Anda di halaman 1dari 1

Dari Usamah bin Syarik radhiallahu'anhu, bahwa beliau berkata:

"Aku pernah berada di samping Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu datanglah serombongan
Arab dusun. Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, bolehkah kami berobat?" Beliau menjawab: "Iya,
wahai para hamba Allah, berobatlah. Sebab Allah Subhanahu wa Ta'ala tidaklah meletakkan sebuah
penyakit melainkan meletakkan pula obatnya, kecuali satu penyakit." Mereka bertanya: "Penyakit apa
itu?" Beliau menjawab: "Penyakit tua/kematian." (HR. Ahmad, Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad,
Abu Dawud, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi, beliau berkata bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikhuna
Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i menshahihkan hadits ini dalam kitabnya Al-Jami' Ash-Shahih mimma Laisa
fish Shahihain, 4/486).

NEW THEORY OF ADAPTIVE IMMUNE SYSTEM

Early researchers in immunologic theory believed antibodies were “made to order” whenever a
foreign antigen gained entry to the body. In contrast, the currently accepted clonal selection theory
proposes that diverse B lymphocytes are produced during fetal development, each capable of
synthesizing an antibody against a particular antigen before ever being exposed to it. All off spring of
a particular ancestral B lymphocyte form a family of identical cells, or a clone, that is committed to
producing the same specific antibody. B cells remain dormant, not actually secreting their particular
antibody product nor undergoing rapid division until (or unless) they come into contact with the
appropriate antigen. When an antigen gains entry to the body, the particular clone of B cells that bear
receptors (BCRs) on their surface uniquely specific for that antigen is activated or “selected” by the
antigen binding with the BCRs, hence the term clonal selection theory.

(Reference: Sherwood, Lauralee. 2012. Fundamentals of Human Physiology. 4th edition. USA:
Brooks/Cole, Cengage Learning)

TEORI BARU MENGENAI SISTEM IMUN DAPATAN

Para peneliti dalam teori imunologi semula percaya bahwa antibodi “dibuat berdasarkan pesanan”
setiap kali ada antigen asing masuk ke dalam tubuh. Sebaliknya, teori seleksi klonal yang sekarang
diakui menyatakan bahwa pada masa janin telah dibentuk beragam limfosit B dengan masing-masing
sel tersebut mampu membentuk antivodi terhadap antigen tertentu bahkan sebelum bertemu sama
sekali dengannya. Semua keturunan dari suatu limfosit B tertentu membentuk suatu keluarga sel
identik, atau klon, yang berkomitmen untuk menghasilkan suatu jenis antibodi spesifik. Sel-sel B tetap
berada dalam keadaan dorman, tidak benar-benar mengeluarkan produk antivodi spesifiknya atau
mengalami pembelahan cepat sampai (atau setidaknya) berkontak dengan antigen yang sesuai. Ketika
suatu antigen berhasil masuk ke dalam tubuh, klon sel B tertentu yang memiliki reseptor permukaan
yang spesifik terhadap antigen tersebut diaktifkan atau “terpilih” oleh pengikatan antigen dengan
reseptornya. Proses ini kemudian dikenal dengan nama teori seleksi klonal.

(Referensi: Sherwood, Lauralee. 2012. Fundamentals of Human Physiology. 4th edition. USA:
Brooks/Cole, Cengage Learning).

NB: Peristiwa ini sudah dikabarkan oleh Allah SWT melalui lisan RasuluLlah SAW sekitar 14 abad yang
lalu.

Anda mungkin juga menyukai