TB Paru Anak
TB Paru Anak
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) pada anak merupakan masalah khusus yang berbeda dengan
TB pada orang dewasa. Perkembangan penyakit TB pada anak saat ini sangat
dalam program TB berada dalam batas normal yaitu 8-11 %, tetapi apabila dilihat
proporsi yang cukup lebar yaitu 1,8 – 15,9%. Menurut World Health Organization
anak. Kematian akibat TB lebih banyak daripada kematian akibat malaria dan
AIDS.
tingkat global. TB pada anak saat ini merupakan salah satu komponen penting
dalam pengendalian TB, dengan pendekatan pada kelompok risiko tinggi, salah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
biasanya melalaui saluran nafas yaitu melalui droplet yang dihasilkan oleh
2.2 Etiologi
dengan ukuran panjang 2 μm-4 μm dan lebar 0,2 μm–0,5 μm. Organisme
ini tidak bergerak, tidak membentuk spora, dan tidak berkapsul, bila
2.3 Epidemiologi
Cara Penularan:
maupun anak.
kecuali anak tersebut BTA positif atau menderita adult type TB.
lama pajanan, daya tahan pada anak. Pasien TB dengan BTA positif
65%, pasien TB BTA negatif dengan hasil kultur positif adalah 26%
sedangkan pasien TB dengan hasil kultur negatif dan foto Toraks positif
adalah 17%.
yang berasal dari orang yang terinfeksi. Basil tuberkel yang mencapai
permukaan alveolus biasanya diinhalasi sebagai suatu unit yang terdiri dari
satu sampai tiga basil. Setelah berada dalam ruang alveolus, biasanya
dibagian bawah lobus atas paru atau dibagian atas lobus bawah, basil
tampak pada tempat tersebut dan memfagosit bakteri tersebut, namun tidak
disebut sarang primer atau fokus Ghon. Dari sarang primer akan timbul
pembesaran kelenjar getah bening hilus. Semua proses ini memakan waktu
kalsifikasi di hilus dan dapat terjadi reaktivasi lagi karena kuman yang
dormant.
dengan sarang dini yang berlokasi di region atas paru. Sarang dini ini
oleh sel-sel limfosit dan berbagai jaringan ikat. Sarang dini yang meluas
*Catatan:
2. Kompleks primer terdiri dari fokus primer (1), limfangitis (2), dan
Tuberkulosis paru paling sering terkena adalah paru. Gejala klinis penyakit
ini dapat berupa gejala sistemik/umum atau sesuai organ terkait. Perlu
ditekankan bahwa gejala klinis TB pada anak tidak khas, karena gejala
1. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau berat badan tidak naik
dengan adekuat atau tidak naik dalam 1 bulan setelah diberikan upaya
2. Demam lama (≥2 minggu) dan/atau berulang tanpa sebab yang jelas
sistemik/umum lain.
atau intensitas semakin lama semakin parah) dan sebab lain batuk telah
dapat disingkirkan.
ahli yang IDAI, Kemenkes dan didukung oleh WHO dan disepakati
fasyankes
9
demikian, jika anak yang kontak dengan pasien BTA positif dan uji
Catatan:
selama 1 bulan.
2. Demam (> 2 minggu) dan batuk (> 3 minggu) yang tidak membaik
4. Semua bayi dengan reaksi cepat (< 2 minggu) saat imunisasi BCG
Pasien usia balita yang mendapat skor 5, dengan gejala klinis yang
yaitu :
a. Anamnesis (Subjective)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Uji Tuberkulin
penyebabnya.
Foto toraks
infiltrat
b. Konsolidasi segmental/lobar
c. Milier
e. Atelektasis
f. Kavitas
g. Efusi pleura
h. Tuberkuloma
13
2.8 Tatalaksana
monoterapi.
• Waktu pengobatan TB pada anak 6-12 bulan. pemberian obat jangka panjang
terjadinya kekambuhan
intensif dan lanjutan, OAT pada anak diberikan setiap hari untuk
mengurangi ketidakteraturan minum obat yang lebih sering terjadi jika obat
• Pada TB anak dengan gejala klinis yang berat, baik pulmonal maupun
• Pada kasus TB tertentu yaitu TB milier, efusi pleura TB, perikarditis TB, TB
(prednison) dengan dosis 1-2 mg/kg BB/hari, dibagi dalam 3 dosis. Dosis
adalah 2-4 minggu dengan dosis penuh dilanjutkan tappering off dalam
jangka waktu yang sama. Tujuan pemberian steroid ini untuk mengurangi
• Paduan OAT Kategori Anak diberikan dalam bentuk paket berupa obat
Kombinasi Dosis Tetap (OAT-KDT). Tablet OAT KDT ini terdiri dari
dengan berat badan pasien. Paduan ini dikemas dalam satu paket untuk satu
pasien.
• OAT untuk anak juga harus disediakan dalam bentuk OAT kombipak untuk
KDT.
Paduan OAT Kategori Anak dan peruntukannya secara lebih lengkap sesuai
KDT/ FDC. Satu paket dibuat untuk satu pasien untuk satu masa
pengobatan. Paket KDT untuk anak berisi obat fase intensif, yaitu
rifampisin (R) 75mg, INH (H) 50 mg, dan pirazinamid (Z) 150 mg,
Keterangan:
lampiran
18
• OAT KDT harus diberikan secara utuh (tidak boleh dibelah, dan
• Obat diberikan pada saat perut kosong, atau paling cepat 1 jam
setelah makan
obat tidak boleh digerus bersama dan dicampur dalam satu puyer
kegagalan terapi.
a. Jika anak tidak minum obat >2 minggu di fase intensif atau > 2
b. Jika anak tidak minum obat <2 minggu di fase intensif atau <2
DAFTAR PUSTAKA
Department of Health and Human Services. 2002. CDC Growth Chart for the
United States: Methods and Development. USA
WHO. 2009. Dosing instruction for the use of currently available fixed-dose
combination TB medicines for children. USA