Anda di halaman 1dari 3

Draft Pidato Ibu Menkes Pada

Pencanangan Kampanye CP
March 15, 2017 – by admin0

SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN R.I

PADA PENCANANGAN Kampanye IMUNISASI Tambahan CAMPAK & POLIO

Yth:

Gubernur DKI Jakarta dan Walikota Jakarta Timur beserta Jajarannya

Ketua Umum PP PKK Pusat

Kepala Perwakilan WHO

Kepala Perwakilan Unicef

Esselon 1, 2 dan staf Kementerian Kesehatan

Para Undangan dan hadirin yang Saya banggakan.

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,

Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa yang telah
memberikan kesempatan kepada kita untuk bersama-sama berkumpul dalam rangka
memberikan KAMPANYE PEMBERIAN IMUNISASI TAMBAHAN CAMPAK dan
POLIO kepada bayi dan anak Balita yang kita cintai sebagai harapan masa depan
bangsa kita.

Saudara-Saudara,

Program pembangunan kesehatan di Indonesia telah menyusun beberapa strategi,


sasaran dan target yang juga dicantumkan dalam rencana pencapaian Millenium
Development Goals (MDGs) terutama dalam rangka penurunan angka kematian
anak. Penyakit menular termasuk penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian
imunisasi masih merupakan sebagian besar penyebab kematian anak.

Sejak adanya terobosan penemuan vaksin cacar oleh Edward Jenner pada tahun
1796, imunisasi dan inovasi public health yang lain telah menyelamatkan banyak
nyawa. Tanpa vaksin cacar, dunia tidak akan terbebas dari penyakit cacar dan
ribuan nyawa tidak akan terselamatkan.

Cacar merupakan penyakit pertama dan satu-satunya penyakit yang telah berhasil
dibasmi dari dunia ini. Prestasi ini merupakan hasil dari komitment yang tinggi,
kerjasama antar negara, dan upaya keras dari orang-orang yang berdedikasi tinggi
melintasi batas politis dan ideologis dalam suatu kampanye besar yang dimulai pada
akhir tahun 1950an dan berlangsung selama hampir 20 tahun.

Peristiwa ini merupakan prestasi tertinggi dalam sejarah, yang memberikan inspirasi
untuk melakukan eradikasi dan eliminasi penyakit lainnya dalam berbagai kampanye
pengendalian penyakit. Yang terbaru, misalnya, pada bulan Mei 2010, the World
Health Assembly mengeluarkan resolusi untuk eliminasi penyakit campak pada
tahun 2015 dan juga eradikasi dari penyakit polio yang saat ini sudah dalam tahap
akhir.

Saudara-saudara sekalian,

Program Imunisasi rutin campak di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1984 dengan
kebijakan memberi 1 dosis pada bayi usia 9 bulan. Pada awalnya cakupan campak
sebesar 12,7% di tahun 1984 kemudian meningkat sampai 85,4 % pada tahun 1990
dan bertahan rata rata diatas 90 % sampai tahun 2010, tetapi pencapaian ini tidak
merata diseluruh Indonesia, terutama masyarakat yang termasuk dalam vulnerable
group atau kelompok rentan baik karena geografis maupun sosioeconomi sering
tidak mendapatkan pelayanan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa hanya 85% anak
usia dibawah 1 tahun yang mempunyai kemampuan membentuk imunitas tubuhnya,
sehingga dibutuhkan dosis ke 2 yang diberikan secara rutin pada saat anak baru
memasuki SD kelas 1 yang dikenal sebagai program Bulan Imunisasi Anak Sekolah
(BIAS)

Namun jumlah bayi dan balita yang belum mencapai usia sekolah dasar yang tidak
mempunyai imunitas terhadap campak setiap tahun terakumulasi sehingga dapat
menimbulkan dampak KLB seperti yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Bahwa berdasarkan kajian terhadap laporan cakupan imunisasi rutin dan tambahan,
data surveilans campak dan polio serta survey cakupan yang berkaitan dengan
cakupan imunisasi, perlu dilakukan pemberian imunisasi tambahan campak pada
anak usia 9-59 bulan untuk memberikan kesempatan ke 2 bagi tubuh bayi dan balita
untuk membentuk imunitas tubuhnya secara maksimal.

Demikian juga dengan penyakit Polio, jumlah anak yang tidak mendapatkan secara
lengkap imunisasi polio sebanyak 4 kali secara kumulatif dari tahun ke tahun sudah
cukup banyak untuk kemungkinan terjadinya KLB seperti pengalaman kita pada
tahun 2005 yang lalu.

Para hadirin yang berbahagia,

Untuk mencegah terjadinya KLB di Indonesia, dibutuhkan suatu gerakan pemberian


imunisasi tambahan Campak pada anak usia 9 59 bulan serta imunisasi Polio pada
anak usia 0-59 bulan yang kita sebut sebagai Kampanye Imunisasi Tambahan
Campak dan Polio yang dilaksanakan secara bertahap selama 3 tahun yaitu Tahun
2009 2011 sebagai berikut:

Tahap pertama dilaksanakan di 3 Provinsi pada tanggal 10 – 24 Juni 2009 di


provinsi: Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara dan Maluku Utara.
Tahap kedua dilaksanakan di 11 Provinsi pada bulan Oktober tahun 2010 di
provinsi: Maluku, Papua Barat, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan,
Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Timur dan Banten;

Tahap ke tiga dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 di 17 Provinsi: seluruh


Provinsi di Kalimantan & Sulawesi, Papua, NTB, Lampung serta Provinsi di Jawa
kecuali Banten & DIY.

Kampanye Imunisasi Tambahan Campak dan Polio Tahun 2011 ini, merupakan
tahun terakhir dan terbesar, jumlah bayi dan anak balita yang harus mendapatkan
imunisasi tambahan sebayak 15.249.183 orang atau sekitar 65% dari jumlah seluruh
bayi dan anak Balita di Indonesia, sehingga keberhasilan kegiatan ini akan menjadi
daya ungkit terbesar dalam rangka eradikasi polio dan eliminasi campak.

Saudara saudara sekalian,

Saya mengharapkan dukungan Lintas Program dan Sektoral serta peran


Masyarakat dan dedikasi petugas kesehatan untuk menyukseskan pemberian
Imunisasi Campak dan Polio sehingga sekurang-kurangnya 95% bayi dan anak
balita mendapatkan imunisasi tambahan campak dan polio terutama pada kelompok
rentan. Semoga melalui kegiatan pemberian imunisasi Campak dan polio ini akan
meningkatkan derajat kesehatan bangsa Indonesia.

Pada kesempatan ini Saya sampaikan terima kasih kepada WHO, Unicef, LP/LS
serta seluruh Masyarakat atas dukungannya untuk kegiatan ini. Akhirnya dengan
memohon lindungan dan bimbingan Tuhan Yang Mahakuasa, dan dengan
mengucapkan BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, Kampanye Imunisasi Tambahan
Campak dan Polio saya nyatakan dimulai secara resmi.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

MENTERI KESEHATAN RI

dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH

Anda mungkin juga menyukai