Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rina Rahmawati

Kelas : XI IPS 2

Absen : 18

DASAR STRATIFIKASI SOSIAL

Menurut saya, dasar stratifikasi sosial biasanya berdasarkan ukuran kekuasaan,


kekuasaan kehormatan, ukuran kekayaan, ukuran ilmu pengetahuan. Selain ukuran-ukuran
tersebut masih ada ukuran lain yaitu ukuran keagamaan. Saya akan menjelaskan satu persatu dari
ukuran-ukuran dasar stratifikasi sosial yang menggolongkan masyarakat dalam strata-strata
tertentu.

Yang pertama adalah ukuran kekuasaan, seseorang yang memegang kekuasaan dan
mempunyai dan mempunyai kewenangan akan menempati strata atau kelas atas. Contohnya
adalah Presiden. Presiden memliki kekuasaan terbesar untuk mengatur Negara Indonesia.
Sehingga Presiden juga memliki kewenangan yang besar, maka Presiden akan menempati strata
atau kelas yang tinggi. Yang kedua adalah ukuran kehormatan, seseorang yang disegani dan
dihormati akan menempati lapisan strata atau kelas atas. Biasanya ini terdapat dalam masyarakat
tradisonal. Misalmya, orang yang dituakan atau orang-orang yang dianggap berjasa dalam
masyarakat. Ukuran kehormatan biasanya tidak ada kaitannya dengan ukuran kekayaan atau
kekuasaan. Contohnya misalnya, Pak Budi adalah seorang anak dari salah satu pahlawan dari
Indonesia. Sehingga dalam bermasyarakat ia dihormati dan disegani oleh masyarakat. Ia pun
menduduki strata atau kelas atas. Yang ketiga adalah ukuran kekayaan, seseorang yang
mempunya harta yang banyak akan menempati strata yang atas. Kekayaan dapat dilihat dari
rumah yang besar, perabot rumah tangga, kendaraan pribadi, cara berpakaian, kebiasaan belanja,
dan juga tempat rekreasi. Misalnya, Pak Andi adalah seorang pengusaha sukses, sehingga
memiliki harta yang banyak. Ia pun menduduki strata atas dalam kelompok masyarakatnya. Yang
keempat adalah ukuran Ilmu pengetahuan, seseorang yang memilki ilmu pengetahuan lebih dari
orang lain akan menduduki strata atau kelas atas. Ilmu pengetahuan digunakan sebagai salah satu
dasar pembentukan lapisan atau stratifikasi sosial. Contohnya misalnya, Dina adalah orang yang
pandai. Ia menuntut ilmu hingga setinggi mungkin. Ia menuntut ilmu sampai keluar negeri, dan
ia mendapatkan gelar Doktor. Sehingga ia mendapatkan strata atau kelas yang tinggi.

Dan menurut pendapat saya masih ada satu lagi ukuran atau dasar stratifikasi sosial yang
menggolongkan masyarakat dalam kelas-kelas tertentu, yaitu ukuran keagamaan. Seseorang
yang rajin dan disiplin dalam beribadah akan menempati strata atau kelas atas. Misalnya adalah,
Pak Zainudin disiplin sekali dalam beribadah di masjid, sehingga ia pun lama-kelamaan menjadi
pengurus masjid, dan dihormati oleh masyarakat. ia pun menduduki strata atau kelas atas.
Contoh lain misalnya, adalah seorang ustadz atau ustadzah yang tidak mempunyai kekayaan,
atau bukan keterununan dari seorang pahlawan, bahkan ia pun bukan lulusan sekolah tinggi
dengan gelar yang banyak, ia pun juga tidak mempunyai kekuasaan seperti seorang pemimpin,
tetapi seorang ustadz atau ustadzah mempunyai keagamaan yang tinggi maka ia pun menduduki
strata atau kelas yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai