Hakikat Strategi
Saladin mengemukakan bahwa kata strategi berasal dari Yunani, yaitu stratogos
atau strategis yang berarti seni para jenderal.
Masitoh dan Dewi mengemukakan bahwa strategi adalah usaha untuk mencapai
kemenangan dalam suatu peperangan. Awalnya, istilah ini digunakan dalam lingkungan
militer, tetapi istilah ini dapat digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki esensi yang
relatif sama.
Adapun Wena mengemukakan bahwa strategi berarti cara dan seni menggunakan
sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Hakikat Pembelajaran
Masitoh dan Dewi mengemukakan bahwa pembelajaran adalah suatu proses interaksi
antara peserta didik dan pendidik, melibatkan unsur-unsur yang saling mempengaruhi untuk
mencapai tujuan atau kompetensi yang diharapkan .
Wena pun mengemukakan bahwa “Strategi pembelajaran berarti cara dan seni untuk
menggunakan semua sumber belajar dalam upaya membelajarkan siswa”.
membelajarkan siswa untuk mencapai tujuan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian.
4. Hakikat Media
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah,
perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara (wasaa-il) atau
pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan.
Sadiman dkk menyatakan bahwa “Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak
maupun audiovisual serta peralatannya”.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media adalah segala
sesuatu yang mengantarkan pesan dari suatu sumber kepada penerima pesan baik dalam
bentuk yang tercetak maupun audiovisual.
Media pembelajaran adalah “Manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap”.[15]
Selain itu, media pembelajaran diartikan sebagai “Segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar-mengajar”[18].
6. Hakikat Komputer
Menurut Daryanto dalam Deni, kata “komputer” berasal dari bahasa Inggris “to
compute”, yang berarti menghitung. Sedangkan “Computer” berarti alat
penghitung. Kemudian kata computer tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
menjadi komputer. Berdasarkan sifat-sifat yang dimilikinya, komputer dapat didefinisikan
sebagai peralatan elektronik yang bekerja secara koordinatif dan integratif berdasarkan
program, dapat menerima masukan berupa data, mengolahnya dalam memori, dan
menampilkan hasil berupa informasi.[20]
Adapun menurut Oxford dalam Hartoyo, “Komputer merupakan alat elektronik yang
memiliki kemampuan untuk menerima informasi (data) dan melakukan serangkaian operasi
logis sesuai dengan instruksi prosedural (program) untuk menghasilkan bentuk informasi atau
sinyal”. [21]
“Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi yang
diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana
dan rumit. Satu unit komputer terdiri atas empat komponen dasar, yaitu input (misalnya
keyboard dan writig pad), prosesor (CPU: unit pemroses data yang diinput), penyimpanan
data (memori yang menyimpan data yang akan diproses oleh CPU baik secara
permanen(ROM) maupun untuk sementra (RAM), dan output (misalnya layar) monitor,
printer, atau plotter”.[23]
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa komputer adalah mesin elektronik yang
otomatis melakukan penyimpanan, pengolahan, pemanggilan data yang telah disimpannya
dalam waktu yang singkat untuk menghasilkan bentuk informasi atau sinyal.
D. Pembahasan
Strategi pembelajaran dengan menggunakan media komputer ini menurut Hick &
Hide dalam Wena adalah: “A teaching process directly involving a computer in the
presentation of instructional materials in a interactive made to provide and control the
individualized learning environment for each individual student”. Siswa akan berinteraksi
dan berhadapan secara langsung dengan komputer secara individual sehingga apa yang
dialami oleh seorang siswa akan berbeda dengan apa yang dialami oleh siswa lain. Salah satu
ciri yang paling menarik dari pembelajaran ini terletak pada kemampuan berinteraksi secara
langsung dengan siswa. [25]
1) Bentuk Pemanfaatan
a) Multimedia Presentasi
d) Video Pembelajaran
Video ini bersifat interaktif tutorial yang membimbing para siswa untuk memahami
sebuah materi melalui visualisasi. Para siswa dapat secara interaktif mengikuti kegiatan
praktik seperti yang diajarkan dalam video. Kelebihan dan kekurangan video model ini sama
halnya dengan video.[26] Model pembelajaran ini menyediakan rancangan pembelajaran
yang kompleks yang berisi materi pembelajaran dan latihan yang disertai umpan balik.
Agar guru dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang
berbasis komputer, diperlukan keterampilan dari pihak guru serta sikap positif terhadap
kemajuan tersebut mengingat hal tersebut senantiasa memerlukan peran guru, sekalipun
mengubah peran guru. [27]
2) Langkah Pengembangan
(2) Pembuatan media untuk pembelajaran meliputi pengambilan gambar dan pembuatan
animasi.
(4) Untuk produksi, melibatkan programer komputer grafis, juru kamera, teknisi dan objek
lingkungan yang terkait dengan pembelajaran.[28]
3) Indikator Penilaian
Ada beberapa indikator penilaian yang dapat digunakan untuk menilai apakah produk
pembelajaran berbasis komputer telah memenuhi syarat pembelajaran. Secara umum
indikator-indikator tersebut antara lain sebagai berikut:
a) Teks-teks bacaan (teks-teks dengan kata-kata yang dihilangkan atau kata-kata yang
kehilangan tanda baca, akhiran kata dan akhiran yang menunjukkan pengertian plural) agar
diselesaikan para siswa.
c) Penggunaan pengecekan ejaan dan tata bahasa dalam cara yang tepat.
a) Tujuan
Siswa harus bisa menggunakan pengolahan kata secara terampil dan cerdas untuk
menghasilkan berbagai macam dokumen yang terstruktur dan bisa dibaca dalam beberapa
mata pelajaran yang mereka pelajari.
b) Muatan
(a) Siswa pertama kali harus mempelajari bagaimana menggunakan pengolahan kata di
bawah pengawasan seorang guru.
(b) Siswa harus mulai dengan memasuki latihan-latihan yang sederhana tetapi bermakna.
(c) Siswa harus mengetahui bagaimana menggunakan berbagai macam fitur (misalnya bold,
italic, underline, justified margins, centring, superscript, subscript, fonts, headers and footers,
tables, replace text, dan insert data) yang disediakan oleh pengolahan kata (word processor)
dan bisa menggunaakan kegunaan-kegunaan tambahan seperti spell templater, checkers,
grammar chekers, dictionary, thesaurus, dan merge facilities. Aktivitas-aktivitas
yangbermakna dengan menggunakan pengolahan kata mencakup persiapan surat-surat
personal atau bisnis, undangan-undangan ke acara-acara sekolah, dan daftar-daftar acara
sekolah.
(d) Siswa dapat menggunakan pengolahan kata secara mandiri untuk menghasilkan berbagai
macam dokumen yang dapat dibaca dan terstruktur dalam bentuk yang dapat dipresentasikan.
(e) Siswa mampu membuat putusan-putusan yang cerdas tentang apakah pengolahan kata
merupakan metode yang paling efisien atau tidak untuk tugas-tugas tertentu.
c) Sumber
Satu komputer untuk satu siswa, software pengolahan kata, bahan-bahan yang
dipersiapkan guru (lembaran-lembaran latihan dan sampel-sampel file).
a) Simpulan
1. Ada beberapa bentuk pemanfaatan multimedia berbasis komputer yang dapat digunakan
dalam proses pembelajaran bahasa, meliputi: (1) Multimedia presentasi; (2) Program
multimedia interaktif; (3) Model simulasi; (4) video pembelajaran; (5) Latihan dan
Praktik; (6) Model Penemuan; (7) Model Permainan.
b) Rekomendasi
Berdasarkan simpulan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan:
1. Hendaknya guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator pembelajaran bahasa bagi siswa.
2. Hendaknya guru dapat merumuskan tujuan dan strategi pembelajaran bahasa agar siswa
lebih memahami materi pembelajaran.
Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komuniksi: Teori dan
Aplikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ibrahim, R dan Nana Syaodih S. 2010. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Masitoh dan Laksmi Dewi. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia.
Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung
Persada Press.