Anda di halaman 1dari 15

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)STIMULASI PERSEPSISENSORI

(HALUSINASI)SESI 2 MENGONTROL HALUSINASI


DENGAN CARA MENGHARDIK

Proposal Kegiatan

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6:

NAMA NIM
ARI OCTAVIANI AKX.15.106
IMAS RIMA E. AKX.15.114
MIA PUSPA GANDANA AKX.15.116
MUTIA ARDIANTI AKX.15.118
REBEKA FIPRIYANA A. AKX.15.122

D III KEPERAWATAN STIKES BHAKTI KENCANA BANDUNG


TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan Proposal TAK ini dengan baik.Proposal TAK
yang berjudul ”Stimulasi Sensori ( Halusinasi )” disusun untuk memenuhi tugas ujian
praktek Mata Kuliah Keperawatan Jiwa.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen mata kuliah keperawatan jiwa yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyelesaian proposal TAK ini.
2. Orang Tua Kami tercinta yang selalu memberikan do’a restu dan dukungan baik
moral maupun spiritual dalam proses pembelajaran kami dijurusan
keperawatan.
3. Serta rekan – rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyelesaian dan
penyusunan proposal TAK ini.
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
proposal TAK ini kedepannya.

Bandung,28 November 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
A. TOPIK.................................................................................................................. 1
B. LATAR BELAKANG ......................................................................................... 2
C. TUJUAN .............................................................................................................. 2
D. LANDASAN TEORI ........................................................................................... 2
E. KLIEN................................................................................................................... 5
F. PENGORGANISASIAN ...................................................................................... 5
G. PROSES PELAKSANAAN ................................................................................. 6
H. DOKUMENTASI ............................................................................................... 12

ii
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

A. TOPIK
Terapi aktifitas kelompok pada klien dengan halusinasi. Sesi 2 mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik halusinasi.

B. LATAR BELAKANG
Menurut WHO (World Health Organization), masalah gangguan jiwa di dunia ini
sudah menjadi masalah yang semakin serius. Paling tidak, ada satu dari empat orang
di dunia ini mengalami gangguan jiwa. WHO memperkirakan ada sekitar 450 juta
orang di dunia ini ditemukan mengalami gangguan jiwa. Berdasarkan data statistik,
angka pasien gangguan jiwa memang sangat mengkhawatirkan (Yosep, 2007)
Menurut UU Kesehatan Jiwa No.3 Tahun 1966, Kesehatan Jiwa adalah suatu
keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, emosional secara
optimal dari seseorang dan perkembangan ini selaras dengan dengan orang lain.
Sedangkan menurut American Nurses Associations (ANA) keperawatan jiwa
merupakan suatu bidang khusus dalam praktek keperawatan yang menggunakan ilmu
perilaku manusia sebagai ilmu dan penggunaan diri sendiri secara terapeutik sebagai
caranya untuk meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan jiwa.
Di Rumah Sakit Jiwa di Indonesia, sekitar 70% halusinasi yang dialami oleh
pasien gangguan jiwa adalah halusinasi pendengaran, 20% halusinasi penglihatan,
dan 10% adalah halusinasi penghidu, pengecapan dan perabaan. Angka terjadinya
halusinasi cukup tinggi. Berdasarkan hasil pengkajian di Rumah Sakit Jiwa Medan
ditemukan 85% pasien dengan kasus halusinasi. Menurut perawat di Rumah Sakit
Grhasia Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya di ruang kelas III rata- rata
angka halusinasi mencapai 46,7% setiap bulannya (Mamnu’ah, 2010)
Berdasarkan latar belakang dan data diatas, maka kelompok tertarik untuk
melaksanakan Terapi Aktivitas Kelompok pada klien dengan halusinasi.

1
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelahdilakukan TAK sesi II diharapkan klien dapat menjelaskan cara yang
selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
b. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

D. LANDASAN TEORI
1. Terapi Aktifitas Kelompok
a. Pengertian
Terapi aktifitas kelompok merupakan tindakan keperawatan untuk
memberikan sebuah stimulus untuk pengobatan kepada klien yang
memilih latar belakang dan masalah yang sama.
b. Jenis terapi aktifitas kelompok
Terapi aktifitas kelompok dibagi menjadi empat yaitu sebagai berikut:
1. Terapi aktifitas kelompok stimulasi kognitif atau persepsi
Klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan. Kemampuan
persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi. Dengan
proses ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam
kehidupan menjadi adaptif. Stimulus yang disediakan dapat berupa
membaca artikel, majalah, buku, puisi, menonton acara televisi.

2. Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori


Terapi ini digunakan sebagai stimulus sensori klien. Kemudian
diobservasi reaksi sensori klien terhadap stimulus yang disediakan
berupa ekspresi perasaan secara nonverbal (ekspresi wajah, gerakan
tubuh). Aktifitas yang digunakan sebagai stimulus adalah musik, seni,
menyanyi dan menari.

2
3. Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas
Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar klien yaitu diri
sendiri, orang lain yang ada disekeliling klien dan lingkungan yang
pernah mempunyai hubungan dengan klien. Aktifitas dapat berupa
orientasi orang, waktu, tempat, benda yang ada disekitar dan semua
kondisi nyata.
4. Terapi aktifitas kelompok sosialisasi
Klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada
disekitar klien.

2. Halusinasi
a. Pengertian
Halusinasi adalah persepsi yang kuat atas suatu peristiwa atau objek yang
sebenarnya tidak ada.Halusinasi dapat terjadi pada setiap panca indra
(yaitu penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman, atau perabaan).
b. Proses Terjadinya Halusinasi
Halusinasi merupakan salah satu respon maldaptif individu yang
berada dalam rentang respon neurobiology (Stuart dan Laraia, 2001). Ini
merupakan respon persepsi paling maladaptif. Jika klien yang sehat
persepsinya akurat, mampu mengidentifikasi dan menginterpretasikan
stimulus berdasarkan informasi yang diterima melalui panca indera
(penglihatan, pendengaran, penghidu, pengecapan dan perabaan), Klien
dengan halusinasi mempersepsikan suatu stimulus panca indera walaupun
sebenarnya stimulus itu tidak ada. Di antara kedua respon tersebut adalah
respon individu yang karena sesuatu hal mengalami kelainan persepsi
yaitu salah mempersepsikan stimulus yang diterima yang disebut sebagai
ilusi. Klien mempunyai ilusi jika interpretasi yang dilakukan terhadap
stimulus panca indera tidak akurat sesuai yang diterima. Menurut Stuart
dan Laraia (2001) rentang respon tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:

3
1. Respon Adaptif Respon Maladaptif
2. Pikiran Logis Distorsi pikiran Gangguan pikir/delusi
3. Persepsi akurat Ilusi Halusinasi
4. Emosi konsisten Reaksi emosi yang Sulit berespon emosi
5. dengan pengalaman berlebihan atau minus Prilaku disorganisasi
6. Perilaku sesuai Prilaku aneh/tidak bisa Isolasi sosial
7. Berhubungan sosial Menarik diri

E. KLIEN
1. Karakteristik klien
a. Klien yang tidak terlalu gelisah
b. Klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya terapi
aktifitas kelompok
c. Klien yang sudah sampai tahap mampu berinteraksi dalam kelompok
kecil
d. Klien yang tenang dengan kondisi fisik yang baik
e. Bersedia mengikuti kegiatan terapi aktifitas
f. Klien yang panca indranya masih memungkinkan
g. Klien dengan masalah keperawatan jiwa yang sama
2. Proses seleksi
a. Klien diobservasi sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan
b. Membuat daftar nama klien yang dapat mengikuti TAK
c. Menyeleksi nama-nama klien yang akan diikuti TAK dengan berdiskusi
dengan perawat ruangan
d. Membuiat kontrak waktu dan tempat kepada klien yang telah ditentukan
bersama perawa ruangan.

4
F. PENGORGANISASIAN
1. Waktu pelaksanaan
Hari/tanggal : 6 Desember 2017
Tempat pertemuan: Taman
Waktu: 09;00-09.30
Durasi: 30 menit
Kegiatan: terapi aktifitas kelompok halusinasi sesi 2
Jumlah anggota: 7 orang
2. Tim terapis
a. Leader :Mia Puspa Gandana
Bertugas
1. Katalisator: yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan
jalan menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien
termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya
2. Auxilery ego: sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau
mendominasi
3. Koordinator mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian tujuan
dengan cara memberi motivasi kepda anggota untuk terlihat dalam
kegiatan

b. Co-Leader : Ari O.
Bertugas
1. Mendampingi jika terjadi bloking
2. Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
3. Bersama leader memecahkan masalah
c. Obeserver: Imas Rima E.
Bertugas:
1. Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai
akhir
2. Mencatat semua aktivitas dalam terapi aktivitas kelompok

5
3. Mengobservasi perilaku pasien
d. Fasilitator : Rebeka dan Mutia A.
Bertugas :
1. Membantu klien meluruskan dan menjelaskan hal yang harus
dilakukan
2. Mendampingi peserta TAK
3. Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
4. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
1. Setting Tempat
a. Terapis dan klien duduk bersama membentuk lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
4. Alat yang digunakan
a.Kursi
b.Sound musik
c.Buku catatan dan pulpen
5.Metode
a.Dinamika Kelompok
b.Diskusi
c.Tanya jawab

G. PROSES PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam dan perkenalan
‘’Selamat pagi bapak-bapak,bagaimana keadaannya hari ini? Senang
bisa bertemu lagi disini‘’.Baiklah bapak-bapak sebelum kita melakukan
kegiatan hari ini,Saya akan memperkenalkan diri (Terapis dan anggota yang
berperan dalam TAK memperkenalkan diri dimulai dari nama lengkap dan
nama panggilan serta tempat tinggal)’’.
b. Evaluasi atau Validasi
‘’Bagaimana perasaan bapak hari ini ‘’.

6
c. Kontrak Waktu
“Baik Bapak-bapak kita akan kontrak waktu dulu dalam kegiatan TAK ini,
kita akan melakukan terapi aktivitas kelompok dengan tem acara mengontrol
halusinansi dengan cara menghardik, waktunya mau berapa menit? Kira-kira
tempatnya mau dimana?”

d. Penjelasan tujuan dan aturan main


‘’Nah bapak-bapak sebelum kita melakukan kegiatan hari ini Saya
akan menyampaikan tujuannya yaitu:
1. Membina hubungan saling percaya antara perawat dan klien
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
‘’Selanjutnya Saya akan membacakan tata tertib dalam pelaksanaan
terapi aktivitas kelompok.’’Tata tertib ini dibuat agar kegiatan TAK ini
dapat berjalan baik dan lancar, peraturannya antara lain :
1. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus meminta ijin
kepada terapis dengan mengangkat tangan
2. Tidak diperbolehkan makan ,minum dan meroko selama permainan
3. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
4. Jika ada yang mengganggu pada saat kegiatan, maka tidak akan
diikutkan dalam TAK/dikeluarkan.
‘’Apakah bapak-bapak setuju dengan peraturan ini?’’
“sebelum kita memulai kegiatan terapi aktivitas kelompok, mari kita berdo’a
sesuai dengan kepercayaan masing-masing”

2.Kerja
“Sebelumnya, kemarin kita sudah melaksanakan TAK untuk mengenal
halusinansi dari Bapak-bapak, nah sekarang kita akan melaksanakan terapi
aktivitas kelompok untuk mengontrol halusinansi dengan cara menghardik. Nah
caranya yaitu, sebelumnya ada yang tahu belum?. Biklah cara mengontrol

7
halusinansi dengan cara menghardik dilakukan dengan cara, jika halusinasi
muncul baik itu pendengaran atau penglihatan atau perabaan bahkan
penciuman, bapak bilang dalam hati Pergi Sana Kamu Palsu, Kamu tidak
Nyata. Baik bapak kita peragakan yah.”
“Baik..bagus sekali bapak-bapak”
“Nah sekarang saat nya kita masuk kedalam permainan, saya jelaskan dan
peragakan terlebih dahulu permainan nya. Nanti ditengah kursi akan disediakan
sejumlah kursi, nah bapak-bapak disini berdiri dan melingkari kursi, saat ada
music dimainkan dan terdengar, bapak-bapak berjoget sambal melingkari kursi,
saat music berhenti bapak-bapak langsung duduk di kursi yang kosong. Bagi
yang tidak kebagian kursi makan bapak akan mendapatkan kesempatan untuk
kedepan, apakah bapak mengerti?”
“Nah, seperti itu ya bapak-bapak”
(setelah terapis menjelaskan cara permainan maka permainan dimulai dengan
iringan musik oleh operator)
NB:
 Bagi klien yang tidak kebagian duduk dikursi saat musik berhenti
diharapkan klien untuk berdiri
 Bagi klien yang tidak kebagian duduk dikursi perawat mengarahkan klien
untuk menyebutkan cara yang dilakukan untuk mengontrol halusinasi.
3. Terminasi
a. Evaluasi Subjektif“ bagaimana perasaan bapak-bapak setelah melakukan
permainan ini?”
b. Evaluasi Objektif: “Nah ada yang bisa menceritakan dan memperagakan
kembali, bagaimana cara mengontrol halusinansi dengan cara menghardik?”
c. Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut: “Nah, jadi dapat disimpulkan yah
pak cara mengontrol halusinansi dengan cara menghardik itu bapak
meyakinkan dalam hati bahwa halusinansi yang muncul itu tidak ada dengan
mengusirnya dan berkata serta yakinkan dalam hati. Bapak mau yah melakukan

8
cara mengontrol halusinansi nya nanti di kamar atau saat halusinasi nya
muncul?”
b. Kontrak yang akan datang “ Baik, TAK nya sudah selesai, sebelum itu kita
akan kontrak untuk besok, Kita akan bertrmu besok untuk melakukan TAK
kembali dengan tem acara mengontrol halusinansi dengan cara melakukan
kegiatan. Kira-kira waktunya mau jam berapa? Dan tempatnya mau dimana
Bapak-bapak?”

9
LAMPIRAN 1
Setting tempat

Keterangan:

Leader : Observer:

Co Leader :

Klien :

Fasilitator :

10
LAMPIRAN 2

Evaluasi formatif

a. Kemampuan verbal

NamaKlien
No Aspek yang Dinilai

1 Menyebutkancara yang
selama ini digunakan
untuk mengatasi
halusinasi
2 Menyebutkan
efektivitas cara yang
digunakan
3 Menyebutkan cara
mengatasi halusinasi
dengan menghardik
4 Memperagakan cara
menghardik halusinasi
Jumlah

11
b. Kemampuan nonverbal

Nama klien
No Aspek yang Dinilai

1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa
tubuh yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan
dari awal sampai akhir
Jumlah

Petunjuk :

1. Di bawah judul nama klien tulis nama panggilan klien yang mengikut
ikegiatan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi: halusinasi
2. Untuk setiap klien semua aspek dinilai dengan memberitanda untuk yang
ditemukan dengan tanda bila tidak ditemukan.

3. Jumlah kemampuan yang ditemukan, bernilai 3 atau 4 klien mampu dan


nilai 0, 1 atau 2 klien belum mampu.

H. DOKUMENTASI

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi
sensori. Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi, anjurkan klien
mengguanakannnya jika halusinasi muncul.

12

Anda mungkin juga menyukai