Bulk Density penting untuk menghitung kebutuhan pupuk atau air untuk tiap-tiap hektar tanah,
yang didasarkan pada berat tanah per hektar.
Berat tanah 1 hektar tebal 20 cm dan bulk density 1,41 g/cm3 =
2. Pemberian kapur dengan dosis 1,5 x Al-dd. Jika lapisan olah tanah dianggap 20 cm.
Tanah lokasi 1 memiliki bulk density (BD) tanah 1,42 g/cm3. Maka berat tanah pada
lapisan olah adalah 2.840.000 kg/ha. Tanah memiliki Al-dd 2,53 me/100g, maka
kebutuhan Ca akan tanah tersebut adalah :
1,5 x 2,53 x 40/2= 75,90 mg/100g atau 0,000759 kg/kg x 2.840.000 kg/ha= 2.155,6 kg/ha.
Kebutuhan kapur 2.155,6 x 100/40 = 5.388,9 kg/ha atau 5,3889 ton/ha.
Perhitungan akan sama dengan lokasi 2 dan lokasi 3 yang memiliki BD 1,18 g/cm3 dan Al –
dd 1,13 me/100g, BD 1,39 g/cm3 dan Al –dd 2,40 me/100g
3. Seorang petani ingin memupuk tanaman peliharaannya dengan NPK 15:15:15 dengan dosis
yang dianjurkan 500 kg NPK/ha. Jenis pupuk yang tersedia adalah Urea (45% N), SP-36
(36% P2O5), dan KCl (60% P2O). Langkah yang harus dilakkan adalah mencampur ketiga
jenis pupuk tersebut sampai kadarnya setara dengan dosis pupuk NPK yang dianjurkan.
Pertama hitung kadar N, P dan K dalam dosis yang dianjurkan, dan akan diperoleh :
Kadar N = 15% x 500 kg = 75 kg
Kadar P2O5 = 15% x 500 kg = 75 kg
Kadar K2O = 15% x 500 kg = 75 kg
Selanjutnya hitung jumlah kebutuhan pupuk Urea, SP-36, dan KCl sebagai berikut :
Kebutuhan Urea = 100/45 x 75 = 166,67 kg
Kebutuhan SP-36 = 100/36 x 75 = 208,33 kg
Kebutuhan KCl = 100/60 x 75 = 124,99 kg
Contoh 1
Hasil analisis jaringan tanaman merekomendasikan untuk melakukan pemupukan pada
tanaman perkebunan dengan 150 gram N, 75 gram P2O5, dan 150 gram K2O
pertanaman. Pupuk yang tersedia di pasaran adalah Urea (45% N), SP-36 (36% P2O5),
dan KCl (60% K2O). Berdasarkan rekomendasi pemupukan, bobot setiap pupuk yang
diperlukan untuk memenuhi rekomendasi di atas adalah :
Artikel cara membuat pupuk NPK sendiri yang akan saya sampaikan merupakan cara
menghitung/ mengkombinasi pupuk Urea, SP36 dan KCl sehingga mempunyai kandungan NPK
sesuai dengan yang kita inginkan. Pupuk NPK di pasaran mempunyai kandungan berbagai
macam, 15:15:15 (NPK Ponska ), 16:16:16 (NPK Mutiara), 20:10:10 (NPK Pelangi) dan lain
sebagainya.
1. Kita tentukan dulu kandungan pupuk NPK yang akan kita buat. Untuk lebih
mempermudah penjelasan kita contohkan akan membuat pupuk NPK sendiri dengan
kandungan 20:15:10.
2. Hitung kebutuhan pupuk NPK yang akan kita buat. Misalnya kita akan membuat 200 Kg
pupuk NPK dengan kandungan 20:15:10.
3. Kita hitung jumlah masing-masing unsur hara yang kita butuhkan. Unsur N : 20% X 200
= 40 kg. Unsur P : 15% X 200 = 30 Kg. Unsur K : 10% X 200 = 20 Kg.
4. Kita konfersikan kebutuhan masing-masing unsur hara dengan pupuk tunggal yang telah
kita persiapkan (Urea, SP36 dan KCl). Kandungan N dalam urea adalah 54% maka untuk
mendapatkan N 40 Kg maka kita butuh Urea (100 : 54) X 40 = 74 Kg Urea. Untuk
mendapatkan unsur P 30 Kg kita butuh SP36 (100 : 36) X 30 = 83,3 Kg SP36. Sedangkan
kebutuhan unsur K sebesar 20 Kg akan kita perolaeh dari KCl (100 : 45) X 20 = 44,4 Kg.
5. Oleh karena itu NPK dengan komposisi 20 : 15 : 10 sebanyak 200 Kg setara dengan Urea
74 Kg + SP36 83,3 Kg + KCl 44,4 Kg.
Saya kira harga 50 Kg NPK Ponska akan lebih mahal jika dibanding dengan kombinasi 13,8 Kg
Urea, 20,8 Kg Sp 36 dan 16,66 Kg KCl.
|
Pupuk urea/ha = 100/45 x 90 kg N = 200 kg urea
Jumlah pupuk urea yang diberikan ke dalam petak –petak perlakuan berdasarkan perhitungan
luas lahan adalah:
Ukuran petak = 20 m2 = 20/10.000 x 200 kg urea
= 20/10.000 x 2000000 g
= 400 g urea
Dalam aplikasi di lapangan, pupuk urea diberikan 3 kali pemberian yaitu pupuk ke-1 sebanyak
30 %, pupuk urea yang ke-2 sebanyak 30%, dan pemberian pupuk urea yang ke-3 sebesar 40%.
Takaran pupuk urea ke-1 /petak = 30/100 x 400 g urea = 120 g urea
Takaran pupuk urea ke- 2 /petak = 30/100 x 400 g urea = 120 g urea
Takaran pupuk urea ke-3 /petak = 40/100 x 400 g urea = 160 g urea
Pupuk SP-36
Dalam pupuk SP-36 mengandung P2O5 sebanyak 36%, takaran pupuk SP-36 sebesar 50kg
P2O5/ha adalah sebagai berikut:
Pupuk SP-36/ha takaran 50 kg = 100/36 x 50 kg SP-36
= 138,8 kg SP-36
= 138800 g SP-36
Untuk takaran 100 kg P2O5/ha
jumlah pupuk SP-36 yang dibutuhkan sebagai berikut:
Pupuk SP-36/ha takaran 100 kg = 100/36 x 100 kg SP-36
= 277,60 kg SP-36
= 277600 g SP-36
Jumlah timbangan pupuk SP-36 untuk takaran 50 kg P2O5 dengan ukuran petakan seluas 20 m2
dengan perhitungan adalah:
Ukuran petak = 20 m2 = 20/10.000 x 138800 g SP-36
= 277,6 g SP-36
Sedangkan untuk takaran 100 kg P2O5/ha, dengan perhitungan luas lahan timbangan pupuk SP-
36 untuk setiap petak perlakuan adalah:
Ukuran petak = 20 m2 = 20/10.000 x 277600 g SP-36
= 555,2 g SP-36
Pupuk KCl Kandungan K2O dalam pupuk KCl sebesar 45% K2O, kebutuhan pupuk KCl untuk
takaran 50 kg K2O/ha dengan perhitungan luas lahan adalah:
Pupuk KCl/ha takaran 100 kg = 100/45 x 50 kg KCl
= 111,11 kg KCl
Jumlah timbangan pupuk KCl untuk petak perlakuan seluas 20 m2 adalah sebagai berikut:
Ukuran petak = 20 m2 = 20/10.000 x 111110 g KCl
= 222,22 g KCl
Pemberian pupuk KCl diberikan pada tanaman sebanyak dua kali, 50% pada saat berumur 14
hari setelah tanam dan masa primordial dengan takaran yang sama.
Takaran KCl untuk pemupukan ke-1 = 50/100 x 222,22 g KCl = 111,11 g KCl
Kebutuhan jerami
Jumlah jerami yang diberikan adalah sebesar 5 t/ha, jumlah ini sama dengan 5000 kg, Berat
jerami yang diberikan dalam setiap petak perlakuan adalah: Jerami/ petak = 20 m2= 20/10.000 x
5000 kg jerami
= 10 kg jerami
Pupuk urea
Takaran pupuk urea/ha 200 kg, besarnya timbangan pupuk urea untuk masing-masing
petak perlakuan dalam setiap kali pemberian Takaran pupuk urea ke-1 /petak= 30/100 x
400/200.000 x 200.000 g Urea= 120 g Urea
Takaran pupuk urea ke-2 /petak = 30/100 x 400/200.000 x 200.000 g Urea= 120 g Urea
Takaran pupuk urea ke-3 /petak = 40/100 x 400/200.000 x 200.000 g Urea= 160 g Urea
Pupuk Fosfat
Besarnya jumlah pupuk SP-36/ha untuk takaran 50 kg P2O5 sebesar 138,8 kg SP-36 atau
= 138800 g SP-36, dan banyaknya SP-36 dengan takaran 100 kg P2O5 sebesar 277,6 kg
atau = 277600 g SP-36.
Timbangan pupuk SP-36 untuk masing-masing petak perlakuan berdasarkan perhitungan
populasi tanaman adalah:Takaran pupuk SP-36 50 kg P2O5/petak= 400/200.000 x
138800 g SP-36 = 277,6 g SP-36
Pupuk KCl
Jumlah pupuk KCl dengan takaran 50 kg K2O untuk 1 ha sebesar 111,11 kg KCl dan
untuk takaran 100 kg K2O sebesar 222,22 kg KCl. Pupuk diberikan 2 kali pemberian dan
masing-masing sebanyak 50%. Jumlah pupuk KCl yang diberikan untuk masing-masing
petak berdasarkan perhitungan populasi tanaman.
Takaran pupuk KCl 50 kg K2O ke-1= 50/100 x 400/200.000 x 111110 g KCl = 111,1 g
KCl
Takaran pupuk KCl 50 kg K2O ke-2= 50/100 x 400/200.000 x 111110 g KCl = 111,1 g
KCl
Takaran pupuk KCl 100 kg K2O ke-1= 50/100 x 400/200.000 x 222220 g KCl = 222,2 g
KCl
Takaran pupuk KCl 100 kg K2O ke-2= 50/100 x 400/200.000 x 222220 g KCl = 222,2 g
KCl
Jerami Padi
Jumlah jerami padi yang diberikan sebanyak 5 ton atau sama dengan 5000 kg, jerami
yang diberikan berdasarkan populasi tanaman adalah:400/200000 x 5000 kg = 10 kg
Perhitungan Pupuk untuk Percobaan di Rumah Kaca
Dalam pelaksanaan percobaan kesuburan tanah di rumah kaca, jumlah dan volume tanah yang
digunakan sedikit dibandingkan dengan percobaan lapangan. Tanah ditempatkan di dalam pot
atau polibag dengan jumlah tertentu, percobaan dapat dilakukan dengan cara disawahkan atau
lahan kering. Dengan volume tanah yang sedikit dan luasan yang sempit, sangat diperlukan
ketelitian dalam pelaksanaan pemberian pupuk pada percobaan kesuburan tanah. Terutama
dalam menghitung takaran pupuk/pot-pot perlakuan. Ada beberapa pendekatan perhitungan
takaran pupuk yang dilakukan untuk menghitung kebutuhan pupuk pada pot-pot perlakuan di
rumah kaca antara lain:
Bulk Density penting untuk menghitung kebutuhan pupuk atau air untuk tiap-tiap hektar tanah,
yang didasarkan pada berat tanah per hektar.
Berat tanah 1 hektar tebal 20 cm dan bulk density 1,15 g/cm3 =
Suatu penelitian kesuburan tanah pada lahan sawah dengan tanaman padi di rumah kaca dengan
volume tanah 8 kg, takaran pupuk N sebesar 90 kg N/ha, pupuk P sebesar 100 kg P2O5/ha dan
pupuk 100 kg K2O/ha berapakah besarnya masing-masing pupuk diberikan pada setiap pot.
Pupuk urea/ha = 100/45 X 90 kg = 200 kg urea/ha = 200000 g urea/ha
.
Pupuk SP-36/ha= 100/36 X 100 kg = 277,60 kg SP-36/ha = 277600 g SP-36/ha.
Besarnya takaran pupuk /pot perlakuan dengan volume tanah 8 kg untuk setiap jenis pupuk
Pupuk urea = 8/2.300.000 X 200000 g urea = 0,696 g= 0,7 g urea = 700 mg Urea/pot
perlakuan
Pupuk SP-36 = 8/2.300.000 X 277600 g SP-36 = 0,966 g SP-36= 1 g SP-36 = 1.000
mg/ pot perlakuan.
Pupuk KCl = 8/2.300.000 X 222220 g KCl = 0,77 g KCl = 770 mg/ pot perlakuan
Perhitungan Takaran Pupuk Berdasarkan ppm atau Mg/KgTanah.
ppm atau part /million berat satuan unsur sebanyak seperseribu gram1000 cc air setara dengan
1000 g tanah. Perhitungan ini dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan unsur hara makro
seperti N, P, K,atau unsur mikro, karena unsur mikro merupakan unsur yang dibutuhkan dalam
jumlah sangat sedikit. Perhitungan takaran pupuk dengan cara ini lebih sesuai digunakan
percobaan pot di rumah kaca, terutama untuk menghitung hara yang dibutuhkan dengan jumlah
sangat sedikit.
Contoh perhitungan dengan cara ini, suatu penelitian di rumah kaca dengan tanaman pada,
volume tanah seberat 5 kg, takaran pupuk P sebesar 100 ppm, unsur N sebanyak 100 ppm dan
unsur K yang diberikan 50 ppm.
Berapa gram kah masing-masing pupuk yang diberikan pada setiap pot perlakuan? Jawab:
Penggunaan pupuk SP-36 untuk penelitian di rumah kaca sebaiknya pupuk SP-36 harus
dihancurkan agar cepat larut dan mudah terurai didalam pot perlakuan karena sulit larut.
Pupuk urea sebesar 100 ppm N
Jumlah 1000 g urea setara atau = 450 g N
Jumlah 1 g urea setara atau = 450 mg N
Takaran N untuk 5 kg tanah = 5 X 100 ppm N= 500 ppm N 500 mg N
Kebutuhan urea/pot = 500/450 X 1 g urea = 1,11 g urea