Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PEMBAHASAN

Pada pasien ini dicurigai mengalami ketuban pecah dini dan anemia

berdasarkan data, yaitu dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan

penunjang. Dari anamnesis didapatkan tanda-tanda seperti keluarnya cairan encer,

bening, dan tidak berbau yang cukup banyak sejak 1 hari yang lalu sebelum

pasien masuk ke RSUD Langsa. Pada pemeriksaan fisik juga ditemukan cairan

ketuban yang masih merembes ketika pasien sudah masuk ke RSUD Langsa

disertai konjungtiva anemis. Tidak dijumpai tanda inpartu 1 jam setelah ketuban

pecah (his belum bagus, pembukaan masih 2cm, bloody show (-) ). Dari

pemeriksaan penunjang didapatkan adanya penurunan Hb saat pasien masuk ke

RS, yaitu 5,9 gr/dl.

Penyebab munculnya Anemia pada pasien ini masih belum dapat

dipastikan karena tidak adanya hasil pemeriksaan feses yang dapat mengarahkan

ke anemia yang disebabkan cacing. Namun, berdasarkan hasil darah rutin,

didapatkan penurunan nilai dari MCV, MCH, dan MCHC, yang berarti anemia

yang terjadi adalah anemia hipokrom mikrositer yang bisa terjadi oleh karena

defesiensi zat besi.

Prognosis untuk pasien ini adalah baik untuk ad vitam dan ad functionam.

Pada pasien ini tidak ditemukannya tanda-tanda yang mengancam nyawa,

sehingga dapat diambil prognosis untuk ad vitam nya dubia ad bonam.

12

Anda mungkin juga menyukai