
160 mg. Pembuatan tablet parasetamol menggunakan metode granulasi basah.
Pada metode granulasi basah, tiap bahan tambahan dibagi kedalam 2 fase yaitu
fase dalam dan fase luar. Fase dalam adalah campuran yang kemudian akan
dibuat menjadi massa granul, sedangkan fase luar adalah bahan yang membantu
aliran granul fase dalam yang telah dibuat. Metode granulasi ini terdiri dua
metode yaitu metode granulasi basah dan metode granulasi kering. Metode
yang digunakan pada praktikum pembuatan sediaan tablet parasetamol yaitu
dengan metode granulasi basah dengan menggunakan aqua. Pembuatan sediaan
tablet dengan menggunakan prinsip granulasi basah pada prinsipnya partikel
bahan aktif yang terlebih dahulu dicampur dengan pengencer atau pengisi akan
bersatu/lengket dengan adanya pengikat (adhesif) dengan pembawa pada
umumnya air.(Goeswin Agoes halaman : 306)

Anda mungkin juga menyukai