Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Database adalah merupakan komponen utama dan memiliki peranan yang
sangat vital dari suatu Sistem Informasi Management. Database bukan hanya sebagai
sumber infomasi Sistem Informasi Management tetapi database yang baik dapat
mengefisienkan suatu Sistem Informasi Mangement.
Sehubungan dengan nilai vital database terhadap Sistem Informasi
Management maka dianggap perlu menyajikan secara detail Konsep dan Peranan
Database dalam Sistem Informasi Management.
Agar dapat benar-benar memahami secara menyeluruh kelebihan database,
merupakan hal yang penting untuk memahami terlebih dahulu beberapa prinsip dasar
tentang bagaimana data disimpan dalam sistem komputer.
Ada dua jenis file dasar, pertama adalah file utama (master file) yang
konsepnya hampir sama dengan buku besar dalam SIA manual. File utama
menyimpan informasi kumulatif mengenai sumber daya organisasi dan pelaku-pelaku
dengan siapa mereka berinteraksi.
Jenis file dasar yang kedua adalah file transaksi, yang konsepnya sama dengan
jurnal dalam SIA manual. File-file transaksi berisi catatan mengenai setiap transaksi
bisnis (event) yang terjadi dalam periode fiskal tertentu.
Sistem database dibangun untuk mengatasi masalah yang berhubungan
dengan pertumbuhan file utama. Database adalah suatu gabungan file yang saling
berhubungan dengan pertumbuhan file utama. Pendekatan database memperlakukan
data sebagai sumber daya organisasi yang seharusnya dipergunakan serta dikelola
oleh seluruh bagian organisasi tersebut, bukan hanya oleh suatu departemen atau
fungsi tertentu saja. Fokusnya adalah integrasi data dan pembagian data dengan
seluruh pemakai yang berhak memakainya. Integrasi data dicapai dengan
mengkombinasikan beberapa file utama ke pool data yang dapat diakses oleh
berbagai program aplikasi.

Sistem Database Relasional 1


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DATABASE RELASIONAL

a. File Versus Database

Untuk meningkatkan kekuatan database, penting untuk memahami bagaimana


data disimpan dalam sistem komputer. Figur 4-1 menunjukan sebuah hirarki data.
Informasi atribut-atribut dari pelanggan, seperti nama dan alamat, disimpan dalam
beberapa field. Semua field berisi data mengenai satu entitas (contohnya satu
pelanggan)yang membentuk sebuah catatan.Seperankat catatan terkait, seperti semua
catatan pelanggan, membentuk sebuah file (contohnya file pelanggan). Seperangkat
koordinasi beberapa file data terpusat yang saling berhubungan yang disimpan
dengan sedikit mungkin kelebihan data merupakan sebuah database. Database
menggabungkan catatan yang sebelumnya disimpan dalam beberapa file terpisah
kedalam kelompok umum yang melayani berbagai pengguna dan aplikasi pengolahan
data.

 Elemen-Elemen Dasar Hierarki Data

Database

file file file


pelanggan penjualan persediaan

catatan
catatan 1: catatan 2 : catatan 3: 1000:
pelanggan 1 pelanggan pelanggan 3 pelanggan
1000

field 1 : field 2 : field 5


field 3 : field 4 : field 6 :
nomor nama negara
alamat jalan kota kode pos
pelanggan pelanggan bagian

Sistem Database Relasional 2


b. Istilah dalam model database relasional
 Entitas/Entity, merupakan sesuatu yang memiliki nilai/data.
seperti orang, tempat kejadian atau konsep yang data/informasinya
perlu direkam dalam lingkup pembicaraan tertentu. Pada lingkup
pembicaraan Sistem Informasi Administrasi Kemahasiswaan maka entitas
yang tampil diantaranya adalah Mahasiswa, Dosen, Matakuliah, transaksi
KRS dan absensi kelas.
 Attribut, merupakan sebutan untuk mewakili suatu nilai/value dari
suatu entitas. Seorang mahasiswa dapat memiliki attribut-attribut
seperti NIM, Nama, Jenis Kelamin, Alamat dll. Attribut dapat juga
disebut sebagai Data Elemen, Data Field atau Data Item.
 Data Value, merupakan nilai/data aktual yang disimpan pada tiap
attribut. Attribut Nama Mahasiswa menunjukkan tempat data nama seorang
mahasiswa disimpan, sedangkan ‘Ana Lutfiana’, ‘Entin Cartini’,’ dan
Nurhalim’, merupakan data value dari attribut Nama
Mahasiswa.
 Domain, merupakan kumpulan/himpunan nilai-nilai yang diijinkan dan
dapat dimiliki oleh suatu attribut. Setiap attribut pada basisdata
relasional didefinisikan pada suatu domain. Domain tidak hanya sekedar
tipe data, yang terkadang beberapa domain memiliki tipe data yang
sama. Masing-masing attribut dalam suatu tabel/relasi dapat berbeda,
namun sebaliknya, dapat juga dua atau lebih attribut mempunyai domain
yang sama.
 Rekord/Tupel, merupakan himpunan attribut yang saling berkaitan
secara logik untuk menginformasikan tentang suatu entitas secara
lengkap.
 Tabel/Relasi, merupakan kumpulan rekord/tupel sejenis yang
mempunyai panjang elemen dan attribut yang sama, namun dapat memiliki

Sistem Database Relasional 3


data value yang berbeda-beda. Kumpulan rekord/tupel yang sejenis
tersebut didefinisikan dalam sebuah nama yang uniq untuk

 Derajat (Degree) Relasi, merupakan jumlah attribut yang dimiliki oleh


sebuah tabel/relasi

 Kardinalitas Relasi, merupakan jumlah rekord/tupel yang dimiliki oleh


sebuah tabel/relasi. Kardinalitas relasi otomatis berubah ketika tupel relasi
ditambah atau dihapus. Nilai kardinalitas adalah kondisi suatu saat dari
sabuah tabel/relasi.
c. Menggunakan Gudang Data Untuk Business Intelligence

Pada fase ekonomi global terkini yang sangat cepat, manajemen harus secara
konstan mengevaluasi kembali kinerja keuangan dan kinerja operasi dalam tujuan
strategis serta dengan cepat mengganti rencana saat dibutuhkan. Oleh karena
pembuatan keputusan strategis mensyaratkan akses untuk sejumlah besar data
historis, organisasi membangun database terpisah disebut gudang data. Gudang data
(data warehouse) adalah satu atau lebih database besar yang berisi data mendetail dan
diringkas untuk beberapa tahun yang digunakan dalam analisis, bukan untuk
pemrosesan transaksi. Tidaklah umum bagi gudang data untuk diisi ratusan atau
ribuan terabit data.

Gudang data tidak menggantikan database pemrosesan transaksi; mereka


saling melengkapi dengan memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan
strategis. Oleh karena gudang data tidak digunakan untuk pemrosesan transaksi,
mereka biasanya memperbarui secara periodik dibandingkan secara real time.
Sementara database pemrosesan transaksi meminimalkan kelebihan dan
memaksimalkan efisiensi dalam memperbarui mereka untuk menggambarkan
transaksi saat ini, gudang data bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi pertanyaan(
query).

Menganalisis sejumlah besar data untuk pembuatan keputusan strategis sering


kali disebut sebagai business intellegence. Ada dua teknik utama yang digunakan

Sistem Database Relasional 4


dalam business intellegence: pemrosesan analitikal online dan penggalian data.
Pemrosesan analitikal online (online analytical processing-OLAP) menggunakan
beberapa query untuk membuat hipotesis hubungan antar data. Contohnya, manajer
dapat menganalisis pembelian pemasok selama tiga tahun terakhir, diikuti dengan
query tambahan yang “digali” untuk menurunkan level dengan mengelompokan
pembelian berdasarkan nomor komponen dan periode fiskal.Penggalian data (data
mining) adalah penggunaan analsis statistik yang canggih, termasuk teknik-teknik
kecerdasan buatan (artifical intellegence) seperti jaringan syaraf, untuk “menemukan’
hubungan yang tidak dihipotesiskan dalam data. Contohnya, perusahaan kartu kredit
menggunakan penggalian data untuk mengidentifikasi penggunaan pola-pola indikatif
pada kecurangan. Sama halnya,teknik-teknik penggalian data dapat megidentifikasi
hubungan yang sebelumnya tidak diketahui dalam data penjualan ynng dapat
digunakan dalam promosi dimasa depan.

 Pendekatan file

File induk 1
fakta A fakta B Program Database
fakta C fakta D penjualan fakta A fakta B
Fakta C Fakta D
Fakta E Fakta F
Fakta G

File induk 2
Fakta A Fakta C Program
fakta E fakta F pengiriman

Sistem manajemen
database

File induk 3
fakta Database
Sistem A Fakta DRelasional 5
Fakta E fakta G
Program Program Program
Program penjualan pengiriman penagihan
penagihan

Pengendalian yang sesuai dibutuhkan untuk mendapatkan keuntungan


signifikan atas gudang data. Pengendalian validasi data dibutuhkan untuk memastikan
bahwa input gudang data akurat. Memverifikasi keakuratan, yang disebut scrubbing
data,sering kali menjadi tahapan dalam pembuatan gudang data yang paling memakan
waktu dan mahal. Penting juga untuk mengendalikan akses ke gudang data
sebagaimana yang dilakukan dalam mengenskripsi data yang disimpan.
Terakhir,penting untuk secara teratur membuat backup penyimpanan data dan
menyimpan secara aman.

Bank of America membuat database informasi pelanggan untuk memberikan


pelayanan pelanggan, analisis pemasaran, dan informasi manajeial. Database ini
adalah yang terbesar dalam industri perbankan, dengan lebih dari 600 juta karakter
data, dimana database tersebut berisi semua data bank dalam akun cek dan tabungan;
real estate, pelanggan, dan pinjaman komersil; ATM; dan kartu bank. Meskipun bank
menghabiskan $14 juta per tahun untuk gudang data,pembiayaan tersebut berharga.
Sejumlah query yang awalnya rata-rata terbentuk dalam 2 jam hanya akan terbentuk
dalam 5 menit. Beberapa menit setelah Los Angeles pulih dari gempa bumi, bank
menyortir portfolio pinjaman hipotiknya senilai $28 juta berdasarkan kode pos, yang
mengidentifikasi pinjaman dalam area gempa bumi serta menghitung kerugian
pinjaman potensialnya.

d. Keunggulan System Database

Hampir semua mainframe dan server menggunakan teknologi database, dan


database yang digunakan dalam komputer personil semakin tumbuh dengan cepat.
Sebagian besar akuntan terlibat dengan database melalui entri data, pengolahan data,
pembuatan query atau pengauditan. Mereka juga mengembangkan, mengelola, atau

Sistem Database Relasional 6


mengevaluasi pengendalian yang dibutuhkan untuk menjamin integritas database.
Database memberi organisasi kentungan-keuntungan berikut ini:

 Integrasi data (data integration). Beberapa file induk digabungkan ke


dalam “kelompok-kelompok” data besar atas yang diakses oleh banyak
program aplikasi. Contohnya adalah database karyawan yang
menggabungkan file induk penggajian, personel, dan keterampilan kerja.
 Pembagian data (data sharing). Data yang terintegrasi lebih mudah dibagi
dengan pengguna sah. Database dapat dengan mudah dicari untuk meneliti
permasalahan atau memperoleh informasi mendetail yang mendasari
laporan. FBI, yang melakukan pekerjaan dengan baik dalam
mengumpulkan data, tetapi buruk dalam mmbaginya, menghabiskan 8
tahun dan $400 juta untuk mengintegrasi data dari sistem mereka yang
berbeda.
 Meminimalkan kelebihan dan inkonsistensi data (minimal data
redundancy and data incosistencies). Oleh karena data-data item biasanya
hanya disimpan sekali, maka kelebihan dan inkonsistensi data dapat
diminimalkan.
 Independensi data (data independence). Oleh karena data dan program-
program yang menggunakannya independen satu sama lain, masing-masing
dapat diubah tanpa mengubah lainnya. Independensi data memudahkan
dalam pemrograman dan penyederhanaan manajemen data.
 Analisis lintas fungsional (cross-functional analisys). Pada sistem
database, hubunga, seperti hubungan antara biaya penjualan dan kampanye
promoosi, dapat secara eksplisit didefinisikan dan digunakan dalam
mempersiapkan laporan manajemen.

Sistem Database Relasional 7


e. Pentingnya Data Yang Baik

Data yang tidak benar pada database dapat mengarahkan kepada keputusan yang
buruk, kebingungan, dan pengguna yang marah. Contohnya :

 Sebuah perusahaan mengirimkan separuh katalog surat pesanannya ke alamat


yang salah. Manajer pada akhirnya menyelidiki volume besar retur dan
keluhan pelanggan. Memperbaiki alamat pelanggan dalam database
menghemat $12 juta setahun dalam perusahaan.
 Valparaiso,Indian, menggunakan database county untuk mengembangkan tarif
pajaknya. Setelah pemberitahuan pajak dikirimkan, kesalahan yang besar
ditemukan: Sebuah rmuah senilai $121900 dinilai pada $ 400 juta dan
menyebabkan kekurangan pendapatan pajak kekayaan senilai $3,1 juta.
Akibatnya, kota,daerah sekolah, dan lembaga pemerintahan harus membuat
potongan anggaran.

The Data Warehousing Institute memperkirakan bahwa biaya data yang buruk
melebihi $600 milliar setahun untuk pengiriman yang tidak diperlukan, biaya
pemasaran, dan hilangnya kepercayaan pelanggan. Diperkirakan lebih dari 25% data
bisnis tidak akurat atau tidak lengkap. Pada penelitian terbaru,53% dari 750
profesional TI mengatakan bahwa perusahaan mengalami permasalahan terkait
kualitas data yang buruk.

Mengeola data semakin sulit setiap tahunnya. Kuantitas data dibuat dan disimpan
ganda setiap 18 bulan. Untuk menghindari data yang kadaluwarsa,tidak lengkap, atau
salah, manajemen memerlukan kebijakan dan prosedur yang menjamin data yang
bersih atau manajemen memerlukan kebijakan dan prosedur yang menjamn data yang
bersih atau “scrubbed”. Sarbanes-Oxley Act (SOX) menyatakan bahwa ekslusif
puncak menghadapi tuntutan dan ancaman penjara jika data keuangan tidak ada
dalam susunan. Mencegah dan mendeteksi data yang buruk didiskusikan secara lebih
mendetail dalam Bab 5 hingga 11.

Sistem Database Relasional 8


2.2 SISTEM DATABASE

a) Tampilan Logis dan Fisik Data

Pada sistem yang berorientasi file, pemogram harus tahu lokasi layout catatan.
Anggaplah seoranng pemogram menginginkaan agar laporan menunjukan nomor
pelanggan,batasan saldo kredit,dan saldo saat ini. Untuk membuat program, ia harus
memahami lokasi dan panjang field yang dibutuhkan (yaitu mencatat posisi 1 sampai
10 untuk nomor pelanggan) serta format setiap field. Proses semakin kompleks jika
data berasal dari beberapa file yang digunakan.

Layout catatan (record layout) adalah dokumen yang menunjukan item-item


yang disimpan dalam file, termasuk urutan dan panjang field data serta tipe data yang
disimpan dalam file piutang. Figur 4-3 menujukan layout catatan dari file piutang.

Sistem database memisahkan tampilan logis dan fisik data. Tampilan logis adalah
bagaimana pemakai atau programer secara konseptual mengatur dan memahami data.
Tampilan fisik merujuk pada bagaimana dan dimana data secara fisik diatur dan
disimpan dalam disk, tape, CD-ROM, atau media lainnya.

Memisahkan tampilan logis dan fisik memungkinkan pengembangan aplikasi


baru karena programer dapat berkonsentrasi untuk memasukkan kode ke dalam
logika aplikasi dan tidak perlu mermusatkan perhatian pada bagaimana dan dimana
berbagai data disimpan atau diakses.
Memisahkan tampilan fisik dan logis data juga berarti para pemakai dapat
mengubah konsep hubungan antara berbagai bagian data tanpa mengubah cara data
tersebut secara fisik disimpan. Dengan cara yang sama seorang administrator
database dapat mengubah penyimpanan fisik data untuk meningkatkan kinerja sistem,
tanpa menimbulkan pengaruh atas para pemakainya atau program aplikasinya.

Sistem Database Relasional 9


b) Skema
Skema (schema) adalah deskripsi elemen-elemen data dalam database,
hubungan diantara mereka, dan model logika yang digunakan untuk mengelola dan
menjelaskan data. Terdapat tiga level skema: konseptual,eksternal,dan internal. Figur
4-5 menunjukan hubungan diantara tiga level tersebut. Skema level konseptual
(conceptual-level schema), tampilan organisasi yang luas akan menampilkan
keseluruhan database, mendaftar semua elemen data dan hubungan diantara mereka.
Skema level eksternal (external-level schema) adalah tampilan pengguna individu
terhadap bagian-bagian dalam database, masing-masing mengacu pada sebuah
subskema (subschema). Skema level internal (internal-level schema), tampilan
level rendah database, menjelaskan bagaimana data disimpan dan diakses, termasuk
layout catatan,definisi,alamat, dan indeks. Figur 4-5 menghubungkan setiap level
dengan panah dua arah untuk merepresentasikan pemetaan skema. DBMS
menggunakan pemetaan untuk menerjemahkan permintaan pengguna atau program
untuk data (yang diekspresikan dalam istilah nama yang logis dan hubungan) ke
dalam indeks-indeks dan alamat-alamat yang dibutuhkan untuk mengakses data
secara fisik. Skema menggambarkan struktur logis database. Terdapat tiga skema
yaitu konseptual, eksternal, dan internal.

Skema tingkat konseptual adalah tampilan seluruh database pada tingkat


organisasi. Skema ini mendaftar elemen-elemen data dan hubungan antara mereka.
Skema tingkat eksternal terdiri dari satu set tampilan individual bagi pemakai dari
berbagai bagian database, yang setiap bagiannya merupakan subskema. Skema
tingkat internal menyediakan tampilan tingkat rendah dari database. Skema ini
mendeskripsikan bagaimana data sebenarnya disimpan dan diakses, termasuk
informasi mengenai petunjuk (pointer), indeks, panjang catatan dan seterusnya.
Para akuntan sering terlibat dalam pengembangan skema pada tingkat
konseptual dan eksternal, sehingga penting untuk mengetahui perbedaan antara
keduanya.

Sistem Database Relasional 10


c) Kamus data

Kamus data (data dictionary) berisi informasi mengenai struktur database. Seperti
yang ditujuka dalam table 4.1 untuk setiap elemen data yang disimpan dalam
database, terdapat catatan dalam kamus yang menjelaskannya. DBMS menyimpan
kamus data, yang input-nya termasuk elemen data baru atau yang terhapus serta
mengubah nama elemen data penjelasan dan penggunaannya. Salah satu komponen
kunci dari DBMS adalah kamus data, yang mencakup informasi mengenai struktur
database. Setiap elemen data yang disimpan dalam database, seperti nomor
pelanggan, memiliki catatan di kamus data yang mendeskripsikan elemen tersebut.
DBMS biasanya memelihara kamus data. Bahkan, kamus data ini sering kali
merupakan salah satu aplikasi pertama dari sistem database yang baru
diimplementasikan. Masukan untuk kamus data mencakup elemen data yang baru
atau yang sudah dihapus, serta perubahan nama, deskripsi, atau penggunaan elemen
data yang ada. Keluaran mencakup berbagai laporan yang berguna bagi programer,
perancang database dan pemakai sistem informasi. Laporan sampel mencakup (1)
daftar dari semua program dimana suatu data digunakan, (2) daftar dari semua
sinonim untuk elemen data dalam file tertentu, (3) daftar dari semua elemen data
yang digunakan oleh pemakai tertentu, dan (4) daftar dari seluruh laporan output
dimana elemen data digunakan.
Output termasuk laporan untuk para pemprogram, desainer dan pengguna, seperti :

1. Program atau laporan yang menggunakan item data


2. Sinonim untuk elemen data dalam file, dan
3. Elemen data yang digunakan oleh pengguna

Laporan-laporan ini digunakan dalam pendokumentasian system, desain dan


implementasi database, serta sebagai bagian dari jejak audit.

Sistem Database Relasional 11


d) Bahasa DBMS

DBMS memiliki beberapa bahasa :

a. Bahasa definisi data (data definition language – DDL) membangun kamus


data, membuat database, menjelaskan tampilan logis setiap pengguna dan
memerinci catatan atau hambatan keamanan field.
b. Bahasa manifulasi data (data manifulation language – DML) mengubah isi
database, termasuk membuat, memperbaharui, menyisipkan dan menghapus
elemen data.
c. Bahasa query data (data query language – DQL) adalah bahasa level tinggi.
Penulis laporan (report writer) menyederhanakan pembuatan laporan.
Pengguna menentukan elemen-elemen data yang ingin mereka cetak,
kemudian penulis laporan mencari database, mengekstra elemen data, dan
mencetaknya dalam format yang ditentukan oleh pengguna. DQL dan penulis
laporan tersedia untuk pengguna. DDL dan DML sebaiknya dibatasi untuk
mengotorisasi administrator dan pemrograman.

e) TIPE-TIPE ATRIBUT
 Kunci utama (primary key) adalah atribut database, atau kombinasi atribut,
yang secara khusus mengidentifikasi suatu baris tertentu dalam sebuah tabel.
Kunci utama dalam tabel 4-2 adalah nomor komponen yang secara khusus
mengidentifikasi setiap komponen barang yang diijual S&S. Biasanya, kunci
utama adalah atribut tunggal. Dalam beberapa tabel, dua atau lebih atribut
dibutuhkan untuk mengidentifikasi secara khusus baris tertentu dalam tabel
kunci utama tabel penjualan persediaan pada tabel 4-5 adalah kombinasi
penjualan # dan komponen#.
 Kucing asing (foreign key) adalah atribut dalam tabel yang juga merupakan
kunci utama dalam tabel lain dan digunakan untuk menghubungkan dua tabel.
Pelanggan # dalam tabel 4-5 adalah kunci utama pada tabel pelanggan dan
kunci asing pada tabel penjualan. Dalam tabel penjualan, link #pelanggan

Sistem Database Relasional 12


menghubungkan penjualan ke data mengenai pelanggan yang membeli, sepeti
yang ada dalam tabel pelanggan.
 Atribut nonkunci lainnya dala tabel menyipan informasi penting mengenai
entitas. Tabel persediaan dalam tabel 4-2 berisi informasi mengenai deskripsi,
warna nomor vendor, kuantitas di tangan dan harga setiap komponen S&S.

Item Descripsition Color Vendor Quantity on price


number number hand
1036 Refrigerator White 10023 12 1199
1038 Refrigerator Almond 10023 7 1299
1039 Refrigerator Hunter 10023 5 1499
green
2061 Range White 10011 6 799
2063 Range Black 10011 5 999
3541 Washer White 10008 15 499
3544 Washer Black 10008 10 699
3785 Dryer White 10019 12 399
3787 Dryer Almond 10019 8 499

f) Membuat desain database relasional untuk S&S, INC

Dalam system akuntansi manual, S&S akan mengambil informasi penjualan pada
faktur penjualan percetakan yang memberikan tampilan logis dan fisik data yang
dikumpulkan. Penyimpanan pisik data faktur penjualan adalah sederhana; salinan
faktur disimpan dalam lemari file.

Menyimpan data yang sama dalam computer lebih kompleks. Anggaplah S&S
ingin menyimpan faktur penjualan (yang diberi nomor 101 hingga 105) secara
elektronik. Pada beberapa faktur pelanggan membeli lebih dari satu komponen.

Sistem Database Relasional 13


Beberapa cara untuk menyimpan informasi ini.

1. Menyimpan semua data dalam satu tabel yang seragam.


S&S dapat menyimpan data penjualan dalam satu tabel, pendekatan seperti ini
memiliki dua kerugian.
 Ia menyimpan banyak kelebihan data, beberapa kelebihan data membuat
pemeliharaan membutuhkan banyak waktu dan rentan akan kesalahan (eror)
 Beberapa masalah akan terjadi ketika data faktur yang disimpan dalam tipe-
tipe tabel ini.
Masalah-masalah yang akan terjadi, diantaranya :
a. Anomaly pembaruan (update anomaly), karena nilai tidak dapat diperbarui
dengan benar. Mengubah alamat pelanggan melibatkan pencarian
keseluruhan tabel dan mengubah setiap kejadian dalam alamat pelanggan.
Bahkan melupakan satu baris akan menimbulkan inkonsistensi, karena
berbagai alamat akan tersedia untuk satu pelanggan. Tindakan tersebut dapat
menghasilkan penduplikasian surat yang tidak dibutuhkan dan kesalahan-
kesalahan lain.
b. Anomaly sisipan (insert anomaly), yang terjadi dalam contoh kita
dikarnakan tidak adanya cara untuk menyimpan informasi mengenai
pelanggan prospektif hingga mereka membuat pelanggaran. Jika data
pelanggan prospektif dimasukan sebelum pembelian dibuat, kolom paktur
penjualan# akan menjadi kosong.
c. Anomaly penghapusan (delete anomaly), ini akan terjadi untuk menghapus
baris yang tidak memiliki konsekuensi yang tidak digunakan. Contohnya
jika alamat pelanggan disimpan dalam tabel penjualan, kemudian
menghapus baris ketika hanya ada penjualan ke pelanggan yang disimpan,
akan menghilangnya semua informasi untuk pelanggan tersebut.
2. Memvariasikan jumlah kolom
Dengan mencatat faktur penjualan dan data pelanggan sekali menambahkan
kolom tambahan untuk mencatat setiap item yang terjual. S&S akan

Sistem Database Relasional 14


memutuskan seberapa banyak jumlah item yang meninggalkan ruang utnuk
setiap baris.
g) Persyaratan dasar database relasional

a) Setiap kolom dalam baris harus dinilai tunggal. Dalam database selasional,
hanya ada satu nilai per sel. Pada S&S, setiap penjualan dapat melibatkan
lebih dari satu item.
b) Kunci utama tidak bisa nol. Kunci utama tidak bisa secara khusus
mengidentifiikasi baris dalam tabel jika nilainya nol (kosong). Kunci utama
tidak-nol memastikan bahwa setiap baris dalam tabel menampilkan sesuatu
dan dapat diidentifikasi. Ini mengacu pada aturan aturan integritas entitas
(entity integrity rule).
c) Kunci asing, jika bukan nol, harus memiliki nilai yang sesuai dengan nilai
kunci utama pada tabel lainnya. Kunci asing menghubungkan baris pada suatu
tabel dengan baris pada tabel lain. Pada tabel 4-5, pelanggan # dapat
menghubungkan setiap transaksi penjualan dengan pelanggan yang terlibat
dalam kejadian hanya jika tabel penjualan pelanggan # sesuai dengan angka
actual pelanggan pada tabel pelanggan. Batasan ini yang disebut aturan
integritas referensial (referential integrity rule), memastikan konsistensi
database kunci asing dapat berisi nilai nol.
d) Semua atribut non kunci dalam tabel harus menjelaskan karakteristik objek
yang diidentifikasi berdasarkan kunci utama. Sebagaian besar tabel berisi
atribut lain sebagai tambahan kunci utama dan asing.

Keempat kendala ini menghasilkan database yang terstruktur dengan baik


(dinormalisasi), yaitu datanya konsisten dan kelebihan data yang diminimalkan dan
dikendalikan. Ketika data tentang objek kepentingan disimpan dalam tabel database
yang terpisah, akan mudah untuk menambahakan data baru dengan menambahkan
baris lain ke tabel. Contoh nya, menambahkan pelanggan baru adalah yang sederhana
seperti menambahkan baris baru ke tabel pelanggan.

Sistem Database Relasional 15


h) Dua pendekatan untuk mendesain database

Terdapat dua cara dasar untuk mendesain database relasional yang terstruktur
dengan baik. Salah satunya dinamakan normalisasi, yang dimulai dengan asumsi
bahwa semua data pada awalnya disimpan dalam satu tabel besar. Pendekatan ini
kemudian diikuti dengan serangkaian peraturan untuk memisah-misahkan tabel awal
tadi menjadi serangkaian tabel yang dinormalisasi. Tujuannya adalah menghasilkan
serangkaian tabel awal yang dapat dikatagorikan sebagai bentuk normal ketiga (third
normal form-3NF), karena tabel-tabel seperti ini bebas dari masalah anomaly
pembaruan, penyisipan, serta penghapusan, seperti yang telah dijelaskan pada bagian
sebelumnya. Satu cara untuk mendesain database relasional, disebut normalisasi
(normalization), dimulai dengan mengasumsikan bahwa segala sesuatu awalnya
disimpan dalam satu tabel besar. Aturan yang kemudian diikuti untuk memisahkan
tabel awal dalam seperangkat tabel yang disebut bentuk normal ketiga (third normal
form-3NF).

Pada pendekatan desain alternatife, yang disebut pemodelan data semantic (semantic
data modeling) pendesain menggunakan pengetahuan atas proses bisnis dan
kebutuhan informasi untuk membuat diagram yang menunjukan apa yang dimasukan
dalam database. Diagram ini digunakan untuk membuat seperangkat tabel relasional
yang sudah ada dalam 3NF.

Pemodelan data sematik memiliki keuntungan signifikan,

 Menggunakan pengetahuan pendesain akan proses bisnis memudahkan desain


yang efisien atas database pemprosesan transaksi.
 Model grafis secara eksplisit menunjukan proses bisnis dan kebutuhan
informasi serta kebijakan organisasi, dan mempermudah komunikasi dengan
para pengguna system, akan membantu memastikan bahwa system yang baru
memenuhi kebutuhan actual pengguna.

Sistem Database Relasional 16


2.3 SISTEM DATABASE DAN MASA DEPAN AKUNTANSI

Sistem database dapat sangat mempengaruhi sifat dasar akuntansi. Contohnya


sistem database dapat mengarah pada ditinggalkannya model akuntansi pembukuan
berpasangan (doble entry). Alasan dasar sistem pembukuan berpasangan adalah
pengulangan pencatatan jumlah suatu transaksi sebanyak dua kali, yang berfungsi
sebagai alat pemeriksa proses data yang akurat. Setiap transaksi menghasilkan
masukan debit dan kredit yang sama besar, kemudian persamaan debit dan kredit
yang sama besar, kemudian persamaan debit dan kredit diperiksa lagi dan lagi dengan
berbagai cara, dalam suatu proses akuntansi. Akan tetapi, pengulangan data
berlawanan dengan konsep database. Apabila jumlah yang berhubungan dengan
sebuah transaksi dimasukkan ke dalam sistem database dengan benar, maka jumlah
tersebut hanya perlu disimpan sekali saja, bukan dua kali. Proses data
terkomputerisasi sudah cukup akurat tanpa harus mempergunakan sistem
pemeriksaan dan pemeriksaan ulang, yang merupakan ciri khas dari model akuntansi
pembukuan berpasangan.
Sistem database juga memiliki potensi untuk mengubah sifat pelaporan
eksternal secara signifikan. Pengaruh sistem database yang paling signifikan mungkin
dalam hal cara informasi akuntansi akan dipergunakan dalam pengambilan
keputusan. Kesulitan merumuskan permintaan khusus dalam sistem akuntansi
berdasarkan pendekatan file atau sistem DBMS yang tidak rasional, membuat
akuntan bertindak seolah-olah sebagai penjaga gerbang informasi. Informasi
keuangan tersedia hanya dalam format yang belum tetap dan dalam waktu tertentu
saja. Akan tetapi, database rasional menyediakan bahasa permintaan yang luas dan
mudah dipergunakan. Jadi para manajer tidak perlu lagi terhalang dengan berbagai
detail prosedur mengenai cara mendapatkan informasi. Sebagai gantinya, mereka
dapat berkonsentrasi hanya untuk menspesifikasikan informasi apa yang mereka
inginkan. Hasilnya, laporan keuangan dapat dengan mudah dipersiapkan untuk
mencakup periode waktu manapun yang ingin dipelajari oleh para manajer, bukan
hanya dalam periode yang secara tradisional dipergunakan oleh para akuntan.

Sistem Database Relasional 17


DBMS relasional juga dapat mengakomodasi berbagai pandangan atas suatu
fenomena yang sama. Sebagai contoh, tabel-tabel yang menyimpan informasi
mengenai aset dapat berisi kolom-kolom yang bukan hanya berdasarkan biaya
historis, tetapi juga biaya pergantian dan nilai pasar. Jadi para manajer tidak lagi
dipaksa melihat data dalam cara yang telah ditetapkan oleh para akuntan.
Terakhir, DBMS relasional menyediakan kemampuan untuk
mengintegrasikan data keuangan dan operasional. Sebagai contoh data mengenai
kepuasan pelanggan yang dikumpulkan melalui survey atau wawancara, dapat
disimpan di dalam tabel yang sama yang juga dipergunakan untuk menyimpan
informasi mengenai saldo saat ini dan batas kredit. Jadi, manajer akan memiliki akses
ke serangkaian data yang lebih luas untuk membuat keputusan taktis dan strategis.
Melalui cara-cara ini, DBMS relasional memiliki potensi untuk meningkatkan
penggunaan dan nilai informasi akuntansi dalam membuat keputusan yang taktis dan
strategis untuk menjalankan perusahaan. Akan tetapi, para akuntan harus memiliki
pengetahuan lebih banyak mengenai sistem database agar mereka dapat berpartisipasi
dalam mendesain sistem informasi akuntansi di masa mendatang.

Sistem Database Relasional 18


BAB III

PENUTUP

Database relasional mendasari sebagian besar SIA modern terintegrasi. Untuk


meningkatkan kekuatan database, penting untuk memahami bagaimana data disimpan
dalam sistem komputer.Figur 4-1 menunjukan sebuah hierarki data. Informasi
atribut-atribut dari pelanggan, seperti nama dan alamat, disimpan dalam beberapa
field.Semua field berisi data mengenai satu entitas (contohnya satu pelanggan)yang
membentuk sebuah catatan.Seperankat catatan terkait, seperti semua catatan
pelanggan, membentuk sebuah file( contohnya file pelanggan). Seperangkat
koordinasi beberapa file data terpusat yang saling berhubungan yang disimpan
dengan sedikit mungkin kelebihan data merupakan sebuah database.
Ada dua jenis file dasar, pertama adalah file utama (master file) yang
konsepnya hampir sama dengan buku besar dalam SIA manual. File utama
menyimpan informasi kumulatif mengenai sumber daya organisasi dan pelaku-pelaku
dengan siapa mereka berinteraksi.
Jenis file dasar yang kedua adalah file transaksi, yang konsepnya sama dengan
jurnal dalam SIA manual. File-file transaksi berisi catatan mengenai setiap transaksi
bisnis (event) yang terjadi dalam periode fiskal tertentu.

Sistem Database Relasional 19

Anda mungkin juga menyukai