Komplemen PDF
Komplemen PDF
Hallo temen-temen semua, jumpa lagi ma MISC di tema komplemen. Tapi sebelumnya aq mo minta mav
klo ternyata da yang salah, dan kurang, mav banget, soalnya audacity-nya gak da suaranya kemaren, mav ya..
Oc! qT mulai belajarnya, Ayuck ah, tarik bang!! :
“Bismillahirrohmaanirrohiim. Asyhadu anlaa ilaaha illalloh wa asyhadu anna Muhammadan rasuululloh.
Rodliitu billahi robbaa wa bil-islaami diinaa wa bi Muhammadin nabiyyaw wa rosuulaa, Robbii zidni „ilmaa
warzuqnii fahmaa. Aamiin....”
Oc, sebelum kita masuk topic, alangkah baiknya klo kita membuka lembaran yang dulu.
Seperti yang kita tahu bahwa tubuh kita itu mempunyai system imun.
Nach respon imun kita itu ada 2 macam kan (hayo apa aja?)
1. Nonspesifik/alami/innate
a) Humoral : type I IFN (IFN-a/b), lysozyme, Complement proteins
b) Seluler : phagocytes (neutrofil, makrofag), NK cells
2. Spesifik/dapatan
a) Humoral : B lymphocytes Abs: IgM, IgG, IgA, IgE, IgD
b) Seluler : limfosit T : sel T :
CD4+ Th, CD8+CTL (cytolytic T lymphocytes)
Lanjut ke materinya ne, tentang KOMPLEMEN. Apa itu Komplemen? komplemen adalah
bagian dari immunitas alamiah baik didalam system imun spesifik ataupun nonspesifik.
Nach komplemen ini terdiri dari beberapa protein (dibukunya mbah roitt disebutin klo
komplemen terdiri dari 20 protein). Komplemen juga bisa kita temukan didalam plasma (serum)
yang berfungsi dalam inflamasi, opsonisasi, dan untuk melisiskan membrane pathogen
yang menyerang tubuh kita. Beberapa komponen komplemen ditandai dengan huruf “C” truz
diikuti angka, yang biasanya urutannya itu sesuai dengan urutan penemuan komplemennya.
Protein komplemen
& Serum anti-cholera + Vibrio cholerae lysis (hal ini menunjukan terjadinya lisis pada
vibrio cholerae)
& Heated(56o, 30 minutes) serum anti-cholera + V. cholerae no lysis.
Dipanaskan pada suhu 56o, selama 30 menit ini tidak akan menyebabkan lisis. Jadi bisa
disimpulkan bahwa sesuatu yang menimbulkan lisis ini tidak tahan terhadap panas.
Jadi, antibody itu tahan terhadap pemanasan pada suhu 56 0 selama 30 menit. Ini
membuktikan adanya imunitas bawaan tetapi komplemennya dalam bentuk belum aktif. Tetapi
komplemen ini merupakan protein serum yang tidak tahan panas. Hasil aktivasinya itu
menghasilkan berbagai mediator yang mempunyai sifat biologik aktif dan beberapa
diantaranya itu merupakan enzim untuk proses berikutnya (reaksi kaskade), contohnya
anafilatoksin, kemotoksin, opsonisasi, dll.
System komplemen
& Ditemukan di dalam serum dan dapat juga di permukaan sel.
& Seperti yang tadi dah dijelasin bahwa beberapa komplemen ini ditandai dengan “C”.
Nach “C” ini merupakan protein plasma yang secara normal dalam bentuk tidak aktif
(dalam bentuk proenzim). Hal ini berarti harus ada yang mengaktifkan, dimana
antibody (kelas tertentu) bisa berfungsi untuk mengaktifkan komplemen. Aktivasi
komplemen menghasilkan produk sampingan dan juga produk akhir.
Hasil aktivasi komplemen berperan sebagai mediator C.
Aktivasi komplemen
a) Jalur klasik
& Membutuhkan antibody yang berikatan dengan sel sasaran untuk mengawali
aktivasinya.
& Diinisiasi oleh pengikatan CH1 CH2 domain dengan IgG dan CH3 domains dengan
IgM (jadi musti ada interaksi sama C2. sedangkan IgM dan subunit IgG yang
berperan dalam pengaktifan jalur klasik ini)
& Merupakan mekanisme dari imunitas humoral (spesifik)
b) Jalur alternative
& Diaktivasi oleh mikroba dan/atau oleh racun (bisa). Sehingga jalur ini tidak
membutuhkan pengaktivasian antibody dan tidak melalui 3 reaksi pertama yang
terdapat dalam jalur klasik (C1, C4, C2). Jadi aktifasinya dimulai dengan pengenalan
permukaan sel asing/dinding sel bakteri. Yawh namanya juga alternative, jadi
sukanya yang cepet-cepet, he..
& Jalur alternative dipicu oleh infeksi mikroorganisme tertentu, bisa berupa toksin atau
enzim. Contohnya racun ular berbisa. Proses aktivasi langsung ke urutanyang lebih
besar.
& Setelah komplemen teraktifkan akan timbul reaksi sampingan inflamasi(dengan
aktifnya sel radang), peningkatan fagositosis dan melisiskan mikroorganisme.
c) Jalur lektin
& Dipicu oleh adanya MBL (mannose binding lectine) atau lektin dalam plasma yang
mengikat manosa yang merupakan bagian dari mikroorganisme tertentu (residu
manosa dari protein mikroba dan polisakarida).
& Mekanisme efektor dari imunitas alamiah (nonspesifik)
& Jadi, aktivasi jalur lektin itu diawali oleh terjadinya ikatan antara polisakarida
mikroba dengan lektin dalam sirkulasi. Seperti halnya dengan C1q, MBL
mengaktifkan kompleks enzim C1r-C1s atau serin esterase yang lain yang disebut
mannose binding protein-associated serine-esterase. Sesudah itu, semua tahap jalur
lektin adalah sama dengan jalur klasik melalui C4.
Aktivasi C1q
Subunit C1q akan berikatan dengan reseptor spesifik dari Fc(IgG1,2,3 dan IgM).
Setidaknya dibutuhkan 2 molekul IgG, atau 1 molukel IgM untuk berikatan dengan C1q.
Karena molekul IgM ukurannya besar. Sementara itu IgG4, IgA, IgE, dan IgD tidak memiliki
reseptor untuk mengikat dan mengaktifkan komplemen.
Nach urutan aktivasinya itu : C1q C1r C1s langsung lompat ke C4C2C3C5 ….C9
C
A
Gambar diatas: (C) itu nunjukin cara pengikatan IgG terhadap C1q. truz tanda H itu
merupakan bagian dari C1q yang kontak dengan immunoglobulin.
b) Aktivitasi C3
& ß globulin dengan berat molekul 180 kDa
& disekresikannya (pro-C3) oleh macrophages
c) Aktivasi C5 C9
& C5a adalah produk yang paling kuat dalam peningkatan reaksi inflamasi. C 5a juga
memiliki reseptor paling luas pada sel inflamasi.
& C5 + C 4 2 3 C5a, C5b
& C5b + C6, C7 C5 6 7
& C8, C9 + C 5 6 7 melekat pada membrane sel, membentuk suatu kanal trans-membran
(lipid bilayer) ketidakseimbangan pada tekanan osmosis influx air
pembengkakan sel, ditingkatkannya permeabilitas membrane oleh makromolekul
CELL LYSIS
Ket :
C5a : mediator inflamasi
yang sangat kuat
Sebenernya
fungsi dari
komplemen itu
untuk inflamasi,
pengerahan sel
(kemokin), dan
fagositosis
(opsonin).
Oc, kita mulai
sama fungsi
komplemen dalam
reaksi inflamasi.
Seperti yang kita
tahu, bahwa
fagositosis
merupakan
komponen penting
dalam inflamasi.
Nach inflamasi ini
menyebabkan 3 hal :
(a) peningkatan pasokan darah
(b) peningkatan permeabilitas kapiler karena pengaruh dari anafilatoksin (C 3a,C4a, dan
C5a) dan menyebabkan pelepasan histamine
Next, kemokin. Dari keunikan kemokin ini adalah dapat menggerakkan dan mengarahkan
sel-sel fagosit ke tempat terjadinya infeksi, tapiii siapa ya yang berperan dalam kasus ini?
Jawabannya adalah C3a, C5a, dan C5-6-7.
Lanjutnya, sekarang tentang fagositosis (opsonin). Disini yang beraksi adalah C3b dan C4b.
C3b merupakan sumber opsonin utama. C3b dalam bentuk aktif adalah iC3b. Selain yang
barusan ada lagi ne yang berperan, yaitu : IgG. IgG jika berikatan dengan reseptornya (FRc)
pada permukaan fagosit maka akan berfungsi dalam reaksi opsonin.
Jadi, dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa komplemen itu sangat berguna
bagi tubuh karena dapat meningkatkan penghacuran sel pathogen, tetapi disamping itu
komplemen juga memiliki kekurangan yaitu bisa menimbulkan kerusakan jaringan
.
Alhamdulillah… akhirnya tugas saya selesai juga, terima kasih kepada temen-temen yang
masih percaya kepada MISC, semoga blok 6 ini kita lulus smua, amien… mav atas segala kesalahan
yang mungkin mempersulit temen-temen dalam memahami materi ini, sekali lagi saya memohon maaf
yang sebesar-besarnya, terima kasih (lebay ya?,hehehe…). Mari kita tutup pertemuan ini dengan
bacaan :
“Subhaanakallohumma wabihamdika asyhadu allaa illaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika.”
Billaahitaufik wal hidayah, wassalaamu‟alaikum wr wb..