Anda di halaman 1dari 2

.

ABU BAKAR AS-SHIDDIQ


1. Riwayat Hidup Abu Bakar as-Shiddiq

Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amru bin Ka`ab bin Sa`ad bin Taim bin
Murrah bin Ka`ab bin Lu`ai bin Ghalib bin Fihr al-Qurasy at-Taimi – radhiyallahu` anhu. Bertemu nasabnya dengan
Nabi pada kakeknya Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai. Abu Bakar adalah shahabat Rasulullah – shalallahu`alaihi was salam
– yang telah menemani Rasulullah sejak awal diutusnya beliau sebagai Rasul, beliau termasuk orang yang awal
masuk Islam. Abu Bakar memiliki julukan “ash-Shiddiq” dan “Atiq”.

Sewaktu kecil nama beliau adalah Abdul Ka’bah, kemudian diganti oleh Nabi menjadi Abdullah dan
mendapatkan gelar al Shiddiq yang merupakan gelar yang diberikan Rosulullah kepadanya setelah ia membenarkan
peristiwa Isra Mi’raj Rasulullah.
Abu Bakar lahir pada tahun 573 M di Mekah setelah masuk islam , seluruh hidupnya dibaktikan untuk membela
islam karena dakwahnya banyak orang Qurais ternama masuk islam.
Abu Bakar memiliki empat isteri, pertama, Kutayla binti ‘Uzza yang melahirkan Abdullah dan Asma; kedua, Ummu
Rumman yang melahirkan Abdurahman dan Aisyah; ketiga, Asma binti Umays yang melahirkan Muhammad bin Abi
bakar; keempat, Habibah binti Kharaja yang melahirkan Ummu Kultsum.

Abu Bakar ikut bersama-sama nabi hijrah ke Madinah dan bersama Nabi pula bersembunyi di gua Tsur.
Dari lama dan eratnya hubungan persahabatan beliau dengan Rosulullah serta kejujuran dan kesucian hatinya
beliau dapat mendalami jiwa dan semangat islam lebih dari pada yang didapat orang islam lainnya, jika Nabi
berhalangan, Abu Bakarlah yang disuruh menjadi Imam shalat. Pada tahun 623 M bersama dengan hari wafatnya
Rasulullah beliau diangkat menjadi khalifah setelah di bai’at oleh kaum muslimin. Setelah menjalankan tugasnya
menjadi khalifah selama 2 tahun 3 bulan dan 10 hari, Abu Bakar As Siddiq meninggal pada tanggal 23 Agustus 634/
8 Jumadil Awwal 13 H di Madinah pada usia 63 tahun. Beliau berwasiat agar jenazahnya dimandikan oleh Asma`
binti Umais, istri beliau. Kemudian beliau dimakamkan di samping makam Rasulullah. Umar mensholati jenazahnya
diantara makam Nabi dan mimbar (ar-Raudhah) . Sedangkan yang turun langsung ke dalam liang lahat adalah
putranya yang bernama Abdurrahman (bin Abi Bakar), Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Thalhah bin
Ubaidillah.
1. Riwayat Hidup Umar ibn Khattab

Nama lengkapnya adalah Umar ibn Khattab ibn Nufail ibn ‘Uzza ibn Riyah ibn ‘Abdullah ibn Qurth ibn ‘Abdi
ibn Ka’ab dari Bani Addiy dan Umar bin Khattab dilahirkan 12 tahun setelah kelahiran Rasulullah saw. Ayahnya
bernama Khattab dan ibunya bernama Khatmah. Perawakannya tinggi besar dan tegap dengan otot-otot yang
menonjol dari kaki dan tangannya, jenggot yang lebat dan berwajah tampan, serta warna kulitnya coklat kemerah-
merahan.Beliau dibesarkan di dalam lingkungan Bani Addiy, salah satu kaum dari suku Quraisy..
Nasabnya adalah Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qarth bin Razah bin 'Adiy
bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib. Nasab beliau bertemu dengan nasab Nabi pada kakeknya Ka'ab. Antara beliau
dengan Nabi selisih 8 kakek. lbu beliau bernama Hantamah binti Hasyim bin al-Mughirah al-Makhzumiyah.
Rasulullah memberi beliau "kun-yah" Abu Hafsh (bapak Hafsh) karena Hafshah adalah anaknya yang paling tua;.
Sebelum masuk Islam, Umar bin Khattab dikenal sebagai seorang yang keras permusuhannya dengan kaum
Muslimin, bertaklid kepada ajaran nenek moyangnya, dan melakukan perbuatan-perbuatan jelek yang umumnya
dilakukan kaum jahiliyah, namun tetap bisa menjaga harga diri. Beliau masuk Islam pada bulan Dzulhijah tahun ke-6
kenabian dan orang yang ke-40 yang masuk islam, tiga hari setelah Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam.
Utsman bin Affan bin

Utsman bin Affan bin Abil ‘Ash bin Umayyah bin Abdusy Syams bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin
Ka’ab bin Luwa’i bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin
Mudhar bin Nizar bin Ma’addu bin Adnan.1Abu Amr, Abu Abdullah 2 al-Quraisy, al-Umawi Amirul mukminin Dzun
Nurain yang telah berhijrah dua kali dan suami dari dua orang putri Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam . Ibu
beliau bernama Arwa binti Kuraiz bin Rabi’ah bin Hubaib bin Abdusy Syams dan neneknya bernama Ummu Hakim
Bidha’ binti Abdul Muththalib paman Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam.

RIWAYAT HIDUP ALI BIN ABU THALIB

Ali bin Abu Thalib bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay. Ibunya adalah Fathimah
binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf. Saudara-saudara kandungnya adalah: Thalib, ‘Uqail, Ja’far dan Ummu
Hani.Dengan demikian, jelaslah, Ali bin Abu Thalib adalah berdarah Hasyimi dari kedua ibu bapaknya. Keluarga
Hasyim memiliki sejarah yang cemerlang dalam masyarakat Mekkah. Sebelum datangnya Islam, keluarga Hasyim
terkenal sebagai keluarga yang mulia, penuh kasih sayang, dan pemegang kepemimpinan masyarakat. Ibunya
adalah Fathimah binti Asad, yang kemudian menamakannya Haidarah. Haidarah adalah salah satu nama singa,
sesuai dengan nama ayahnya Asad (singa). Fathimah adalah salah seorang wanita yang terdahulu beriman dengan
risalah Rasulullah. Dia pula lah yang telah mendidik Rasulullah dan menanggung hidupnya, setelah meninggalnya
bapak-ibu beliau, Abdullah dan Aminah. Beliau kemudian membalas jasanya, dengan menanggung kehidupan Ali
bin Abu Thalib, untuk meringankan beban pamannya, Abu Thalib, pada saat mengalami kesulitan ekonomi.

Saat Fathimah (Ibu Ali bin Abu Thalib) meninggal dunia, Rasulullah yang mulai mengkafaninya dengan baju
gamisnya, meletakkannya dalam kuburnya, dan menangisinya, sebagai tangisan seorang anak atas ibunya.
Rasulullah bersabda, “Semoga Allah memberikan balasan yang baik bagi ibu asuhku ini. Engkau adalah orang yang
paling baik kepadaku, setelah pamanku dan almarhumah ibuku. Dan semoga Allah meridhai-mu.” Dan karena
penghormatan beliau kepadanya, maka beliau menamakan anaknya yang tersayang dengan namanya Fathimah.
Darinya lah kemudian mengalir nasab beliau yang mulia, yaitu anak-anaknya: Hasan, Husein, Zainab al Kubra dan
Ummu Kultsum.

Nabi Muhammad SaW.

Ayah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hisyam bin
Abdu Manaf. Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Ia adalah perempuan yang paling mulia di
kalangan Quraisy, baik dari segi nasab maupun kedudukan sosial. Beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul
Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin
Malik bin an-Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan
(Ibnu Hisyam: Sirah an-Nabawiyah, 1:1) kemudian para sejarawan menyebutkan ada empat nama di atasnya hingga
sampai ke Nabi Ismail bin Ibrahim.

Anda mungkin juga menyukai