Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN


DI RUANG MURAI C RSJKO SOEPRAPTO BENGKULU

Disusun Oleh :

JANUAR DWI PUTRA


NPM: 1714901021

PRECEPTOR CO-PRECEPTOR

(Ns. ARIF BUDI HERMAWAN, S.Kep) (Ns. TETI S GULTOM, S.Kep)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2018

1
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN
DI RUANG MURAI C RSJKO SOEPRAPTO BENGKULU

I. Identitas Pasien
Nama : Tn. P

Umur : 37 Tahun

Tanggal Pengkajian : Rabu , 08 Januari 2018

No. CM : 04 36 32

Alamat : Desa Tanjung Agung Kel. Ulu Musi 4 Lawang

Agama : Islam

Pekerjaan : Swasta

Pendidikan : SMP

II. Alasan Masuk


Pasien ulangan dengan keluhan gelisah, ngoceh – ngoceh, bicara tidak nyambung,
marah-marah dan keluyuran.

Mk : ggn sensori persepsi dan persepsi : halusinasi pendengaran

ggn komunikasi verbal

III. Faktor Predisposisi


Klien mengatakan didikan dalam keluarganya keras dari ia masih kecil. Keluarga
tidak ingin mengikuti kehendak klien yaitu beli sepeda motor dan klien berkelahi dengan
ayahnya. Klien selalu di beda-bedakan dengan saudaranya yang lain. Klien selalu di
salahkan dalam bertindak, klien kecewa setiap klien berpendapat selalu tidak di hiraukan
oleh keluarganya. Tidak ada keluarga yang sakit sama seperti klien. Tidak ada riwayat
traumatik pada klien karena kalau ayahnya memukul tidak mencederai anggota tubuh
seperti patah tulang atau luka.

Mk : RPK

 Ggn pertumbuhan dan perkembangan


 Ggn proses keluarga

IV. Fisik
TD : 110/80 mmHg

N : 80 x/m

2
P : 23 x/m

S : 36,5 0C

Tn.P mengatakan tidak mempunyai keluhan fisik tentang kesehatannya.

MK : Tidak ada masalah

V. Psikososial
1. Genogram

36

Keterangan :

= Laki-laki = Menikah = PS

= Perempuan = Meninggal = Garis Keturunan

Sebelum sakit klien bekerja sebagai seorang petani. Sebelum sakit klien tidak
dilibatkan untuk mengatasi masalah dalam keluarga. Dalam keluarga yang sering
mengambil keputusan adalah ayahnya. Sifat ayahnya yang keras membuat klien selalu
bertentangan dan selalu melawan pada ayahnya. Klien juga mengatakan bahwa
dengan keadaannya yang sakit-sakitan ia tidak mampu membanggakan kedua orang
tuanya.

3
MK : ketidak efektifan koping keluarga : ketidak mampuan

2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh
Pasien mengatakan kalau dia menyukai dan mensyukuri seluruh bagian
tubuhnya sebagai pemberian dan rahmat dari Allah SWT.

b. Identitas Diri
Pasien mengatakan kalau dirinya seorang laki-laki berusia 37 tahun , pasien
anak ketiga dari tujuh bersaudara dan pasien bekerja sebagai swasta. Semenjak ia
sakit-sakitan dia merasa malu karena tdak bisa membahagiakan kedua orang
tuanya namun hanya bisa menjadi beban kadua orang tuanya. Klien juga
mengatakan bahwa ia puas dengan statusnya sebagai laki-laki, dan berkeinginan
untuk menikah tetapi pacarnya tidak bisa menerima kondisi klien yang terganggu
jiwanya.

c. Peran
Pasien mengatakan sebelum dirawat di RSJ ini pasien adalah seorang anak dan
seorang petani. Pasien juga mengatakan sebelum sakit pasien sering membantu
pekerjaan orang tuannya namun semenjak pasien sakit tidak bisa membantu
pekerjaan orang tuannya.

d. Ideal Diri
Pasien berharap dapat sembuh dan dapat keluar dari RSJ ini sehingga bisa
berkumpul dengan keluarganya, klien berharap ingin menjadi kebanggaan dalam
keluarganya terutama kedua orang tuanya, klien juga berharap ia ingin dihargai di
lingkungan masyarakat sekelilingnya. Klien di berikan tanggung jawab dalam
keluarga, dan dapat memutuskan masalah dalam keluarga. Klien berkeinginan
untuk menikah tetapi pacarnya tidak bisa menerima kerena kondisi klien yang
terganggu jiwanya.

e. Harga Diri
Pasien mengatakan sangat menyangi orang tuannya karena baginya orang
tuanya adalah segalanya, namun pasien merasa minder karena tidak bisa
membahagiakan kedua orang tuanya. Klien mengatakan ia merasa malu untuk
berinteraksi dengan orang lain di sekeliling lingkungan rumah dan Rumah Sakit,
karena ia merasa tidak layak untuk berteman dengan mereka. Tapi, pesimis karena
tidak ada yang ingin menikah dengan dirinya.

MK : Harga Diri Rendah

3. Hubungan Sosial
Pasien mengatakan orang yang terdekat dengannya adalah kakak dan kalau
ada masalah dia selalu bercerita dengan kakaknya, kakaknya yang bisa mengerti
keadaan klien dan apa yang dibutuhkan klien. klien mengatakan jarang berinteraksi

4
dengan lingkungan, karena klien berbeda dengan temannya yang sudah sarjana. yang
menjadi hambatan klien untuk berinteraksi adalah klien merasa tidak percaya diri
karena hanya tamatan SMP.

MK : Menarik Diri

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien mengatakan tuhannya Allah SWT, tempat
ibadahnya masjid dan ia sering mengerjakan sholat 5 waktu di saat tiba
waktunya sholat.
b. Kegiatan ibadah : sebelum masuk RS klien sering mengerjakan sholat apa saja
termasuk sholat duha dan tahajud untuk menghindar dari halusinasinya,
selama d RS klien hanya mengerjakan sholat 5 waktu.
M.K : tidak ada masalah

VI. Status Mental


A. Penampilan
Pasien saat diobservasi pasien nampak tidak rapi, rambut agak panjang, kuku
panjang, pasien menggunakan pakaian yang sesuai dan dapat mengganti pakaian
sendiri setelah mandi. Klien mandi 3x sehari menggunakan sabun, odol dan gosok
gigi, sabun mandi sebagai pengganti shampo. Gigi klien kuning, kulit tampang kering

M.K: DPD

B. Pembicaraan
Klien sering memulai membicaraan saat bertemu, nada yg biasa tapi terkadang
kurang jelas dalam pengucapannya (seperti bergumam) terutama bila sudah lama
berbincang – bincang.

M.K: hambatan komunikasi verbal

C. Aktivitas Motorik
Klien mau di ajak untuk bekerja kalau di mintak ( di suruh perawat ) kalau
tidak klien hanya duduk dan berdiam diri.

M.K: intoleransi aktivitas : kurang minat

D. Alam Perasaan
Pasein mengatakan kalau dirinya sedih karena jauh dari orang tuanya. Dan
pasien juga ingin pulang berkumpul dengan keluarganya

M.K : ketidakberdayaan

E. Afek
Pasien mengalami afek tumpul, pasien hanya bereaksi bila diberi stimulus
yang kuat.

M.K : hambatan komunikasi

5
F. Interaksi selama Wawancara
Klien cukup kooperatif saat di wawancarai mau diajak bicara, mau menjawab
pertanyaan yang diberikan dan terbuka menceritakan yang sedang di hadapinya.

M.K : Tidak ada masalah

G. Persepsi
Klien mengatakan sebelum ia masuk RS klien sering mendengar suara bisikan
yang menyuruh klien untuk minum-minuman keras dan klien meminta kepada
keluarga membeli minuman keras tetapi tidak mau mengikutinya sehingga klien
marah-marah bentak-bentak sampai berkelahi dengan keluarga. Sekarang saat klien
melamun/ berdiam diri/ saat dimana orang sudah tidur dan klien belum bisa tidur
klien mendengar suara perempuan memanggil namanya menyuruh untuk pulang
dengan frekuensi 5x dalam sehari, klien mengatakan merasa senang. Saat di kaji suara
itu masih ada tetapi tidak ia hiraukan lagi karena ia telah mendapat cara menghardik
halusinasinya dengan melakukan kegiatan apa saja seperi berkebun.

M.K: gg persepsi sensori: halusinasi pendengaran

H. Proses Pikir
Klien mampu bercerita dengan teratur tapi lama kelamaan bercerita suaranya
seperti begumam.

M.K: tidak ada masalah

I. Isi Pikir
Saat di kaji klien tidak ada gangguan isi piker seperti obsesi, fobia,
Hipokandria, Deporsonalisasi, ide yang terkait, pikiran magis dan waham.

M.K: Tidak ada masalah

J. Tingkatan Kesadaran
Klien mengatakan ia tahu bahwa ia d RSJ dan ia mengenal waktu kapn iaharus
makan, minum obat, mandi dan sholat.

M.K: compos mentis ( kesadaran penuh)

K. Memori
Saat di kaji klien mampu mengingat masa lalunya dan pasien masih ingat
dengan apa yang barusan ia kerjakan.

M.K : Tidak ada masalah

L. Tigkat Konsentrasi dan berhitung


Klien mampu berhitung dengan baik dan ketika di berikan soal klien mampu
menjawab dengan baik. Perhatian klien tidak mudah dialihkan dari objek yang satu ke
yang lain.

6
M.K: tidak ada masalah

M. Kemampuan Penilaian
Pasien dapat menilai secara mudah, dan pasien dapat mengatakan seperti
makan dulu baru mandi langsung sholat Dzuhur.

M.K:Tidak ada masalah

N. Daya Tilik Diri


Pada saat diwawancarai pasien tidak mengingkari penyakit yang dideritanya
dan pasien tidak menyalahkan di luar dirinnya

M.K: Tidak ada masalah

VII. Kebutuhan Pasien Pulang


1. Makan
Klien makan 3 x sehari, porsi makan yang disediakan selalu dihabiskan ,
variasi makanannya bermacam-macam seperti tahu, ayam, sayur. Klien tidak ada
pantangan untuk makan, klien selalu mencuci tang sebelum dan sesudah makan.

M.K : Tidak ada masalah

2. Mandi
Klien mengatakan ia mandi 3x sehari menggunakan sabun, odol dan gosok
gigi, sabun sebagai pengganti shampo.

M.K: tidak ada masalah

3. Defekasi atau berkemih


Pada saat diobservasi dan diwawancarai pasien mengatakan jika mau BAB
dan BAK selalu dikamar mandi/di WC, setelah BAB dan BAK klien selalu
membersihkannya.

M.K: Tidak ada masalah

4. Berpakaian
Klien bisa menggunakan pakaian sendiri, berpakaian dengan sesuai (Baju dan
Celana) tetapi klien nampak tidak rapi.

M.K : DPD

5. Istirahat dan Tidur


Pada saat ditanya dan di observasikan pasien mengatakan tidur siang dan tidur
malamnya teratur bila terasa capek klien langsung istirahat/tidur. Tidur siang selama
2-3 jam dan malam hari dari jam21.00-05.00 wib pagi bangun langsung mandi.

7
M.K : Tidak ada masalah

6. Penggunaan Obat
Pasien mengatakan kalau dirinya selalu minum obat pagi, siang dan sore
dengan pengawasan perawat, klien minum obat sebelum makan dan klien tidak tahu
berapa dosis yg di berikan dan tidak tahu manfaat obat yang ia minum.

M.K: kurang pengetahuan

7. Pemeliharaan Kesehatan
Pesien mengatakan kalau ia sakit selalu berobat ke Puskesmas

M.K: tidak ada masalah

8. Aktivitas Dalam Rumah


Klien mengatakan sering mengerjakan kegiatan dalam rumah seperti mencuci
baju, menyapu, mengepel dan merapikan tempat tidur.

M.K : Tidak ada masalah

9. Aktivtias diluar Rumah


Pasien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas diluar rumah seperti ke
kebun karena ia seorang petani.

M.K : Tidak ada masalah

VIII. Mekanisme Koping


a. Adaptif
Klien sering mengobrol dengan pasien yang lain dan bicara seperlunya dengan
perawat.

b. Maladaptif
Klien mengatakan jika ia ada masalah ia berusaha untuk menyelesaikannya
tetapi kalau tidak ia bisa marah-marah dan merusak barang.

M.K : koping individu kurang efektif

IX. Masalah Psikososial Lingkungan


Pasien mengatakan jarang berinteraksi di lingkungan masyarakat karena ia
minder hanya tamatan SMP beda dengan temannya yang lain ada yang sarjana.

M.K : isolasi sosial

X. Pengetahuan
Pasien mengatakan kurang pengetahuan mengenai penyakit yang ia derita dan apa
yang menggangunan jiwanya.
8
M.K : Kurang pengetahuan

XI. Aspek Medis


Dx medis : F 20.5 skizofrenial residual

Obat yang diminum

a. Alprazolam 2x0.5 mg
b. Hallopridol (Haldol) 3x1,5 mg
c. TP 3x2 mg

XII. Maslah Keperawatan


1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
2. Resti PK
3. Menarik diri
4. Harga diri rendah
5. Defisit perawatan diri
6. Kegagalan ( dalam cinta )

XIII. Pohon Masalah


Resti PK

Perubahan Persepsi
Difisit perawatan diri
Sensori : Halusinasi Pendengaran

Isolasi social : menarik diri intoleransi aktivitas: kurang minat

Harga Diri rendah

Kegagalan ( dalam cinta )

Analisa Data

No ANALISA DATA Masalah

9
1 DS : dahulu sering mendengar suara bisikan yang menyuruh Halusinasi
klien untuk minum-minuman keras. Pendengaran

Sekarang klien mengatakan sering mendengar suara


perempuan yang selalu menyuruh pulang.

DO : klien Nampak tersenyum kalau suara yang


memanggilnya untuk pulang

2 DS : klien mengatakan dahulu klien sering mendengar


bisikan yang menyuruh klien untuk minum-minuman Resti PK
keras dank lien meminta kepada kelurga untuk
membeli minuman keras tetapi tidak mau mengikutinya
sehingga klien marah-marah bentak-bentak sampai
berkelahi dengan keluarga.

Klien mengatakan didikan kelauaganya keras dari ia


masih kecil.

Keluarag tidak ingin mengikuti kendak klien yaitu


membeli sepedamotor dank lien berkelahi dengan
ayahnya.

DO : klien tampak menyesali hal itu

DS : - Pasien mengatakan kalau dirinya minder Menarik diri


3
berinteraksi dengan masyarakat karena ia hanya
tamatan SMP sedangkan yang lainnya sudah ada
yang sarjana

DO : - Pasien tampak menyendiri pada siang hari dan


termenung
4 DS : klien mengatakan bahwa ia hanya tamatan SMP

Klien berkeinginan untuk menikah tetapi pacarnya


tidak bisa menerima kondisi klien yang terganggu Harga diri Rendah
jiwanya.

DO : klien tampak menunduk dengan ekspresi muka


sedih

5 DS : Pasien mengatakan ia mandi 3x sehari menggunakan


sabun, odol dan gosok gigi, sabun sebagai pengganti Defisit Perawatan Diri
shampo.

DO : - Gigi pasien tampak kuning

10
- kulit kering

6. Ds: klien mengatakan berkeinginan untuk menikah tetapi Kegagalan


pacarnya tidak bisa menerima karena kondisi klien yang
terganggu jiwanya.

Do : klien masih bujangan

XIV. INTERVENSI

No Diagnosa ( DX) Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

1 Dx :Perubahan Pasien mampu Setelah 3 x pertemuan SP I pasien


persepsi mengenal pasien mampu
sensori halusinasi, menyebutkan isi, - Salam therapeutik
mengontrol waktu, mengontrol - Bantu pasien
: Halusinasi halusinasi dan halusinasi, dan
pendengaran mengontrol
Mampu mengikuti menyebutkan semua halusinasi
program pengobatan kegiatan yang telah
dilakukan. - Bantu pasien untuk
mengontrol
halusinasinya
dengan cara
menghardik

- Masukan dalam
kegiatan terjadwal

SP II pasien

- Evalusi

SP I

- Bantu pasien untuk


mengontrol
Hallusinasi dan
bercakap-cakap
sama orang lain

- Kesukaan dalam
kegiatan harinya

11
SP III pasien

- Evaluasi SP I dan
SP II

- Bantu pasien
mengontrol
Halusinasi dengan
cara melakukan
aktivitas terjadwal

- Masukan dalam
jadwal harian

SP IV pasien

- Evaluasi SP I, II, III


s

- Bantu pasien
mengontrol
Halusinasi dengan
cara menggunakan
obat secara teratur

- Masukan dalam
jadwal harian

SP 1 Keluarga
halusinasi :

-Mendiskusikan
masalah yang
dirasakan keluarga
dalam merawat
pasien.
-Menjelaskan
pengertian, tanda dan
gejala halusinasi dan
jennis halusinasi serta
proses terjadinya.
-Menjelaskan cara-
cara merawat pasien
dengan halusianasi.

12
SP 2 Keluarga
halusinasi :

-Melatih keluarga
mempraktekkan cara
merawat pasien
dengan halusianasi..
-Melatih keluarga
melakukan cara
merawat langsung
kepada pasien
halusinasi.

SP 3 Keluarga
halusinasi :

-Membantu keluarga
membuat jadwal
aktivitas di rumah
termasuk minum obat
(discharge planning).
-Menjelaskan Follow
Up pasien setelah
pulang.

SP.I pasien
2 Setelah 3X pertemuan
klien mampu 1. Mengidentifikasi
Dx : Harga Diri Klien mampu menyebutkan aspek kemampuan dan
Rendah mengidentifikasi positif kemampuan aspek positif yang
aspek positif, yang dimiliki, aspek dimiliki klien.
menilai, keluaraga, aspek 2. Membantu klien
merencanakan lingkungan. menilai
kegiatan,
kemampuannya
melaksanakan klien
yang masih dapat
kegiatan sesuai
klien menyebutkan digunakan.
kemampuan yang
kemampuan yang 3. Membantu klien
dimiliki dan
dapat dilaksanakan, memilih kegiatan
memanfaatkan
klien membuat yang akan dilatih
system pendukung
rencana kegiatan sesuai
yang ada.
harian. kemampuannya.
4. Melatih klien

13
Klien melaksanakan sesuai kemampuan
sesuai jadwalyang di yang dipilih.
buat. 5. Memberikan pujian
yang wajar
Klien memanfaatkan terhadap
system pendukung keberhasilan klien.
yang ada di keluarga. 6.Menganjurkan klien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan
harian

SP.II pasien

1. Mengevaluasi
jadwal kegiatan
harian pasien.
2. Melatih
kemampuan kedua.
3.Menganjurkan
pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan
harian.
3.

SP.I pasien

1. Mengidentifikasi
Setelah 3x pertemuan penyebab isolasi
Dx : isolasi social pasien mampu sosial.
menyebutkan 2. Berdiskusi dengan
Klien mampu
penyebab menarik diri pasien tentang
berinteraksi dengan
dari diri sendiri, orang keuntungan
oranglain. Membina
lain, dan lingkunagan. berinteraksi dengan
hubungan saling
percaya, Mampu menyebutkan orang lain.
menyebutkan keuntungan hubungan 3. Berdiskusi dengan
penyebab, social. pasien tentang
keuntungan dan kerugian tidak
kerugian Mampu melaksanakan berinteraksi dengan
berhubungan social, hubungan social. orang lain.
melaksanakan 4. Mengajarkan
Mampu menjelaskan
hubungan social, pasien cara
perasaan setelah
menjelaskan persaan berhubungan social berkenalan dengan
setelah berhubungan dengan orang lain satu orang.
sosaial, 5.Menganjurkan
ataupun kelompok.
mendapatkan pasien memasukkan

14
dukungan dari Keluarga mampu kegiatan latihan
keluarga dan menjelaskan tentang berbincang-bincang
memanfaatkan obat pengertian menarik dengan orang lain
dengan baik. diri, tanda dan gelaja, dalam jadwal kegiatan
penyebab akibat, cara harian.
merawat pasien
manarik diri. SP.II pasien

Keluarga mampu 1. Mengevaluasi


mempraktikkannya. jadwal kegiatan
harian pasien.
Klen mampu
menyebutkan 2. Memberikan
manfaat, kerugian kesempatan pada
minum obat, nama, pasien
warna, dosis, efek mempraktekkan
terapi efek samping cara berkenalan
dengan satu orang
Obat. 3.Membantu pasien
memasukkan kegiatan
berbincang-bincang
dengan orang lain
sebagai salah satu
kegiatan harian.

SP.III pasien

1. Mengevaluasi
jadwal kegiatan
harian pasien.
2. Memberikan
kesempatan pada
pasien berkenalan
dengan dua orang
atau lebih.
3.Menganjurkan
pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan
harian.

SP.I pasien

1. Menjelaskan
pentingnya
kebersihan diri.
2. Menjelaskan cara

15
menjaga
kebersihan diri.
3. Membantu pasien
mempraktekkan
cara menjaga
kebersihan diri.
4.Menganjurkan
pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan
harian.

SP.II pasien

1. Mengevaluasi
jadwal kegiatan
harian pasien.
2. Menjelaskan cara
makan yang baik.
3. Membantu pasien
mempraktekkan
cara makan yang
baik.
4.Menganjurkan
pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan
harian.

SP.III pasien

Setelah 3x pertemuan 1. Mengevaluasi


klien mampu merawat jadwal kegiatan
Klien mampu dirinya secara harian pasien.
merawat dirinya mandiri. Mengetahu 2. Menjelaskan cara
4 Dx : Difisit secara mandiri. pentingnya perawatan eliminasi yang
perawatan diri Mengetahu diri, mengetahui cara baik.
pentingnya melakukan perawatan 3. Membantu pasien
perawatan diri, diri, melakukan mempraktekkan
mengetahui cara perawatan diri dengan cara eliminasi
melakukan bantuan perawat. yang baik.
perawatan diri, Melaksanakan 4.Menganjurkan
melakukan perawan secara pasien memasukkan
perawatan diri mandiri. dalam jadwal kegiatan
dengan bantuan Mendapatkan harian.
perawat. dukungan keluarga
Melaksanakan SP. IVpasien
untukmeningkatkan

16
perawan secara perawatandiri. 1. Mengevaluasi
mandiri. jadwal kegiatan
Mendapatkan harian pasien.
dukungan keluarga 2. Menjelaskan cara
untukmeningkatkan berdandan.
perawatandiri. 3. Membantu pasien
mempraktekkan
cara berdandan.
4.Menganjurkan
pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan
harian.

SP.I pasien

1.Mengidentifikas
i penyebab PK.

1. Mengidentifikasi
tanda dan gejala
PK.
2. Mengidentifikasi
PK yang dilakukan.
3. Mengidentifikasi
akibat PK.
4. Menyebutkan cara
mengontrol PK.
5. Membantu pasien
mempraktekan cara
mengontrol fisik I.
7.Menganjurkan
pasien memasukkan
cara mengontrol I
dalam kegiatan
harian.

SP.II pasien

1. Mengevaluasi
jadwal kegiatan
harian pasien.
2. Melatih pasien
mengontrol PK
dengan cara fisik
ke II.

17
3.Menganjurkan
pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan
harian.

SP.III pasien

1. Mengevaluasi
jadwal kegiatan
harian pasien.
2. Melatih pasien
mengontrol PK
dengan cara verbal.
3.Menganjurkan
pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan
harian.

SP.IVpasien

1.Mengevaluasi
jadwal kegiatan
harian pasien.

2.Melatih pasien
mengontrol PK
dengan cara spiritual.

3.Menganjurkan
pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan
harian.

SP.Vpasien

1. Mengevaluasi
jadwal kegiatan
harian pasien.
2. Melatih pasien
mengontrol PK
dengan cara patuh
minum obat.
3. Menganjurkan
pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan

18
harian.

STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN

Nama klien : Tn. P

Hari/tanggal : Senin, 08 Januari 2018

No. RM : 04 36 32

SP ke- : 1 (satu)

Pertemuan ke : 1 (satu)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Ds : klien mengatakan ia sering mendengar suara perempuan yang memanggil dan
menyuruh pulang tetapi tidak ia hiraukan

Do : Klien sering tampak tersenyum sendiri apabila terdengar halusinasi itu

2. Diagnosa keperawatan
Gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran.

3. Tujuan keperawatan
SP 1 :
 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
 Membantu klien mengenal halusinasi.
 Menjelaskan cara-cara mengontrol halusinasi.
 Mengajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara pertama : menghardik

4. Tindakan keperawatan
a. Mengidentifikasi jenis hausinasi klien.
b. Mengdentifikasi isi halusinasi klien.
c. Mengidentifikasi waktu dan frekuensi halusianasi klien.
d. Menidentifikasi situasi dan respon klien terhadap halusinasi.
e. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara menghardik.
f. Menganjurkan klien untuk selalu melatih cara yang telah diajarkan.

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik

19
Assalamu’alaikum perkenalkan pak, nama saya Leo Candra. bapak dapat
memanggil saya dengan panggilan Leo, saya Mahasisiwa CO Ners Universitas
Muhammadiyah Bengkulu yang dalam 1 minggu kedepan akan merawat klien
disini.
nama bapak siapa???? Senang di panggil apa???

b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan bapak saat ini???

c. Kontrak
Topik : baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap suara yang selama ini
bapak dengar tetapi tak tampak wujudnya dan kita lanjutkan dengan
cara- cara mengontrol halusinasi, yang kita pelajari menghardik
halusinasi.
Waktu : berapa lama kita ngobrolnya?? Bagaimana kalau 15 menit?
Tempat : dimana kita ngobrolnya pak???? Bagaimana kalau di sini saja.

2. Fase kerja
Apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya?? Apa yang dikatakan suara
itu?? Apakah terus menerus terdengar atau sewaktu-waktu?? Kapan yang paling
bapak dengar suara?? Berapa kali sehari dialami?? Pada keadaan apa suara itu sering
terdengar, apakah pada waktu sendiri?? Apakah bapak juga melihat wujud-wujud???
Apa yang bapak rasakan pada saat suara itu?? Bagaimana wujudnya?? Apa yang
bapak lakukan saat mendengar suara itu?? Apakah dengan cara itu suara-suara itu
hilang?? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu
muncul??
Bapak, ada 4 cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal dan keempat minum obat dengan
teratur. Bagaiman kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik,
caranya sebagai berikut :
Saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang. Pergi kamu, pergi..... saya tidak
mau dengar. Kamu suara palsu,,,, pergi !!!! begitu, diulang-ulang sampai suara itu tak
terdengar lagi. Sambil memejamkan mata dan menutup telinga. Coba bapak
peragakan !!! nah,,, begitu, bagus..... coba lagi ! yaaa bapak sudah bisa.

3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan bapak setelah kita ngobrol-ngobrol tadi???

b. Evaluasi objektif
Coba bapak peragakan cara mengontrol yang telah kita pelajari tadi!!

c. Rencana tindak lanjut

20
Kalau suara-suara itu muncul lagi, silahkan coba cara tersebut. Bagaimana kalau
kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya??? (perawat
memasukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi kedalam jadwal kegiatan
harian klien).

d. Kontrak yang akan datang


Topik : Bagaimana kalau nanti sore bapak bertemu lagi dengan lidya untuk
belajar dan latihan mengendalikan suara-suara dengan cara yang kedua, yaitu
bercakap- cakap dengan orang lain.
Waktu : bagaimana kalau jam 15.00 wib bapak ngobrolnya nanti? Berapa
lama bapak ngobrolnya??? Bagaimana kalau selama 15 menit.
Tempat : Diamana bapak ngobrol nanti pak??? Bagaimana kalau disini lagi???

Baiklah pak, latihan kita hari ini cukup sampai disini dulu, nanti sore berjumpa lagi
dengan perawat lidya, sampai jumpa. Assalamu’alaikum.

C. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan


Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi

08 Januari 2018 Assalamu’alaikum, perkenalakan nama S : wa’alaikumsalam, ya pak.


10.00 WIB saya Leo Candra (perawat O : klien menyambut jabatan
menyodorkan tangan), bapak dapat tangan perawat.
memanggil saya dengan panggilan
Leo, saya mahasiswa D3 keperawatan
Stikes Dehasen yang dalam 2 minggu
kedepan akan merawat bapak disini.

Nama bapak siapa??? Senang di S : nama saya Arafiq, senang di


panggil apa?? panggil Rafiq.

Bagaimana perasaan bapak saat ini? S : baik pak.

Baiklah, bagaimana kalau kita


ngobrol-ngobrol tentang suara yang S : ya, mau pak
selama ini bapak dengar tetapi tidak O : klien tampak bersemangat
ada wujudnya, lalu kita lanjutkan
dengan mengontrol halusinasi yaitu :
menghardik.

Dimana kita ngobrolnya pak???? S : ya pak disini saja

Apakah bapak mendengar suara-suara S : ya pak.


tanpa ada wujudnya ??

21
Apa yang dikatakannya?? S: suara perempuan yg memanggil
dan suruh saya pulang

Apakah terus menerus atau sewaktu- S : sewaktu saja pak di saat


waktu saja?? berdiam diri, melamun,mlm hari
di saat org sudah tertidur.

S : saat mlm hari dan kadang


Kapan yang paling sering muncul siang juga sering di saat sendirian.
suara itu??
S : 5x dalam sehari semalam

Berapa kali dalam sehari ?? S : saat lagi sendiri pak sambil


melamun
Pada keadaan seperti apa suara itu
muncul ?? S : senang pak

Apa yang bapak rasakan saat suara itu


muncul?? S : saya diamkan saja karena saya
sudah tahu itu suara palsu,
Apa yang bapak lakukan saat suara itu terkadang saya istigfhar atau
muncul?? langsung sholat
Apakah dengan cara itu suara yang di
dengar bisa hilang?? S : kadang-kadang pak

Apakah bapak juga melihat wujud- S : tidak pak


wujud ??

bapak, ada 4 cara untuk mencegah S : ya pak.


suara-suara itu muncul. Pertama, O: klien tampak menyimak
dengan menghardik suara tersebut. panjelasan perawat.
Kedua, dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain. Ketiga, melakukan
kegiatan yang sudah terjadwal dan S : ya pak
keempat minum obat dengan teratur. O : klien memperhatikan
penjelasan perawat
Sekarang kita akan belajar cara
menghardik. Saat suara-suara itu
muncul, langsung bapak bilang. Pergi
kamu, pergi..... saya tidak mau dengar.
Kamu suara palsu,,,, pergi !!!! sambil
memejamkan mata dan tutup telinga,
begitu diulang-ulang sampai suara itu O : klien memperagakan cara

22
tak terdengar lagi. menghardik

Coba bapak peragakan!!! S : senang lega pak

Bagaimana perasaan bapak setelah O : klien memperagakan cara


kita ngobrol-ngobrol tadi?? menghardik

Coba bapak peragakan ulang


bagaimana cara menghardik tadi!!! S : ya pak

Kalau suara-suara itu muncul gunakan


cara yang saya ajarkan tadi ya pak. S : ya pak masukkan ke jadwal

Bagaimana kalau kegiatan kita tadi


masukkan ke dalam jadwal kegiatan S : ya pak saya mau
harian pak. O : klien tampak bersemangat

Nanti sore bapak ngobrol dengan


perawat lidya ya pak, bapak akan
belajar cara yang kedua yaitu dengan S : ya pak jam 15.00
ngobrol-ngbrol dengan teman.

jam berapa bapak ngobrol dengan S : terserah di bapak saja


lidya?? bagaimana kalau jam 15.00
??? S : disini saja pak.
Berapa lama kita ngobrolnya???
Bagaimana kalau selama 15 menit? S : ya pak, wa’alaikumsallam
O : menyalurkan tangannya
Dimana bapak ngobrolnya nanti? A : Tujuan SP-1 tercapai
Baiklah pak, latihan kita hari ini cukup P : Melanjutkan mengontrol
sampai disini dulu, selamat berjumpa halusianasi dengan bercakap-
lagi dengan Lidya sore nanti, sampai cakap dengan teman.
jumpa. Assalamu’alaikum.

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

Nama klien : Tn.P

Hari/tanggal : 09 Januari 2018

No. RM : 04 36 32

23
SP ke / pertemuan ke : 2/2

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Ds : klien mengatakan ia sering mendengar suara-suara tetapi tidak ada wujudnya.

Do : Klien sering tampak menyendiri.

2. Diagnosa keperawatan
Gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran.

3. Tujuan keperawatan
SP 2 : Melatih klien mengontrol halusinasi dengan ngobrol-ngobrol dengan teman.

4. Tindakan keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Mengajarkan klien mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan teman.
c. Menganjurkan klien memasukkan ke jadwal kegiatan hariannya.

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
Assalamu’alaikum, bagaimana perasaan bapak saat ini??

b. Evaluasi/validasi
Apakah sudah dipakai cara yang telah di latih saya tadi? Coba bapak peragakan
ulang cara yang bapak pelajari tadi!!

c. Kontrak
Topik : bapak, sesuai dengan janji dengan saya tadi, sore ini kita akan belajar
mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan teman.
Waktu : berapa lama kita ngobrolnya pak??
Tempat : disini saja ya, sesuai dengan kesepakatan dengan saya tadi.

2. Fase kerja
Cara kedua untuk mengontrol halusinasi ialah dengan bercakap-cakap dengan
teman/orang lain. Jadi, kalau suara-suara itu sedang datang, langsung saja bapak cari
teman untuk menemani bapak ngobrol-ngobrol. Ngobrolnya bebas bisa tentang apa
saja, misal : tentang hobi, keluarga, sekolah, dan lain-lain.
Saya akan memperagakannya : begini ; tolong, saya mulai dengar suara-suara, ayo
ngobrol dengan saya !!! sekarang coba bapak lakukan seperti yang saya lakukan tadi
!! ya bagus, latih terus pak.

24
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan bapak setelah kita ngobrol-ngobrol tadi??

b. Evaluasi objektif
Coba bapak peragakan kembali apa yang saya ajarkan tadi!!!

c. Rencana tindak lanjut


Bila suara-suara itu muncul lagi gunakan saja cara yang telah kita pelajari tadi ya
pak. Kita masukkan kedalam jadwal kegiatan harian bapak ya.

d. Kontrak yang akan datang


Topik : bapak, besok akan bertemu lagi dengan lilis, bapak akan belajar cara
mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas terjadwal.
Waktu : jam berapa pak ngobrolnya besok?? Bagaimana kalau jam 10.00
WIB, dan berapa lama bapak ngobrolnya ?? bagaimana kalau selama 15 menit??
Tempat : tempat yang enaknya dimana pak?? Kalau di taman bagaimana??

Bapak, ngobrolnya kita cukup dulu sampai disini ya, besok bapak akan berjumpa
dengan lilis dengan mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas terjadwal.
Assalamu’alaikum

C. Implementasi dan Evaluasi

Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi

09 Januari 2018 Assalamu’alaikum, bagaimana S : wa’alaikumsalam, baik pak.


15.00 WIB perasaan bapak saat ini??
S : ya sudah pak.
Apakah sudah dipakai cara yang
telah saya latih tadi? O : klien memperagakan cara
menghardik
Coba bapak peragakan ulang cara
yang kita pelajari tadi!!

bapak, sesuai dengan perjanjian S : ya pak..


bapak dengan saya tadi, sore ini kita
akan belajar mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap dengan
teman
S : 15 menit saja pak

25
berapa lama kita ngobrolnaya pak?

Disini saja ya pak apa di taman, S : iya pak disini saja.


sesuai kesepakatan dengan saya tadi.

Cara kedua untuk mengontrol


halusinasi ialah dengan bercakap- S : ya pak.
cakap dengan teman/orang lain. Jadi, O : klien tampak memperhatikan
kalau suara-suaraitu sedang datang, penjelasan perawat
langsung saja bapak cari teman untuk
menemani bapak ngobrol-ngobrol.
Ngobrolnya bebas bisa tentang apa
saja, misal : tentang hobi, keluarga,
sekolah, dan lain-lain.

Saya akan memperagakannya :


begini ; tolong, saya mulai dengar
suara-suara, ayo ngobrol dengan saya
!!!

Sekarang coba bapak lakukan seperti


yang saya lakukan tadi !!
O : klien memperagakan cara
Bagaimana perasaan bapak setelah
bercakap-cakap dengan teman
kita ngobrol-ngobrol tadi??
S : senang pak
Coba bapak peragakan kembali apa
yang saya ajarkan tadi!!! O : klien tersenyum

Bila suara-suara itu muncul lagi


gunakan saja cara yang telah kita
pelajari tadi ya pak. O : klien memperagakan ulang
cara bercakap-cakap dengan
Kita masukkan kedalam jadwal teman.
kegiatan harian bapak ya.

bapak, besok akan bertemu lagi lilis,


akan belajar cara mengontrol S : ya pak
halusinasi dengan melakukan
aktivitas terjadwal.

jam berapa bapak ngobrolnya


besok?? Bagaimana kalau jam 10.00 S; ya pak masukkan saja.
WIB, dan berapa lama kita
ngobrolnya ?? bagaimana kalau
selama 15 menit?? S: ya pak

26
tempat yang enaknya dimana O : klien tampak bersemangat
bapak?? Kalau di taman
bagaimana?? S : ya pak jam 10. Terserah
dengan ibu berapa menit
bapak, ngobrolnya kita cukup dulu
sampai disini ya, besok akan
berjumpa lagi dengan lilis cara
mengontrol halusianasi dengan
melakukan aktivitas terjadwal. S : cukup di runagan ini saja.
Assalamu’alaikum
S : ya pak, wa’alaikumsalam

A:

Tujuan SP-2 tercapai

P:

Melanjutkan mengontrol
halusianasi dengan melakukan
aktivitas terjadwal.

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

Nama klien : Tn.P

Hari/tanggal : Rabu, 10 Januari 2018

No. RM : 04 36 32

Ruangan : Murai C

Umur : 37 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

SP ke- : 3 (tiga)

Pertemuan ke : 3 (tiga)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Ds :

27
 klien mengatakan sesekali ia mendengar suara-suara yang tidak ada
wujudnya.
Do :

 Klien sering tampak menyendiri terkadang ia tersenyum sendiri.

2. Diagnosa keperawatan
Gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran.

3. Tujuan keperawatan
SP 3 :

Melatih klien mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas yang


terjadwal.

4. Tindakan keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b. Mengajarkan klien mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas yang telah
terjadwal.
c. Menganjurkan klien memasukkan ke jadwal kegiatan hariannya.

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
Assalamu’alaikum, bagaimana perasaan bapak saat ini??

b. Evaluasi/validasi
Apakah sudah dipakai cara yang telah leo dan lidya latih kemaren? Coba bapak
peragakan ulang cara yang pelajari kemaren!!

c. Kontrak
Topik : bapak, sesuai janji dengan lidya kemaren, hari ini kita akan belajar
mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas yang terjadwal.
Waktu : berapa lama kita ngobrolnya pak??
Tempat : di ruangan sesuai dengan kesepakatan bapak dengan lidya kemaren.

2. Fase kerja
Apa yang bisa bapak lakukan? Pagi-pagi apa kegiatannya, terus jam berikutnya (terus
ajak sampai didapatkan kegiatannya sampai malam). Wah banyak sekali kegiatannya.
Mari kita latih dua kegiatan hari ini, yaitu menyapu dan mengepel lantai. Ayo bapak
lakukan kegiatan tersebut!!. Bagus sekali bapak bisa melakukannya dengan benar.

28
Kegiatan ini dapat bapak lakukan untuk mencegah suara tersebut muncul. Kegiatan
yang lain akan kita latih lagi agar dari pagi sampai malam bapak ada kegiatan.

3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan bapak setelah kita ngobrol-ngobrol tadi??

b. Evaluasi objektif
Coba bapak peragakan kembali apa yang saya ajarkan tadi!!!

c. Rencana tindak lanjut


Bila suara-suara itu muncul lagi gunakan saja cara yang telah kita pelajari
kemarin dan tadi ya pak. Kita masukkan kedalam jadwal kegiatan harian pak ya.

d. Kontrak yang akan datang


Topik : bapak, sore nanti akan bertemu lagi dengan saya, bapak akan belajar
cara mengontrol halusinasi dengan menggunakan obat secara teratur.
Waktu : jam berapa bapak ngobrolnya nanti?? Bagaimana kalau jam 15.00
WIB, dan berapa lama bapak ngobrolnya ?? bagaimana kalau selama
15 menit??
Tempat : tempat yang enaknya dimana pak?? Kalau di taman bagaimana??

bapak, ngobrolnya kita cukup dulu sampai disini ya, nanti bapak akan berjumpa lagi
dengan saya cara mengontrol halusianasi dengan menggunakan obat secara teratur.
Assalamu’alaikum

d. Implementasi dan Evaluasi

Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi

10 Januari 2018 Assalamu’alaikum, bagaimana S : wa’alaikumsalam, baik pak.


10.00 WIB perasaan bapak saat ini??

S : sudah pak.
Apakah sudah dipakai cara yang
telah leo,lidya, latih kemaren?

Coba bapak peragakan ulang cara O : klien memperagakan cara


yang di pelajari kemaren!! menghardik dan ngobrol-ngobrol
dengan teman.

29
S : ya pak, saya masih ingat.

bapak, sesuai janji bapak dengan


lidya kemaren, hari ini kita akan
belajar mengontrol halusinasi dengan
melakukan aktivitas yang terjadwal S : 15 menit saja pak

berapa lama kita ngobrolnya pak S : di ruangan

sesuai perjanjian bapak kemarin S : nyapu lantai, mengepel,


dengan lidyakita ketemu dimana?? mencucui pakain, mengambil
Di ruangan apa di taman?? rumput, berkebun dll

Apa yang saja bisa bapak lakukan di S : sholat, mandi, minum obat,
RS ini? makan, menyapu lantai, ngepel,
Pagi-pagi apa kegiatannya, terus jam istirahat, makan siang, sholat,
berikutnya?? mandi sore, makan sore pak.

Wahh banyak sekali kegiatannya. S : ya pak.


Mari kita latih dua kegiatan hari ini,
yaitu menyapu rumah dan mengepel
lantai.

Ayo bapak lakukan kegiatan O : klien memperagakan


tersebut!!. Bagus sekali bapak bisa menyapu lantai dan mengepel.
melakukan.
S : ya pak.

Kegiatan ini dapat bapak lakukan


untuk mencegah suara tersebut
muncul. Kegiatan yang lain akan kita
latih lagi agar dari pagi sampai
malam bapak ada kegiatan

30
Bagaimana perasaan bapak setelah S : senang bu
kita berlatih menyapu dan mengepel
tadi?? O : klien tersenyum

Coba bapak peragakan kembali apa


yang kita pelajari tadi! O : klien memperagakan ulang
menyapu dan mengepel lantai.

Bila suara-suara itu muncul lagi


gunakan saja cara yang telah kita S : ya bu
pelajari tadi ya pak.

Kita masukkan kedalam jadwal


kegiatan harian bapak ya.

S; ya pak

bapak, nanti sore akan bertemu lagi


dengan lio, akan belajar cara
mengontrol halusinasi dengan
menggunakan obat secara teratur. S: ya pak,

O : klien tampak bersemangat


jam berapa bapak ngobrolnya nanti?? S : ya pak, 15 menit atau lebih
Bagaimana kalau jam 15.00 WIB, juga bisa bu
dan berapa lama kita ngobrolnya ??
bagaimana kalau selama 15 menit??

tempat yang enaknya dimana pak??


Kalau di taman bagaimana??
S : di ruangan pak saya
nyamannya di ruangan

bapak, ngobrolnya kita cukup dulu


sampai disini ya, nanti sore akan
S : ya pak, wa’alaikumsalam
berjumpa lagi dengan lio cara
mengontrol halusianasi dengan O: menyalurkan tangannya

31
menggunukan obat secara teratur. A : Tujuan SP-3 tercapai
Assalamu’alaikum (melakukan aktivitas terjadwal).

P : Melanjutkan mengontrol
halusianasi dengan
menggunakan obat secara
teratur.

32

Anda mungkin juga menyukai