Pencanangan Kampanye CP
March 15, 2017 – by admin0
Yth:
Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa yang telah
memberikan kesempatan kepada kita untuk bersama-sama berkumpul dalam rangka
memberikan KAMPANYE PEMBERIAN IMUNISASI TAMBAHAN CAMPAK dan
POLIO kepada bayi dan anak Balita yang kita cintai sebagai harapan masa depan
bangsa kita.
Saudara-Saudara,
Sejak adanya terobosan penemuan vaksin cacar oleh Edward Jenner pada tahun
1796, imunisasi dan inovasi public health yang lain telah menyelamatkan banyak
nyawa. Tanpa vaksin cacar, dunia tidak akan terbebas dari penyakit cacar dan
ribuan nyawa tidak akan terselamatkan.
Cacar merupakan penyakit pertama dan satu-satunya penyakit yang telah berhasil
dibasmi dari dunia ini. Prestasi ini merupakan hasil dari komitment yang tinggi,
kerjasama antar negara, dan upaya keras dari orang-orang yang berdedikasi tinggi
melintasi batas politis dan ideologis dalam suatu kampanye besar yang dimulai pada
akhir tahun 1950an dan berlangsung selama hampir 20 tahun.
Peristiwa ini merupakan prestasi tertinggi dalam sejarah, yang memberikan inspirasi
untuk melakukan eradikasi dan eliminasi penyakit lainnya dalam berbagai kampanye
pengendalian penyakit. Yang terbaru, misalnya, pada bulan Mei 2010, the World
Health Assembly mengeluarkan resolusi untuk eliminasi penyakit campak pada
tahun 2015 dan juga eradikasi dari penyakit polio yang saat ini sudah dalam tahap
akhir.
Saudara-saudara sekalian,
Program Imunisasi rutin campak di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1984 dengan
kebijakan memberi 1 dosis pada bayi usia 9 bulan. Pada awalnya cakupan campak
sebesar 12,7% di tahun 1984 kemudian meningkat sampai 85,4 % pada tahun 1990
dan bertahan rata rata diatas 90 % sampai tahun 2010, tetapi pencapaian ini tidak
merata diseluruh Indonesia, terutama masyarakat yang termasuk dalam vulnerable
group atau kelompok rentan baik karena geografis maupun sosioeconomi sering
tidak mendapatkan pelayanan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa hanya 85% anak
usia dibawah 1 tahun yang mempunyai kemampuan membentuk imunitas tubuhnya,
sehingga dibutuhkan dosis ke 2 yang diberikan secara rutin pada saat anak baru
memasuki SD kelas 1 yang dikenal sebagai program Bulan Imunisasi Anak Sekolah
(BIAS)
Namun jumlah bayi dan balita yang belum mencapai usia sekolah dasar yang tidak
mempunyai imunitas terhadap campak setiap tahun terakumulasi sehingga dapat
menimbulkan dampak KLB seperti yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Bahwa berdasarkan kajian terhadap laporan cakupan imunisasi rutin dan tambahan,
data surveilans campak dan polio serta survey cakupan yang berkaitan dengan
cakupan imunisasi, perlu dilakukan pemberian imunisasi tambahan campak pada
anak usia 9-59 bulan untuk memberikan kesempatan ke 2 bagi tubuh bayi dan balita
untuk membentuk imunitas tubuhnya secara maksimal.
Demikian juga dengan penyakit Polio, jumlah anak yang tidak mendapatkan secara
lengkap imunisasi polio sebanyak 4 kali secara kumulatif dari tahun ke tahun sudah
cukup banyak untuk kemungkinan terjadinya KLB seperti pengalaman kita pada
tahun 2005 yang lalu.
Kampanye Imunisasi Tambahan Campak dan Polio Tahun 2011 ini, merupakan
tahun terakhir dan terbesar, jumlah bayi dan anak balita yang harus mendapatkan
imunisasi tambahan sebayak 15.249.183 orang atau sekitar 65% dari jumlah seluruh
bayi dan anak Balita di Indonesia, sehingga keberhasilan kegiatan ini akan menjadi
daya ungkit terbesar dalam rangka eradikasi polio dan eliminasi campak.
Pada kesempatan ini Saya sampaikan terima kasih kepada WHO, Unicef, LP/LS
serta seluruh Masyarakat atas dukungannya untuk kegiatan ini. Akhirnya dengan
memohon lindungan dan bimbingan Tuhan Yang Mahakuasa, dan dengan
mengucapkan BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, Kampanye Imunisasi Tambahan
Campak dan Polio saya nyatakan dimulai secara resmi.
MENTERI KESEHATAN RI