Anda di halaman 1dari 13

I.

Judul : Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus Listrik

II. Tujuan Percobaan :


Menyelidiki adanya medan magnet di sekitar kawat berarus listrik, serta faktor-faktor
yang mempengaruhinya.

III. Landasan Teori


Jika sebuah magnet batang kita gantung, maka kedua ujungnya selalu
menunjuk arah utara selatan. Ujung yang menunjuk arah utara disebut kutub utara
dan ujung yang menunjuk arah selatan disebut kutub selatan. Jika dua buah magnet
kita dekatkan maka kutub-kutub sejenis tolak menolak dan kutub-kutub tidak sejenis
tarik menarik.
Bentuk medan magnetik di sekitar magnet batang dapat dilukiskan dengan
garis-garis khayal yang kita sebut garis-garis gaya. Garis-garis gaya dengan tanda
anak panah menampilkan medan magnetik dari magnet batang. Kita definisikan arah
medan magnetik ini pada titik mana saja sebagai arah gaya yang akan dialami oleh
sebuah kutub utara yang diletakkan pada titik tersebut.

Jika kita amati garis-garis gaya pada gambar di atas kita


akan mendapatkan tiga buah aturan tentang garis = garis gaya
magnetik: (1). garis-garis gaya magnetik tidak pernah
berpotongan (2). garis-garis gaya
magnetik selalu keluar dari kutub
Gambar 1. Garis-
garis gaya pada medan utara dan masuk ke kutub selatan
magnet
(3). tempat dengan garis-garis
gaya rapat menyatakan medan
magnetik kuat, sebaliknya tempat dengan garis-garis
gaya renggang menyatakan medan magnetik lemah.
Hans Christian Ørsted (1777 – 1851) adalah
seorang ahli fisika dan kimia Denmark, yang
Gambar 2. Hans Christian
dipengaruhi pemikiran Immanuel Kant. Pada 1820 ia Ørsted
menemukan hubungan antara listrik dan magnetisme

1
dalam eksperimen yang sangat sederhana. Ia menunjukkan bahwa kawat yang dialiri
arus listrik dapat menolak jarum magnet kompas. Ørsted tidak menawarkan
penjelasan yang memuaskan untuk fenomena ini. Ia pun tidak mencoba
menghadirkan fenomena tersebut dalam kerangka matematis.
Dari percobaan Oersted diperoleh dua kesimpulan : (1). di sekitar penghantar
berarus listrik terdapat medan magnetik (2). arah gaya magnetik bergantung pada
arah arus listrik yang mengalir dalam penghantar.
Keterangan: (a) Kawat ketika belum
dialiri arus listrik, jarum kompas berimpit
dengan kawat. (b) Kawat dialiri arus listrik ke
arah selatan maka jarum kompas akan
menyimpang ke arah timur (c) Kawat dialiri
arus listrik ke arah utara maka jarum kompas
akan menyimpang ke arah barat. Percobaan di
atas membuktikan bahwa ketika kawat dialiri

arus maka akan ada medan magnet yang timbul


Gambar 3. Jarum kompas yang di sekitar kawat, hal ini bisa dibuktikan dengan
menyimpang akibat pengaruh medan
listrik menyimpangnya jarum kompas. Arah medan
magnet yang ditimbulkan dapat ditentukan
dengan menggunakan aturan tangan kanan. Ibu jari menunjukkan arah arus listrik (I)
dan keempat jari menunjukkan arah medan magnet (B).
Arah medan magnetik dapat dengan mudah divisualkan oleh kaidah tangan
kanan : Bila kita menggenggam penghantar
lurus dengan tangan kanan sedemikian
sehingga ibu jari menunjukkan arah arus
listrik, maka lipatan keempat jari lainnya
menyatakan arah putaran garis-garis gaya
magnetik.
Bentuk medan magnetik di sekitar
penghantar melingkar berarus ditunjukkan
Gambar 4. Arah medan magnet serta
pada gambar di bawah ini. arus listrik dengan kaedah tangan kanan
Gambar di disamping menunjukkan

2
sebuah kumparan (solenoide) berarus, yang dapat
kita anggap sebagai sejumlah kawat melingkar
(loop) yang terbentang sepanjang sumbu loop.
Perhatikan setiap bagian dari setiap loop
menyumbang ke medan magnetik melalui pusat
kumparan. Karena itu, medan magnetik di dalam
sebuah kumparan jauh lebih kuat daripada medan
magnetik di dekat seutas kawat lurus panjang atau
Gambar 5. Garis gaya medan di dekat sebuah loop kawat. Dari gambar tersebut
magnet juga tampak bahwa medan magnetik di luar
kumparan mirip dengan medan magnetik yang dihasilkan oleh sebuah magnet
batang. Dengan demikian ujung-ujung kumparan akan berlaku sebagai kutub utara
selatan. Kutub utara sebuah kumparan dengan mudah ditentukan dengan
menggunakan kaidah tangan

IV. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebgai berikut:
1. Catu daya (1 buah)
nst : 0,1 V
jangkauan : (0 – 6) V
2. Kabel penghubung (3 buah)
3. Papan rangkaian (1 buah)
4. Saklar 1 kutub (1 buah)
5. Pemegang lampu (1 buah)
6. Bola lampu (1 buah)
7. Penjepit sketer (2 buah)
8. Kompas (1 buah)
nst : 0,20
jangkauan : (0 – 360)o
9. Kawat konstanta (secukupnya)
10. Multimeter digital (1 buah)

3
V. Cara kerja
1.1 Set Up Peralatan Percobaan

Gambar 6. Set Up Alat Percobaan

1.2 Teknik Pengambilan Data


1. Mengatur alat seperti pada gambar 3. Set up percobaan, dengan keterangan:
 Saklar dalam posisi terbuka atau posisi 0
 Menjepitkan kawat konstantan pada jepit steker
 Mengatur posisi papan rangkaian hingga jarum petunjuk kompas sejajar
dengan kawat konstantan
 Mengatur posisi rumah kompas sehingga jarum petunjuk kompas
menunjukkan angka 0
 Mengaturtur amperemeter pada posisi 1A
 Menghubungkan catu-daya ke sumber tegangan (alat masih dalam keadaan
off)
 Memilih tegangan pada catu-daya 2V DC
 Memeriksa kembali rangkaian
2. Menghidupkan catu daya (On)
3. Menutup sakelar (posisi 1) mengamati keadaan lampu dan sudut
penyimpangan jarum kompas dan kuat arus. Selanjutnya Mengisi hasil
pengamatan pada tabel hasil pengamatan.

4
4. Membuka sakelar (posisi 0)
5. Mematikan catu daya (Off)
6. Mengubah besarnya arus dengan cara mengubah besarnya catu daya menjadi
4V DC dan lakukan seperti langkah 2
7. Membuka sakelar (posisi 0)
8. Menukar arah arus (positif di B, negatif di A)
9. Mengulang kembali percobaan ini untuk tegangan 2V dan 4V DC
10. Mencatat hasil pengamatan Anda pada tabel berikut.

Tabel 1. Tabel hasil pengamatan


Arah Simpangan Kuat Besar
No Voltage Positif Negatif
Kanan Kiri Arus Simpangan

1. 2V A B ... ... ... ...


2. 4V B A ... ... ... ...
3. 2V B A ... ... ... ...
4. 4V A B ... ... ... ...

VI. Teknik Analisis Data

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam percobaan ini adalah secara
kualitatif yaitu hanya membuktikan bahwa pada kawat yang dialiri arus akan timbul
medan magnet. Hal tersebut dibuktikan dengan peristiwa penyimpangan magnet
jarum yang diletakkan di sekitar kawat yang dialiri arus listrik. Atau dengan kata lain
membuktikan fenomena yang ditemukan Orsted dengan sedikit penelaahan secara
kualitatif yang menunjukkan hubungan antara arah arus dengan arah medan magnet
yang ditimbulkannya. Penentuan arah medan magnet ini sebagai pembuktian dari
teori kaidah tangan kanan. Hal ini dilakukan dengan membandingkan antara arah
arus melalui pengubahan polaritas sumber tegangan, dengan arah penyimpangan
jarum kompas.

VII. Data Hasil Pengamatan


Adapun hasil yang diperoleh dari pengambilan data adalah pada percobaan
Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik ini yaitu adalah:

5
Tabel 2. Tabel hasil pengamatan

Arah Simpangan Kuat Besar


No Voltage Positif Negatif
Kanan Kiri Arus Simpangan

1. 2V A B  - 1,12 22,0o
2. 2V B A -  1,13 26,0o
3. 4V A B  1 - 1,95 32,0o
4. 4V B A -  2,16 36,0o

VIII. Analisis data

Dari ke empat percobaan yang dilakukan yaitu dengan tegangan 2V, 4V, A positif B
negatif, B positif A negatif didapatkan bahwa:

a) Tegangan 2V dengan A positif dan B negatif :


Disini karena terjadi kerusakan pada lampu maka kami tidak menggunakan lampu untuk
indikator aliran arus listrik. Pada multimeter digital menunjukan arus listrik sebesar 1,12
Ampere, dan jarum pada kompas menyimpang ke arah kanan dengan sudut simpangan
sebesar 22,00 seperti pada gambar di bawah:

Gambar 7. Penyimpangan pada saat tegangan sebesar


2V dengan A positif dan B negatif

b) Tegangan 2V dengan B positif dan A negatif:


Kuat arus yang terbaca pada multimeter digitar menunjukan sebesar 1,13 Ampere,
dan jarum pada kompas menyimpang ke arah kiri dengan sudut simpangan sebesar
26,00 seperti pada gambar di bawah:

6
Gambar 8. Penyimpangan pada saat tegangan sebesar
2V dengan B positif dan A negatif

c) Tegangan 4V dengan A positif dan B negatif :


Kuat arus yang terbaca pada multimeter digital menunjukan sebesar 1,95 Ampere,
dan jarum pada kompas menyimpang ke arah kanan dengan sudut simpangan
sebesar 320 seperti pada gambar di bawah:

Gambar 9. Penyimpangan pada saat tegangan sebesar


4V dengan A positif dan B negatif

d) Tegangan 4V dengan B positif A negatif dan :


Kuat arus yang terbaca pada multimeter digitar menunjukan sebesar 2,16 Ampere,
dan jarum pada kompas menyimpang ke arah kiri dengan sudut simpangan sebesar
36,00 seperti pada gambar di bawah:

7
Gambar 10. Penyimpangan pada saat tegangan
sebesar 4V dengan dan B positif A negatif

IX. Hasil dan Pembahasan.


8.1 Hasil
Berdasarkan analisis data di atas maka dapat dijelaskan seperti berikut ini:
Ketika kawat dialiri listrik, dimana hal ini dapat dilihat dengan terbacanya
nilai arus yang mengalir oleh multimeter. Tegangan yang terjadi menyebabkan
terbentuknya perbedaan potensial listrik pada ujung yang satu dengan ujung yang
lain pada kawat tersebut. Akibat perbedaan potensial ini menciptakan arus. Arus
yang mengalir pada kawat akan menimbulkan medan magnet. Medan magnet ini
terjadi dikarenakan adanya aliran arus. Terdeteksinya medan magnet ini dapat
dilihat dengan mengamati indikator yaitu kompas. Kompas yang teretak di bawah
kawat memiliki kutub yang seperti sudah kita ketahui bahwa akan terjadi tarik-
menarik dan tolak-menolak jika terdapat medan magnet lain. Akibat adanya medan
magnet ini yang timbul dari kompas akan menarik kutub magnet yang berlawanan.
Begitu juga akan saling tolak-menolak jika bertemu dengan bagian kutub yang
sama.
Dari percobaan ini, ternyata terdapat penyimpangan arah kutub magnet
dimana ketika dialirkan arus A ke B ternyata teramati bahwa kompas mengalami
penyimpangan ke arah kanan. Selanjutnya ketika dialirkan arus dari B ke A
ternyata juga terjadi penyimpangan namun arahnya berubah menjadi ke kiri.
Diketahui bahwa jika kutub utara medan magnet berinteraksi dengan kutub medan
magnet yang sejenis maka akan terjadi saling tolak-menolak. Sehingga
kemungkinan jika penyimpangan dari kompas ke arah kiri, jadi pada kawat

8
tersebut tercipta medan magnet yang sejenis pada arah yang sama. Sebaliknya
ketika arah arusnya dibuat berlawanan arah, maka akibatnya penyimpangan akan
berlawanan arah.
Ketika arah arusnya dari A ke B, maka akan terdapat medan magnet disekitar
kawat tersebut. Jika dilihat gaya yang bekerja, maka gaya akan dialami ke arah
kiri. Sedangkan pada kompas akan ke kanan. Sehingga terjadi peristiwa tolak
menolak. Ketika arah arusnya dari B ke A, maka arah gaya yang timbul akibat
timbulnya medan magnet adalah ke arah kanan, selanjutnya ketika kita lihat
keberadaannya dengan menggunakan kompas, maka akan terdeteksi arak kompas
ke kiri, dimana terjadi pristiwa saling tolak-menolak.
Adapun besarnya simpangan yang terjadi pada kompas adalah semakin besar
apabila tegangan yang diberikan diperbesar sehingga arus yang mengalir pada
kawat tersebut bertambah besar, begitu pula sebaliknya.
8.2 Pembahasan
Dari analisis data yang dilakukan terdapat beberapa perbedaan nilai baik dari
kuat arus maupun sudut penyimpangan yang terjadi. Hal ini disebabkan karena
karena terjadinya beberapa kesalahan dan kendala yang dihadapi saat melakukan
percobaan.
Adapun bentuk kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam percobaan adalah
sebagai berikut :
 Kesalahan umum, dimana kesalahan ini terjadi akibat kekeliruan manusia. Adapun
bentuk kesalahan ini yaitu kesalahan ataupun ketidak telitian dalam pembacaan
skala ukur.
 Kesalahan sistematis, dimana kesalahan ini akibat alat ukur/instrumen dan
pengaruh lingkungan pada saat meakuan percobaan. Adapun bentuk kesalahan ini
pada saat melakukan praktikum adalah jarum penunjuk skala catudaya sangat
sensitif, sehingga mudah bergeser apabila terguncang, begitu pula dengan
pembacaan nilai yang terdapat pada multimeter digital yang akan berubah apabila
terdapat getaran.
 Kesalahan acak, merupakan kesalahan yang disebabkan oleh hal-hal ain yang tidak
dapat dietahui penyebabnya namun sangat berpengaruh terhadap hasil percobaan
ang diperoleh.

9
Kendala-kendala yang dihadapi pada saat melakukan percobaan diantaranya
sebagai berikut:
 Pada saat melakungan percobaan rangkaian keluar asap yang tidak disengaja,
menunjukkan bahwa terjadi kesalahan dalam pemasangan rangkaian.
 Saat tegangan diperbesar, pada batas tertentu lampu yang digunakan pada
percobaan akan putus, sehingga harus lebih hati-hati dalam memperbesar tegangan.
 Tercium bau gosong dari catu daya apabia tegangan diperbesar pada batas tertentu,
sehingga harus lebih hati-hati dalam melakukan percobaan.

X. Kesimpulan dan saran.

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:

1. Pada sekitar kawat berarus terdapat medan magnet yang dapat menyebabkan
penyimpangan pada jarum penunjuk pada kompas yang terletak di bawahnya.
2. Besarnya arus yang mengalir pada kawat tersebut akan berbanding lurus dengan
penyimpangan yang terjadi pada jarum penunjuk pada kompas, dan berbanding
terbalik dengan jarak antara kawat berarus dengan kompas.

XI. Jawaban Pertanyaan


1. Tanggapan terhadap pada sebuah kawat berarus terdapat medan magnet yang
besarnya tergantung pada kuat arus yang dialirkan pada awat tersebut, sehingga
semakin besar arus yang dialirkan maka semakin besar pula medan magnet yang
ditimbulan. Adapun fenomena yang berkaitan dengan hal ini yaitu warga yang
berada di bawah Sutet akan merasakan dampak-dampak dari adanya kabel listrik
Kabel yang dialiri arus listrik yang sangat besar akan menimbulkan medan magnet
disekitarnya. Hal ini akan dapat menggangu kerja dari perangkat elektronik yang
berada di dekat Sutet tersebut.

2. Penyimpangan yang terjadi pada jarum kompas yaitu, apabila arus listrik mengalir
dari A positif ke B negatif, maka jarum kompas akan menyimpang ke arah kanan
yang besarnya berbanding lurus dengan kuat arus yang mengalir pada kawat
berarus tersebut. Sedangkan apabila tegangan dibalik, atau dengan kata lain A
negatif dan B positif maka maka jarum kompas akan menyimpang ke arah kiri

10
yang besarnya berbanding lurus dengan kuat arus yang mengalir pada kawat
berarus tersebut.

3. Adapun kendala yang dihadapi pada saat percobaan yaitu

 Pada saat melakungan percobaan rangkaian keluar asap yang tidak disengaja,
menunjukkan bahwa terjadi kesalahan dalam pemasangan rangkaian.
 Saat tegangan diperbesar, pada batas tertentu lampu yang digunakan pada
percobaan akan putus, sehingga harus lebih hati-hati dalam memperbesar
tegangan.
 Tercium bau gosong dari catu daya apabia tegangan diperbesar pada batas
tertentu, sehingga harus lebih hati-hati dalam melakukan percobaan.
4. Adapun kesimpulan dari percobaan yang diakukan yaitu

 Pada sekitar kawat berarus terdapat medan magnet yang dapat menyebabkan
penyimpangan pada jarum penunjuk pada kompas yang terletak di bawahnya.
 Besarnya arus yang mengalir pada kawat tersebut akan berbanding lurus
dengan penyimpangan yang terjadi pada jarum penunjuk pada kompas, dan
berbanding terbalik dengan jarak antara kawat berarus dengan kompas.

11
Dokumentasi

12
DAFTAR PUSTAKA

Purnomo, Sidik. Medan Magnet. [online] Tersedia dalam http://sidikpurnomo.net/


pembelajarafisika/medan-magnet/. Diakses pada 1 November 2012.

Suardana, I Kade. 2007. Petunjuk Praktikum LaboratoriumFisika 3. Singaraja Jurusan


Pendidikan Fisika, Fakultas MIPA. Universitas Pendidikan Ganesha

13

Anda mungkin juga menyukai