NIM :03021181722010
Alenia ketiga memuat motivasi spiritual yang luhur serta suatu pengukuhan
dari Proklamasi kemerdekaan. Alenia ini juga menunjukkan pula ketaqwaan Bangsa
Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Menjadi keyakinan dan kepercayaan ,
menjadi motivasi spirituil bahwa maksud dan tindakan menyatakan kemerdekaan itu
berkat Allah Yang Maha Esa. Bangsa Indonesia mendambakan kehidupan yang
berkeseimbangan, keseimbangan hidup materiil dan spiritual, keseimbngan hidup
dunia dan akhirat.
Alenia keempat merumuskan tujuan dan prinsip-prinsip dasar untuk mencapai tujuan
bangsa Indonesia setelah menyatakan dirinya merdeka. Prinsip dasar yang harus
dipegang untuk mencapai tujuan adalah dengan menyusun kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD Negara Indonesia, yang terbentuk
dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
berdasarkan kepada Pancasila.
Alenia ini juga menegaskan bahwa :
2) UUD yang singkat itu menguntungkan bagi Negara seperti Indonesia ini, yang
masih harus terus berkembang, harus terus hidup secara dinamis, masih terus
mengalami perubahan. Dengan aturan-aturan pokok itu akan merupakan aturan
yang luwes, kenyal, tidak akan mudah ketinggalan zaman.
Penyelenggara Negara disamping harus mengetahui teks Undang-Undang Dasar
1945, juga menghayati semangat Undang-Undang Dasar 1945. Dengan semangat
penyelenggara yang baik, pelaksanaan dari aturan-aturan pokok yang tertera dalam
UUD 1945, meskipun hanya singkat akan baik dan sesuai dengan kemampuannya.
Isi UUD 1945 dapat dibagi menjadi 2 bagian :
b) Bagian pertama, adalah Pembukaan UUD 1945 yang terdiri dari empat alinea, di
mana alenia terakhir memuat Dasar Negara Pancasila.
c) Bagian kedua terdiri dari : Pasal-pasal UUD 1945 yang terdiri dari 20 bab, 73
pasal, 3 pasal Aturan Peralihan dan 2 pasal Aturan tambahan.
Cara dan hasilnya tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung di
dalam pancasila. Sedangkan cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam
Pembukaan UUD 1945 oleh karena itu Pancasila dan Pembukaan yang mempunyai
hubungan erat harus dilaksanakan secara serasi, seimbang, dan selaras.
Sila-sila Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di dalam pokok-pokok pikiran
Pembukaan.
Sila-sila Pancasila Pokok-pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD 1945
1 I (sila ke 3)
2 II (sila ke 5)
3 III (sila ke 4)
4 IV (sila ke 1 dan 2)
Ditinjau dari hakekat dan kedudukan Pembukaan UUD 1945 sebagai Pokok Kaidah
Fundamental daripada Negara Republik Indonesia. Dengan demikian Pembukaan
memiliki kedudukan lebih tinggi dari pasal-pasal UUD 1945. Atau dengan kata lain :
a. Pembukaan merupakan tertib hukum tertinggi dan terpisah dari pasal-pasal UUD
1945.
Sistem Pemerintahan Negara menurut UUD 1945 yang telah diamndemen sangat
berbeda dengan system yang dianut sebelum amandemen. Secara garis besar
gambaran tentang system pemerintahan Negara yang dianut oleh UUD 1945 yang
telah diamandemen adalah sebagai berikut :
a. Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD 1945 (pasal
1 ayat 2)
b. Sistem Konstitusional
c. Negara Indonesia adalah Negara hukum (pasal 1 ayat 3)
d. Presiden adalah pemegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD (pasal 4 ayat
1)
DPD berhak mengajukan RUU kepada DPR dan ikut membahasnya yang berkaitan
dengan otonomi daerah, hubungan pusat-daerah, pembentukan dan pemekaran
serta penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE serta yang berkaitan
dengan perimbangan keuangan pusat-daerah, serta member pertimbangan atas
RUU APBN yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama (pasal 22D). DPD
dapat melakukan pengawasan terhadap UU yang usulan dan pembahasannya
dimiliki oleh DPD.