Abstrak
Logam berat Pb adalah jenis logam yang berbahaya bagi tubuh, sehingga di dalam
bahan baku suatu obat sering diidentifikasi kandungan Cemaran logam Pb. Proses identifikasi
dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dengan prinsip pembentukkan endapan dan
kompleksasi yang terjadi. Uji Kualitatif menggunakan pereaksi warna berupa Asam Sulfat,
larutan ditizon, Kalium Kromat, dan KI sedangkan uji kuantitatif logam Pb menggunakan
metode titrasi kompleksasi menggunakan EDTA. Bahan baku Asam Mefenamat dan Asetosal
ketika dilakukan identifikasi secara kualitatif tidak mengandung cemaran logam Pb, sehingga
dapat diindikasikan bahwa asam mefenamat dan asetosal bisa digunakan sebagai bahan baku
obat.
Kata Kunci : Logam Pb, Cemaran, Analisis Kualitatif, Reaksi warna, Ditizon
Qualitative Analysis of Heavy Metal (Pb) on Raw Materials Mefenamic Acid and Acetosal
with Conventional Method
Abstract
Heavy metal Pb are metals that harmful for body, so drug raw materials must be
identified content of Pb metal contamination. The identification process is done qualitatively
and quantitatively with the principles of the formation of sludge and complexation.
Qualitative analysis using color reagents such as sulfuric acid, ditizon solution, potassium
chromate, and KI, whereas quantitative analysis of heavy metal Pb using method of titration
complexometri using EDTA as a titran. Raw materials Mefenamat acid and acetosal when
done qualitative analysis does not contain Pb metal contamination, so it can be indicated
that mefenamic acid and aspirin can be used as raw material for drug.
Key word : Heavy Metal Pb, contamination, Qualitative analysis, color reaction, Ditizon.
PENDAHULUAN
Bahan baku obat adalah semua logam berat yang sangat berbahaya, dan
bahan, baik yang berkhasiat (zat aktif) penggunaannya biasa untuk sediaan warna
maupun tidak berkhasiat (zat nonaktif atau (Jaya, et al., 2013).
eksipien), yang berubah maupun tidak
Apabila logam Pb terabsorpsi oleh
berubah, yang digunakan dalam
tubuh, logam berat akan masuk ke dalam
pengolahan obat. Semua bahan baku yang
darah dan menyerang organ-organ tubuh,
digunakan harus memenuhi persyaratan
timbal yang masuk ke dalam tubuh akan
farmakope atau buku resmi lain yang
masuk ke dalam peredaran darah dan
disetujui oleh regulator. Bahan baku juga
terakumulasi dalam jaringan (Widowati,
harus memenuhi spesifikasi agar diperoleh
2008).
mutu obat yang konsisten, keamanan,
khasiat, stabilitas, dan ketersediaan hayati Cemaran logam Pb dalam suatu
(Siregar dan Wikarsa, 2010). sampel dapat ditentukan kadarnya
menggunakan kompleksometri. Titrasi
Proses spesifikasi bahan baku obat
kompleksometri digunakan untuk menguji
meliputi analisis secara kualitatif dan
kadar logam apapun (Setyaningtyas et Al.,
kuantitatif. Analisis kualitatif meliputi
2008).
identifikasi zat kimia atau senyawa apa
yang terkandung dalam suatu sampel. Kompleksometri merupakan jenis
Sedangkan analisis kuantitatif meliputi titrasi dimana titran dan titrat saling
penetapan banyaknya senyawa yang mengkompleks, membentuk hasil berupa
terkandung dalam suatu sampel (Day dan kompleks. Persyaratan mendasar
Underwood, 2001). terbentuknya kompleks adalah tingkat
kelarutan yang tinggi. Titrasi kompleks
Bahan baku yang digunakan harus
disebut juga titrasi khelatometri
memenuhi syarat keamanan. Namun suatu
(Khopkhar, 2002).
bahan baku obat juga tidak dipungkiri bisa
mengandung cemaran logam berat. Logam Khelatometri merupakan proses
berat tersebut bisa berupa merkuri, timbal terjadinya pengikatan logam dalam suatu
dan arsen (BPOM, 2011). cairan oleh suatu senyawa yang memiliki
lebih dari satu pasang elektron bebas.
Logam berat yang dianalisis
Pengikatan ion logam tersebut menyerupai
sebagai suatu cemaran logam berat kali ini
penjepitan (pengelat), senyawa yang
adalah Timbal. Timbal (Pb) merupakan
menjepit tersebut disebut senyawa Reaksi dengan Kalium Kromat
pengkhelat (chelating agent) dan ion
Sampel ditambahkan kalium
logam dinamakan ion pusat (Septiana et
kromat, jika terbentuk endapan kuning
Al., 2013).
ditambahkan lagi CH3COOH, jika tidak
METODE larut maka endapan yang terbentuk
ditambahkan NaOH,1 N dan jika positif
Alat dan bahan
mengandung logam Pb maka akan larut.
Alat yang digunakan dalam
Reaksi Ditizon
percobaan kali ini meliputi beaker glass,
buret, erlenmeyer, gelas ukur, indikator Sampel 5,0 ml dimasukkan ke
universal, kaca arloji, klem dan statif, labu dalam tabung reaksi, diatur pH hingga 8,5
ukur, neraca analitik, pipet tetes dan juga dengan penambahan NH4OH 1 N,
tabung reaksi. kemudian ditambahkan kristal KCN lalu
ditambahkan 5,0 ml larutan ditizon
Bahan yang digunakan meliputi
0,005% b/v, lalu dikocok selama 30 detik
Aquadest, CH3COOH, Asam Sulfat
(H2SO4), Asam Klorida (HCl), Asam nitrat Reaksi dengan KI
(HNO3), Indikator EBT 1%, Indikator
Sampel dimasukkan 5,0 ml ke
jingga xilenol, Kalium Kromatt (K2CrO4),
dalam tabung reaksi, ditambah serbuk KI
Kristal Kalium Sianida (KCN), Larutan
akan terbentuk endapan kuning.
buffer salmiak, Larutan ditizon, Larutan
EDTA, Natrium Bikarbonat (Na2CO3), HASIL
Natrium Hidroksida (NaOH), Ammonium
Reaksi golongan
Hidroksida (NH4OH), Serbuk Kalium
Iodida (KI) serta sampel berupa Asam Perlakuan Hasil
Mefenamat dan Asetosal. Asam sulfat 2 N Asam Mefenamat
ditambahkan ke dan Asetosal
Reaksi Golongan
dalam larutan berwarna bening
Asam Sulfat 2 Ndimasukkan ke sampel, positif tidak terbentuk
dalam larutan sampel, jika terbentuk terbentuk endapan endapan putih
endapan putih kemudian ditambahkan HCl putih (Negatif Pb)
3 N atau HNO3 2N, jika hasilnya tidak Endapan -
larut ditambahkan NaOH 1 N hangat, hasil ditambahkan HCl 3
positif mengandung Pb maka akan larut.
N atau HNO3 2 N, dimasukkan ke
positif tidak larut dalam tabung
Endapan - reaksi, Ditambahan
ditambahkan NaOH NH4OH 1N, atur
1 N hangat atau pH 8,5
ammonium asetat, Ditambahkan Sampel dengan
hasilnya larut beberapa kristal NH4OH dan kristal
KCN KCN
Ditambahkan 5,0ml
Reaksi dengan Kalium Kromat
larutan ditizon
Perlakuan Hasil 0,005% b/v
Kalium kromat Asam Mefenamat kocok selama 30 Asam Mefenamat
ditambahkan ke dan asetosal tidak detik dan Asetosal
dalam larutan terbentuk endapan menjadi larutan
sampel, positif kuning, tetapi jingga
menghasilkan terbentuk larutan
endapan kuning jernih berwarna
Reaksi dengan KI
kuning (negatif Pb)
Endapan yang - Perlakuan Hasil
terbentuk Sampel dimasukkan Asam Mefenamat
ditambahkan 5,0 ml ke dalam dan Asetosal tidak
dengan CH3COOH, tabung reaksi, terbentuk endapan
positif tidak larut ditambahkan serbuk warna kuning,
Endapan yang - KI hanya berupa
terbentuk larutan kuning
ditambahkan
NaOH,1 N, positif
PEMBAHASAN
larut
Pada praktikum kali ini bertujuan
untuk mengidentifikasi cemaran logam Pb
Reaksi warna dengan larutan Ditizon pada bahan baku sampel Asam Mefenamat
pH 8,5