Anda di halaman 1dari 9

BUKU PANDUAN PELAKSANAAN PEMBERIAN

TERAPI PADA REMAJA DENGAN KETAKUTAN


BERBICARA DI DEPAN PUBLIK DI SMP
GUNUNGJATI

DISUSUN OLEH : PEMBIMBING :

RENANDA PRIHASTINA HERRY PRASETY, MN. KATA PENGANTAR


NIM. P1337420215110 NIP. 19730613 199803 1
001 Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, sehingga
penulis dapat menyelesaikan buku saku ini yang berjudul “Buku Panduan
Tim Penyusun
Pelaksanaan Pemberian Terapi pada Remaja dengan Ketakutan Berbicara di DAFTAR PUSTAKA
Depan Publik di SMP Gunungjati”.

Tujuan dari penulisan buku saku ini adalah sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pemberian terapi Self Instruction untuk mengurangi ketakutan
berbicara di depan publik. Dengan segala kerendahan hati penulis mohon
maaf setulus-tulusnya apabila dalam penulisan masih jauh dari sempurna dan
begitu banyak kekurangan. Untuk itu penulis membuka diri mengharap kritik
dan saran yang sifatnya membangun. Dan penulis berharap semoga buku ini
dapat berguna bagi pihak sekolah sebagai panduan apabila mempunya siswa
yang mengalami ketakutan berbicara di depan publik. A. REMAJA

Purwokerto, 23 Desember 2017

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................


1. Definisi
REMAJA ........................................................................................................
Remaja merupakan masa transisi dalam suatu fase kehidupan
KETAKUTAN BERBICARA DI DEPAN PUBLIK .................................. individu yang berkembang mengenai kematangan mental, emosional,
sosial, dan fisiknya.
TERAPI SELF INSTRUCTION ...................................................................
2. Tahap Perkembangan Remaja Nasir dan Munith (2011)
a. Remaja Awal
Remaja awal adalah masa gejolak yang diwarnai oleh masalah
dan perubahan suasana hati (Santrok, 2011).
b. Remaja Tengah
Remaja tengah semakin ingin mendapatkan status, bebas
menentukan sikap, pendapat, minat, ingin menolong dan ditolong
orang lain.

c. Remaja Akhir
Remaja akhir mulai meninggalkan kehidupan kanak-kanak dan
berlatih mandiri dalam membuat keputusan. Mereka mulai
memiliki kematangan emosional, belajar mengendalikan emosi dan
dapat berfikir objektif..
3. Karakteristik umum Perkembangan Remaja Menurut Ali dan Asrori
(2011)
a. Kegelisahan
b. Pertentangan
c. Menghayal.
d. Aktivitas berkelompok
e. Keinginan mencoba segala sesuatu
B. KETAKUTAN BERBICARA DI DEPAN PUBLIK c. Muka menjadi merah.
d. Mulut menjadi kering.
e. Kurang konsentrasi.
4. Etiologi Menurut Herri (2014)
a. Faktor internal
Faktor internal merupakan ketakutan yang disebabkan dari dalam
diri.
1. Definisi
b. Faktor eksternal
ketakutan berbicara di depan publik merupakan suatu perilaku
Faktor eksternal merupakan faktor yang disebabkan dari luar.
yang dianggap sebagai ancaman yang dapat membahayakan
kehidupannya dalam mengungkapkan pikiran gagasan atau perasaan
secara lisan.
2. Tipe Ketakutan Menurut Syukur (2011) Modul 3
Menurut Syukur (2011) tipe ketakutan dibagi menjadi 2, yaitu : Terapi Self Instruction
a. Ketakutan alamiah
Terapi Self-Instruction merupakan suatu teknik merubah pikiran
Ketakutan alamiah muncul berdasarkan fakta yang nyata.
negatif menjadi positif dengan tujuan untuk mengubah perilaku remaja
b. Ketakutan berdasarkan fiksi
menjadi lebih baik (jones, 2011). William dan Jane (2008) menjelaskan
Ketakutan berdasarkan fiksi muncul tidak berdasarkan fakta yang
tindakan keperawatan dengan menggunakan teknik self instruction terdiri
nyata.
dari enam sesi:
3. Manifestasi Klinis Menurut Dori (2013)
Sesi 1: Menyeleksi individu yang akan dijadikan peserta.
a. Kecemasan.
b. Berkeringat.
Sesi 2: Memasukkan salah satu faktor yang menyebabkan keadaan yang NO PROSEDUR

mengancam ke dalam pengaturan pelatihan self instruction. Tahap orientasi


1 Memberikan salam terapeutik dan memperkenalkan diri.
Sesi 3: Menetapkan peserta pelatihan.
2 Menjelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan.
Sesi 4: Mengajarkan terapi self instruction. 3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan peserta.

Sesi 5: Mengevaluasi efek pelatihan. 4 Memberikan kesempatan peserta bertanya sebelum kegiatan

Sesi 6: Melihat perkembangan setelah dilakukan terapi self instruction dilakukan.

Tahap kerja

HARI KE-1 5 Membagikan kuesioner kepada peserta.


6 Meminta peserta untuk mengisi kuesioner yang telah diberikan.
A. Topik
7 Memberikan kesempatan untuk mengisi kuesioner.
Terapi self intruction:
8 Memberikan salah satu topik untuk praktek berbicara di depan
Sesi 1: Menyeleksi individu yang akan dijadikan peserta.
publik.
Sesi 2: Memasukkan salah satu faktor yang menyebabkan keadaan yang
9 Memberikan kesempatan peserta merespon mengenai topik yang
mengancam ke dalam pengaturan pelatihan self instruction.
sedang dibahas.
B. Tujuan
10 Memberikan saran yang benar dalam merespon sebuah topik
Menemukan peserta pelatihan yang masuk sebagai kriteria pelatihan self
yang sedang dibahas.
instruction.
11 Memberikan kesempatan peserta mengulang mengenai respon 2 Menjelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan.
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan peserta.
yang benar seperti yang di contohkan terapis.
4 Memberikan kesempatan peserta bertanya sebelum kegiatan
Terminasi
dilakukan.
12 Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan peserta).
Tahap kerja
13 Berikan umpan balik positif.
5 Membantu peserta untuk memilih posisi yang nyaman.
14 Kontrak pertemuan selanjutnya.
6 Menanyakan perasaan peserta saat ini.
15 Akhiri kegiatan dengan cara yang baik.
7 Menanyakan keluhan utama mengenai masalah yang dihadapi.

8 Berdiskusi dengan peserta dengan tujuan berbagi pengalaman


HARI KE-2
A. Topik dalam ketakutan berbicara di depan publik.

Terapi self intruction: 9 Memverbalisasikan langkah-langkah dalam self instruction

Sesi 3: Menetapkan peserta pelatihan. dengan suara yang jelas.

B. Tujuan 10 Merencanakan intervensi dalam konteks melakukan observasi

Menyusun strategi dalam pelatihan self instruction. terhadap masalah.

NO PROSEDUR 11 Memberikan motivasi supaya peserta dapat percaya diri ketika


Tahap orientasi
berbicara di depan publik.
1 Memberikan salam terapeutik dan memperkenalkan diri.
Terminasi 4 Memberikan kesempatan peserta bertanya sebelum kegiatan

12 Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan peserta). dilakukan.

13 Berikan umpan balik positif. Tahap kerja

14 Kontrak pertemuan selanjutnya. 5 Membantu peserta untuk memilih posisi yang nyaman.
6 Menanyakan perasaan peserta saat ini.
15 Akhiri kegiatan dengan cara yang baik.
7 Mereview kembali mengenai pelatihan self instruction.

HARI KE-3 8 Memberikan salah satu topik untuk praktek berbicara di depan
A. Topik
publik.
Terapi self intruction:
9 Memberikan kesempatan peserta merespon mengenai topik yang
Sesi 4: Mengajarkan terapi self instruction.
sedang dibahas.
B. Tujuan
10 Memberikan saran yang benar dalam merespon sebuah topik
Peserta dapat meningkatkan kemampuan berbicara di depan publik.
yang sedang dibahas.
NO PROSEDUR
11 Memberikan kesempatan peserta mengulang mengenai respon
Tahap orientasi
yang benar seperti yang di contohkan terapis.
1 Memberikan salam terapeutik dan memperkenalkan diri.
2 Menjelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan. Terminasi
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan peserta.
12 Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan peserta).
13 Berikan umpan balik positif. 3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan peserta.

14 Kontrak pertemuan selanjutnya. 4 Memberikan kesempatan peserta bertanya sebelum kegiatan

15 Akhiri kegiatan dengan cara yang baik. dilakukan.

Tahap kerja
HARI KE-4
5 Membantu klien untuk memilih posisi yang nyaman.
A. Topik
6 Menanyakan perasaan peserta saat ini.
Terapi self intruction:
7 Membagikan kuesioner kepada peserta.
Sesi 5: Mengevaluasi efek pelatihan.
8 Meminta peserta untuk mengisi kuesioner yang telah diberikan.
Sesi 6: Melihat perkembangan setelah dilakukan terapi self instruction.
9 Memberikan kesempatan untuk mengisi kuesioner.
B. Tujuan
10 Mengumpulkan kuesioner yang telah terjawab.
Tujuan Umum :
Terminasi
Peserta dapat mengalami perubahan yang lebih baik dalam berbicara di
11 Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan peserta).
depan publik.
12 Berikan umpan balik positif.
NO PROSEDUR
Tahap orientasi 13 Akhiri kegiatan dengan cara yang baik.

1 Memberikan salam terapeutik dan memperkenalkan diri.


2 Menjelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali & Asrori. (2011) . Psikologi remaja. Jakarta : Sinar Grafika Offset.

Hendrikus Dori Wuwur. (2009) . Terampil berpidato, berdiskusi,

berargumentasi, bernegosiasi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Jones,R.N. (2011) . Teori, praktik konseling dan terapi. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Nasir & Munith. (2011) . Dasar-dasar keperawatan jiwa: pengantar dan

teori. Jakarta: Salemba Medika.

Santrock, J.W. (2011) . Life spand development. Jakarta: Erlangga.

Susanto, Herri. (2014) .Communication skills sukses komunikasi, presentasi

dan berkarir. Yogyakarta: Deepublish.

Syukur, A. (2011). Beragam cara menghadapi terapi gangguan emosi.

Yogyakarta: Diva Press Anggota IKAPI.

William & Jane E. (2008). Cognitive behavior therapy. Canada : Wiley.

Anda mungkin juga menyukai