Penyakit TBC Pada Anak – Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberculossis, penyakit ini biasnya menyerang paru, namun dapat juga mengenai hampir
semua organ tubuh.
Gejala Penyakit TBC Pada Anak yang ditunjukan oleh seorang anak jika ia menderita penyakit TBC
adalah :
Nafsu makan turun, berat badan turun atau tidak naik 2 bulan berturut-turut
Pemeriksaan TBC
Gejala tersebut dapat juga disebabkan oleh penyakit lain, oleh karena itu segeralah konsultasikan ke
dokter. Pemeriksaan Penyakit TBC Pada Anak yang diperlukan :
Uji tuberkulin
Foto rontgent dada, pemeriksaan rontgent dapat membantu diagnosis tetapi tidak dapat digunakan
sebagai salah satunya alat diagnosis.
Pengobatan TB membutuhkan waktu 6 bulan, kecuali pada Tb berat bisa lebih lama sampai 12 bulan
Keberhasilan pengobatan dinilai terutama dari perbaikan gejala, bukan dari foto rontgent dada.
Obat diminum saat perut kosong, satu jam sebelum atau 2 jam setelah makan/ minum susu.
Pemberian obat dalam bentuk KDT mempunyai beberapa keuntungan : lebih praktis, bisa dikunyah atau
dilarutkan dengan air, meningkatkan keteraturan minum obat.
Vaksinasi BCG
Jaga lingkungan rumah bersih, tidak lembab dan sinar matahari masuk ke dalam rumah
Orang dewasa serumah (orang tua, pembantu rumah tangga, supir, dll)
Pasien TB dewasa diobati hingga tuntas dan menggunakan masker selama dua bulan awal pengobatan.
Penyakit tuberkulosis pada anak menular lewat kontak dahak dan juga akibat menghirup titik-titik air dan
juga bersih atau juga penularan lewat batuk yang mengalami infeksi penyakit TBC, anak-anak yang sering
mengalami penularan penyakit tbc yang dari orang dewasa di lingkungan rumah atau sedang berada di
tempat umum misalnya dirumah sakit, di lingkungan sekitar rumah dan sedang di dalam kendaraan
umum. Oleh sebab itulah masyarakat Indonesia harus menyadari jika dirinya sudah terdiagnosis untuk
mengalami penyakit tbc maka berhati-hatilah untuk berinteraksi dengan orang lain sebaiknya Anda
menggunakan masker penutup mulut, dan jangan membuang ludah sembarangan dan sangat dianjurkan
sekali untuk menggunakan sapu atau tissu saat sedang bersih.
Untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit tbc yang paling utama terjadi pada anak yang daya
tahan tubuhnya masih sangat rentan maka pemerintah Indonesia mulai melakukan cara pencegahan
dengan memasukkan imunisasi Tuberkulosis pada anak yang disebut dengan imunisasi BCG sebagai salah
satu program unutk memprioritaskan imunisasi yang wajib secara nasional dan juga disertai dengan 4
imunisasi lainnya misalnya imunisasi penyakit hepatitis B, polip, DPT, dan campak di awal jadwal
imunisasi.
Menegakkan diagnosa penyakit tbc harus dilihat dari gejala klinis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
bakteriologi, radiologi serta juga pemeriksaan penunjang yang lain. Gejala klinis dari penyakit tbc terbagi
menjadi 2 yakni gejala lokal dan juga gejala sistemik. Jika organ yang terserang tuberkulosis adalah paru
maka gejala lokal adalah gejala respiratori atau gejala yang berhubungan erat dengan sistem
pernapasan. Sedangkan gejala lokal yang lain akan sesuai dengan organ yang masih berhubungan.
Gejala respiratori adalah gejala batuk yang terjadi lebih dari 2 minggu, gejalanya biasanya batuk disertai
dengan darah. Dan selain itu juga penderita biasanya akan merasakan nyeri disekitar dada dan sesak
nafas. Selanjutnya gejala ini akan berubah menjadi gejala sistemis antara lain adalah seperti demam,
badan lemah yang biasanya disebut dengan malaise, berkeringat dimalam hari, mengalami anoreksia
dan berat badan yang mengalami penurunan menjadi semakin kurus. Selain itu, gejala respiratori yang
sangat bervariasi yang mulai tidak timbulnya suatu gejala menjadi gejala yang berat dan semua
tergantung dari luas lesinya, sehingga untuk kondisi yang mempunyai gejala tidak helas kadang pasien
baru akan mengetahui bahwa dirinya menderita penyakit tbc adalah setelah ia terdiagnosis.
Diagnosis yang paling efektif dan tepat dilakukan adalah disaat ditemukannya basil Tb dari bahan yang
diambil oleh pasien atau juga sputum, bilasan lambung, biopsi dan hal lainnya. Namun pada anak, hal ini
biasanya agak sulit untuk didapatkan sehingga dari sebagian besar diagnosa tb anak biasanya didasarkan
dari gambaran klinis, gambaran radiologis, dan juga dari uji tuberkulin. Hal ini sangat penting memikirkan
adanya resiko penyakit TBC pada anak jika memang Anda sudah mengetahui ada suatu keadaan seperti
diatas.