TENTANG
TENTANG
UNTUK :
Ditetapkan di Kupang
pada tanggal , 22 Meil 2015
GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR,
TENTANG
Didukung oleh
Australia Indonesia Partnership for Maternal and Neonatal Health (AIPMNH)
ii
Tim Penyusun
Ir.Wayan Darmawa,MT
Djoese S.M.Nai Buti, S.Pt, M.Si
Y.M.Ronaldus Amapiran, S.Si
Bona Vantura Taco, S.Pd
Efri R. Ballo,SH
Melchiades Serang
Tarsianus Tani
Widia W.Sipayung,S.KM
Vince B.Panggula,S.KM
Florence K.De Beribe,S.KM
iii
Ilustrasi
Ilustrasi pada buku pedoman ini bersumber dari dua buah buku terbitan
Hesperian Health Guide yaitu: Helping Health Workers Learn dan A Community
Guide to Environmental Health. Digunakan berdasarkan disclaimer yang tercantum
pada kedua buah buku yaitu:
Disain Cover
Arif Manu
iv
Kata Pengantar
v
vi
Kata Sambutan
DR.Louise Simpson
vii
viii
Daftar Isi
Kata Pengantar ............................................................................................ v
Kata Sambutan .......................................................................................... vii
Daftar Isi ...................................................................................................... ix
Daftar Tabel ................................................................................................. x
Daftar Singkatan dan Istilah ...................................................................... xi
BAB I ............................................................................................................. 1
Pendahuluan ................................................................................................. 1
Bab II ............................................................................................................. 7
Hakekat Perencanaan Puskesmas.............................................................. 7
1. Tahap Persiapan.................................................................................................................... 15
2. Tahapan Pelaksanaan ......................................................................................................... 16
Bab IV ......................................................................................................... 43
Penutup....................................................................................................... 43
Daftar Pustaka ........................................................................................... 45
ix
Daftar Tabel
Tabel 1
Hasil Indentifikasi Masalah dan Potensi dari Sketsa Desa/Kel. .......................... 22
Tabel. 2
Kalender Musim .................................................................................................. 24
Tabel. 3
Hasil identifikasi masalah dan Potensi. ............................................................... 29
Tabel 4
Penentuan Prioritas Masalah .............................................................................. 32
Tabel. 5
Identifikasi dan Penentuan Tindakan Layak ....................................................... 34
Tabel 6
Penentuan Peringkat Tindakan layak.................................................................. 35
Tabel. 7
Format : Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) ...................................... 38
Tabel. 8
Format : Rencana Kerja Dan Anggaran Desa (RKA) ............................................ 40
x
Daftar Singkatan dan Istilah
xi
Suatu tujuan belum tentu menjadi tujuan apabila belum tertulis. Tujuan tertulis
terbaik adalah yang juga berisi rencana tindakan tertulis.
xii
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Perencanaan yang berkualitas di tingkat daerah membutuhkan sebuah tahapan
proses perencanaan yang dimulai dari tingkat desa. Perencanaan yang berkualitas akan
memberikan dampak positif yang sangat besar terutama bagi masyarakat desa.
Musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbangdes) merupakan ruang
dialogis untuk menyepakati dan memutuskan rencana pembangunan desa. Saat ini
rencana pembangunan pada tingkat desa, kecamatan, maupun pada tingkat
kabupaten/kota dan seterusnya telah mengedepankan prinsip perencanaan partisipatif
dengan pelibatan masyarakat yang dimulai dari desa.
Musrenbang merupakan mekanisme atau proses yang membutuhkan pelibatan
masyarakat secara langsung untuk memutuskan atau berkontribusi terhadap keputusan
yang dibuat mengenai semua atau sebagian sumber daya desa yang tersedia. Dalam
konteks ini, masyarakat terlibat secara langsung dalam memutuskan apa yang harus
dilakukan dan bagaimana melakukannya (termasuk memanfaatkan sumber daya yang
ada).
Perencanaan desa merupakan ruang, mekanisme dan strategi yang tepat bagi
fasilitator bersama pemerintah desa serta kelompok masyarakat untuk melakukan,
memperjuangkan dan membudayakan nilai dan prinsip partisipasi, transparansi,
akuntabilitas, keadilan sosial, gender, dan lain sebagainya pada lingkup komunitas dan
desa. Oleh karena itu dalam konteks perencanaan, masyarakat diberikan pemahaman
bahwa kebijakan perencanaan merupakan sarana penting yang dimiliki oleh pemerintah
dan dihasilkan oleh desa dalam upaya menjalankan kewajiban serta ranah strategis untuk
mengukur seberapa jauh pemenuhan dan penghargaan terhadap hak–hak asasi warga
negara tercapai.
Perencanaan lewat musrenbang merupakan bentuk legitimasi masyarakat untuk
menyampaikan kebutuhan-kebutuhannya yang wajib dipenuhi oleh negara. Hal ini dapat
2 Pedoman Integrasi Perencanaan Puskesmas Dengan Musrenbang Desa
Dasar Hukum
Permasalahan kesehatan
yang terkait dengan
faktor-faktor sosial
budaya serta ekonomi
memerlukan upaya
pemecahan yang sinergis
dari sisi masyarakat.
2. Tujuan
Integrasi perencanaan Puskesmas ke dalam musrenbang desa bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang kondisi dan potensi desa,
terutama yang berkaitan dengan masalah kesehatan untuk menemukan solusi-solusi
pemecahan masalah yang dapat dilakukan oleh masyarakat bersama tenaga kesehatan
dan mengintegrasikannya dalam perencanaan desa.
B. Puskesmas
Puskesmas mampu menemukenali permasalahan yang ada di tingkat desa.;
Perencanaan tingkat Puskesmas mengakomodir usulan dari desa;
Ada integrasi perencanaan antara desa dan Puskesmas.
Pendahuluan 5
C. Dinas Kesehatan
Tahapan perencanaan mulai dari tingkat yang paling bawah telah
mengakomodir permasalahan dan kebutuhan masyarakat, sehingga dalam
menentukan isu strategis benar–benar terjamin keakuratannya;
Intervensi pemerintah baik pusat maupun daerah tepat guna, efektif dan
efisien;
Agar Dinas Kesehatan lebih memperhatikan RUK Puskesmas karena telah
memuat usulan kebutuhan pembangunan kesehatan di desa.
4. Sasaran
Pedoman integrasi perencanaan desa dan Puskesmas ditujukan bagi fasilitator atau
kader pemberdayaan masyarakat (KPM), pemerintah desa dan Puskesmas untuk
memudahkan dalam memfasilitasi. Pedoman ini juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber
pengetahuan yang implementatif dan efektif untuk dilakukan di tingkat desa dan
Puskesmas. Untuk memastikan bahwa perencanaan program kesehatan telah dibahas
secara optimal, penggunaan pedoman ini pada proses perumusan perencanaan
pembangunan desa sebaiknya dilakukan secara reguler.
Setiap tahun
kami
melakukan
upaya
kesehatan
masyarakat
Coba bisa
diintegrasikan
dengan
RKPDes.?
Bab II
Hakekat Perencanaan Puskesmas
Fungsi Puskesmas
Dalam
melaksanakan
tugas.
Puskesmas
menyelenggarakan
dua fungsi…
8 Pedoman Integrasi Perencanaan Puskesmas Dengan Musrenbang Desa
sarana dan tenaga yang berkompeten dari para penentu kebijakan sehingga dapat
memberdayakan pelayanan Puskesmas secara maksimal.
2. Perencanaan Puskesmas
Perencanaan tingkat Puskesmas m e r u p a k a n proses penyusunan rencana
kegiatan Puskesmas untuk tahun yang akan datang. Perencanaan dilakukan secara
sistematis untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat
di wilayah kerjanya. Masalah kesehatan yang ditangani pada tingkat Puskesmas
yaitu upaya kesehatan masyarakat esensial, upaya kesehatan masyarakat
pengembangan maupun upaya kesehatan perorangan. Perencanaan tingkat
Puskesmas disusun untuk kebutuhan satu tahun anggaran. Perencanaan perlu dibuat
agar Puskesmas mampu melaksanakannya secara efisien, efektif dan dapat
dipertanggungjawabkan.
a. Tahapan Persiapan
Dinkes
Puskesmas
b. Tahapan Analisis Situasi
Data Umum
Data Khusus
c. Tahapan Penyusunan Rencana
Usulan Kegiatan (RUK)
A. Tahapan Persiapan
Pelaksanaan tahapan persiapan meliputi:
1) Persiapan Dinas Kesehatan
Persiapan Dinas Kesehatan yaitu: penyiapan jadwal pendampingan ke
setiap Puskesmas dan penyiapan bahan dari hasil lokakarya rancangan
awal renja.
2) Persiapan Puskesmas
Persiapan Puskesmas adalah untuk mempersiapkan staf Puskesmas yang
Hakekat Perencanaan Puskesmas 11
1) Data Umum
Data umum mencakup beberapa jenis data yaitu:
Peta wilayah kerja serta fasilitas pelayanan
Data wilayah mencakup luas wilayah, jumlah desa/dusun/RT/RW, jarak
desa dengan Puskesmas, waktu tempuh ke Puskesmas. Data ini dapat
diperoleh di kantor desa atau kantor kecamatan;
Data sumber daya
Data sumber daya Puskesmas (termasuk Puskesmas pembantu dan bidan
di desa, mencakup: ketenagaan, obat dan bahan habis pakai, peralatan,
dan sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintah (pusat dan daerah),
masyarakat, dan sumber lainnya.
Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana misalnya gedung, rumah dinas, komputer, mesin tik,
meubelair, kendaraan, dan lain-lain;
Data peran serta masyarakat
Data ini mencakup jumlah posyandu, kader, dukun bayi dan tokoh
masyarakat;
12 Pedoman Integrasi Perencanaan Puskesmas Dengan Musrenbang Desa
2) Data Khusus
Data khusus yang dimaksud merupakan hasil kinerja Puskesmas yaitu:
Status kesehatan yang meliputi data kematian, kunjungan, kesakitan dan
pola penyakit yaitu sepuluh penyakit terbesar
Kejadian luar biasa
Cakupan program pelayanan kesehatan 3 (tiga) tahun terakhir di tiap
desa, dapat dilihat dari Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas
Hasil survei (bila ada), dapat dilakukan sendiri oleh Puskesmas
Kita memiliki
Padahal ada
dana desa ..
warga desa
yang memiliki
kendaraan.
Kenapa ini
bisa
terjadi?
1. Tahap Persiapan
Sebelum proses integrasi dilakukan, peserta musrenbang desa perlu
dipersiapkan dengan baik, agar saat pelaksanaan integrasi masing-masing peserta
dapat memahami setiap tahapan proses serta berperan aktif pada setiap tahap
pelaksanaan musrenbangdes. Hal-hal yang perlu dilakukan pada tahap persiapan ini
adalah sebagai berikut:
2. Tahapan Pelaksanaan
Pada musrenbang desa semua komponen yang peduli dengan pembangunan
desa mendiskusikan permasalahan yang dihadapi desa, potensi yang dimiliki dan
dukungan dari pihak luar yang bisa digukanakan untuk pembangunan desa. Kepala
Desa boleh merangkap sebagai panitia dan fasilitator (kalau sudah pernah dilatih).
Sesuai arahan Permendagri Nomor 66 tahun 2007 tentang Perencanaan
Pembangunan Desa, musrenbang dilaksanakan untuk membahas rancangan RPJM
Desa. Koordinator pelaksanaan musrenbang adalah adalah LKMD/LPM. Apabila
desa sudah memiliki RPJM Desa dan proses penyusunannya telah dilakukan secara
partisipatif, maka untuk proses perencanaan tahunannya cukup dilakukan review
terhadap RKP Desa tanpa harus memulai proses musrenbang desa dari awal.
Seluruh proses penggalian gagasan, potensi dan masalah tidak perlu diulang,
terkecuali proses musrenbang dusun tidak dibuat, atau dibuat namun tidak
optimal.
Mekanisme Integrasi 17
Integrasi Pada
Tahapan
Musrenbang Desa
RPJM Desa
Penentuan
2
Masalah dan Potensi
Penentuan
Prioritas Masalah 3
Identifikasi dan
Penentuan Tindakan Layak 4
Penentuan Peringkat
Tindakan Layak 5
Penentuan
Sumber Dana 6
Tujuan
Menyadari akan jenis, jumlah dan mutu sumber daya yang terdapat di desa.
Menyadari pola, cara dan tingkat pemanfaatan sumber daya tersebut.
Dapat menggali masalah yang sesuai dengan keadaan desa.
Dapat menyamakan persepsi tentang masalah yang dihadapi.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa hasil informasi ini akan
berkembang pada saat dilakukan identifikasi potensi dan masalah dengan
menggunakan kalender musim dan bagan kelembagaan serta menjadi acuan dalam
merumuskan kegiatan yang pernah/belum/perlu diupayakan, dll. Contohnya adalah
sebagai berikut :
Hasil identifikasi ini menjadi masukan dalam menentukan tindakan yang tepat
sasaran dan tepat waktu.
7) Lokasi sumber air bersih, bak penampung umum dan sumur keluarga
Pada langkah indentifikasi lokasi sumber air bersih (air kemasan, air isi ulang,
ledeng, sumur pompa tangan, sumur terlindungi, sungai), pengamatan
mendalam dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang:
Cakupan rumah tangga yang menggunakan air bersih.
Apakah sumber air bersih tersebut masih baik dan berfungsi, masih baik
tapi tidak bisa difungsikan atapun sudah rusak?
8) Lokasi bak penampung air umum:
Adakah bak air minum umum?
Berapa jumlahnya dan lokasinya di mana?
Apakah masih berfungsi dengan baik atau sudah rusak?
9) Kelompok kader Posyandu
Identifikasi dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang:
Apakah ada kader posyandu di desa dan pengurus jejaring Desa Siaga?
Pelayanan kader seperti apa saja?
Bagaimana kerjasama kader dengan puskesmas?
Bagaimana kerjasama kader dengan masyarakat?
Selain kader Posyandu dan kader desa SiAGa adakah kader lainnya?
10) Persawahan, kebun, hutan, padang penggembalaan, dll
Pada langkah indentifikasi terhadap persawahan, kebun, hutan, padang
penggembalaan dan potensi lainnya, fasilitator perlu melakukan indentifikasi
yang mendalam terhadap sumber daya alam yang ada di desa yang
mendukung ketahanan pangan desa seperti ketersediaan, luasan serta tanaman
pertanian perkebunan yang ditanam pada kebun keluarga, kebun garapan dan
ketersediaan lumbung.
Tabel 1
Hasil Indentifikasi Masalah dan Potensi dari Sketsa Desa
Tujuan
Mengetahui masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar
seperti: kekurangan air bersih, pangan, banyak penyakit, keadaan perumahan
yang rawan banjir, pendapatan yang tidak mencukupi kebutuhan pokok dan
kesempatan kerja yang kurang.
Mengetahui masalah-masalah kritis bagi kehidupan masyarakat yaitu masa-
masa tertentu dimana masyarakat menghadapi masalah.
Tahapan proses identifikasi dan analis menggunakan alat kajian kalender musim
adalah sebagai berikut:
1) Mintalah kepada setiap kelompok untuk mengerjakan alat kajian kalender
musim.
2) Sebagai panduan buatlah tabel kalender musim yang masih kosong dan
tempelkan pada lokasi yang dapat dilihat jelas oleh semua peserta.
3) Beri contoh cara mengisi tabel kalender musim tersebut.
24 Pedoman Integrasi Perencanaan Puskesmas Dengan Musrenbang Desa
Tabel. 2
Kalender Musim
5) Mintalah peserta untuk menyepakati bulan apa yang menjadi awal pembahasan
potensi dan masalah berdasarkan musim selama satu tahun kehidupan.
Misalnya, bulan Agustus sebagai awal musim kekurangan air.
Contoh satu tahun periode adalah Agustus 2014 hingga Juli 2015
6) Pisahkan peserta perempuan dari laki-laki pada dua tempat terpisah, apabila
pada desa tersebut telah mengembangkan musrenbang desa berperspektif
anak, maka pelu juga melibatkan anak-anak dalam proses musrenbang desa.
7) Mintalah kepada peserta perempuan dan laki-laki untuk membahas tentang:
Hal apa saja yang terjadi dalam kehidupan masyarakat desa selama satu
tahun?
Apa saja masalah kebutuhan dasar manusia yang berkaitan dengan musim
kemarau dan hujan?
Kegiatan apa saja yang dilakukan masyarakat pada musim-musim tersebut?
Status gizi
Tanaman pangan apa saja yang ditanami pada musim hujan di kebun warga?
Jenis tanaman apa saja yang ditanam?
Tujuan penanaman untuk apa (dijual/dimanfaatkan untuk makan saja/atau
kedua-keduanya).
Apakah hasil kebun tersebut juga disisihkan untuk pemenuhan makanan di
musim kemarau?
Hasil kebun tersebut disimpan dimana? Lumbung, karung, atau wadah lain?
Apakah hasil yang disimpan tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan
warga di saat musim kemarau?
Apakah ada asupan gizi tambahan bagi ibu hamil, bayi dan balita dari
Puskesmas?
Apakah proses penimbangan bagi balita di Posyandu berjalan dengan baik?
Mekanisme Integrasi 27
10) Catatlah jawaban yang dikemukakan para peserta dan bahaslah dengan peserta
yang lain untuk dibuatkan rumusan masalahnya.
28 Pedoman Integrasi Perencanaan Puskesmas Dengan Musrenbang Desa
11) Luangkan waktu secara khusus untuk menggali pemikiran kaum perempuan
yang hadir dalam pertemuan.
12) Bagi kepentingan mengatasi rumusan permasalahan yang telah disampaikan,
tanyakan juga potensi apa saja yang ada di desa yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah terkait. Gunakan pertanyaan-pertanyaan pancingan
seperti berikut:
Apa saja yang saat itu Anda lakukan untuk mengurangi akibat dari dampak
musim yang bersangkutan?
Apa saja sumber daya dari lingkungan sekitar tempat tinggal Anda atau
desa Anda yang saat itu Anda manfaatkan untuk mengatasi masalah dalam
musim tersebut?
13) Catatlah tiap jawaban yang dikemukakan pada media papan tulis yang tersedia
dan tanyakan pada peserta yang lain, apakah mereka setuju dengan yang telah
dikemukakan atau tidak. Jika mereka tidak setuju, tanyakan apa saja alternatif
jawaban yang dapat mereka kemukakan dan catat juga di papan. Lingkari
jawaban-jawaban yang disepakati agar perhatian peserta tertuju pada hal-hal
yang telah disepakati tersebut.
Tabel. 3
Hasil identifikasi masalah dan Potensi.
No Masalah Potensi
1 2 3
Tujuan
Untuk mengetahui jumlah lembaga yang berperan di desa.
Untuk mengetahui susunan pria dan wanita yang aktif dalam lembaga desa.
Untuk mengetahui manfaat lembaga yang dirasakan oleh masyarakat.
Tahapan proses penggunaan alat kajian bagan kelembagaan adalah sebagai berikut:
1) Peserta musrenbang dibagi menjadi beberapa kelompok. Jumlah anggota
kelompok disesuaikan dengan jumlah peserta dan kondisi ruang atau tempat
dikusi. Fasilitator perlu memperhatikan keterwakilan perempuan dalam
kelompok dan perwakilan kelompok anak (apabila anak-anak sudah
dipersiapan dan di desa yang bersangkutan sudah dapat menyelenggarakan
musrenbang desa berperspektif anak).
2) Siapkan kertas, tempelkan pada dinding dan buatlah garis batas desa.
3) Tentukan lembaga formal dan non formal apa saja yang ada di desa baik
jumlah ataupun manfaat yang dirasakan masyarakat dari lembaga tersebut.
4) Untuk mempermudah menentukan kedudukan suatu lembaga di desa, maka
untuk ukuran lembaga digunakan tiga ukuran lingkaran, yaitu, lingkaran besar,
sedang, dan kecil. Lingkaran besar menandakan ukuran lembaga adalah besar,
lingkaran sedang menandakan ukuran lembaga adalah sedang, sedangkan
lingkaran kecil menandakan ukuran lembaga kecil. Untuk menggambarkan
peran lembaga tersebut di desa, maka lembaga yang memiliki peran besar
digambarkan dekat dengan masyarakat dan sebaliknya, bila perannya kecil
diletakkan jauh dari masyarakat.
5) Bahas lembaga kunci yang terpilih untuk menentukan manfaat yang ditandai
dengan bulatan besar, sedang dan kecil.
6) Tulislah nama lembaganya pada bidang/bulatan kertas yang telah disepakati
sesuai besar/kecilnya bulatan.
30 Pedoman Integrasi Perencanaan Puskesmas Dengan Musrenbang Desa
7) Bahaslah peran dari masing-masing lembaga yang telah ditulis pada lingkaran
kertas untuk menentukan jarak dengan lingkaran/bidang yang menggambarkan
masyarakat.
8) Tempatkanlah satu lingkaran bertuliskan masyarakat di tengah-tengah bidang
kerja.
Contoh Gambar Bagan Kelembagaan
9) Apabila lembaga dimaksud memiliki peran besar bagi masyarakat desa dan
lembaganya cukup besar, maka ditulis dalam lingkaran besar dan diletakan
dekat ke lingkaran yang bertuliskan masyarakat. Apabila lembaganya besar
tetapi perannya kecil maka tetap ditulis dalam lingkaran besar tetapi
diletakkan diluar (pada gambar di atas, contohnya adalah KUD). Apabila
lembaga dimaksud memiliki peran besar bagi masyarakat desa tetapi ukuran
lembaganya kecil, maka ditulis dalam lingkaran kecil dan diletakan dekat ke
lingkaran yang bertuliskan masyarakat.
10) Proses integrasi pada tahapan ini dilakukan pada tahapan indetifikasi terhadap
lembaga kesehatan dan sosial yang ada di desa dan pada saat menentukan
peran masing-masing lembaga di desa. Fasilitator akan mendapatkan informasi
yang cukup detail berkaitan dengan lembaga kesehatan yang ada di desa
seperti Puskesmas, Posyandu, Pustu, Polindes, dan kader Posyandu.
Apakah
semua
masalah harus
selesaikan?
Kalau diselesaikan
dalam waktu yang
Untuk itu kita
bersamaan
harus
sepertinya tidak
menentukan
akan mungkin
prioritas
Kita bisa
selesaikan
secara
bertahap
Upaya ini juga sebaiknya dibuat dalam berita acara sebagai lampiran Surat
Keputusan Kepala Desa tentang hasil musrenbang desa antara warga, pemerintah
desa dan pihak Puskesmas atau Pustu setempat.
Tabel. 5
Identifikasi dan Penentuan Tindakan Layak
Sedangkan pada tahapan penyusuan Rencana Kerja dan Anggaran Desa (RKA
Desa proses indentifikasi terhadap sumber dana lebih fokus pada sumber dana
yang sudah pasti diserahkan ke desa dan pengelolaannya menjadi tanggung jawab
pemerintah desa).
Sumber dana dari APB Desa adalah sebagai berikut:
1) Swadaya masyarakat. Dukungan dari masyarakat terdiri dari nilai uang
murni/riil dan bahan material yang dapat dihitung atau dikompensasikan
dengan nilai uang.
2) Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB) Desa.
3) Pendapat Asli Desa (PAD).
4) Alokasi Dana Desa.
5) Bantuan/sumbangan/hibah pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten.
Integrasi pada
tahapan
penyusunan RKP
Desa dan RKA
Pada tahapan penyusunan RKA Desa Desa adalah
proses integrasi dilakukan pada saat sebagai berikut
penentuan kegiatan umum pada
kolom 2 (format RKP Desa).
Apabila kegiatan terpilih
berdasarkan analisis pada tahapan
penentuan tindakan layak dapat
didanai dari dana Puskesmas,
dukungan APBD I/II ataupun donor
(NGO) maka pada sumber
pendanaan di kolom (format RKP
Desa) dapat diisi sesuai sumber
pendanaan tersebut.
38 Pedoman Integrasi Perencanaan Puskesmas Dengan Musrenbang Desa
1 : Cukup jelas.
2 : Mencantumkan/mengisi kegiatan utama yang sudah diprioritaskan
sebagai tindakan dalam formulir 3 tindakan layak prioritas
3 : Mencantumkan jumlah unit/jarak/hari.
4 : Mengisi/mencantumkan kelompok dan berapa banyak penerima.
manfaat/manfaat artinya apa manfaat yang akan diterima atau diperoleh
dari sebuah kegiatan utama.
5 : Mengisi sifat yang dimaksud adalah sifat dari kegiatan utama (apakah
baru/pengembangan/lanjutan)
6 : Lokasi mengisi tempat kegiatan utama dilakukan/dilaksanakan
(dusun/RT/RW)
7 : Waktu periode-tahun berapa dan bulan apa kegiatan utama
dilaksanakan.
8 : Besaran uang kontan yang disumbangkan oleh masyarakat.
9 : Nilai rupiah dari sumbangan material atau non uang oleh masyarakat.
10 : Total dari APBDes yang dibutuhkan untuk membiayai sebuah kegiatan
utama.
11 : Berapa jumlah dana yang dibutuhkan dari APBD kabupaten.
12 : Berapa jumlah dana yang dibutuhkan dari APBD provinsi/sumber dana
lain yang sah.
13 : Berapa jumlah dana yang dibutuhkan dari sumber dana lain yang sah.
14 : Cukup jelas
40 Pedoman Integrasi Perencanaan Puskesmas Dengan Musrenbang Desa
1 : Cukup jelas
2 : Mencantumkan bidang dari kegiatan utama yang sudah diprioritaskan
(meliputi bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan).
3 : Mencantumkan kegiatan utama
4 : Mencantumkan kegiatan rinci dari kegiatan utama (misalnya : kegiatan
utama=pengembangan jagung hibrida. Kegiatan rinci: 1) Penyiapan
lahan, 2) Penyediaan bibit, 3) Penyediaan obat-obatan, 4) Pembentukan
kelompok masyarakat, dst).
5 : Mencantumkan jumlah unit/jarak/hari.
6 : Mengisi/mencantumkan kelompok dan berapa banyak penerima.
Manfaat artinya apa yang akan diterima atau diperoleh dari sebuah
kegiatan utama.
7 : Besaran uang kontan yang disumbangkan oleh masyarakat.
8 : Nilai rupiah dari sumbangan material atau non uang oleh masyarakat.
9 : Nilai PADes yang di dibutuhkan untuk membiayai kegiatan rinci.
10 : Nilai ADD yang di dibutuhkan untuk membiayai kegiatan rinci.
11 : Jumlah dana yang dibutuhkan dari APBN, APBD provinsi/APBD
kabupaten.
12 : Jumlah dana yang dibutuhkan dari sumber dana selain APBN, APBD
Provinsi/APBD kabupaten.
13 : Jumlah keseluruhan dana yang dibutuhkan.
14 : Cukup jelas.
sinyal
Daftar Pustaka 45
Daftar Pustaka
Undang-undang Nomor 25 tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.