Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keanekaragaman ikan di indonesia dikenal sangat tinggi, diperkirakan terdapat
kurang lebih 8.500 jenis ikan, dengan jumlah 800 jenis ikan terdapat pada perairan tawar
dan payau ( Djajadiredja dkk, 1977 dalam trijoko dan Pranoto, 2006 ). Di perairan
indonesia bagian barat terdapat sekitar 99 suku dari keseluruhan 150 suku yang terdapat
di Asia Tenggara, untuk wilayah Afrika terdapat 74 suku, dan Amerika terdapat 60 suku.
Habitat yang banyak di temati oleh ikan air tawar ialah seperti sungai, danau, ataupun
rawa-rawa. Sungai merupakan suatu bentuk ekosistem lotik ( perairan mengalir ) yang
berfungsi sebagai tempat hidup bagi organismemakro ataupun mikro, baik yang menetap
maupun berpindah-pindah ( Maryanto, 2005 dalam Febriansyah, 2011 ). Organisme yang
hidup dalam sungai merupakan organisme yang memiliki kemampuan beradaptasi
terhadap kecepatan arus atau aliran air ( Susanto dan Rochdiyanto, 2008 dalam
Febriansyah, 2011 ).

Sungai batang hari ................

Sungai selain sebagai tempat hidup organisme juga memiliki peran sebagai tempat
pembuangan yang berasal dari limbah hasil aktifitas manusia seperti limbah dari daerah
pertanian, pemukiman, pariwisata, dan industri yang berada di sekitar sungai. Limbah
yang masuk dalam sungai akan dapat merubah sifat fisik, biologi, dan kimia perairan
sungai. Perubahan tersebut berdampak pada menurunnnya kualitas air dan mengganggu
kehidupan organisme dalam sungai seperti halnya populasi ikan .
Sungai Batanghari ..........

Keanekaragaman dan kelimpahan ikan dalam sungai dipengaruhi oleh lingkungan


sekitarnya, selain itu ikan juga memiliki nilai ekonomisyang cukup tinggi sehingga
penduduk sekitar memanfaatkannya untuk kebutuhan konsumsi dengan cara menjaring,
memancng atau menyetrumnya. Kegiata penangkapan ikan secara terus menerus dapat
mengakibatkan berkurangnyapopulasi maupun keanekaragamn jenis ikan, oleh karena itu
perlu dilakukan penelitian secara berkelanjutan guna mengetahui keanekaragamannya dan
kelimpahannya.
Penelitian ini dilakukan pada daerah aliran sungai Batanghari di Kota Jambi dan
Tanjung Jabung.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
a. Bagaimanakah keanekaragaman jenis ikan yang ada di daerah aliran sungai
Batanghari di kota Jambi dan Tanjung Jabung?
b. Bagaimana kelimpahan jenis ikan yang ditemukan di daerah aliran sungai Batanghari
di kota jambi dan Tanjung Jabung?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Memelajari keanekaragaman jenis ikan yang ada di daerah aliran sungai Batanghari di
kota Jambi dan Tanjung Jabung.
b. Mempelajari kelimpahan jenis ikan yang ditemukan di daerah aliran sungai
Batanghari di kota Jambi dan Tanjung Jabung.

1.4 Manfaat Penelitian


a. Menambah informasi mengenai keakeragaman jenis dan kelimpahan ikan yang ada di
daerah aliran sungai Batanghari di kota Jambi dan Tanjung Jabung.
b. Menambah informasi mengenai kualitas perairan sungai Batanghari.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Ekologi Ikan


2.2 Penggolongan Ikan
2.3 Karakteristik Ikan
2.4 Morflogi Ikan
2.4.1 Bentuk Badan Ikan
Ikan tergolong kedalam hewan nektonik, pergerakannnya tidak
tergantung arus sebagaimana yang terjadi pada hewan planktonik.
Penyesuaian terhadap lingkungan hidupnya sangat jelas terihatdari bentuk
tubuhnya. Berdasarkan bentuk tubuh, dapat diperkirakan habitat, jenis
makanan, dan kebiasaan hidupnya. Ikan-ikan perenang cepat biasanya
mempunyai bentuk torpedo, misalnya tuna ( Thunnus sp. ).
Secara umum bentuk tubuh ikan dapat dibedakan menjadi 5 macam
yaitu compressed, depressed, truncated, attenuated dan torpedo. Bentuk ikan
ini bervariasi dari bulat panjang seperti ular, pipih panjang seperti pita,
memanjang compressed, pipih dorsoventral atau depressed sampai bentuk
membulat hampir seperti bola. Bentuk ikan mempengaruhi kemampuan dalam
pergerakan, mencari makan, kecepatan berenang sampai habitat sebagai
tempat hidupnya. Ukuran tubuh ikan sangat besar variasinya ada yang besar
dengan panjang sampai beberapa meter dengan berat sampai beberapa ton dan
ada yang sangat pendek hanya beberapa milimeter saja dengan berat hanya
beberapa gram saja. Bentuk tubuh ikan dapat disebut dengan bilateral simetri
karena kedua sisi tubuhnya sama. Secara umum bentuk ikan adalah torpedo
atau sream line atau compressed.

Gambar bentuk tubuh ikan dalam buku iktiologi modern halaman 29

Secara detail kelompok ikan berdasarkan bentuk tubuhnya dapat


diuraikan seperti dibawah ini:
a. Fusiform
Jenis ikan yang bentuk tubuhnya sering disebut sebagai tipe memanjang,
biasanya dimilkioleh jenis ikan tuna atau jenis ikan perenang cepat lainnya
yang hidup di laut bebas. Kelompok ini memungkinkan untuk berenang
dengan cepat karena bentuk tubuhnya yang torpedo sehingga gesekan air
pada saat berenang dapat diminimalkan.
b. Compressiform
Kelompok ikan yang jika dipotong melintang akan nampak pipih keatas.
Ikan jenis ini bisa berenang dengan cepat namun pada jarak dekat tidak
sejauh fusiform. Contohnya adalah gurami, ikan mas, dan lain-lain.
c. Depressiform
Kebalikan dari compressiform, yang memiliki irisan melintang pipih
kebawah. Jenis ikan ini memodifikasi sirip pektoralnya menjadi mirip
sayap, sehingga model berenangnya menyerupai burung. Biasanya dimiliki
oleh ikan dasar seperti ikan pari.
d. Filiform
Sering juga disebut dengan mengular karena bentuk tubuhnya yang
memanjangseperti ular. Bentuk tubuhnya memyebabkan jenis ikan ini
bergerak seperti ular.

2.4.2 Bagian-Bagian Badan Ikan


Seluruh tubuh ikan dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu
bagian kepala, bagian badan dan bagian ekor. Nama bagian-bagian ikan dapat
dilihat pada gambar 1.

Gambar 1 badan ikan pada bku iktiologi modern halaman 31

Bagian kepala dimulai dari mulut terujung sampai ujung depan sirip
pektoral atau bagian depan sirip pektoral sampai bagian depan (pangkal) sirip
anal. Pada bagian ekor dimulai dari pangkal atau bagian depan pangkal sirip
anal sampai bagian depan atau sirip ekor.

2.4.3 Pengukuran Morfometrik


Pengukuran morfometrik dan perhitungan meristik yaitu mengukur
panjang bagian-bagian tubuh ikan. Penghitungan meristik yaitu menghitung
jumlah bagian badan ikan, misalnya jari-jari sirip, sisik dan lain-lain. Hal ini
perlu di ketahui karena perlukan untuk identifasi agar dapat ditentukan
taksonominya. Panjang total tubuh, panjang standar, jumlah sisik, rumus sirip
danlainnya merupakan salah satu ciri khusus dari suatu spesies ikan. Secara
kasar hasil pengukuran ini dapat digunakan untuk menggolongkan ikan. Untuk
menentukan spesiesnya masih harus diikuti dengan penentuan ciri-ciri lain
yang lebih detail.
a. Sifat Morfometrik
Sifat morfometrik yaitu karakteristik ikan berdasarkan ukuran dari bagian
tubuh tertentu. Bagian yang diukur yaitu:
1. TL (Total Lenght) yaitu panjang total tubuh yang berarti jarak dari
bagian terdepan (anterior) kepala sampai bagian belakang (posterior)
sirip caudal.
2. FL (Forked Lenght) adalah jarak antara bagian teranterior kepala
dengan lekukan ekor (bila caudal ikan tersebut forked)
3. SL (Standard Lenght) yaitu jarak dari bagian depan kepala sampai
pangkal ekor (Caudal Peduncle).
4.

2.4.4 Sirip
2.4.5 Bagian-Bagian Kepala
2.4.6 Sisik
2.4.7 Tulang
2.5 Parameter Fisika-Kimia Air
2.6 Deskripsi Sungai Batanghari

Anda mungkin juga menyukai