Anda di halaman 1dari 2

LAMPIRAN KERANGKA ACUAN KEGIATAN

RAPAT RETENSI ARV UNTUK PETUGAS KLINIK PDP / ART NOVEMBER 2017
RSUD KABUPATEN KARANGANYAR
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
b. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan
Pemerintah Daerah;
c. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah;
e. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1507/Menkes/SK/V/2005 tentang Pedoman Konseling dan
Testing HIV dan AIDS secara sukarela (VCT);
f. Keputusan Menteri Kesehatan No. 832/Menkes/SK/X/2006 tentang Penetapan RS Rujukan
ODHA dan standar pelayanan rumah sakit rujukan ODHA dan satelitnya;

2. Latar Belakang
Infeksi menular seksual merupakan salah satu penyebab masalah kesehatan, sosial dan
ekonomi di banyak negara serta merupakan salah satu pintu masuk HIV. Keberadaan infeksi
menular seksual telah menimbulkan pengaruh besar dalam pengendalian HIVAIDS. Pada saat
yang sama, timbul peningkatan kejadian resistensi kuman penyebab infeksi menular seksual
terhadap beberapa antimikroba, yang akan menambah masalah dalam pengobatan infeksi
menular seksual.
Penanganan HIV/AIDS tidak hanya dari segi medis namun juga dari segi psikososial
dengan pendekatan kesehatan masyarakat melalui upaya primer, sekunder dan tersier. Salah
satunya adalah dengan deteksi dini untuk mengetahui seseorang telah terinfeksi HIV atau belum
melalui konseling dan tes sukarela, bukan dipaksa atau diwajibkan sehingga secara dini pula
membuka pintu masuk pemanfaatan pelayanan pencegahan, pengobatan, dukungan dan
perawatan HIV/AIDS. Layanan konseling dan testing (VCT) HIV sukarela ini harus dilaksanakan
berdasarkan pedoman yang ada sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
Konseling dan tes HIV sukarela (KTS) atas Inisiasi klien masih terus didorong dan
ditingkatkan penerapannya, di samping pendekatan lain yang lebih inovatif seperti konseling dan
tes HIV yang di inisiasi petugas kesehatan ketika seorang pasien datang ke sarana kesehatan
untuk mendapatakan layanan kesehatan karena berbagai macam keluhan kesehatannya, yang
selanjutnya akan disebut PITC (Provider Initiated Testing dan Counseling) atau Konseling dan Tes
HIV atas inisiasi petugas kesehatan.
PITC mutlak harus disertai dengan jangkauan pada paket layanan pencegahan,
pengobatan, perawatan dan dukungan yang diterapkan sebagai suatu standar nasional untuk
perawatan, dukungan dan pengobatan serta menjadi dalam kerangka kerja rencana strategi
nasional untuk meningkatkan dan mendekatkan akses terhadap terapi antiretroviral bagi semua
yang membutuhkannya. Dengan latar belakang tersebut, maka sangat perlu dilaksanakan rapat
kuartal petugas klinik KT dan IMS untuk memonitor pelaksanaan pelayanan IMS dan HIV/AIDS di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.
B. Tujuan
Terlaksananya monitoring dan evaluasi retensi ARV untuk Petugas Klinik PDP di Rumah Sakit Umum
Daerah kabupaten Karanganyar sehingga terumuskan upaya peningkatan program HIV/AIDS.

C. Peserta
Peserta pertemuan sebanyak 3 (Tiga) orang dari Petugas PDP Rumah Sakit Umum Daerah
kabupaten Karanganyar

D. Materi Rapat/Pertemuan
Materi Rapat/Pertemuan sebagai berikut :
Monitoring dan evaluasi retensi ARV untuk Petugas Klinik PDP di Rumah Sakit Umum Daerah
kabupaten Karanganyar

E. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan rapat/pertemuan adalah :
1. Paparan hasil pelaksanaan program
2. Diskusi

F. Waktu Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Kamis 2 November 2017
Jam : 10.00 WIB s/d selesai
Tempat : Ruang Kepala Farmasi
Rumah Sakit Umum Daerah kabupaten Karanganyar

G. Biaya Yang Diperlukan


Pelaksanaan Rapat retensi ARV untuk Petugas Klinik PDP di Rumah Sakit Umum Daerah kabupaten
Karanganyar dibebankan pada Dana Hibah GF-ATM Komponen AIDS

Karanganyar, 2 Desember 2017


Ka Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Karanganyar

Dra. ARINI EKAWATI, Apt,MSi


NIP. 19610410.198903.2.002

Anda mungkin juga menyukai