Anda di halaman 1dari 20

TUGAS AKHIR ARSITEKTUR

Judul :
Stasiun Kereta Api Wiranatakusumah

Tema :
Penerapan

Dosen Pembimbing:
Ir. Thomas Brunner, M.M.
Ardhiana Muhsin, S.T., M.T.

Lokasi Site :
Stasiun Bandung
Jl. Stasiun Barat, Kb. Jeruk, Andir, Kota Bandung, Jawa

Penyusun :
Rizki Aditya Nugraha (21.2013.211)

Proposal Sinopsis
AR 500 – TUGAS AKHIR ARSITEKTUR
Semester Genap – Tahun Akademik 2017/2018

Jurusan Arsitektur
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional
2018
SINOPSIS TUGAS AKHIR

1. Judul Proyek
Stasiun Kereta Api Wiranatakusumah / Wiranatakusumah Train Station
2. Pengertian Judul
 Wiranatakusumah
Wiranatakusumah diambil dari penggalan nama seorang yang memulai kebijakan di kota
bandung yaitu R. A. Wiranatakusumah II yang juga sebagai bupati bandung ke-6 (1794-
1829). Beliaupun di kesan sebagai ‘Bapak Pendiri Kota Bandung” 1.
 Stasiun
Tempat menunggu bagi calon penumpang kereta api dan sebagainya; tempat perhentian
kereta api dan sebagainya2.
Berdasarkan pengertian di atas, maka Wiranatakusumah Rail Station/Stasiun Kereta Api
Wiranatakusumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai publik transportasi khusunya
kereta api yang merupakan salah satu gerbang masuk menuju kota Bandung.
3. Tema Perancangan

4. Latar Belakang
Alasan Judul
Pertumbuhan dan perkembangan penduduk di kota Bandung semakin hari semakin tinggi
namun berbanding terbalik dengan sarana dan prasarana yang ada di kota Bandung. Begitupun
perkembangan penduduk di Indonesia yang semakin pesat perkembangan dan
pertumbuhannya, lalu masuknya era digital saat ini pula sangat menuntut pemerintah kota di
Indonesia untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang ada di kota nya masing masing.
Salah satu sarana nya yaitu Stasiun Kereta Api yang beroperasi setiap harinya, menampung

1
https://id.wikipedia.org/wiki/R.A._Wiranatakusumah_II.
2
Kamus Besar Bahasa Indonesia.

1
ratusan hingga ribuan pada saat waktu liburan tiba di dalam Stasiun Kereta Api tersebut
dengan segala permasalahan yang selalu ada.
Bandung merupakan ibu kota dari provinsi Jawa Barat menjadikannya salah satu destinasi
tujuan bagi para pelancong dari domestik ataupun mancanegara. Terbukti ketika hari libur
nasional atau pada hari libur kota bandung akan di sesaki oleh para pelancong dari domestik
yang akan menikmati liburan di kota Bandung.
Stasiun kereta api di kota Bandung memiliki kapasitas yang tidak sebanding dengan para
wisatawan yang akan datang ke kota Bandung atau dari kota Bandung menuju tujuannya. Dan
juga bangunan dari Stasiun Bandung ini kurang memiliki ciri khas dari gaya arsitekturalnya.
Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan Pemerintah Kota Bandung akan
membangun Stasiun Kereta Api yang baru yang dapat menampung para wisatawan yang
hendak berlibur di kota Bandung.
Stasiun kereta api ini yang diberi nama “Wiranatakusumah Train Station” ini akan di
peruntukan untuk para wisatawan yang berlibur di kota Bandung juga para warga masyarakat
di kota Bandung yang hendak berlibur keluar Bandung khususnya dan masyarakat Indonesia
pada umumnya dan juga tempat untuk berwisata dan berbisnis bagi warga kota bandung dan
sekitarnya.

Alasan Lokasi

Lokasi Proyek yang berada di pusat kota Bandung dan juga sebagai salah satu gerbang
masuk kota Bandung dengan pemilik Pemerintah Kota Bandung.

5. Tujuan Proyek
a. Membangun sarana penunjang untuk publik khususnya di bidang transportasi yaitu stasiun
kereta api.
b. Untuk membantu pemerintah dalam mewadahi kebutuhan masyarakat akan sebuah sarana
Transportasi massal di kota Bandung dan dapat di fungsikan pula sebagai tempat untuk
berwisata dan berbisnis bagi warga kota bandung dan sekitarnya.
c. Terciptanya desain yang baik, tepat, efisien, dan fungsional sebagaimana layaknya sebuah
bangunan Stasiun Kereta Api namun terdapat fasilitas penunjang yang komersil.

2
d. Untuk membantu pemerintah kota Bandung dalam menunjang kebutuhan masyarakat di
bidang transportasi umum.
e. Untuk membantu pemerintah kota Bandung mempertahankan indeks kebahagiaan kota
Bandung yang terus naik.

6. Misi Proyek
a. Merancang bangunan publik yang berfungsi sebagai Stasiun Kereta Api yang dapat
menampung para wisatawan yang berkunjung ke kota Bandung.
b. Merancang dan menyediakan bangunan penunjang di area sekitar Stasiun Kereta Api
dengan berbagai fasilitas pendukung agar menjadi Stasiun yang nyaman bagi para
wisatawan yang berkunjung ke kota Bandung.
c. Merancang stasiun kereta api yang memanfaatkan potensi tapak untuk mengeksplor
bentuk semaksimal mungkin namun tetap konteks dengan lingkungan sekitar area
kawasan stasiun tersebut.
d. Merancang Stasiun Kereta Api yang ramah lingkungan.
e. Merancang Stasiun Kereta Api yang dapat berfungsi sebagai tempat untuk
mempromosikan potensi tempat wisata yang ada di kota Bandung.
f. Merancang bangunan stasiun yang dapat berfungsi secara optimal dari segi tata letak ruang
gedung stasiun sehingga pengoperasian sarana perkeretaapian dapat dilakukan secara
nyaman.

7. Deskripsi Proyek
a. Nama Proyek : Stasiun Kereta Api Wiranatakusuma / Wiranatakusuma
Train Station
b. Sifat Proyek : Fiktif
c. Owner/Pemberi tugas : Pemerintah Kota Bandung
d. Sumber Dana : Pemerintah Kota Bandung
e. Lokasi : Jl. Stasiun Barat, Kb. Jeruk, Andir, Kota Bandung, Jawa
Barat

3
f. Luas Lahan :-

8. Pengenalan dan Pemahaman Proyek

8.1 Karakteristik Proyek

Stasiun dalam konteks terminal pemberangkatan dan pemberhentian kereta api dalam
kaitannya sebagai angkutan manusia maupun barang dapat didefinisikan menjadi beberapa
pengertian diantaranya adalah :

 Stasiun adalah tempat kereta api berangkat dan berhenti untuk melayani naik dan turunnya
penumpang dan/atau bongkar muat barang dan/atau untuk keperluan operasi kereta api.
(UU No.13 Tahun 1992 Pasal 19)
 Stasiun kereta api adalah tempat menunggu bagi calon penumpang kereta api dsb; tempat
perhentian kereta api dsb (Depdiknas, 2008)
 Stasiun sebagai tempat kereta api berangkat, mengangkut penumpang (manusia atau bias
juga hewan) dan barang (Handinoto, 1999)
 Stasiun sebagai tempat kereta api bersilang, menyusul atau disusul (Handinoto, 1999)

8.2. Pengguna Bangunan

Di samping sebagai bangunan public yang berfungsi sebagai stasiun kereta api, area stasiun
ini terdapat pula sebuah hotel dan juga area penunjang seperti theme park, taman bunga dan
juga bangunan yang di fungsikan sebagai tempat memamerkan kilas balik dari sejarah kota
Bandung. Berdasarkan penggunanya aktifitas yang terjadi di stasiun kereta bandung ini terbagi
menjadi:
 Wisatawan/Pengunjung
 Transit di kota bandung untuk melanjutkan perjalanan menuju tujuan
 Melihat galeri sejarah kota Bandung
 Mengunjungi taman di area stasiun
 Membeli oleh-oleh khas Bandung
 Menikmati suasana di stasiun kota bandung
 Staff Stasiun Kota Bandung, Masinis, Pramugari/Pramugara Kereta Api

4
 Mengantarkan penumpang kereta api
 Memberikan pengarahan kepada penumpang
 Memberikan edukasi tentang moda transportasi kereta api
 Staff Penjaga Stasiun Kota Bandung
 Melayani pengunjung
 Memberikan pengarahan kepada pengunjung
 Memberikan edukasi tentang moda transportasi kereta api
 Karyawan/Servis
 Melayani administrasi dan membersihkan peralatan atau barang di Stasiun

 Pengelola Stasiun Kereta Api


 Mengecek pekerjaan karyawan dan staffnya

8.3. Fasilitas

Pada gedung Stasiun kereta api kota bandung ini menyediakan beragam fasilitas untuk
memenuhi kebutuhan pengunjung agar memudahkan aksesbilitas dan kenyaman di dalamnya.
Karena merupakan bangunan public yang berfungsi sebagai tempat mengangkut penumpang
secara masal, maka banyak fasilitas atau kebutuhan ruang yang harus ada pada Stasiun kereta
api ini. sehingga konsep penaatan zoning atau ruang akses harus sesuai dengan standar yang
sudah diberlakukan. Fasilitas ruang pada Stasiun kota Bandung ini sebagai berikut:
 Ruang Kegiatan Pokok
 Lobby Entrance
 Ticketing Area
 Ruang Peron
 Toilet Pria / Difable Toilet
 Toilet Wanita / Difable Toilet
 Ruang Kegiatan Penunjang
 Entrance
 Sitting Lobby
 Resepsionis
 Ticketing Area

5
 Ruang Kegiatan Jasa Pelayanan Khusus
 Ruang Informasi
 Galeri
 Mechandise Area/ tempat menjual oleh-oleh
 Pos Keamanan
 ATM Center
 Lounge
 Café
 Ruang Menyusui

 Fasilitas Pengelola
 Ruang Informasi
 Ruang PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api)
 Ruang Tunggu
 Ruang Sekretaris
 Ruang Staff Pengelola
 Ruang Rapat
 Ruang Arsip
 Lounge
 Fasilitas Service
 Mushola
 Ruang Wudhu
 Toilet Dan Loker
 Pantry
 Gudang Umum
 Ruang kesehatan

8.4. Layout Peron

6
Peron / Ruang tunggu atau ruang untuk naik turun bagi penumpang menjadi hal yang
utama dalam perencanaan bangunan stasiun ini. Peron/Ruang tunggu harus memiliki
kapasitas yang cukup juga memiliki akses yang baik agar stasiun ini dapat berjalan dengan
baik pula. Tidak adanya kebingunan yang terjadi pada pengunjung merupakan hal yang
utama dengan adanya peron/ruang tunggu.

Gambar 1.2. Peron Stasiun


(Sumber: http://urbanbandung.com/uploads/3413124Cerita%20Stasiun%20Bandung-05.JPG), diunduh 11
Peron mempunyai beberapa klasifikasi yaitu
januari :
2018
A. Tinggi
1. Peron tinggi, tinggi peron 1000 mm, diukur dari kepala rel
2. Peron sedang, tinggi peron 430 mm, diukur dari kepala rel dan
3. Peron rendah, tinggi peron 180 mm, diukur dari kepala rel.
B. Jarak tepi peron ke as jalan rel
1. Peron tinggi, 1600 mm (untuk jalan rel lurusan) dan 1650 mm (untuk jalan
rel lengkungan);
2. Peron sedang, 1350 mm; dan
3. Peron rendah, 1200 mm
C. Panjang peron sesuai dengan rangkaian terpanjang kereta api penumpang yang
beroperasi.
D. Lebar peron dihitung berdasarkan jumlah penumpang dengan menggunakan
formula sebagai berikut:

7
Gambar 1.3. Perhitungan Peron
(Sumber: Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Standar Teknis Bangunan Stasiun
Kereta Api, Oleh : Ir, Sutahiono, Bandung oktober 2013

E. Hasil penghitungan lebar peron menggunakan formula di atas tidak boleh kurang
dari ketentuan lebar peron minimal sebagai berikut:

Gambar 1.4. Perhitungan Peron


(Sumber: Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Standar Teknis Bangunan Stasiun
Kereta Api, Oleh : Ir, Sutahiono, Bandung oktober 2013

F. Lantai peron tidak menggunakan material yang licin.


G. Peron sekurang-kurangnya dilengkapi dengan:
a. Lampu
b. Papan petunjuk jalur;
c. papan petunjuk arah; dan
d. batas aman peron.

Persyaratan Operasi Peron yaitu :

1. Hanya digunakan sebagai tempat naik turun penumpang dari kereta api.
2. Dilengkapi dengan garis batas aman peron
a. Peron tinggi, minimal 350 mm dari sisi tepi luar ke as peron;
b. Peron sedang, minimal 600 mm dari sisi tepi luar ke as peron; dan

8
c. Peron rendah, minimal 750 mm dari sisi tepi luar ke as peron.

9. Studi Banding

a. Citta Sospesa Central Station

Citta Sospesa Central Station terletak di Bologna, Italia. Memiliki luas lahan mencapai
200.000 m2 yang didalamnya memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai stasiun kereta api,
perkantoran, retail komersil, asrama mahasiswa hingga hotel. Perencanaan desain bangunan
ini oleh firma arsitek MVRDV dari Denmark dengan klien RFI (Rete Ferroviaria Italiana).

Gambar 1.5. kondisi eksisting bangunan Gambar 1.6. desain baru


heritage Sumber : https://www.mvrdv.nl/projects/394-citta-
Sumber : https://www.mvrdv.nl/projects/394-citta- sospesa
sospesa

Terlihat pada gambar 1.4 merupakan bangunan heritage di kawasan tersebut dan gambar
1.5 merupakan desain dari MVRDV. Desain yang baru tetap konteks terhadap lingkungan
sekitar terlihat dari bentukan masa bangunan yang mengikuti bentukan masa bangunan di
sekitarnya dengan bentuk persegi dan persegi panjang.

9
Gambar 1.7. desain baru stasiun
Sumber : https://www.mvrdv.nl/projects/394-citta-sospesa

Pada gambar 1.6 terdapat open space pada bangunan yang bisa di manfaatkan bagi para
penumpang atau pun pengunjung yang datang ke stasiun untuk menunggu keberangkatan dan
juga dapat menjadi daya tarik bagi warga sekitar kota untuk berbelanja atau pun sekedar
menikmati suasana tersebut.. Penerapan konsep tersebut dapat di terapkan pada perencanaan
stasiun bandung baru nanti nya karena warga kota Bandung sangat senang dengan public space
dan open space, dengan memberikan fasilitas seperti kantor ataupun tempat untuk kuliner pada
perencanaan nantinya.

Gambar 1.8 desain baru stasiun


Sumber : https://www.mvrdv.nl/projects/394-citta-sospesa

b. SOM Train Station

Som Train Station ini terletak di kota Florida, Amerika Serikat yang di bangun oleh biro
arsitektur SOM.

10
Gambar 1.9. Perspektif SOM Train Station
(https://www.archdaily.com/511417/som-reveals-design-for-all-aboard-florida-train-
station/53bc6cd7c07a80a3430003bb-som-reveals-design-for-all-aboard-florida-train-station-photo), Diunduh
tanggal 10 Januari 2018

Desain bangunan yang tidak terlalu banyak dekorasi terlihat bangunan menggunakan gaya
bangunan yang modern, lalu menggunakan fasad yang menerapkan pattern /pengulangan yang
membuat bangunan terkesan lebih dinamis.

Gambar 1.10. entrance masuk SOM train station


(Sumber : https://www.archdaily.com/511417/som-reveals-design-for-all-aboard-florida-train-
station/53cf0189c07a80492d0003c3-som-reveals-design-for-all-aboard-florida-train-station-photo) Diunduh
tanggal 10 Januari 2018
Memiliki beberapa fungsi didalamnya seperti fungsi retail, restaurant hingga landmark
budaya dari kota tersebut. Di perkirakan stasiun kereta api ini dapat menampung hingga 12
juta pengunjung. Dengan memiliki kapasitas yang cukup tinggi menjadikan stasiun kereta api
dapat mengangkat perekonomian dari kota tersebut.

11
Gambar 1.11. birdeye view SOM Train Station
(Sumber : https://www.archdaily.com/511417/som-reveals-design-for-all-aboard-florida-train-
station/53875bb3c07a80287a0000ac-som-reveals-design-for-all-aboard-florida-train-station-photo), Diunduh
tanggal 11 Januari 2018

c. Rotherham Central Station

Rotherham Central Station terletak di Rotherham, South Yorkshire, UK. Di bangun oleh
firma arsitektur aedas. Luas area stasiun ini mencapai 1150 m2 terbangun pada tahun 2012.
Stasiun ini sekarang memiliki fasilitas mutakhir termasuk lift dan tangga baru yang
memberikan akses penumpang yang lebih baik. Pekerjaan konstruksi dimulai di stasiun pada
musim semi 2010. Area lain dari stasiun yang telah diperbaiki mencakup kantor tiket baru,
ruang tunggu baru, penerangan baru, layar informasi penumpang yang lebih baik dan pintu
masuk.

12
Gambar 1.12. Rotherham Central Station
(Sumber : https://www.archdaily.com/304623/rotherham-central-station-aedas), Diunduh tanggal 11
Januari 2018
Inspirasi utama untuk stasiun ini adalah untuk menyediakan struktur kontemporer yang
modular dan ringan dengan permeabilitas dan kenyamanan penumpang yang lebih baik dengan
estetika industri ke bangunan, yang mencerminkan arsitektur yang ringan.
Alistair menambahkan: "Desain stasiun baru telah berusaha menyatukan elemen-elemen
stasiun dalam pendekatan arsitektur yang koheren, menggunakan bentuk dan struktur untuk
menciptakan gerbang dramatis dan arsitektur yang mengesankan, meningkatkan pengalaman
pengguna dan memperbaiki pusat kota secara signifikan."

Gambar 1.13. Rotherham Central Station


(Sumber : https://www.archdaily.com/304623/rotherham-central-station-aedas), Diunduh tanggal 11
Januari 2018
Penggunaan atap yang memiliki kemiringan dapat diterapkan pada perencanaan stasiun
kota bandung yang baru nantinya, karena salah satu ciri dari arsitektur tropis ialah penggunaan
atap yang memiliki kemiringan. Gaya bangunan yang modern pun terlihat dari bangunan
stasiun rotherham ini dengan menggunakan bukaan yang lebar dan tinggi namun bangunan
tetap memiliki ciri dan gaya yang khas.

d. A Coruna Station

A Coruna Station terletak di negara spanyol tepatnya di coruna. Luas dari area tersebut
mencapai 66000 m2 yang didalamnya terdapat beberapa fasilitas seperti stasiun kereta, stasiun
bus, hotel dan juga public space. Di rencanakan oleh firma arsitek MVRDV dari Denmark.

13
Gambar 1.14. kondisi eksisting bangunan heritage Gambar 1.15. kondisi setelah di desain
Sumber : https://www.mvrdv.nl/projects/506- Sumber : https://www.mvrdv.nl/projects/506-
coruna-station#!#archive coruna-station#!#archive

Terlihat pada gambar 1.14 merupakan stasiun yang memiliki bangunan heritage dan
terletak di tengah pusat kota, lalu pada gambar 1.15 merupakan desain yang di terapkan untuk
bangunan heritage agar bangunan heritage tersebut tidak dirubah. Bangunan baru di buat
menjadi background dari bangunan heritage dan bangunan heritage tetap menjadi foreground
menjadi solusi untuk perencanaan stasiun kota bandung yang sama memiliki bangunan
heritage pada bagian selatan pintu masuk.

14
Gambar 1.16. kondisi setelah di desain
Sumber : https://www.mvrdv.nl/projects/506-coruna-station#!#archive

10. Tinjauan Tapak

Tapak untuk proyek ini terletak di Pusat Kota Bandung tepatnya di Jl. Stasiun Barat, Kb.
Jeruk, Andir, Kota Bandung, Jawa Barat. Topografi pada tapak di kawasan ini adalah tanah
yang relatif datar, sehingga dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Potensi pada tapak ini
adalah :
 Karakter lahan yang relatif datar menjadi ke untungan dimana lahan dapat terpakai
sepenuhnya.
 Terletak di kawasan pusat kota sehingga memudahkan dalam mengeksplor desain
secara maksimal.
 Banyaknya akses menuju ke Stasiun kereta api bandung sehingga memudahkan
transportasi menuju stasiun bandung.

15
Gambar 1.17. Lokasi tapak

11. Pernyataan Persoalan Arsitektur


a. Aspek Perancangan
 Memanfaatkan potensi tapak untuk mengeksplor desain lebih maksimal.
 Menciptakan suasana baru pada sebuah desain Stasiun Kereta Api agar menjadi daya
tarik masyarakat.
 Menerapkan desain yang adaptive dengan lingkungan di sekitar site.
 Merancang desain yang memiliki karakter kuat diantara bangunan lainnya di sekitar
site.
 Merepresenntasikan kota bandung pada stasiun kereta api karena stasiun kereta api
bandung ini sebagai salah satu gerbang masuk kota bandung.
 Memperhatikan bangunan heritage yang terletak di pintu masuk selatan stasiun kota
bandung.

16
b. Aspek Bangunan

 Memberikan keuntungan dari segi ekonomi dan manfaat.


 Kawasan kota Bandung yang relatif datar sehingga dapat memaksimalkan
penggunaan lahan
 Memperhatikan estetika bangunan tanpa mengabaikan aspek struktur.
 Menggunakan struktur dan kontruksi yang memberikan rasa aman dan nyaman bagi
pengunjung stasiun kereta api.
 Memperhatikan fungsi dari bangunan yang tidak hanya sebagai stasiun kereta api
melainkan sebagai tempat untuk berwisata dan juga untuk berbisnis.
c. Aspek lingkungan dan tapak :
 Menghindari pengrusakan lahan akibat proses pembangunan
 Perancangan desain menyikapi potensi-potensi yang ada pada site dan kawasan sekitar
 Memperhatikan desain bangunan yang berpengauh terhadap lingkungan sekitar
 Memperhatikan sirkulasi baik di dalam bangunan maupun diluar bangunan.
 Memahami sirkulasi alur kereta api penumpang dan juga kereta api cargo yang baik.

12. Metoda Pendekatan

Berdasarkan persoalan di atas, maka metoda pendekatan perancangan yang digunakan


dalam merancang Stasiun Kota Bandung adalah sebagai berikut :

 Menciptakan alur sirkulasi yang nyaman bagi pengguna kendaraan maupun pejalan
kaki.
 Menciptakan alur sirkulasi yang baik bagi pengguna kendaraan untuk menjemput
penumpang dan pengguna kendaraan yang hendak membawa barang kiriman melalui
kereta cargo.
 Zoning area di stasiun harus mempunyai zoning yang jelas agar tidak membingungkan
bagi para wisatawan/pengunjung.
 Memahami kondisi kawasan site lokasi sehingga dapat diketahui kendala-kendala dan
potensi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memperoleh solusi yang
terbaik

17
 Penerapan zonning (privat, publik, servis) berdasarkan kebutuhan, desain sirkulasi,
dan konsep ruang.
 Bangunan heritage yang berada di pintu selatan stasiun kereta api akan tetap menjadi
foreground dari bangunan yang akan di rencanakan nantinya.

Pengumpulan data yang dilakukan meliputi data primer dan sekunder dengan cara:
Data primer

 Observasi lapangan
 Wawancara dengan narasumber yang terkait untuk mendapatkan informasi yang valid
 Studi banding, dengan mempelajari bangunan lain yang sejenis sebagai referensi dalam
mendesain

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang


berkaitan dengan teori, konsep, standar perencanaan dan perancangan fasilitas gedung public
di bidang transportasi khusus nya stasiun kereta api.

18
DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Standar Teknis Bangunan Stasiun


Kereta Api, Oleh : Ir, Sutahiono, Bandung oktober 2013

https://www.archdaily.com/304623/rotherham-central-station-aedas

https://www.archdaily.com/511417/som-reveals-design-for-all-aboard-florida-train-station

https://id.wikipedia.org/wiki/Stasiun_Bandara_Kualanamu

https://www.mvrdv.nl/projects

19

Anda mungkin juga menyukai