I. Tujuan Percobaan
Menentukan koefisien gesekan statis benda pada bidang miring.
II. Landasan Teori
Jika Sebuah benda yang terletak pada bidang datar dan tidak ada gaya yang kita
berikan pada benda tersebut maka akan terjadi kesetimbangan antara gaya-gaya benda
(W) tersebut dengan gaya reaksi yang dilakukan oleh permukaan yang arahnya
berlawanan dengan gaya berat benda, gaya ini dikenal sebagai gaya normal (N). Untuk
lebih jelasnya perhatikan gambar 1.
s akan semakin besar jika permukaan benda makin kasar. Sebaliknya s semakin
kecil jika permukaan semakin halus atau licin. Apabila sudut kemiringan diperbesar
lagi maka benda akan meluncur ke bawah, permukaan benda dengan permukaan
bidang akan menimbulkan gaya gesek kinetis dan besar gaya ini adalah :
4. Fgesek kinetis = k . N ..(Rumus 4)
k = koefisien gesek kinetis
5. F = W sin . k . N
= m.g sin . k . m.g cos
Menurut hukum Newton II, F = m.a
Jadi,
m.a = s sin - k . m.g cos
g sin a
6. k =
g cos
No Sudut s = tan
1 320 0,6248
2 340 0,6745
3 330 0,6494
4 350 0,7002
5 340 0,6745
s
s
.... (2)
n
3. Menentukan keidakpastian pengukuran percepatan graviasi bumi dengan persamaan:
s
2
s
s
.... (3)
n(n 1)
4. Hasil pengukuran dituliskan dengan persamaan:
s s s
5. Kesalahan relatif hasil pengukuran:
s
Kr 100 0 0
s
VII. ANALISIS DATA
Tabel 2. Tabel Kerja Data Hasil Percobaan ( m = 100 gr)
s = tan s s
2
No Sudut
= 3,3234
=0,0033
s s
3,3234
0,6647 0,66
n 5
s
2
s
s
n(n 1)
0,0033
s
20
s 0,0128 0,01
s s s
s 0,66 0,01
Kesalahan relatif hasil pengukuran:
s
Kr 100 0 0
s
0,01
Kr 100 0 0
0,66
Kr 1,51 0 0
Dari hasil percobaan didapatkan, nilai koefisien gesek antara papan dan balok kayu
adalah 0,66. kesalahan relative pengukuran adalah 1,51%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil
percobaan masi dapat diterima.
Variasi sudut pada percobaan berpengaruh pada nilai koefisien gesek statis. Hal ini
terbukti bahwa Semakin besar variasi sudut yang diperoleh selama lima kali percbaan dari
kondisi benda tepat akan bergerak semakin besar pula nilai koefisien gesek yang diperoleh.
1. Kesalahan umum yaitu kesalahan yang terjadi karena kekeliruan manusia, misalnya
kesalahan dalam pembacaan dan pemakaian instrumen yaitu pembacaan skala pada busur
derajat.
2. Kesalahan sistematis yaitu kesalahan yang disebabkan oleh alat ukur atau instrumen
karena pengaruh lingkungan pada saat melakukan percobaan. Ketidaktepatan membaca
busur drajat ketika benda tepat akan bergerak.
3. Kesalahan-kesalahan acak yaitu kesalahan yang disebabkan oleh hal-hal lain yang tidak
diketahui tetapi terjadi atau kesalahan-kesalahan yang terjadi terlalu cepat sehingga
pengontrolannya di luar jangkauan kita.
IX. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan mengenai penentuan koefisien gesek statis pada tepat akan
bergerak, dengan bantuan bidang miring,dapat disimpulkan bahwa koefisien gesek suatu
permukaan benda dapat ditentukan dengan tangensial sudut yang dibentuk. semakin besar
sudut yang terbentuk baik itu pada saat benda diam, tepat akan bergerak dan bergerak lurus
beraturan maka koefisien gesek statis dan kinetis semakin besar. Maka,besarnya sudut yang
dibentuk oleh bidang miring berbanding lurus dengankoefisien gesek statis dan kinetis yang
dihasilkan
DAFTAR PUSTAKA
Set-Up Percobaan
Menentukan Koefisien
Gesek Suatu Benda
pada Bidang Miring