1
dalam eksperimen yang sangat sederhana. Ia menunjukkan bahwa kawat yang dialiri
arus listrik dapat menolak jarum magnet kompas. Ørsted tidak menawarkan
penjelasan yang memuaskan untuk fenomena ini. Ia pun tidak mencoba
menghadirkan fenomena tersebut dalam kerangka matematis.
Dari percobaan Oersted diperoleh dua kesimpulan : (1). di sekitar penghantar
berarus listrik terdapat medan magnetik (2). arah gaya magnetik bergantung pada
arah arus listrik yang mengalir dalam penghantar.
Keterangan: (a) Kawat ketika belum
dialiri arus listrik, jarum kompas berimpit
dengan kawat. (b) Kawat dialiri arus listrik ke
arah selatan maka jarum kompas akan
menyimpang ke arah timur (c) Kawat dialiri
arus listrik ke arah utara maka jarum kompas
akan menyimpang ke arah barat. Percobaan di
atas membuktikan bahwa ketika kawat dialiri
2
sebuah kumparan (solenoide) berarus, yang dapat
kita anggap sebagai sejumlah kawat melingkar
(loop) yang terbentang sepanjang sumbu loop.
Perhatikan setiap bagian dari setiap loop
menyumbang ke medan magnetik melalui pusat
kumparan. Karena itu, medan magnetik di dalam
sebuah kumparan jauh lebih kuat daripada medan
magnetik di dekat seutas kawat lurus panjang atau
Gambar 5. Garis gaya medan di dekat sebuah loop kawat. Dari gambar tersebut
magnet juga tampak bahwa medan magnetik di luar
kumparan mirip dengan medan magnetik yang dihasilkan oleh sebuah magnet
batang. Dengan demikian ujung-ujung kumparan akan berlaku sebagai kutub utara
selatan. Kutub utara sebuah kumparan dengan mudah ditentukan dengan
menggunakan kaidah tangan
3
V. Cara kerja
1.1 Set Up Peralatan Percobaan
4
4. Membuka sakelar (posisi 0)
5. Mematikan catu daya (Off)
6. Mengubah besarnya arus dengan cara mengubah besarnya catu daya menjadi
4V DC dan lakukan seperti langkah 2
7. Membuka sakelar (posisi 0)
8. Menukar arah arus (positif di B, negatif di A)
9. Mengulang kembali percobaan ini untuk tegangan 2V dan 4V DC
10. Mencatat hasil pengamatan Anda pada tabel berikut.
Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam percobaan ini adalah secara
kualitatif yaitu hanya membuktikan bahwa pada kawat yang dialiri arus akan timbul
medan magnet. Hal tersebut dibuktikan dengan peristiwa penyimpangan magnet
jarum yang diletakkan di sekitar kawat yang dialiri arus listrik. Atau dengan kata lain
membuktikan fenomena yang ditemukan Orsted dengan sedikit penelaahan secara
kualitatif yang menunjukkan hubungan antara arah arus dengan arah medan magnet
yang ditimbulkannya. Penentuan arah medan magnet ini sebagai pembuktian dari
teori kaidah tangan kanan. Hal ini dilakukan dengan membandingkan antara arah
arus melalui pengubahan polaritas sumber tegangan, dengan arah penyimpangan
jarum kompas.
5
Tabel 2. Tabel hasil pengamatan
1. 2V A B - 1,12 22,0o
2. 2V B A - 1,13 26,0o
3. 4V A B 1 - 1,95 32,0o
4. 4V B A - 2,16 36,0o
Dari ke empat percobaan yang dilakukan yaitu dengan tegangan 2V, 4V, A positif B
negatif, B positif A negatif didapatkan bahwa:
6
Gambar 8. Penyimpangan pada saat tegangan sebesar
2V dengan B positif dan A negatif
7
Gambar 10. Penyimpangan pada saat tegangan
sebesar 4V dengan dan B positif A negatif
8
tersebut tercipta medan magnet yang sejenis pada arah yang sama. Sebaliknya
ketika arah arusnya dibuat berlawanan arah, maka akibatnya penyimpangan akan
berlawanan arah.
Ketika arah arusnya dari A ke B, maka akan terdapat medan magnet disekitar
kawat tersebut. Jika dilihat gaya yang bekerja, maka gaya akan dialami ke arah
kiri. Sedangkan pada kompas akan ke kanan. Sehingga terjadi peristiwa tolak
menolak. Ketika arah arusnya dari B ke A, maka arah gaya yang timbul akibat
timbulnya medan magnet adalah ke arah kanan, selanjutnya ketika kita lihat
keberadaannya dengan menggunakan kompas, maka akan terdeteksi arak kompas
ke kiri, dimana terjadi pristiwa saling tolak-menolak.
Adapun besarnya simpangan yang terjadi pada kompas adalah semakin besar
apabila tegangan yang diberikan diperbesar sehingga arus yang mengalir pada
kawat tersebut bertambah besar, begitu pula sebaliknya.
8.2 Pembahasan
Dari analisis data yang dilakukan terdapat beberapa perbedaan nilai baik dari
kuat arus maupun sudut penyimpangan yang terjadi. Hal ini disebabkan karena
karena terjadinya beberapa kesalahan dan kendala yang dihadapi saat melakukan
percobaan.
Adapun bentuk kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam percobaan adalah
sebagai berikut :
Kesalahan umum, dimana kesalahan ini terjadi akibat kekeliruan manusia. Adapun
bentuk kesalahan ini yaitu kesalahan ataupun ketidak telitian dalam pembacaan
skala ukur.
Kesalahan sistematis, dimana kesalahan ini akibat alat ukur/instrumen dan
pengaruh lingkungan pada saat meakuan percobaan. Adapun bentuk kesalahan ini
pada saat melakukan praktikum adalah jarum penunjuk skala catudaya sangat
sensitif, sehingga mudah bergeser apabila terguncang, begitu pula dengan
pembacaan nilai yang terdapat pada multimeter digital yang akan berubah apabila
terdapat getaran.
Kesalahan acak, merupakan kesalahan yang disebabkan oleh hal-hal ain yang tidak
dapat dietahui penyebabnya namun sangat berpengaruh terhadap hasil percobaan
ang diperoleh.
9
Kendala-kendala yang dihadapi pada saat melakukan percobaan diantaranya
sebagai berikut:
Pada saat melakungan percobaan rangkaian keluar asap yang tidak disengaja,
menunjukkan bahwa terjadi kesalahan dalam pemasangan rangkaian.
Saat tegangan diperbesar, pada batas tertentu lampu yang digunakan pada
percobaan akan putus, sehingga harus lebih hati-hati dalam memperbesar tegangan.
Tercium bau gosong dari catu daya apabia tegangan diperbesar pada batas tertentu,
sehingga harus lebih hati-hati dalam melakukan percobaan.
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:
1. Pada sekitar kawat berarus terdapat medan magnet yang dapat menyebabkan
penyimpangan pada jarum penunjuk pada kompas yang terletak di bawahnya.
2. Besarnya arus yang mengalir pada kawat tersebut akan berbanding lurus dengan
penyimpangan yang terjadi pada jarum penunjuk pada kompas, dan berbanding
terbalik dengan jarak antara kawat berarus dengan kompas.
2. Penyimpangan yang terjadi pada jarum kompas yaitu, apabila arus listrik mengalir
dari A positif ke B negatif, maka jarum kompas akan menyimpang ke arah kanan
yang besarnya berbanding lurus dengan kuat arus yang mengalir pada kawat
berarus tersebut. Sedangkan apabila tegangan dibalik, atau dengan kata lain A
negatif dan B positif maka maka jarum kompas akan menyimpang ke arah kiri
10
yang besarnya berbanding lurus dengan kuat arus yang mengalir pada kawat
berarus tersebut.
Pada saat melakungan percobaan rangkaian keluar asap yang tidak disengaja,
menunjukkan bahwa terjadi kesalahan dalam pemasangan rangkaian.
Saat tegangan diperbesar, pada batas tertentu lampu yang digunakan pada
percobaan akan putus, sehingga harus lebih hati-hati dalam memperbesar
tegangan.
Tercium bau gosong dari catu daya apabia tegangan diperbesar pada batas
tertentu, sehingga harus lebih hati-hati dalam melakukan percobaan.
4. Adapun kesimpulan dari percobaan yang diakukan yaitu
Pada sekitar kawat berarus terdapat medan magnet yang dapat menyebabkan
penyimpangan pada jarum penunjuk pada kompas yang terletak di bawahnya.
Besarnya arus yang mengalir pada kawat tersebut akan berbanding lurus
dengan penyimpangan yang terjadi pada jarum penunjuk pada kompas, dan
berbanding terbalik dengan jarak antara kawat berarus dengan kompas.
11
Dokumentasi
12
DAFTAR PUSTAKA
13