Anda di halaman 1dari 8

[COMPLEMENT ]

Selasa, 18 Mei 2010


Prof.DR. dr.Marsetyawan, HNES.PhD

Hallo temen-temen semua, jumpa lagi ma MISC di tema komplemen. Tapi sebelumnya aq mo minta mav
klo ternyata da yang salah, dan kurang, mav banget, soalnya audacity-nya gak da suaranya kemaren, mav ya..
Oc! qT mulai belajarnya, Ayuck ah, tarik bang!! :
“Bismillahirrohmaanirrohiim. Asyhadu anlaa ilaaha illalloh wa asyhadu anna Muhammadan rasuululloh.
Rodliitu billahi robbaa wa bil-islaami diinaa wa bi Muhammadin nabiyyaw wa rosuulaa, Robbii zidni „ilmaa
warzuqnii fahmaa. Aamiin....”

Oc, sebelum kita masuk topic, alangkah baiknya klo kita membuka lembaran yang dulu.
Seperti yang kita tahu bahwa tubuh kita itu mempunyai system imun.

Nach respon imun kita itu ada 2 macam kan (hayo apa aja?)
1. Nonspesifik/alami/innate
a) Humoral : type I IFN (IFN-a/b), lysozyme, Complement proteins
b) Seluler : phagocytes (neutrofil, makrofag), NK cells
2. Spesifik/dapatan
a) Humoral : B lymphocytes  Abs: IgM, IgG, IgA, IgE, IgD
b) Seluler : limfosit T : sel T :
CD4+ Th, CD8+CTL (cytolytic T lymphocytes)

Lanjut ke materinya ne, tentang KOMPLEMEN. Apa itu Komplemen? komplemen adalah
bagian dari immunitas alamiah baik didalam system imun spesifik ataupun nonspesifik.
Nach komplemen ini terdiri dari beberapa protein (dibukunya mbah roitt disebutin klo
komplemen terdiri dari 20 protein). Komplemen juga bisa kita temukan didalam plasma (serum)
yang berfungsi dalam inflamasi, opsonisasi, dan untuk melisiskan membrane pathogen
yang menyerang tubuh kita. Beberapa komponen komplemen ditandai dengan huruf “C” truz
diikuti angka, yang biasanya urutannya itu sesuai dengan urutan penemuan komplemennya.

Protein komplemen
& Serum anti-cholera + Vibrio cholerae lysis (hal ini menunjukan terjadinya lisis pada
vibrio cholerae)
& Heated(56o, 30 minutes) serum anti-cholera + V. cholerae  no lysis.
Dipanaskan pada suhu 56o, selama 30 menit ini tidak akan menyebabkan lisis. Jadi bisa
disimpulkan bahwa sesuatu yang menimbulkan lisis ini tidak tahan terhadap panas.

& Heated (56o, 30 minutes) serum anti-cholera passively transferred: immunity.


Dipanaskan pada suhu 56o, selama 30 menit ini tetap ada dan dapat memberikan
kemampuan imunitas. Namun, dy kehilangan kemampuan melisiskan sel. Jadi bisa
disimpulkan bahwa imunitas itu stabil terhadap pemanasan.

[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rd Chapter ][ Editor : ChiDew ] 181


[COMPLEMENT ]
& Nach dari 3 point diatas, bisa disimpulkan bahwa komplemen © terdiri dari protein
serum yang tidak tahan panas.

Serum imun dan non-imun (normal)


a) Serum imun
& Heat-labile component: Complement ©
& Heat-stable component: Antibodies (Abs)
b) Non-immune serum
Heat-labile component: Complement

Jadi, antibody itu tahan terhadap pemanasan pada suhu 56 0 selama 30 menit. Ini
membuktikan adanya imunitas bawaan tetapi komplemennya dalam bentuk belum aktif. Tetapi
komplemen ini merupakan protein serum yang tidak tahan panas. Hasil aktivasinya itu
menghasilkan berbagai mediator yang mempunyai sifat biologik aktif dan beberapa
diantaranya itu merupakan enzim untuk proses berikutnya (reaksi kaskade), contohnya
anafilatoksin, kemotoksin, opsonisasi, dll.

System komplemen
& Ditemukan di dalam serum dan dapat juga di permukaan sel.
& Seperti yang tadi dah dijelasin bahwa beberapa komplemen ini ditandai dengan “C”.
Nach “C” ini merupakan protein plasma yang secara normal dalam bentuk tidak aktif
(dalam bentuk proenzim). Hal ini berarti harus ada yang mengaktifkan, dimana
antibody (kelas tertentu) bisa berfungsi untuk mengaktifkan komplemen. Aktivasi
komplemen menghasilkan produk sampingan dan juga produk akhir.
Hasil aktivasi komplemen berperan sebagai mediator C.

& Komplemen merupakan mekanisme efektor utama dalam imunitas humoral.


& Komplemen juga merupakan efektor penting dalam mekanisme imunitas alami

Aktivasi komplemen
a) Jalur klasik
& Membutuhkan antibody yang berikatan dengan sel sasaran untuk mengawali
aktivasinya.
& Diinisiasi oleh pengikatan CH1 CH2 domain dengan IgG dan CH3 domains dengan
IgM (jadi musti ada interaksi sama C2. sedangkan IgM dan subunit IgG yang
berperan dalam pengaktifan jalur klasik ini)
& Merupakan mekanisme dari imunitas humoral (spesifik)

b) Jalur alternative
& Diaktivasi oleh mikroba dan/atau oleh racun (bisa). Sehingga jalur ini tidak
membutuhkan pengaktivasian antibody dan tidak melalui 3 reaksi pertama yang
terdapat dalam jalur klasik (C1, C4, C2). Jadi aktifasinya dimulai dengan pengenalan
permukaan sel asing/dinding sel bakteri. Yawh namanya juga alternative, jadi
sukanya yang cepet-cepet, he..
& Jalur alternative dipicu oleh infeksi mikroorganisme tertentu, bisa berupa toksin atau
enzim. Contohnya racun ular berbisa. Proses aktivasi langsung ke urutanyang lebih
besar.
& Setelah komplemen teraktifkan akan timbul reaksi sampingan inflamasi(dengan
aktifnya sel radang), peningkatan fagositosis dan melisiskan mikroorganisme.

[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rd Chapter ][ Editor : ChiDew ] 182


[COMPLEMENT ]
& Merupakan mekanisme efektor dari imunitas alamiah (nonspesifik)

c) Jalur lektin
& Dipicu oleh adanya MBL (mannose binding lectine) atau lektin dalam plasma yang
mengikat manosa yang merupakan bagian dari mikroorganisme tertentu (residu
manosa dari protein mikroba dan polisakarida).
& Mekanisme efektor dari imunitas alamiah (nonspesifik)
& Jadi, aktivasi jalur lektin itu diawali oleh terjadinya ikatan antara polisakarida
mikroba dengan lektin dalam sirkulasi. Seperti halnya dengan C1q, MBL
mengaktifkan kompleks enzim C1r-C1s atau serin esterase yang lain yang disebut
mannose binding protein-associated serine-esterase. Sesudah itu, semua tahap jalur
lektin adalah sama dengan jalur klasik melalui C4.

Gambar disamping menunjukan


jalur klasik(butuh antibodi), jalur
lektin(ikatan lektin dengan
permukaan bakteri), serta jalur
alternative(pengenalan permukaan
patogen) mengaktifkan
komplemen, dimana komplemen
yang aktif berperan dalam reaksi
inflamasi dengan mengaktifkan sel
radang, opsonisasi, dan lisis
patogen.

Pada Jalur Klasik dimulai dengan pengikatan C1 oleh antibodi→pembentukan C3


convertase→pemisahan C3 oleh jalur klasik C3 convertase menjadi C3a dan C3b→Sebagian

[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rd Chapter ][ Editor : ChiDew ] 183


[COMPLEMENT ]
C3b berikatan dengan permukaan antigen dan sebagian berikatan dengan C4b2a menjadi
C5 convertase.
Pada Jalur Alternatif, C3b berikatan dengan permukaan mikroba dan Bb membentuk
C3 convertase(C3bBb)→Terjadi pemisahan C3 lewat jalur alternatif oleh C3 convertase
menjadi C3a dan C3b→C3b berikatan dengan permukaan mikroba dan C3Bb membentuk C5
convertase(C3bBbC3b).
Perbandingan antara jalur klasik dan jalur alternative
Jalur klasik Jalur alternative
1. Imunitas spesifik 1. imunitas nonspesifik
2. Dimulai oleh antibody 2. dimulai oleh dinding sel bakteri
3. Biasanya diikat oleh antigen -
4. Memerlukan interaksi dengan dan 3. tidak memerlukan kompomnen C1, C4
C2 semua kompomnen utama
5. Tiga fase : 4. tiga fase :
a. Fase inisiasi a. Fase inisiasi
b. Fase amflikasi b. Fase amflikasi
c. Fase membrane attack akhir c. Fase membrane attack
jalur umum

Sekedar ingin tahu :


 Sel yang dapat direkrut oleh komplemen terutama adalah sel neutrofil yang akan
meningkatkan peradangan/inflamasi (by product dari aktivasi komplemen).
 Komplemen dapat berikatan dengan fagosit dan antibody yang akan meningkatkan
kemampuan fagositosis atau opsonisasi (by product dari aktivasi komplemen).
 Hasil akhirnya akan melisiskan membrane yang akan menyebabkan integritas
membrane menjadi rusak.
 Komplemen menempel pada membrane sel pathogen yang akan memperforasi pada
membrane sel pathogen dan menyebakan integritas membrane rusak lalu akan
menyebabkan perbedaan tekanan osmolalitas intrasel dan ekstrasel yang akan
mengakibatkan influx (air masuk kedalam sel kemudian sel membengkak dan akhirnya
pecah).

Aktivasi komplemen : sifat umum


& Rangkaian berurutan proteolisis dari protein/proenzim. Jadi aktivasi komplemen
merupakan reaksi enzimatik yang berurutan yang menghasilkan enzim yang aktif dan akan
proteolisis reaksi berikutnya hasil yang berguna untuk menghadapi benda asing.
kemampuan enzimatik yang tinggi/reaksi cascade
& produk ini akan menempel dengan membrane sel mikroba, atau dengan ikatan antibody
dan mikroba/antigen kemudian melisiskan mikroba.
The sites of their biologic functions.
& Kerja komplemen ini dapat dihambat oleh protein regulator yang ada pada sel hospes
yang normal. Tapi, tidak ada pada mikroba (komplemen tidak merusak sel host)
Merupakan adaptasi sel yang normal untuk meminimalkan kerusakan yang diperantarai
komplemen.
& komplemen regulator meminimalisir efek dari aktivitasi komplemen

Komponen dari protein komplemen


& C1q, Molecul Weight (MW) : 400 kDa

[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rd Chapter ][ Editor : ChiDew ] 184


[COMPLEMENT ]
& C1r, Molecul Weight (MW) : 95 kDa
& C1s, Molecul Weight (MW) : 85 kDa
& C1q, Molecul Weight (MW) : polimer dari 6 subunit yang identik

Aktivasi C1q
Subunit C1q akan berikatan dengan reseptor spesifik dari Fc(IgG1,2,3 dan IgM).
Setidaknya dibutuhkan 2 molekul IgG, atau 1 molukel IgM untuk berikatan dengan C1q.
Karena molekul IgM ukurannya besar. Sementara itu IgG4, IgA, IgE, dan IgD tidak memiliki
reseptor untuk mengikat dan mengaktifkan komplemen.

Nach urutan aktivasinya itu : C1q  C1r  C1s langsung lompat ke C4C2C3C5 ….C9

C
A

Gambar diatas: (C) itu nunjukin cara pengikatan IgG terhadap C1q. truz tanda H itu
merupakan bagian dari C1q yang kontak dengan immunoglobulin.

Nach ini ne keterangan gambar-nya :


a) Aktivitasi C4
& Glycoprotein dengan berat molekul 180 kDa
& Disintesis oleh makrofag
& Activated C4 + C1s  C2
& Activated C2  C4b2b (C3 convertase)

b) Aktivitasi C3
& ß globulin dengan berat molekul 180 kDa
& disekresikannya (pro-C3) oleh macrophages

[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rd Chapter ][ Editor : ChiDew ] 185


[COMPLEMENT ]
& C3 + C4 2  C3a and C3b (fragment besar dan kecil, respectively)
& Tahap amplifikasi, dimana C3b menempel pada membrane sel target (jalur klasik dan
jalur alternative melewati ini)
& C3b + C4 2  C4 2 3 (C5 convertase)

c) Aktivasi C5 C9
& C5a adalah produk yang paling kuat dalam peningkatan reaksi inflamasi. C 5a juga
memiliki reseptor paling luas pada sel inflamasi.
& C5 + C 4 2 3  C5a, C5b
& C5b + C6, C7  C5 6 7
& C8, C9 + C 5 6 7  melekat pada membrane sel, membentuk suatu kanal trans-membran
(lipid bilayer)  ketidakseimbangan pada tekanan osmosis  influx air 
pembengkakan sel, ditingkatkannya permeabilitas membrane oleh makromolekul 
CELL LYSIS

Fungsi biological dari protein komplemen


a) Produk akhir
Cell lysis, formasi membrane attack complex (MAC)
b) Produk sampingan
Efek biological dari fragment proteolytic
& Anaphylatoxins: C3a, C4a, C5a  mediator inflamasi yang merupakan mediator penting
pada inflamasi, mengerahkan dan mengaktifkan neutrofil, makhrofag dan sel lain
& C3b, iC3b Mempunyai
reseptor dari Fagosit (neutrophils,
macrophages)  opsonizasi yang
meningkatkan fagosit

Beberapa fungsi dari antibody

[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rd Chapter ][ Editor : ChiDew ] 186


[COMPLEMENT ]
Seperti yang telah dibahas tadi bahwa terdapat peran antibody dalam aktivasi komplemen.

Ket :
 C5a : mediator inflamasi
yang sangat kuat

 C5b : menginisiasi system


yang akan merusak
membrane

Sebenernya
fungsi dari
komplemen itu
untuk inflamasi,
pengerahan sel
(kemokin), dan
fagositosis
(opsonin).
Oc, kita mulai
sama fungsi
komplemen dalam
reaksi inflamasi.
Seperti yang kita
tahu, bahwa
fagositosis
merupakan
komponen penting
dalam inflamasi.
Nach inflamasi ini
menyebabkan 3 hal :
(a) peningkatan pasokan darah
(b) peningkatan permeabilitas kapiler karena pengaruh dari anafilatoksin (C 3a,C4a, dan
C5a) dan menyebabkan pelepasan histamine

[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rd Chapter ][ Editor : ChiDew ] 187


[COMPLEMENT ]
(c) diapedisis (hayo apa?) : fagosit keluar dari pembuluh darah menuju ke tempat benda
asing tersebut

Next, kemokin. Dari keunikan kemokin ini adalah dapat menggerakkan dan mengarahkan
sel-sel fagosit ke tempat terjadinya infeksi, tapiii siapa ya yang berperan dalam kasus ini?
Jawabannya adalah C3a, C5a, dan C5-6-7.
Lanjutnya, sekarang tentang fagositosis (opsonin). Disini yang beraksi adalah C3b dan C4b.
C3b merupakan sumber opsonin utama. C3b dalam bentuk aktif adalah iC3b. Selain yang
barusan ada lagi ne yang berperan, yaitu : IgG. IgG jika berikatan dengan reseptornya (FRc)
pada permukaan fagosit maka akan berfungsi dalam reaksi opsonin.

Jadi, dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa komplemen itu sangat berguna
bagi tubuh karena dapat meningkatkan penghacuran sel pathogen, tetapi disamping itu
komplemen juga memiliki kekurangan yaitu bisa menimbulkan kerusakan jaringan

.
Alhamdulillah… akhirnya tugas saya selesai juga, terima kasih kepada temen-temen yang
masih percaya kepada MISC, semoga blok 6 ini kita lulus smua, amien… mav atas segala kesalahan
yang mungkin mempersulit temen-temen dalam memahami materi ini, sekali lagi saya memohon maaf
yang sebesar-besarnya, terima kasih (lebay ya?,hehehe…). Mari kita tutup pertemuan ini dengan
bacaan :
“Subhaanakallohumma wabihamdika asyhadu allaa illaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika.”
Billaahitaufik wal hidayah, wassalaamu‟alaikum wr wb..

[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rd Chapter ][ Editor : ChiDew ] 188

Anda mungkin juga menyukai