a. ANAMNESIS
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien laki laki datang ke IGD dengan keluhan keluar benjolan dari dalam anus. Keluhan
benjolan tersebut dirasakan sejak 1 hari yang lalu. Pasien mengaku BAB secara teratur satu kali
sehari, akan tetapi pasien sering mengedan ketika BAB. Sejak kurang lebih 6 bulan yang lalu
hingga sekarang, pasien merasakan BAB sakit dan kadang mengeluarkan darah merah segar
menetes di akhir BAB, dan tidak berlendir. Kira kira 2 bulan yang lalu pasien merasa keluar
benjolan kecil dan bertambah besar dari dalam anus tetapi masih dapat masuk ke dalam anus
dengan sendirinya. Semenjak satu minggu yang lalu darah yang keluar dari anusnya semakin
sering. Benjolan tidak terasa sakit waktu dipegang dan tidak keras. Pasien tidak merasakan
kembung atau mules, tidak mual atau muntah. Pasien tidak mengeluh nafsu makan turun dan berat
badan turun. Pasien jarang mengonsumsi sayuran dan lebih suka makanan junk food karena
keluarga di rumah tidak pernah memasak.
Riwayat Kesehatan/ Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah memiliki sakit kencing manis, tidak memiliki tekanan darah tinggi.
Riwayat keluarga
Riwayat pekerjaan
Ibu RT.
Thoraks :
Inspeksi : simetris, ketinggalan gerak (-), retraksi (-)
Palpasi : P/ taktil fremitus kanan = kiri
C/ ictus cordis di SIC V 2 jari medial LMCS
Perkusi : P/ Sonor di seluruh lapang paru
C/ batas jantung-paru dbn
Auskultasi : P/ vesikuler +/+, ST (-)
C/ S1-2 reguler, ST (-)
Abdomen
Inspeksi : datar
Auskultasi : peristaltik (+) normal
Perkusi : timpani diseluruh lapang abdomen
Palpasi : supel, NT (-), Lien dan Hepar ttb
Ekstremitas
Edema -/-/-/- , akral dingin -/-/-/-
Status lokalis
Inspeksi : Tampak benjolan diameter 2 cm, warna merah kecoklatan, hematom perianal
(-), abses (-)
Palpasi (RT) : Tonus sphingter ani cukup, ampula recti kolaps (-), mukosa rectum licin,
terdapat massa konsistensi kenyal dengan diameter kurang lebih 3 cm pada arah
jam 3 tidak ada nyeri tekan, mobile, tidak menghilang saat penekanan dan pada
sarung tangan didapatkan darah (+), lendir (-), feses (-).
c. PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Hemoglobin : 12 g/dl (N)
Leukosit : 6850/ul (N)
Hematokrit : 36 % (N)
Trombosit : 156.000/ul (N)
CT : 8 menit (N)
BT : 3 menit (N)
DIAGNOSIS:
TERAPI
1. Subyektif
Pasien dengan keluhan keluar benjolan dari dalam anus. Keluhan benjolan tersebut
dirasakan sejak 1 hari yang lalu. Pasien mengaku BAB secara teratur satu kali sehari, akan
tetapi pasien sering mengedan ketika BAB. Sejak kurang lebih 6 bulan yang lalu hingga
sekarang, pasien merasakan BAB sakit dan kadang mengeluarkan darah merah segar
menetes di akhir BAB, dan tidak berlendir. Kira kira 2 bulan yang lalu pasien merasa
keluar benjolan kecil dan bertambah besar dari dalam anus tetapi masih dapat masuk ke
dalam anus dengan sendirinya. Semenjak satu minggu yang lalu darah yang keluar dari
anusnya semakin sering. Benjolan tidak terasa sakit waktu dipegang dan tidak keras.
Pasien tidak merasakan kembung atau mules, tidak mual atau muntah. Pasien tidak
mengeluh nafsu makan turun dan berat badan turun. Pasien jarang mengonsumsi sayuran.
2. Obyektif
Dari hasil pemeriksaaan didapat keluhan utama pasien adalah munculnya benjolan dari
dalam anus yang tidak sakit dan tidak keras ketika dipegang dengan riwayat BAB terasa sakit
dan keluar darah segar menetes di akhir BAB yang semakin hari semakin memberat, BAB
sering mengedan, dan pasien jarang mengkonsumsi sayuran dan suka makanan yang pedas.
Diagnosis diperkuat dengan pemeriksaan status lokalis di regio anal terlihat benjolan
diameter 2 cm, warna merah kecoklatan dan pada rectal toucher terdapat massa di mukosa
rectum konsistensi kenyal dengan diameter kurang lebih 3 cm pada arah jam 3 tidak ada
nyeri tekan, mobile, tidak menghilang saat penekanan dan pada sarung tangan didapatkan
darah.
3. Assesment
4. Plan
- Diagnosis
Hemoroid interna grade 4.
- Pengobatan
Instruksi rawat inap dan dikonsulkan kepada spesialis bedah untuk dilakukan
tindakan pembedahan.
IVFD RL 20 tpm.
Inj kalnex 3x500mg untuk menghentikan perdarahan aktif.
Bisakodil 1x10mg untuk melunakkan konsistensi feses.
- Pendidikan
Edukasi mengenai penyakit bertujuan untuk memotivasi pasien menjalani rawat inap
agar dikonsulkan kepada pihak yang lebih berkompeten (SpB) karena pasien
menderita hemoroid interna grade 4dan hal tersebut adalah indikasi untuk dilakukan
pembedahan. Edukasi juga diberikan agar pasien mulai banyak mengonsumsi
makanan tinggi serat agar konsistensi feses lunak dan tidak mengejan ketika BAB
sehingga mengurangi resiko terjadinya hemoroid kembali.
- Konsultasi
Konsultasi ditujukan kepada dokter spesialis bedah (Sp.B) untuk mendapatkan
pengobatan lebih lanjut.