PEMBUATAN TAPE
I. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui proses pembuatan tape dan proses terjadiya fermentasi.
ALAT :
Pisau 1 buah
Panci 1 buah
Air 1 buah
Baskom 1 buah
Sumber panas ( kompor ) 1 buah
Garpu 1 buah
Saringan 1 buah
BAHAN :
Singkong secukupnya
Ragi secukupnya
Daun pisang secukupnya
Air secukupnya
V. CARA KERJA
Singkong
Dikupas kulitnya
Dikikis kulit arinya hingga kesat
Dipotong sesuai keinginan
Dicuci hingga bersih
Ditiriskan
Dipanaskan
Air
Dalam panci sebanyak seperempat isi panci
Setelah mendidih dimasukkan
Singkong
Ditunggu hingga setengah matang yang ditandai dengan
apabila ditusuk dengan garpu sudah bisa
Diangkat
Ditiriskan hingga kering
Dimasukkan kedalam baskom yang sudah diberi
Daun pisang
Disusun rapi
Ditambahkan
Ragi halus
Dengan bantuansarngan dan ditaburkan secara merata dan
secukupnya saja
Ditutup rapat dengan
Daun pisang
Diletakkan di tempat yang rata
Dan ditunggu selama 2 hari
Didapat
Tape singkong
VI. HASIL PENGAMATAN
No Perlakuan Pengamatan
1 Ubi dikupas dan dibersikan kulit arinya Didapat ubi yang bersih
serta dicuci hingga bersih
2 Ubi dipotong hingga beberapa bagian Didapat potongan-potongan ubi
3 Ubi direbus hingga setengah matang Ubi menjadi sedikit lembut
4 Ubi yang telah direbus didinginkan pada Suhu pada ubi berkurang
suhu ruangan
5 Ditambahkan ragi secukupnya dalam Ubi bercampur dengan ragi
keadaan bersih pada bi yang terdapat
dalam sebuah wadah
6 Ditutup menggunakan daun pisang sampai Ubi dan ragi dalam wadah tertutup
wadah tertutup rapa dan diletakkan
ditempat yang gelap dan kering
7 Dibiarkan hinga 2-3 hari Didapat ubi yang elah melunak dan
berairvaibat dari hasil fermentasi
yang disebut dengan tape
VII. ANALISIS PEMBAHASAN
Pada percobaan mandiri dilakukan pembuatan tape ubi (singkong) melalui proses
fermentasi. Prinsip dari pembuatan tape ubi (singkong) ini yaitu poses produksi energy
dalam sel pada keadan anaerobic (tanpa oksigen) atau yang dikenal sebagai proses
fermentasi. Adapun pada percobaan ini ubi (singkong) yng digunakan adalah sebanyak 4
buah dengan menggunakan ragi secukupnya. Ragi yang dibeli dipasaran masih dalam
keaadaan pasaran sehingga harus dihaluskan terlebih dahulu. Pada tahap pertama
pembuatan tpe ubi ini ini yaitu mengupas kulitnya dan dibersihkan dengan air. Tahap
kedua yaitu memotong ubi menjadi lebih kecil dan merebusya, gunanya agar ubi menjadi
empuk dan ragi udah terserap. Selanjutnya diberi ragi yang telah halus secara merata agar
semua permukaan ubi dapat terfermentasi secara sempurna oleh ragi dan selanjutnya
ditutup dengan daun pisang dikarenakan proses pembuatan ubi ini berkurang secara
anaerobic dan dibiarkan 2-3 hari.
Fermentasi yang terjadi pada tape adalah fermentasi karbohidrat. Pada fermentasi ini
monosakarida didalamnya akan difermentasikan oleh ragi. Ragi disini berfungsi dalam
mempercepat fermentasi tape ubi kerana paa ragi terkandung khamir saccharomyces
cerevisiae. Hasil fermentasi karbohidrat berupa asam organic, alcohol, dan gas.
Permasakan menentukan tekstur dan penampakan produk olahan tape yang akan
dihasilkan. Pengukusan singkong hingga matang akan menghasilkan tekstur tape yang
lebih lembut dibandingkan dengan pengukuran singkong yang setengah matang akan
menghasilkan tekstur tape yang lebih keras. Pendinginan berfungsi untuk mengontrol
kondisi proses. Pemasakan yang kurang akan merusak kehidupan organism dari inokulum
yang diberikan. Semetara, pendinginan yang terlalu ama akan menyebabkan kontaminasi
pengukusan ubi dilakukan dalam waktu 0,5 jam untuk melunakkan singkong dan agar
enzim mikroba dapat berkerja dengan baik.
Proses peragian bergantung dengan cara pencampuran singkong dengan ragi. Apabila
pencampuran tidak baik akan menyebabkan fermentasi kurang sempurna dan menimbulkan
kerusakan. Ragi yang biasanya ditambahkan pada singkong kurang dari 1% atau 10 gram
perkilogram singkong yang digunakan. Fermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28-30oC
dan membutukan waktu 45 jam. Suhu berpengaruh kepada kecepatan fermentasi meskipun
suhu yang lebih mudah dari 25oC akan menghasilkan produk dengan kadar alkohol yang
tinggi pada fermentasi 144 jam. Tape dapat bertahan 2±3 hari bila difermentasi pada suhu
kamar. Reaksi yang terjadi dalam fermentasi singkong menjadi tape adalah glukosa
C2H12O2 yang merupakan gula paling sederhana, akan menghasilkan etanol C5H5OH.
Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi dan digunakan pada produksi makanan.
Adapun tape yang kami peroleh selama fermentasi 2 hari memiliki rasa manis sedikit
asam. Serta memiliki aroma yang khas . tape rasanya manis sedikit asam karna didalamnya
terdapat gula yang memberikan rasa manis dan juga terdapat asam organic yang
memberikan rasa sedikit asam yang merupakan hasil fermentasi. Bau yang ditimbulkan
alcohol, tentu saja karna didalam tape terdapat alcohol hasil fermentasi. Adonan didalam
ragi tape bersifat amylolytic kuat dan menurunkan pangkat sebagian besar karbohidrat dari
singkong diuraikan kedalam gula gula yang sederhana yang lalu diuraikan lebih lanjut oleh
ragi ragi hingga mengandung alkohol.
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pembuatan tape ubi (singkong) dilakukan melalui proses fermentasi. Prinsip dari
pembuatan tape ubi (singkong) ini yaitu poses produksi energy dalam sel pada keadan
anaerobik (tanpa oksigen) atau yang dikenal sebagai proses fermentasi. Fermentasi yang
terjadi pada tape adalah fermentasi karbohidrat. Pada fermentasi ini monosakarida
didalamnya akan difermentasikan oleh ragi.
Tape yang diperoleh selama fermentasi 2 hari memiliki rasa manis sedikit asam. Serta
memiliki aroma yang khas . tape rasanya manis sedikit asam karna didalamnya terdapat gula
yang memberikan rasa manis dan juga terdapat asam organic yang memberikan rasa sedikit
asam yang merupakan hasil fermentasi.
Saran
Pada pembuatan tapai pembuatannya harus higienis agar mendapat tapai yang layak
untuk dikonsumsi, jangan membuat dengan asal-asalan. Selain itu sebaiknya dilakukan
inovasi pembuatan tapai untuk menambah kreativitas praktikan.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Berlian, Zainal. dkk. 2016. Jurnal Biota. Uji Kadar Alkohol Tapai Ketan Putih Singkong
Melalui Fermentasi dengan Dosis Ragi yang Berbeda. Vol. 2 No. 1.
Elan Suherlan. 1994. Bioteknologi Bahan Pangan. Jurusan Pendidikan Biologi PMIPA.
Bandung.
Hidayati, Darimiyya. dkk. 2013. Argointek. Pola Pertumbuhan Ragi pada Fermentasi Kulit
SIngkong. Vol. 7 No. 1.
Nurhayani. Dkk. 2001. Peningkatan Kandungan Protein Kulit Umbi Ubi Kayu Melalui Proses
Fermentasi. Vol. 6. No. 1.
Rukmana, Rahmat. Yuniarsih, Yuyun. 2001. Aneka Olahan Ubi Kayu. Kanisius. Yogyakarta
Santosa, Agus. Prakosa, Cucut. 2010. Karakteristik Tapai Buah Sukun Hasil Fermentasi
Penggunaan Konsentrasi Ragi Yang Berbeda. Vol. 22. No. 73.
Sutanto, Teja Dwi, dkk. Jurnal Gradien. Studi Kandungan Etanol Dalam Tapai Hasil Fermentasi
Beras Ketan Hitam Dan Putih. Vol. 2 No.1.