Anda di halaman 1dari 3

FALSAFAH TEKNOLOGI PERTANIAN,

Apakah petani merasakan manfaat dari teknologi pertanian ?

Pertanian adalah suatu kegiatan manusia dalam memanfaatkan sumber daya hayati untuk dapat
menghasilkan bahan pangan, sumber energi, bahan baku industri dan untuk mengelola
lingkungannya. Itulah arti dari pertanian secara umum. Arti pertanian secara luas yaitu
pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan oleh manusia dengan cara menanam tanaman
produktif yang dapat menghasilkan dan dipergunakan untuk kehidupan. Atau Seluruh kegiatan
yang mencangkup pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan yang hasilnya
dapat digunakan untuk kehidupan manusia. Sedangkan arti pertanian secara sempit yaitu proses
budidaya tanaman pada suatu lahan yang hasilnya dapat mencukupi kebutuhan manusia. Atau
proses bercocok tanam yang dilakukan di lahan yang telah di siapkan sebelumnya dan dikelola
menggunakan cara manual tanpa terlalu banayk menggunakan manajemen.
Teknologi pertanian adalah penerapan dari ilmu-ilmu teknik pada kegiatan pertanian. Dalam
artian luas adalah suatu penerapan prinsip-prinsip matematika dan sains dalam rangka
pendayagunaan sumber daya pertanian dan sumber daya alam secara ekonomis untuk
kesejahteraan manusia. Secara luar mencakup berbagai penerapan ilmu yang terfokus pada
budidaya, pemeliharaan dan pemanenan, peningkatan mutu hasil panen, penanganan,
pengolahan, penanganan hasil dan perkembangan teknologi pertanian di indonesia.
Petani adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam pada tanah pertanian. Petani adalah
orang yang melakukan cocok tanam dari lahan pertaniannya atau memelihara ternak dengan
tujuan untuk memperoleh kehidupan dari kegiatan itu (anwas. 1992).

PERANAN TEKNOLOGI DALAM MEMBANTU PETANI MENGELOLA


PERTANIANNYA

Mempermudah petani dalam mengelola pertanian, hal ini merupakan peranan yang paling
utama sebab dengan keberadaan teknologi terutama teknologi modern petani dapat dengan
mudah dalam mengelola pertanian seperti contoh adanya traktor akan mempermudah petani
membajak sawah dan hanya memerlukan waktu yang singkat.

Sebagai sumber informasi, dengan menggunakan teknologi internet para petani dapat
memperoleh informasi yang terkait dengan keberhasilan dalam dunia pertanian namun hal ini
terlebih dahulu diadakan sosialisasi dari pihak yang bersangkutan seperti dinas pertanian
kepada para petani di pedesaan dan terlebih dahulu memperhatikan jaringan internet yang ada
di desa tersebut.

Meningkatkan penjualan produk, teknologi juga berperan dalam meningkatkan penjualan


produk bagi petani. Dengan menggunakan teknologi seperti kendaraan baik sepeda motor
maupun mobil angkutan pertanian diharapkan penjualan dari petani ke penjual di pasar akan
mudah dan meningkatkan pendapatan.

Meningkatkan produksi pertanian, selain meningkatkan penjualan peranan teknologi juga


dapat meningkatkan produksi pertanian karena memerlukan penggunaan bahan-bahan dan alat-
alat produksi khusus seperti bibit, pupuk, pestisida, makanan, obat pertanian dan perkakas yang
digunakan dalam sektor pertanian.

Rencana strategi kementrian pertanian dalam mengembangkan produktifitas petani


1. Sumberdaya Lahan dan Air Salah
satu masalah utama terkait dengan sumberdaya lahan adalah akurasi data tentang lahan
pertanian. Hal ini menjadi perhatian khusus Menteri Pertanian, sehingga pada perencanaan
awal kegiatan Kementerian Pertanian masalah perbaikan akurasi data lahan ini menjadi salah
satu prioritas utama. Selama tahun 2010-2014 perbaikan dan penyempurnaan data lahan, salah
satunya diupayakan melalui kegiatan audit lahan dengan memetakan sebaran luas dan jenis
lahan sawah di luar Jawa dan di luar kawasan hutan pada skala 1:10.000 (renstra kementan
2015-2014)
2. Pupuk, Alsintan dan Pembiayaan
Kementerian Pertanian sebagai pelaku utama di dalam pelaksanaan kebijakan subsidi pupuk
berperan penting di dalam: (1) penetapan alokasi kebutuhan pupuk dan Harga Eceran Tertinggi
Pupuk (HET) bersubsidi per tahunnya; (2) penetapan produsen pupuk bersubsidi (bersama
kementerian BUMN) dan menilai kebenaran data/dokumen pembayaran subsidi pupuk yang
diajukan oleh produsen; dan (3) penyaluran dana subsidi kepada produsen pupuk. Sementara
itu, di dalam distribusi pupuk, Kementerian Perdagangan sangat berperan di dalam menetapkan
mekanisme pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi, serta melakukan pengawasan di
dalam pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi.
Rata-rata realisasi penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2010-2013 adalah 87,85%. Persentase
realisasi subsidi pupuk tertinggi sebesar 102,87% pada tahun 2012 sedangkan dan persentase
realisasi terendah pada tahun 2010 sebesar 77,61%. Pengembangan alat dan mesin pertanian
dikembangkan melalui pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA). Selama tahun
2011-2013 telah dikembangkan kegiatan PUAP di 18.460 desa dari 19.300 yang ditargetkan.
Pengembangan dengan pendekatan UPJA ini diharapkan akan membantu peredaran alat dan
mesin pertanian di masyarakat. Selama tahun 2011-2013 telah dikembangkan UPJA mandiri
sebanyak 7.133, dimana pada tahun 2011 dikembangkan sebanyak 7.023 paket UPJA mandiri
dan tahun 2012 sebanyak 100 paket dan tahun 2013 sebanyak 10 paket. Sementara itu
Kementan juga menyalurkan alat dan mesin pertanian kepada beberapa kelompok masyarakat.
Selama tahun 2011-2013 telah disalurkan sebanyak 9.794 alat dan mesin pertanian. Penyaluran
ini lebih berfungsi sebagai stimulan untuk menggerakkan swadaya petani.
3. Perbenihan
Sasaran strategis kegiatan Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan adalah
meningkatkan penggunaan benih unggul bermutu yang diharapkan dapat mendorong
peningkatan produktivitas dan produksi komoditas tanaman pangan terutama padi, jagung dan
kedelai. Fokus utama kegiatan Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan pada
tahun 2013 antara lain pemberdayaan penangkar benih padi dan kedelai, perbanyakan benih
sumber (BS-BD, BD-BP) tanaman pangan, pengawasan dan sertifikasi benih, dan
optimalisasi/revitalisasi Unit Prosesing Benih (UPB).
Realisasi kegiatan pemberdayaan penangkar benih padi pada tahun 2013 seluas 10.257 ha dan
pemberdayaan penangkar benih kedelai seluas 3.014 ha. Kegiatan perbanyakan benih sumber
terealisasi seluas 564,80 ha, sedangkan pengawasan dan sertifikasi benih mencapai 144.196,12
ha (luas penangkaran) dan 249.578,20 ton (produksi benih). Optimalisasi/revitalisasi UPB
telah teralisasi sebanyak 10 unit

Pada dasarnya petani sedikit merasakan manfaat teknologi pertanian karena tidak semua petani
merasakan penyuluhan, pemberdayaan dan manfaat teknologi pertanian, itu semua disebabkan
oleh tidak meratanya proses penyuluhan, pemberdayaan dan mafaat teknologi pertanian.

Anda mungkin juga menyukai