Anda di halaman 1dari 3

POINT 1

Didalam menjalankan sebuah usaha, hendaknya terlebih dahulu memiliki ide usaha
yang hendak ingin direalisasikan. Ide usaha yang hendak direalisasikan dari kelompok kami
adalah usaha donat kentang. Kami memiliki donat kentang dikarenakan mudahnya dalam
mendapatkan bahan baku donat kentang. Kemudian donat kentang juga dapat menjadi sumber
alternatif dari karbohidrat selain nasi. Dan juga donat kentang aman dikonsumsi bagi orang
yang memiliki masalah gluten karena bahan baku donat kentang yang tidak mengandung
gluten.

Kentang mempunyai kandungan zat karbohidrat yang tinggi, lebih tinggi dari berbagai
sumber karbohidrat yang lain seperti beras, jagung atau gandum. Hal tersebut enjadikan
kentang sebagai prioritas alternatif yang mampu mensubstitusi kebutuhan pangan pokok
masyarakat. Bahkan untuk kalangan tertentu (misalnya penderita diabetes), kentang
merupakan makanan pokok untuk diet, karena kandungan kadar gulanya yang rendah sehingga
kentang merupakan komoditas yang penting dan mampu berperan untuk memenuhi gizi
masyarakat. Mengingat pola konsumsi masyarakat terhadap makanan terutama di perkotaan,
menjadikan kentang sebagai menu makanan sehari-hari yang dikonsumsi bersama-sama
dengan ayam goreng. Restoran siap saji dan berbagai jenis panganan juga menggunakan
kentang sebagai bahan menu utamanya. Berbagai kenyataan tersebut semakin menegaskan
besarnya kebutuhan masyarakat terhadap kentang (Andriyanto dkk, 2013).

Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu umbi-umbian yang banyak
digunakan sebagai sumber karbohidrat atau makanan pokok bagi masyarakat dunia setelah
gandum, jagung, dan beras. Sebagai umbi-umbian, kentang cukup menonjol dalam kandungan
zat gizi terutama mineral fosfor, besi, kalium, vitamin B1, dan C. Perbandingan protein
terhadap karbohidrat yang terdapat di dalam umbi kentang lebih tinggi daripada biji serealia
dan umbi lainnya. Kandungan asam amino umbi kentang juga seimbang, sehingga sangat baik
bagi kesehatan (Niederhauser 1993, dalam Asgar dkk, 2011). Umbi kentang mengandung
sedikit lemak dan kolesterol, namun mengandung karbohidrat, sodium, serat diet, protein,
vitamin C, kalsium, zat besi, dan vitamin B6 yang cukup tinggi (Kolasa 1993, dalam Asgar
dkk, 2011). Komposisi tersebut memengaruhi kualitas produk (Simek 1980, dalam Asgar dkk,
2011). Sebagai sumber karbohidrat, kentang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan
beras, dan kentang mempunyai potensi yang besar sebagai pendamping beras. Di kota-kota
besar terlihat adanya pergeseran pemanfaatan kentang sebagai sumber karbohidrat(Asgar dkk,
2011).
Komoditas kentang termasuk ke dalam komoditas yang bernilai ekonomi tinggi. Oleh
karena itu, banyak petani ataupun investor mulai menanamkan modal untuk
membudidayakannya. Penggunaannya yang cukup bervariasi ditambah perannya yang sangat
penting bagi penderita diabetes membuatnya banyak dicari dan berharga cukup tinggi diantara
komoditas pertanian yang lain (Samadi, 2007, dalam Fauzi dan Lukman, 2016).
Kentang merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki rerata produksi
cukup besar jika dibandingkan dengan komoditas sayuran lain, meskipun produksinya
berfluktuasi setiap tahunnya. Badan Pusat Statistik mencatat bahwa rerata produksi dari tahun
2009 hingga 2013 sebesar 1.082.224 t. Selain digunakan sebagai sayuran, kentang juga
merupakan sumber karbohidrat alternatif yang dapat mendukung diversifikasi pangan (Haris
2010, Utami et al. 2012, dalam Kiloes dkk, 2015). Sejalan dengan itu sekitar 10% dari hasil
panen kentang di dunia telah dikonversi menjadi berbagai macam produk olahan (Keijbets
2008, dalam Kiloes dkk, 2015). Banyak produk olahan kentang yang telah dikenal khususnya
di Indonesia seperti kentang goreng dan keripik kentang (Asgar et al. 2011, dalam Kiloes dkk,
2015).

Donat sudah menjadi salah satu makanan favorit di Indonesia. Sebagai kudapan favorit,
donat banyak dijajakan, baik di mal-mal maupun pinggir jalan. Sampai sekarang, masih banyak
penjaja donat baru bermunculan. Mulai dari yang independen hingga yang ikut kemitraan atau
waralaba dari merek-merek tertentu. Di tengah ketatnya persaingan, pemilik gerai donat gencar
melakukan inovasi dengan meluncurkan produk-produk baru. Tujuannya adalah, agar
pelanggan tidak bosan dengan rasa dan bentuk donat yang itu-itu saja (Junda, 2013, dalam
Siahaan dan Siti, 2017).
Donat (doughnuts atau donut) adalah penganan yang digoreng, dibuat dari adonan
tepung terigu, gula, telur dan mentega. Donat yang paling umum adalah donat berbentuk cincin
dengan lubang di tengah dan donat berbentuk bundar dengan isi yang rasanya manis, seperti
berbagai jenis selai, jelly, krim, dan custard (Marantina, 2015, dalam Siahaan dan Siti, 2017).
Donat merupakan salah satu makanan atau kue yang biasanya disukai oleh anak-anak.
Namun sebenarnya jika cita rasa donat tersebut nikmat serta empuk pasti bukan hanya anak-
anak yang menyukainya melainkan remaja dan orang dewasa pun bisa menyukainya. Cara
membuat donat yang empuk dan nikmat tergolong mudah sekali. Bahan-bahan yang diperlukan
juga cukup mudah ditemukan di pasar atau supermarket (Kusuma, 2013, dalam Siahaan dan
Siti, 2017).

Daftar Pustaka
Andriyanto, Fendik, Budi Setiawan dan Fitria Diana Riana. 2013. Dampak Impor Kentang
Terhadap Pasar Kentang di Indonesia/. Dalam Jurnal HABITAT Volume XXIV No. 1
Bulan April 2013
Asgar, A., S.T. Rahayu, M. Kusuma dan E. Sofiari. 2011. Uji Kualitas Umbi Beberapa Klon
Kentang untuk Keripik. Dalam Jurnal Holtikultura. 21 (1): 51-59, 2011.
Fauzi, Dian, Lukman Mohammad dan Netti Tinaprilla. 2016. Strategi Pengembangan
Agribisnis Kentang Merah di Kabupaten Solok. Dalam Jurnal Agraris Vol. 2 No.1
Januari 2016
Kiloes dkk. 2015. Evaluasi Daya Saing Komoditas Kentang di Sentra Produksi Pangalengan
Kabupaten Bandung (Potato Competitiveness Evaluation in Production Center of
Pangalengan, Bandung Regency). Dalam Jurnal Hortikultura Vol. 25 No. 1, 2015.
Siahaan, Riana Friska dan Siti Wahidah. 2017. Usaha Donat Bakar di Deli Serdang. Dalam
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 23 No. 2, April – Juni 2017.

Anda mungkin juga menyukai