Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL USAHA

“EMPEK-EMPEK SEDERHANA”
A. DATA PRIBADI
Nama : Aan Nurhamzah

Tempat dan Tgl lahir : Brebes, 20 mei 1990

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat KTP : DK. Watujaya RT 4 RW 1 Kaliwadas Bumiayu Brebes

Alamat : Jalan Komering 1 no 06

Agama : Islam

Pekerjaan : Mahasiswa

Nomor KTP : 3329036005900002

No.HP : 085 282 332 107

Email : 44n.nurh4mz4h@gmail.com

missuvenir@gmail.com

B. DATA USAHA
Nama Usaha : Empek-empek Sederhana
Bidang Usaha : Kuliner
Jenis Produk : Empek-empek
Lokasi Usaha : Didepan Restoran Sederhana

C. DASAR PEMIKIRAN
1
Pempek adalah kuliner khas kota Palembang yang tidak hanya popular di kota asalnya, tetapi juga
dikenal dan digemari hampir di seluruh Indonesia. Masyarakat Palembang biasa menikmati pempek saat
sarapan. Namun di daerah lain, pempek umumnya disantap sebagai kudapan atau makanan selingan.
Menurut sejarahnya, pempek telah ada di Palembang sejak masuknya perantau China ke kota
tersebut, yaitu disekitar abad ke-16, saat sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di Kesultanan
Palembang Darussalam. Nama pempek atau empek-empek diyakini berasal dari sebutan”apek” yaitu
sebutan untuk lelaki tua keturunan China.
Berdasarkan cerita rakyat, sekitar tahun 1617 seorang apek berusia 65 tahun yang tinggal di daerah
Perakitan (Tepian sungai Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai
Musi. Hasil tangkapan itu belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik, hanya sebatas digoreng dan
dipindang. Si apek kemudian mencoba alternative pengolahan lain. Ia mencampur daging ikan giling
dengan tepung tapioka, sehingga menghasilkan kuliner baru. Kuliner baru tersebut dijajakan oleh si apek
dengan bersepeda keliling kota. Oleh karena penjualnya dipanggil dengan sebutan “Pek…Apek”,
kuliner tersebut akhirnya dikenal dengan pempek atau empek-empek
Usaha pempek paling baik jika dibuka dipinggir jalan yang ramai dan banyak dilalui orang yang
lalu lalang. Selain itu, usaha ini juga sangat bagus jika didirikan di kawasan restoran “Sederhana”
masakan Padang, minimarket, perumahan, sekolah dan kampus.

D. Tujuan
Tujuan dari program bisnis kewirausahaan ini adalah:
1. Merintis wirausaha bidang usaha kuliner.
2. Membangun kerjasama dengan jaringan Restoran “Sederhana” masakan padang di seluruh Indonesia,
supermarket, minimarket dan sekolah-sekolah.
3. Dapat menunjukkan bahwa bisnis ini sangat baik untuk dijalankan mengingat besarnya potensi dari
bisnis ini.
4. Menambah penghasilan dan bernilai ekonomis serta dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
5. Membantu ekonomi keluarga terutama orang tua.

E. Detail produk (bahan baku, proses, dan kapasitas)

Wirausaha empek-empek di lingkungan restoran merupakan ide binis yang sangat potensial
mengingat makanan ini dapat diminati berbagai kalangan. Maka dari itu, usaha ini sangat potensial
karena kami lihat masih sedikit pesaing bahkan nyaris tidak ada pesaing yang berstandar cukup baik dan
lebih spesifik di lingkungan Restoran “Sederhana”, minimarket, supermarket, dan kampus.

2
Dalam proses produksi, kami memerlukan beberapa perlengkapan mulai dari alat masak hingga
gerobak untuk menjualnya serta perlengkapan lainnya.

Berikut beberapa langkah praktis dalam usaha ini

 Jenis empek-empek yang akan dijual berbentuk seperti pada umumnya misalnya kapal selam.

 Empek-empek di buat di rumah produksi.

 Setelah dibuat, empek-empek didisplay di gerobak yang disediakan

 Kemudian jika ada pembeli, empek-empek di panaskan terlebih dahulu dan disajikan dengan
cup.

F. Pasar dan Strategi Pemasaran

1. Analisis Pasar

Penilaian kondisi pasar yang dilakukan adalah dengan menawarkan produk melalui iklan atau
bentuk promosi-promosi lain dengan desain empek-enpek yang akan dijual. Penilaian ini dimaksudkan
untuk melihat respon konsumen dengan cara tester terlebih dahulu. Namun seiring berjalannya promosi
tahap awal, kami akan berusaha mewujudkan barang secara konkret sebagai sampel yang mungkin bila
ada yang minat pun boleh dibeli. Usaha promosi untuk menilai pasar, kami praktekan di Restoran
“Sederhana” di Surabaya, minimarket dan kampus.

Berdasarkan observasi, di Restoran “Sederhana” belum ada usaha sejenis, merupakan ide yang
baru dalam pengembangan bisnis kuliner di lingkungan Restoran “Sederhana”. Selain lokasi usaha yang
strategis, kami juga harus memiliki tempat usaha yang bersih dan nyaman. Jika memungkinkan, kami
juga menyediakan meja dan kursi panjang untuk pembeli yang ingin makan di tempat.

2. Target pasar produk

3
o Konsumen masakan padang Restoran “Sederhana”, kawasan minimarket, perumahan dan
kampus.

o Pekerja kantoran

o Kelompok Arisan.

o Target penjualan produk menggunakan sistem makan ditempat dan take away.

Secara umum, target pasar kami mencakup konsumen Restoran “Sederhana”, hal ini dikarenakan
usaha kami merupakan usaha yang dibangun dengan di awali kerjasama dengan pemilik restoran. Hal ini
tidak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan pemilik restoran di seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan lain, target penjualan sama bisa merambah ke bisnis paketan. Dengan kata lain,
jika usaha saya berjalan maksimal maka dapat dikembangkan menjadi bisnis catering makanan ringan
berupa empek-empek untuk acara-acara kantor maupun rumahan.

3. Strategi Pemasaran / Rencana Pengembangan Usaha

o Pembelian alat-alat produksi dan gerobak.

o Kerjasama dengan pihak Restoran “Sederhana” atau restoran lainnya.

o Pengajuan proposal dan mengikuti tander-tander yang dilakukan oleh kantor-kantor.

o Untuk layanan pemesanan, selain disediakan nomor hotline, juga bisa dilakukan via email,
facebook, dan SMS.

o Untuk promosi akan dilakukan melalui blog Empek-empek dan jaringan sosial media (facebook,
twitter, dll). Selain itu menggunakan media brosur, Menawarkan secara mulut ke mulut,
mencantumkan contact person pada produk dan Mengikuti pameran-pameran

G. Aspek Sumber Daya Manusia


4
Berikut ini perupakan jabatan struktural yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha ini adalah
sebagai berikut:

 Koordinator

Bertugas mengkoordinir dan mengawasi kerja para anggota pelaksana bisnis.

 Devisi Keuangan

Bertugas mengkoordinator dan menyusun rincian keuangan usaha

 Devisi Operasioanal dan produksi

Bertugas mengontrol kerja lapangan dan produksi empek-empek

 Devisi SDM

Bertugas mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan rumah produksi, produk usaha,


pemeliharaan/perbaikan peralatan sarana dan kebersihan tempat produksi.

 Devisi Pemasaran

Bertugas mengkoordinasikan dan melakukan kegiatan pemasaran produk dalam rangka


pencapaian target yang ditetapkan.

H. Biaya Produksi dan Kebutuhan Modal

1. Biaya Tetap

Biaya pembelian alat memasak dan gerobak antara lain:

Nama Barang Harga


2 Kompor + gas Rp 1.000.000
2 Penggorengan +Spatula + 2 panci+pisau+talenan Rp 500.000
Serok, baskom, sendok, saringan minyak+toples Rp 250.000
5
Piring+ mangkok+botol + sendok Rp 350.000
Gerobak / etalase Rp 8.000.000
Total Rp 10.100.000

2. Biaya Bahan Baku

Contoh Resep empek-empek Sederhana

Bahan-bahan

1 cangkir (1 bagian) ikan tenggiri giling

2sdm minyak goreng

Garam secukupnya

1 cangkir (1 bagian) air putih

Tepung kanji secukupnya

Saus Cuka

1 kg gula merah yang bagus (dipotong – potong)

200 gr bawang putih

3 sdm cuka putih/air asam/air jeruk nipis

2 liter air

Cabai rawit sesuai selera dan Garam secukupnya

Cara membuat pempek

1. Campur ikan giling dengan air dan garam hingga benar – benar larut dan cukup asinnya.

6
2. Tambahkan tepung kanji secukupnya sampai adonan bisa diuleni (banyak – sedikit tepung kanji
tergantung pada kekenyalan yang diinginkan). Jika suka yang kenyal, tepung kanji bisa dipakai lebih
banyak.

3. Adonan pempek siap dibentuk sesuai selera.

4. Untuk pempek kapal selam, ambil adonan secukupnya, bentuk seperti mangkuk, isi dengan telur
ayam mentah, lalu rekatkan agar tidak bocor. Rebus dalam air mendidih dengan api sedang hingga
mengapung. Angkat, tiriskan. Masukkan ke air dingin.

5. Untuk pempek lenjer, bentuk adonan seperti silinder dan rebus sampai mengambang, kemudian
angkat dan masukkan ke air dingin.

6. Untuk bentuk lainnya, ambil adonan secukupnya, tambahkan sedikit bawang goreng atau daun
bawang iris dan telur, aduk rata. Bentuk adonan menjadi bola – bola dan goreng dalam minyak panas
dengan api kecil hingga mengapung dan matang.

Cara membuat saus cuka :

1. Masak gula merah bersama air secukupnya hingga larut.

2. Haluskan bawang putih dan cabai rawit, lalu tambahkan ke dalam rebusan gula dan didihkan.

3. Masukkan cuka dan garam. Rebus dengan api kecil selama satu jam sampai agak kental. Angkat dan
saring.

4. Sajikan bersama pempek dengan ebi yang dihaluskan.

3. Analisis Usaha Pempek

Asumsi

1. Masa pakai geroobak/etalase 4 tahun

7
2. masa pakai kompor dan tabung gas 4 tahun

3. masa pakai wajan, spatula, saringan dan toples (Perlengkapan) 3 tahun

INVESTASI

Nama Barang Harga


2 Kompor + gas Rp 1.000.000
2 Penggorengan +Spatula + 2 panci+pisau+talenan Rp 500.000
Serok, baskom, sendok, saringan minyak+toples Rp 250.000
Piring+ mangkok+botol + sendok Rp 350.000
Gerobak / etalase Rp 8.000.000
Total Rp 10.100.000

BIAYA OPERASIONAL PER BULAN

Biaya Nilai (Rp)

Penyusutan gerobak/etalase 1/48 x Rp 8.000.000 Rp 167.000

Penyusutan kompor dan tabung gas 1/48 x Rp 1.000.000 Rp 21.000

Penyusutan perlengkapan 1/36 x Rp 1.100.000 Rp 30.000

Gaji Karyawan Rp 500.000

Total Biaya tetap Rp 718.000

8
Biaya Variabel

Ikan tenggiri (5 x Rp 40.000/Kg x 30 hari) Rp 6.000.000

Tepung sagu (5 x Rp 7.500/Kg x 30 hari) Rp 1.125.000

Minyak goreng ( 2 x Rp 12.000/kg x 30 hari) Rp 720.000

Bahan lain: telur dan daun bawang (Rp 30.000/hari x 30 Rp 900.000


hari)

Aneka bumbu (Rp 15.000/hari x 30 hari) Rp 450.000

Gas ukuran 3 Kg (Rp 14.000/tabung x 30 hari) Rp 420.000

Kantong plastic (Rp 10.000/hari x 30 hari) Rp 300.000

Sewa tempat Rp 500.000

Retribusi Rp 50.000

Total biaya variable Rp 10.465.000

Total biaya operasional Rp 11.183.000

4. Perhitungan Laba/Rugi

Pemasukan per bulan

9
Penjualan rata-rata empek-empek:

120 buah x Rp 4000 x 30 hari = Rp 14.400.000

Keuntungan per bulan

Laba = total pemasukan – total biaya operasional

= Rp 14.400.000 – 11.183.000

= Rp 3.217.000

Lama balik modal (BEP)

Lama balik modal = total investasi/keuntungan

= Rp 10.100.000 / Rp 3.217.000

= 3,14 bulan

TOTAL BIAYA INVESTASI DAN BIAYA OPERASIONAL PER BULAN = 10.100.000 +


11.183.000 = Rp 21.283.000

Jadi jangka waktu yang diperlukan untuk balik modal adalah dalam 3,14 Bulan

I. KESIMPULAN
Empek-empek yang lezat adalah salah satu kunci kesuksesan usaha ini. Oleh karena itu, harus
benar – benar memerhatikan jalannya proses produksi. Berikut adalah beberapa hal yang dapat
membuat pempek kami lebih lezat dan unggul dari yang lainnya.
1. Pilih ikan tenggiri yang segar dan ambil dagingnya lalu haluskan hingga serabut – serabut putih
dari dagingnya terangkat.
2. Untuk resep pempek tradisional, ukur daging tenggiri halus dalam wadah atau mangkuk.
Kemudian tambahkan air sebanyak ukuran daging ikannya (misalnya, jika setengah mangkuk
ikannya, air yang dipakai setengah mangkuk juga).

10
3. Jumlah tepung kanji yang dipakai disesuaikan dengan tingkat kekenyalan pempek yang
diinginkan. Makin banyak tepung kanji akan makin kenyal atau keras.
4. Secara tradisional pempek disajikan tanpa mi kuning.
Ketika usaha pempek sudah mulai berkembang, tak ada salahnya jika kami mulai
mengembangkan usaha. Misalnya, bekerja sama dengan perusahaan katering untuk menyediakan
menu pempek dalam paket sajian mereka. Menawarkan layanan pesan pempek dalam jumlah besar
untuk acara arisan, pesta, dan lain – lain kepada para pelanggan.
Konsep bisnis yang dijalankan menggunakan konsep bisnis syariah yaitu bagi hasil. Dengan
banyaknya link yang dimiliki oleh kami. Maka usaha ini berpotensi meningkat sejalan dengan
perkembangan minat akan makanan empek-empek yang tidak mengenal musim.

Surabaya, 5 November 2014

(Aan Nurhamzah)

11

Anda mungkin juga menyukai