PENDAHULUAN
Latar Belakang
Database adalah merupakan komponen utama dan memiliki peranan yang
sangat vital dari suatu Sistem Informasi Management. Database bukan hanya sebagai
sumber infomasi Sistem Informasi Management tetapi database yang baik dapat
mengefisienkan suatu Sistem Informasi Mangement.
Sehubungan dengan nilai vital database terhadap Sistem Informasi
Management maka dianggap perlu menyajikan secara detail Konsep dan Peranan
Database dalam Sistem Informasi Management.
Agar dapat benar-benar memahami secara menyeluruh kelebihan database,
merupakan hal yang penting untuk memahami terlebih dahulu beberapa prinsip dasar
tentang bagaimana data disimpan dalam sistem komputer.
Ada dua jenis file dasar, pertama adalah file utama (master file) yang
konsepnya hampir sama dengan buku besar dalam SIA manual. File utama
menyimpan informasi kumulatif mengenai sumber daya organisasi dan pelaku-pelaku
dengan siapa mereka berinteraksi.
Jenis file dasar yang kedua adalah file transaksi, yang konsepnya sama dengan
jurnal dalam SIA manual. File-file transaksi berisi catatan mengenai setiap transaksi
bisnis (event) yang terjadi dalam periode fiskal tertentu.
Sistem database dibangun untuk mengatasi masalah yang berhubungan
dengan pertumbuhan file utama. Database adalah suatu gabungan file yang saling
berhubungan dengan pertumbuhan file utama. Pendekatan database memperlakukan
data sebagai sumber daya organisasi yang seharusnya dipergunakan serta dikelola
oleh seluruh bagian organisasi tersebut, bukan hanya oleh suatu departemen atau
fungsi tertentu saja. Fokusnya adalah integrasi data dan pembagian data dengan
seluruh pemakai yang berhak memakainya. Integrasi data dicapai dengan
mengkombinasikan beberapa file utama ke pool data yang dapat diakses oleh
berbagai program aplikasi.
PEMBAHASAN
Database
catatan
catatan 1: catatan 2 : catatan 3: 1000:
pelanggan 1 pelanggan pelanggan 3 pelanggan
1000
Pada fase ekonomi global terkini yang sangat cepat, manajemen harus secara
konstan mengevaluasi kembali kinerja keuangan dan kinerja operasi dalam tujuan
strategis serta dengan cepat mengganti rencana saat dibutuhkan. Oleh karena
pembuatan keputusan strategis mensyaratkan akses untuk sejumlah besar data
historis, organisasi membangun database terpisah disebut gudang data. Gudang data
(data warehouse) adalah satu atau lebih database besar yang berisi data mendetail dan
diringkas untuk beberapa tahun yang digunakan dalam analisis, bukan untuk
pemrosesan transaksi. Tidaklah umum bagi gudang data untuk diisi ratusan atau
ribuan terabit data.
Pendekatan file
File induk 1
fakta A fakta B Program Database
fakta C fakta D penjualan fakta A fakta B
Fakta C Fakta D
Fakta E Fakta F
Fakta G
File induk 2
Fakta A Fakta C Program
fakta E fakta F pengiriman
Sistem manajemen
database
File induk 3
fakta Database
Sistem A Fakta DRelasional 5
Fakta E fakta G
Program Program Program
Program penjualan pengiriman penagihan
penagihan
Data yang tidak benar pada database dapat mengarahkan kepada keputusan yang
buruk, kebingungan, dan pengguna yang marah. Contohnya :
The Data Warehousing Institute memperkirakan bahwa biaya data yang buruk
melebihi $600 milliar setahun untuk pengiriman yang tidak diperlukan, biaya
pemasaran, dan hilangnya kepercayaan pelanggan. Diperkirakan lebih dari 25% data
bisnis tidak akurat atau tidak lengkap. Pada penelitian terbaru,53% dari 750
profesional TI mengatakan bahwa perusahaan mengalami permasalahan terkait
kualitas data yang buruk.
Mengeola data semakin sulit setiap tahunnya. Kuantitas data dibuat dan disimpan
ganda setiap 18 bulan. Untuk menghindari data yang kadaluwarsa,tidak lengkap, atau
salah, manajemen memerlukan kebijakan dan prosedur yang menjamin data yang
bersih atau manajemen memerlukan kebijakan dan prosedur yang menjamn data yang
bersih atau “scrubbed”. Sarbanes-Oxley Act (SOX) menyatakan bahwa ekslusif
puncak menghadapi tuntutan dan ancaman penjara jika data keuangan tidak ada
dalam susunan. Mencegah dan mendeteksi data yang buruk didiskusikan secara lebih
mendetail dalam Bab 5 hingga 11.
Pada sistem yang berorientasi file, pemogram harus tahu lokasi layout catatan.
Anggaplah seoranng pemogram menginginkaan agar laporan menunjukan nomor
pelanggan,batasan saldo kredit,dan saldo saat ini. Untuk membuat program, ia harus
memahami lokasi dan panjang field yang dibutuhkan (yaitu mencatat posisi 1 sampai
10 untuk nomor pelanggan) serta format setiap field. Proses semakin kompleks jika
data berasal dari beberapa file yang digunakan.
Sistem database memisahkan tampilan logis dan fisik data. Tampilan logis adalah
bagaimana pemakai atau programer secara konseptual mengatur dan memahami data.
Tampilan fisik merujuk pada bagaimana dan dimana data secara fisik diatur dan
disimpan dalam disk, tape, CD-ROM, atau media lainnya.
Kamus data (data dictionary) berisi informasi mengenai struktur database. Seperti
yang ditujuka dalam table 4.1 untuk setiap elemen data yang disimpan dalam
database, terdapat catatan dalam kamus yang menjelaskannya. DBMS menyimpan
kamus data, yang input-nya termasuk elemen data baru atau yang terhapus serta
mengubah nama elemen data penjelasan dan penggunaannya. Salah satu komponen
kunci dari DBMS adalah kamus data, yang mencakup informasi mengenai struktur
database. Setiap elemen data yang disimpan dalam database, seperti nomor
pelanggan, memiliki catatan di kamus data yang mendeskripsikan elemen tersebut.
DBMS biasanya memelihara kamus data. Bahkan, kamus data ini sering kali
merupakan salah satu aplikasi pertama dari sistem database yang baru
diimplementasikan. Masukan untuk kamus data mencakup elemen data yang baru
atau yang sudah dihapus, serta perubahan nama, deskripsi, atau penggunaan elemen
data yang ada. Keluaran mencakup berbagai laporan yang berguna bagi programer,
perancang database dan pemakai sistem informasi. Laporan sampel mencakup (1)
daftar dari semua program dimana suatu data digunakan, (2) daftar dari semua
sinonim untuk elemen data dalam file tertentu, (3) daftar dari semua elemen data
yang digunakan oleh pemakai tertentu, dan (4) daftar dari seluruh laporan output
dimana elemen data digunakan.
Output termasuk laporan untuk para pemprogram, desainer dan pengguna, seperti :
e) TIPE-TIPE ATRIBUT
Kunci utama (primary key) adalah atribut database, atau kombinasi atribut,
yang secara khusus mengidentifikasi suatu baris tertentu dalam sebuah tabel.
Kunci utama dalam tabel 4-2 adalah nomor komponen yang secara khusus
mengidentifikasi setiap komponen barang yang diijual S&S. Biasanya, kunci
utama adalah atribut tunggal. Dalam beberapa tabel, dua atau lebih atribut
dibutuhkan untuk mengidentifikasi secara khusus baris tertentu dalam tabel
kunci utama tabel penjualan persediaan pada tabel 4-5 adalah kombinasi
penjualan # dan komponen#.
Kucing asing (foreign key) adalah atribut dalam tabel yang juga merupakan
kunci utama dalam tabel lain dan digunakan untuk menghubungkan dua tabel.
Pelanggan # dalam tabel 4-5 adalah kunci utama pada tabel pelanggan dan
kunci asing pada tabel penjualan. Dalam tabel penjualan, link #pelanggan
Dalam system akuntansi manual, S&S akan mengambil informasi penjualan pada
faktur penjualan percetakan yang memberikan tampilan logis dan fisik data yang
dikumpulkan. Penyimpanan pisik data faktur penjualan adalah sederhana; salinan
faktur disimpan dalam lemari file.
Menyimpan data yang sama dalam computer lebih kompleks. Anggaplah S&S
ingin menyimpan faktur penjualan (yang diberi nomor 101 hingga 105) secara
elektronik. Pada beberapa faktur pelanggan membeli lebih dari satu komponen.
a) Setiap kolom dalam baris harus dinilai tunggal. Dalam database selasional,
hanya ada satu nilai per sel. Pada S&S, setiap penjualan dapat melibatkan
lebih dari satu item.
b) Kunci utama tidak bisa nol. Kunci utama tidak bisa secara khusus
mengidentifiikasi baris dalam tabel jika nilainya nol (kosong). Kunci utama
tidak-nol memastikan bahwa setiap baris dalam tabel menampilkan sesuatu
dan dapat diidentifikasi. Ini mengacu pada aturan aturan integritas entitas
(entity integrity rule).
c) Kunci asing, jika bukan nol, harus memiliki nilai yang sesuai dengan nilai
kunci utama pada tabel lainnya. Kunci asing menghubungkan baris pada suatu
tabel dengan baris pada tabel lain. Pada tabel 4-5, pelanggan # dapat
menghubungkan setiap transaksi penjualan dengan pelanggan yang terlibat
dalam kejadian hanya jika tabel penjualan pelanggan # sesuai dengan angka
actual pelanggan pada tabel pelanggan. Batasan ini yang disebut aturan
integritas referensial (referential integrity rule), memastikan konsistensi
database kunci asing dapat berisi nilai nol.
d) Semua atribut non kunci dalam tabel harus menjelaskan karakteristik objek
yang diidentifikasi berdasarkan kunci utama. Sebagaian besar tabel berisi
atribut lain sebagai tambahan kunci utama dan asing.
Terdapat dua cara dasar untuk mendesain database relasional yang terstruktur
dengan baik. Salah satunya dinamakan normalisasi, yang dimulai dengan asumsi
bahwa semua data pada awalnya disimpan dalam satu tabel besar. Pendekatan ini
kemudian diikuti dengan serangkaian peraturan untuk memisah-misahkan tabel awal
tadi menjadi serangkaian tabel yang dinormalisasi. Tujuannya adalah menghasilkan
serangkaian tabel awal yang dapat dikatagorikan sebagai bentuk normal ketiga (third
normal form-3NF), karena tabel-tabel seperti ini bebas dari masalah anomaly
pembaruan, penyisipan, serta penghapusan, seperti yang telah dijelaskan pada bagian
sebelumnya. Satu cara untuk mendesain database relasional, disebut normalisasi
(normalization), dimulai dengan mengasumsikan bahwa segala sesuatu awalnya
disimpan dalam satu tabel besar. Aturan yang kemudian diikuti untuk memisahkan
tabel awal dalam seperangkat tabel yang disebut bentuk normal ketiga (third normal
form-3NF).
Pada pendekatan desain alternatife, yang disebut pemodelan data semantic (semantic
data modeling) pendesain menggunakan pengetahuan atas proses bisnis dan
kebutuhan informasi untuk membuat diagram yang menunjukan apa yang dimasukan
dalam database. Diagram ini digunakan untuk membuat seperangkat tabel relasional
yang sudah ada dalam 3NF.
PENUTUP