Saya adalah calon apoteker, apoteker adalah orang yang
memiliki ahli obat-obatan dan bertanggung jawab di PBF dalam kegiatan
farmasi yaitu pengadaan, penyimpanan dan penyaluran obat atau bahan obat sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku Permenkes NOMOR 1148/MENKES/PER/VI/2011 ) Obat dan bahan obat pertama diperoleh dari industri farmasi kemudian disalurkan ke PBF (pedagang besar farmasi). PBF selanjutnya akan menyalurkan ke PBF cabang (PBF lainnya), toko obat, apotik, rumah sakit, gudang farmasi / intalasi farmasi kota (IFK) kabupaten/kota dan puskemas (-> balai pengobatan-> kinik) 1. Pengadaan a. Surat pengantar yang telah di tdd oleh apoteker dan tidak terdapat blanko kosong Adanya blanko kosong, contohnya jumlah obat yang tidak di isi, sehingga tanpa sengaja, sengaja, atau panel (melalui kesepakatan dengan pihak penyalut) akan ada obat yang disalurkan ke block market, dokter, atau penggunaan bahan kimia obat untuk Obat tradisional b. Dokumen berupa fraktur/nota harus disimpan (- 3 tahun) c. Pengambilan obat harus dari PBF yang memiliki izin d. Dilakukan pemasukkan data pada kartu stock 2. Penyimpanan a. Kartu stock obat yang berisi tanggal masuk, sumber PBF, jumlah obat yang masuk dsbx itu harus di sesuaikan. Agar mudah mengetahu ada obat yang sesuai/tidak, atau obat asli/palsiu b. Pengecekkan obat yang masuk, sesuai fraktrus, tanggal kadarluarsa, registrasi, No. Bets c. Suhu penyimpanan sesuai 3. Penyaluran a. Semua dokumen harus lengkap (OOT, NPP, OK, OBT) b. Harus dengan resep c. Ada buku pencatatan (Na.Dokter& pasien, obat yang di beri, tanggal beri dsb B. Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat Yang Baik Aspek pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam rantai distribusi itu diberlakukan sesuai dengan prinsip- prinsip Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) Dalam CDOB, terdapat 9 (sembilan) aspek yang harus diperhatikan dalam pendistribusian obat oleh PBF, yaitu : Manajemen mutu Organisasi, manajemen dan personalia Bangunan dan peralatan Operasional Inspeksi diri Keluhan, obat dan/atau bahan obat kembalian, diduga palsu da penarikan kembali Transportasi Fasilitas distribusi berdasar kontrak Dokumentasi Manajemen mutu; organisas, manajemen dan personalia; dan bangunan dan peralatan berhubungan dengan aspek pengadaan. Sedangkan operasional behubungan dengan aspek penyimpanan dan penyaluran. Dan bagian dokumentasi berhubungan dengan pengadaan dan penyimpanan C. Manajemen Mutu Industri farmasi harus membuat obat sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan penggunaanya, memenuhi persyaratan yang tercantum dalam dokumen izin edar (registerasi) dan tidak menimbulkan resko yang membahayakan penggunanya karena tidak aman, mutu rendah atau tidak efektif. Manajemen bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan ini melalui suatu “Kebijakan Mutu” yang memerlukan partisipasi dan komitmen dari semua jajaran di semua departemen di dalam perusahaan, para pemasok dan para distributor. Untuk mencapai tujuan konsisten dan dapat diandalkan, diperlukan manajemen mutu yang di desain secara manyeluruh dan deterapkan secara benar. D. Organisasi, Manajemen Dan Personalia Pelaksanaan dan pengelolaan sistem manajemen mutu yang baik serta distribusi obat dan/ atau bahan obat yang benar sangat bergantung pada personil yang menjalankannya. Harus ada personil yang cukup dan kompeten untuk melaksanakan semua tugas yang menjadi tanggung jawab fasilitas distribusi. Tanggung jawab masing- masing personil harus dipahami dengan jelas dan dicatat. Semua personil harus memahami prinsip CDOB dan harus menerima pelatihan dasar maupun pelatihan lanjutan yang sesuai dengan tanggung jawabnya. E. Operasional Semua tindakan yang dilakukan oleh fasilitas distribusi harus dapat memastikan bahwa identitas obat dan/atau bahan obat tidak hilang dan distribusinya ditangani sesuai dengan spesifikasi yang tercantum pada kemasan. Fasilitas distribusi harus menggunakan semua perangkat dan cara yang tersedia untuk memastikan bahwa sumber obat dan/atau bahan obat yang diterima berasal dari industri farmasi dan/atau fasilitas distribusi lain yang mempunyai izin sesuai peraturan perundang- undangan untuk meminimalkan risiko obat dan/atau bahan obat palsu memasuki rantai distribusi resmi. F. Keluhan, Obat Dan/Atau Bahan Obat Kembalian, Diduga Palsu Dan Penarikan Kembali Semua keluhan dan informasi lain tentang obat dan/atau bahan obat berpotensi rusak harus dikumpulkan, dikaji dan diselidiki sesuai dengan prosedur tertulis. G. Dokumentasi Dokumentasi yang baik merupakan bagian penting dari sistem manajemen mutu. Dokumentasi tertulis harus jelas untuk mencegah kesalahan dari komunikasi lisan dan untuk memudahkan penelusuran, antara lain sejarah bets, instruksi, prosedur. Dokumentasi merupakan dokumen tertulis terkait dengan distribusi (pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pelaporan), prosedur tertulis dan dokumen lain yang terkait dengan pemastian mutu. BAB II PEMBAHAHASAN
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis
bukan narkotika, yang berkhasiat psikoatif melalui pangaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika mempunyai potensi mengakibatkan sindroma digolongkan menjad: psikotropika golongan I, psikotropika golongan II, psikotropika golongan III, dan psikotropika golongan IV.adapun hubungan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dengan obat@ psikotropika yang telah diatur dalam UU No.5 Tahun 1997 , diantaranya: A. Ketentuan Umum Psikotropika Adapun bagian dari ketentuan umum psikotropika yang berkaitan dengan aspek CDOB (Dokumentasi, Pengadaan dan Penyimpanan) yaitu pada Pasal 1 yang mengatakan bahwa: 1. Ayat 3 “Produksi adalah kegiatan atau proses menyiapkan, mengolah, membuat, menghasilkan, mengemas, dan/atau mengubah bentuk psikotopika” 2. Ayat 5” Peredaran adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan penyaluran atau penyerahan psikotropika, baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan maupun pemindahtanganan” 3. Ayat 6”Perdagangan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka pembelian dan/atau penjualan, termasuk penawaran untuk menjual psikotropika, dan kegiatan lain berkenaan dengan pemindahtanganan psikotropika dengan memperoleh imbalan.” 4. Ayat 9 “Dokumen pengangkutan adalah surat jalan dan/atau faktur yang memuat keterangan tentang identitas pengiriman, dan penerima, bentuk, jenis, dan jumlah psikotropika yang diangkut.” B. Produksi Psikotropika Adapun bagian dari produksi psikotropika yang berkaitan dengan aspek CDOB (Kualisifikasi Pemasok) yaitu pada Pasal 5 yang mengatakan bahwa “Psikotropika hanya dapat diproduksi oleh pabrik obat yang telah memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku” .Jadi, pengadaan obat dan/atau bahan obat psikotropika harus dikendalikan dengan prosedur tertulis dan rantai pasokan harus diidentifikasi serta didokumentasikan dan harus dilakukan kualifikasi yang tepat sebelum pengadaan dilaksanakan C. Peredaran Psikotropika Adapun bagian dari peredaran psikotropika yang berikaitan dengan aspek CDOB (pengadaan dan penyimpanan) yaitu: a. Bagian Pertama, Umum: Pasal 8 , Pasal 9 , Pasal 10 b. Bagian Kedua, Penyaluran: Pasal 12 Jadi, untuk penyaluran obat dan/atau bahan obat ke orang / pihak yang berwenang atau berhak untuk keperluan khusus, seperti penelitian, special access dan uji klinik, harus dilengkapi dengan dokumen yang mencakup tanggal, nama obat dan/atau bahan obat, bentuk sediaan, nomor bets, jumlah, nama dan alamat pemasok, nama dan alamat pemesan / penerima. Proses pengiriman dan kondisi penyimpanan harus sesuai dengan persyaratan obat dan/atau bahan obat dari industri farmasi. Dokumentasi harus disimpan dan mampu tertelusur. D. Ekspor Dan Impor Adapun bagian dari ekspor dan impor psikotropika yang berikaitan dengan aspek CDOB (ekspor dan impor) yaitu: 1. Bagian pertama a. Pasal 16 (1) Ekspor (2) Impor dan Pasal 17 ayat 1 Jadi, ekspor obat dan/atau bahan obat psikotropika dapat dilakukan oleh fasilitas distribusi yang memiliki izin dan pengadaan obat dan/atau bahan obat melalui importasi dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan. 2. Bagian Kedua, Pengangkutan Adapun bagian dari ekspor dan impor psikotropika yang berikaitan dengan aspek CDOB (Personalia ) dengan pasal 22 yaitu: ayat (3) (4) Jadi, penanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya harus memastikan bahwa fasilitas distribusi telah menerapkan CDOB dan memenuhi pelayanan publik. Penanggung jawab memiliki tanggung jawab diantaranya Turut serta dalam pembuatan perjanjian antara pemberi kontrak dan penerima kontrak yang menjelaskan mengenai tanggung jawab masing-masing pihak yang berkaitan dengan distribusi dan/atau transportasi obat dan/atau bahan obat. 3. Bagian Ketiga, Transito Adapun bagian dari ekspor dan impor psikotropika yang berikaitan dengan aspek CDOB (penyimpanan) dengan pasal 25 Jadi, obat dan/atau bahan obat psikotropika harus dikemas sedemikian rupa sehingga kerusakan, kontaminasi dan pencurian dapat dihindari. Kemasan harus memadai untuk mempertahankan kondisi penyimpanan obat dan/atau bahan obat selama transportasi. Kontainer obat dan/atau bahan obat yang akan dikirimkan harus disegel. 4. Bagian Keempat, Pemeriksaan Adapun bagian dari ekspor dan impor psikotropika yang berikaitan dengan aspek CDOB (dokumentasi) dengan pasal 27 E. Label Dan Iklan Adapun bagian dari label dan iklan psikotropika yang berikaitan dengan aspek CDOB (dokumentasi) dengan pasal 29 ayat (1) (2) F. Kebutuhan Tahunan Dan Pelaporan Adapun bagian dari kebutuhan tahunan dan pelaporan psikotropika yang berikaitan dengan aspek CDOB (dokumentasi) dengan pasal 33 Ayat (1) Ayat (2) Dokumentasi terdiri dari semua prosedur tertulis, petunjuk, kontrak, catatan dan data, dalam bentuk kertas maupun elektronik. Dokumentasi yang jelas dan rinci merupakan dasar untuk memastikan bahwa setiap personil melaksanakan kegiatan, sesuai uraian tugas sehingga memperkecil risiko kesalahan. Dokumentasi harus komprehensif mencakup ruang lingkup kegiatan fasilitas distribusi dan ditulis dalam bahasa yang jelas, dimengerti oleh personil dan tidak berarti ganda. G. Pembinaan dan Pengawasan Adapun bagian dari peredaran psikotropika yang berikaitan dengan aspek CDOB (pengadaan dan dokumentasi) yaitu: Bagian Kedua, Pengawasan a. Pasal 50 bahwa : Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) b. Pasal 51 bahwa : Ayat (1) Ayat (2) H. Pemusnahan Adapun bagian dari peredaran psikotropika yang berikaitan dengan aspek CDOB (Operasional dan dokumentasi ) yaitu pasal 53 bahwa : Ayat 1 , Ayat 2 , Ayat (3)” I. Peran Serta Masyarakat Adapun bagian dari peredaran psikotropika yang berikaitan dengan aspek CDOB (Dokumentasi ) yaitu pasal 56 bahwa : 1. Ayat (1) Ayat (2) J. Ketentuan Pidana 1. Adapun bagian dari peredaran psikotropika yang berikaitan dengan aspek CDOB (Pengadaan) yaitu pasal 59 bahwa : Ayat (1) : dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun, paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit p. 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah), dan paling banyak Rp.750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah). 2. Adapun bagian dari peredaran psikotropika yang berikaitan dengan aspek CDOB (Pengadaan) yaitu pasal 60 bahwa : ayat 1 dan ayat 2 3. Adapun bagian dari peredaran psikotropika yang berikaitan dengan aspek CDOB (pengadaan dan ekspor dan impor ) yaitu pasal 61 4. Adapun bagian dari peredaran psikotropika yang berikaitan dengan aspek CDOB (dokumentasi, pengadaam dan penyimpanan ) pasal 63