PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
1
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
PENGENALAN PROTES
Proteus merupakan gabungan dari program Intelligent Schematic Input System (ISIS)
dan ARES. Dengan penggabungan kedua program ini maka skematik rangkaian elektronika
dapat dirancang serta disimulasikan dan dibuat menjadi layout PCB.
ISIS merupakan salah satu program simulasi yang terintegrasi dengan Proteus dan
menjadi program utamanya. ISIS dirancang sebagai media untuk menggambar skematik
rangkaian elektronik yang sesuai dengan standart internasional.
Dalam ISIS juga dimasukkan sebuah program ProSPICE yang berguna untuk
menyimulasikan skematik rangkaian, sehingga ISIS dapat menjadi program simulator
rangkaian elektronika yang interaktif. ProSPICE dirancang berdasarkan standar bahasa
pemrograman SPICE3F5, sehingga mampu mensimulasikan rangkaian gabungan dari
komponen analog dan digital secara interaktif yang dikenal dengan istilah Interactive Mixed
Mode Circuit Simulator.
ISIS dapat menyimulasikan berbagai jenis mikroprosesor dan mikrokontroler,
termasuk mikrokontroler keluarga AVR. Diharapkan dengan menggunakan program simulasi
ini maka perancangan rangkaian berbasis mikrokontroler dapat lebih mudah dilakukan serta
mengurangi biaya produksi dan menghemat waktu. ISIS dilengkapi program compiler,
sehingga dapat mengkompilasi file kode sumber seperti Assembly menjadi file Hex sehingga
nantinya dapat digunakan oleh mikrokontroler yang sebenarnya. Gambar 1. Menunjukkan
tampilan Proteus 8 Professional. (sumber:
(sumber: file:///C:/Users/Lab_Digital/Downloads/20150301_PENGENALANSOFTWAREPROTEUS.pdf)
2
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
Keterangan:
Title Bar Title: berisi informasi mengenai nama file yang sedang aktif dan juga
menunjukkan apakah animasi simulasi sedang berjalan atau tidak.
Menu Bar: menu utama dari ISIS, karena pada menu bar terdapat perintah dari hampir
seluruh fungsi yang ada pada ISIS Proteus. Dalam menu bar terdapat beberapa menu utama
yaitu File, View, Edit, Tools Design, Graph, Source, Debug, Library, Template, System dan
Help.
Toolbars: fasilitas untuk mengakses dengan cepat perintah tertentu melalui ikon-ikon yang
terdapat pada toolbar. Toolbar yang disedakan ISIS ada tiga jenis yaitu Command Toolbar,
Mode Selector Toolbar dan Orientation Toolbar.
Command Toolbar: pada bagian atas screen layout dan merupakan akses alternatif dari
menu bar. Pada command toolbar terdapat 4 sub toolbar lagi yaitu File, View, Edit dan
Design.
Mode Selector Toolbar: Ada 3 jenis mode selector toolbar yang disediakan oleh ISIS yaitu
Main Modes, Gadget, 2D Graphics. Mode toolbar tidak dapat disembunyikan dan fungsi-
fungsinya tidak terdapat pada menu bar.
Orientation Toolbar: berfungsi untuk menampilkan dan mengontrol arah rotasi dan refleksi
objek yang diletakkan pada lembar kerja. Komponen yang akan diubah arahnya harus
diseleksi atau ditandai terlebih dahulu sebelum diubah arahnya. Komponen yang telah dipilih
tersebut akan berubah warnanya, biasanya berwarna merah. Proses penyeleksian komponen
dikenal dengan istilah Tag.
Window Editing: menampilkan lembar kerja yang menjadi tempat untuk mengambar,
mengedit dan menyimulasikan skematik rangkaian. Window editing bias di-redraw (refresh)
dengan menggunakan perintah Redraw yang berada pda menu View.
Window Overview: biasanya berfungsi untuk merepresentasikan objek atau komponen yang
terdapat pada window editing.
Object Selector: digunakan untuk menyimpan berbagai jenis komponen, terminal, generator,
graph dan objek yang lainnya sebelum diletakkan pada window editing.
3
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
Percobaan :
Langkah 2. Klik File pada menu Bar New Prject (Ctrl N). Tampilan sbb:
Langkah 3. Tuliskan Name: Multivibrator lalu isikan patch Next. Tampilan sbb:
4
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
Langkah 5. Pilih Design pada menu Bar Edit Design Properties lau isikan Title :
Belajar Proteus ; Doc No: 01 ; Revision : 01 ; Author : (Nama Anda) OK
5
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
Langkah 6. Kita akan memasukkan komponen resistor, kapasitor, battery, LED dan
transistor. Pilih komponen dengan klik Componen Mode pada Mode Selector
toolbar P sehingga tampilan sbb:
6
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
Langkah 8. Setelah anda klik OK maka akan tampil pada layar sbb:
Langkah 9. Langkah selanjutnya ada pilih komponen kapasitor dengan keyword “Cap-
Pol”, battery dengan keyword “battery” (pilih battery dengan description “DC
Voltage Source”, komponen LED (kita pilih warna kuning agar terang
kelihatan) dengan menuliskan keyword “LED yellow” (pilih dengan
description “Animated LED Model Yellow”) dan transistor dengan
menggunakan keyword “transistors bc108” (lalu pilih dengan description
“Silicon NPN …). Setelah selesai klik OK sehingga tampilan sbb:
7
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
Langkah 10. Mulai membuat rangkaian : Klik Komponen BC108 lalu klik pada window
editing lalu arahkan sesuai dengan tempat yang diinginkan lalu klik. Tampilan
sbb:
Langkah 11. Klik komponen BC 108 lalu arahkan ke window editing sebelah kiri transistor
sebelumnya.
Langkah 12. Ubah arah transistor Q2 dengan arahkan kursor ke Q2 lalu klik kanan mouse
X-Mirror.
Langkah 13. Tambah Komponen Resistor, dan rotasi dengan cara klik kanan mouse pada
resistor Rotate clockwise lalu pindahkan resistor dengan cara klik kanan
mouse Drag Object lalu tempatkan sbb:
8
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
Langkah 14. Ubah nilai hambatan resistor dengan cara klik kanan pada komponen resistor
pas di tulisan 10 K atau klik 2 kali ubah 10K menjadi 1K. Gambar sbb
Langkah 15. Hubungkan kaki resistor (bagian bawah dan kolektor transistor) dengan cara
arahkan kursor ke kaki resistor sampai muncul bulatan merah sbb:
Lalu klik dan arahkan ke kaki kolektor transistor sampai muncul bulatan
merah dan klik.
Catatan: untuk menghapus jalu yang dibuat : klik kanan pada jalus yang salah
lalu pilih delete wire.
Langkah 16. Buatlah rangkaian selengkapnya seperti gambar dibawah ini:
9
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
Langkah 17. Jika rangkaian telah berjalan dengan baik maka LED D1 dan LED D2 akan
hidup/mati secara bergantian.
Langkah 18. Catatan Sumber tegangan + (dapat menggunakan symbol power dan 0 volt
dapat digunakan symbol ground)
10
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
Software BASCOM-AVR adalah salah satu software yang dapat gunakan untuk
belajar memprogram mikrokontroler AVR. BASCOM-AVR adalah merupakan software IDE
(integrated development environment), karena dalam software tersebut telah dilengkapi
dengan text (source code) editor dan compiler.
(Sumber: http://www.robotics-university.com/2013/04/cara-menggunakan-bascom-avr.html)
Bahasa basic memiliki beberapa karakteristik yang harus diperhatikan
sebelum membuat sebuah program, yaitu mengenai tipe data, variabel, konstanta, alias,
pengolahan bilangan logika yang semuanya tercakup dalam operasional. Didalam bahasa
basic juga terdapat pendeklarasian data, prosesing data dan input/output data.
(Sumber: https://fajarahmadfauzi.wordpress.com/2015/06/28/transistor-2/). Gambar 2. Menunjukkan tampilan
program bascom AVR.
11
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
A. Operasional
1. Tipe data
Tipe data adalah jangkauan dari suatu variabel atau konstanta. Tipe data tersebut yaitu
seperti pada tabel berikut
Contoh penggunaan:
2. Variabel
Variabel ditulis pada text program untuk menyimpan suatu pemrosesan data, Variabel
dideklarasikan jika akan digunakan dengan mengacu pada aturan variabel berikut.
o Dimulai dengan huruf
o Nama variabel tidak boleh lebih dari satu
o Tidak menggunakan spasi
o Maksimum 32 karakter
o Tidak menggunakan karakter khusus yang digunakan oleh BASCOM-AVR
Variabel dideklarasikan dengan cara berikut :
3. Konstanta
Konstanta adalah pendeklarasian suatu nama dan memiliki nilai tetap, biasanya suatu
konstanta telah dimasukkan suatu nilai yang digunakan untuk proses
eksekusi data, biasanya untuk sebagai acuan dalam prosesing data, seperti halnya
pembagian, perkalian, pengurangan dan penambahan data berikut adalah cara
penulisan konstanta:
12
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
Contoh:
4. Alias
Alias digunakan untuk mempermudah penulisan program. Sebenarnya
tanpa menggunakan Alias juga bisa, namun supaya dapat diengerti dan mudah untuk
disebutkan saat eksekusi perintah, maka digunakan Alias untuk memudahkan
pengingatan perintah.
m
<nama_alias> alias <port_output>
Contoh:
13
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
Contoh Programnya:
$regfile "m8535.dat"
$crystal = 8000000
dim a as integer
dim b as integer
dim c as integer
dim d as single
a = 10
b = 20
c=a+b
print "hasil 10 + 20 = " ; c
c=a-b
print "hasil 10 - 20 = " ; c
c=b-a
print "hasil 20 - 10 = " ; c
c=a*b
print "hasil 10 x 20 = " ; c
c=a^2
print "hasil 10 pangkat 2 = " ; c
c=b/a
print "hasil 20 : 10 = " ; c
d=a/b
print "hasil 10:20 = " ; d
end
14
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
Lalu klik compile program atau F7, jika tidak ada error lanjut dengan klik simulate
program atau tekan F2 seperti gambar disamping.
2. Data Rasional
Data rasional merupakan data yang digunakan untuk proses logika, jadi
fungsi utamanya adalah untuk memberikan suatu keadaan atau kondisi pada suatu
program dimana keadaan tersebut yang digunakan sebagai patokan untuk
mengeksekusi data. Berikut ini adalah table data rasional.
15
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
D. Macam-macam perintah
1. IF-THEN
Perintah IF-Then digunakan untuk melakukan eksekusi data sesuai dengan keadaan, jadi
jika suatu keadaan bernilai benar atau TRUE, maka perintah yang dibawah
/ disampingnya THEN akan dieksekusi, namun jika tidak, perintah tidak akan
dieksekusi. Berikut adalah keterangannya.
end
2. IF-THEN-ELSE
Perintah IF-THEN-ELSE sejatinya sama seperti perti perinta IF-THEN yaitu untuk
memberikan suatu kondisi tertentu sebagai patokan untuk mengeksekusi data,
jika bernikai benar maka perintah THEN dieksekusi namun jika salah maka yang akan
dijalankan adalah perintah pada bagian ELSE. Berikut keterangannya.
$regfile "m8535.dat" $regfile "m8535.dat"
$crystal = 8000000 $crystal = 8000000
dim a as Byte dim a as Byte
dim b as Byte dim b as Byte
a = 100 a = 50
b = 50 b = 50
3. SELECT-CASE
Perintah SELECT-CASE digunakan untuk pengujian keadaan yang banyak, atau lebih
dari satu keadaan, sehingga pada penulisan bisa menjadi lebih sederhana dan mudah
dipahami. Berikut penjelasannya.
$regfile "m8535.dat"
$crystal = 8000000
dim a as byte
INPUT "Masukkan angka 0 s.d 255 : " ,
a
select case a
case 1 : print "1"
case 2 : print "2"
16 case 3 : print "3"
case is >= 10 : print "OK"
case else : print "NO"
end select
end
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
4. DO-LOOP
Perintah DO-LOOP merupakan perintah untuk perulangan yang digunakan
untuk melakukan perulangan program selama kondisi yang diinginkan masih bernilai
bernar, dan akan berhenti jika kondisi salah. Berikut penjelasannya.
$regfile "m8535.dat"
$crystal = 8000000
dim a as byte
do
incr A
print a
waitms 1
loop until a = 10
end
catatan:
waitus = tunda 1 mikro detik
waitms = tunda 1 mili detik
wait = tunda 1 detik
5. FOR-NEXT
Perintah FOR-NEXT merupakan perintah untuk perulangan yang digunakan untuk
melakukan perulangan program sesuai dengan jumlah dan tingkat perulangannya,
jadi jika diinginkan perulangan sebanyak 10 kali, maka akan dilakukan perulangan
sebanyak 10 kali dan akan berhenti ketika telah mencapai perulangan yang ke 10 selesai.
$regfile "m8535.dat"
$crystal = 8000000
dim a as Byte
dim b as Byte
a = 50
for b = 1 to 10 step 2
print b
17
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
next
end
6. WHILE-WEND
perintah WHILE-WEND merupakan perintah untuk perulangan yang akan melakukan
perulangan apabila keadaan yang diminta telah terpenuhi
$regfile "m8535.dat" $regfile "m8535.dat"
$crystal = 8000000 $crystal = 8000000
dim a as byte dim a as byte
A=1 A = 10
While A < 10 While A > 0
Print A Print A
Incr A decr A
Wend Wend
End End
7. GOSUB
Perintah GOSUB merupakan perintah untuk melakukan lompatan yang akan melakukan
lompatan ke label yang ditunjuk dan kembali ke tempat semulasetelah
melakukan perintah pembacaan program dengan menambahkan “Return”.
$regfile "m8535.dat"
$crystal = 8000000
Dim A As Byte
do
if A < 10 then gosub
Hitung
print A
waitms 1
loop until A >= 10
end
Hitung:
incr A
Return
8. GOTO
Perintah GOTO merupakan perintah untuk lompatan yang akan melakukan lompatan ke
label yang ditunjuk tanpa kembali lagi ke tempat semula setelah melakukan perintah
pembacaan program sehingga tidak menggunakan “return”.
$regfile "m8535.dat"
$crystal = 8000000
Dim A As Byte
Start:
A=A+1
waitms 1
print a
If A < 10 Then
Goto Start
End If
Print "Ready"
End
18
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
9. EXIT
Perintah EXIT merupakan perintah untuk mengkhiri perulangan DO-LOOP, FOR-
NEXT-WHILE-WEND.
10. CALL
$regfile "m8535.dat"
$crystal = 8000000
Dim A As Byte
declare sub hitung()
do
if A < 10 then call hitung
print A
waitms 1
loop until A >= 10
sub Hitung()
incr A
end sub
end
ATmega8535
Bagian-bagian ATmega8535:
1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu PortA, PortB, PortC dan PortD.
2. Saluran ADC 10 bit sebanyak 8 saluran
3. Tiga buah timer/counter dengan kemampuan pembandingan.
4. CPU terdiri atas 32 buah register.
5. Watchdog timer dengan osilator internal
6. SRAM sebesar 512 byte
7. Memory Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write.
8. Unit Intrupsi Internal dan Eksternal
9. Port Antarmuka SPI
10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
11. Antarmuka komparator analog
12. Port USART untuk komunikasi serial
Fitur:
19
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
IC LM35
20
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
Kemasan IC LM35
Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10
mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC seperti terlihat
pada gambar 2.2.
Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada
udara diam.
Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
21
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
SEVEN SEGMEN
Display 7 segmen memiliki fungsi sebagai penampil karakter angka dan huruf.
Display 7 segmen juga disebut sebagai penampil 7 ruas yang dilengkapi dengan karakter titik
(dot) yang dibutuhkan untuk karakter titik atau koma pada saat menampilkan bilangan. Pada
dasarnya display 7 segmen merupakan rangkaian 7 buah dioda LED (Light Emitting Diode).
Terdapat 2 tipe rangkaian dasar display 7 segmen yaitu common anode dan common cathode.
Pada display 7 segmen common anode untuk mengaktifkan karakter display A-F dan DP
dibutuhkan logika rendah (logika 0) dan sebaliknya pada display 7 segmen common cathode
(http://elektronika-dasar.web.id/, 2012).
22
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
Klik progisp.exe (atau klik icon ) maka akan tampilan ProgISP_v1.72 sbb:
Tampilan ProgISP_v1.72
Hubungkan hardware dengan computer sehingga tampilan akan seperi gambar berikut ini:
23
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
Sebelum hardware terhubung pada program state “PRG ISP” disable dan setelah
terhubung dengan hardware “PRG ISP” Enabled.
Untuk mendownload program dari computer ke PC langkah pertama kita pilih
mikrokontroler yang sesuai dengan yang kita gunakan.
Selanjutnya klik Load Flash lalu pilih file yang akan kita download dalam (*.Hex)
seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini:
24
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
Setelah memilih file Hex selanjutnya klik tombol Auto dan tunggu sampai proses selesai.
25
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
Langkah 1. Buka Proteus 8 Professional lalu buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini
dengan menggunakan komponen :
8
R9
0
8 1 40
PB0/T0/XCK PA0/ADC0
9 2 39
10k PB1/T1 PA1/ADC1
3
PB2/AIN0/INT2 PA2/ADC2
38 R8 R7 R6 R5 R4 R3 R2 R1
4 37 300 300 300 300 300 300 300 300
PB3/AIN1/OC0 PA3/ADC3
5 36
PB4/SS PA4/ADC4
6 35
PB5/MOSI PA5/ADC5
7 34
PB6/MISO PA6/ADC6
8 33
PB7/SCK PA7/ADC7
D8 D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1
9
14 22 0
R10 PD0/RXD PC0/SCL
1
15 23
PD1/TXD PC1/SDA
16 24 2
10k PD2/INT0 PC2
17 25 3
PD3/INT1 PC3
18 26 4
PD4/OC1B PC4
19 27 5
PD5/OC1A PC5
20 28 6
PD6/ICP1 PC6/TOSC1
21 29 7
PD7/OC2 PC7/TOSC2
13
XTAL1
12 32
XTAL2 AREF
9 30
RESET AVCC
ATMEGA8535
Langkah 4. Buka Proteus 8 Professional yang telah ada rangkaian seperti langkah 1, lalu
klik 2 kali pada gambar mikrokontroller seperti gambar dibawah ini:
26
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
Langkah 5. Lalu isikan program file dengan program yang telah dibuat dengan ektension
Hex. Contoh Led_01.Hex. Lalu isikan clock frequency dengan 8000000 seperti
gambar dibawah ini:
Langkah 6. Lalu jalankan simulasi program dengan klik tombol Run the simulation
sehingga tampilan sebagai berikut:
27
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
28
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
For I = 7 To 0 Step -1
Y=2^I
Portc = Y
Waitms 200
Next
End
(lakukan langkah 4 s.d 6)
Langkah 10. Buat program LED_05
$regfile = "8535def.dat"
$crystal = 8000000
Config Portc = Output
Led Alias Portc
Dim I As Byte
I = &B11111110
Do
Rotate I , Left , 1
Led = I
Waitms 200
Loop
End
(lakukan langkah 4 s.d 6)
Langkah 11. Buat program LED_06
$regfile = "8535def.dat"
$crystal = 8000000
Config Portc = Output
Led Alias Portc
Dim I As Byte
I = &B01111111
Do
Rotate I , Right , 1
Led = I
Waitms 200
Loop
End
(lakukan langkah 4 s.d 6)
29
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
Do
If Sw1 = 1 Then
If I < 7 Then
Incr I
Y=2^I
End If
While Sw1 = 1
Wend
End If
If Sw2 = 1 Then
If I > 0 Then
Decr I
Y=2^I
End If
While Sw2 = 1
Wend
End If
Led = Y
Loop
End
(lakukan langkah 4 s.d 6)
Langkah 13. Program ADC Tambahkan komponen rangkaian pembagi tegangan seperti
gambar dibawah ini:
30
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
Do
Digital = Getadc(0)
Konversi = Digital / 4.011764706
Digital = Int(konversi)
Led = Digital
Waitms 200
Loop
(lakukan langkah 4 s.d 6)
Langkah 15. Program 2 buah7-segmen. Buatlah rangkaian seperti dibawah ini dengan
proteus, sbb:
B0 1 40
PB0/T0/XCK PA0/ADC0
B1 2 39
PB1/T1 PA1/ADC1
B2
3 38
PB2/AIN0/INT2 PA2/ADC2
B3 4 37
PB3/AIN1/OC0 PA3/ADC3
B4 5 36
PB4/SS PA4/ADC4
B5 6 35
PB5/MOSI PA5/ADC5
B6
7 34
PB6/MISO PA6/ADC6
8 33 R1
PB7/SCK PA7/ADC7
B0
14 22
R8 B1
R2
RXD PD0/RXD PC0/SCL R9 B2
R3
300
VT52, VT100, ANSI 15 23 R10 R4
PD1/TXD PC1/SDA 300 300
16 24 B3
TXD PD2/INT0 PC2 R11
300
B4
R5
300
17 25 R12
300 R6
300
PD3/INT1 PC3
18 26 B5
RTS PD4/OC1B PC4 R13
300
B6
R7
300
19 27 R14
300 300
Xmodem, Ymodem, Zmodem
PD5/OC1A PC5
20 28 300 300
CTS PD6/ICP1 PC6/TOSC1
21 29 300
PD7/OC2 PC7/TOSC2
13
XTAL1
12 32
XTAL2 AREF
9 30
RESET AVCC
ATMEGA8535
31
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
$regfile = "8535def.dat"
$crystal = 8000000
$baud = 9600
Dim Variabel_a As Byte
Dim Variabel_b As Byte
Dim Masukkan As String * 4
Dim Panjang As Integer
Dim Tampung As String * 1
Config Portb = Output
Config Portc = Output
Satuan Alias Portb
Puluhan Alias Portc
Declare Sub Decoder()
Do
Input "masukkan 2 digit angka yang akan ditampikan = " , Masukkan
Panjang = Len(masukkan)
If Panjang < 2 Then
Puluhan = &B00000001
Tampung = Right(masukkan , 1) 'satuan
Variabel_a = Val(tampung)
Call Decoder()
Satuan = Variabel_b
Else
Tampung = Left(masukkan , 1) 'puluhan
Variabel_a = Val(tampung)
Call Decoder()
Puluhan = Variabel_b
Tampung = Right(masukkan , 1) 'satuan
Variabel_a = Val(tampung)
Call Decoder()
Satuan = Variabel_b
End If
Loop
Sub Decoder()
Select Case Variabel_a
Case 0 : Variabel_b = &B01000000
Case 1 : Variabel_b = &B01111001
Case 2 : Variabel_b = &B00100100
Case 3 : Variabel_b = &B00110000
Case 4 : Variabel_b = &B00011001
Case 5 : Variabel_b = &B00010010
Case 6 : Variabel_b = &B00000011
Case 7 : Variabel_b = &B01111000
Case 8 : Variabel_b = &B00000000
Case 9 : Variabel_b = &B00011000
End Select
32
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
End Sub
U2
79.0 LM35
B0 1 40 2
PB0/T0/XCK PA0/ADC0 VOUT
B1 2 39
PB1/T1 PA1/ADC1
B2
3 38
PB2/AIN0/INT2 PA2/ADC2
B3 4 37
PB3/AIN1/OC0 PA3/ADC3
B4 5 36 3
PB4/SS PA4/ADC4
B5 6 35
PB5/MOSI PA5/ADC5
B6
7 34
PB6/MISO PA6/ADC6
8 33 R1
PB7/SCK PA7/ADC7
B0
R8 B1
R2
14 22 R9 R3
300
PD0/RXD PC0/SCL
15 23 B2
PD1/TXD PC1/SDA R10
300
B3
R4
300
16 24 R11
300 R5
300
PD2/INT0 PC2
17 25 B4
PD3/INT1 PC3 R12
300
B5
R6
300
18 26 R13
300 R7
300
PD4/OC1B PC4
19 27 B6
PD5/OC1A PC5 R14
300 300
20 28 300 300
PD6/ICP1 PC6/TOSC1
21 29 300
PD7/OC2 PC7/TOSC2
13
XTAL1
12 32
XTAL2 AREF
9 30
RESET AVCC
ATMEGA8535
Do
Variabel_a = Getadc(1)
Hitung = 0.488758553 * Variabel_a
Variabel_a = Int(hitung)
Masukkan = Str(variabel_a)
33
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FASILKOM 2017
PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR SUHU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK SISWA SMA NEGERI 1
UNGGULAN INDERALAYA UTARA
Panjang = Len(masukkan)
If Panjang < 2 Then
Puluhan = &B01000000
Tampung = Right(masukkan , 1) 'satuan
Variabel_a = Val(tampung)
Call Decoder()
Satuan = Variabel_b
Else
Tampung = Left(masukkan , 1) 'puluhan
Variabel_a = Val(tampung)
Call Decoder()
Puluhan = Variabel_b
Tampung = Right(masukkan , 1) 'satuan
Variabel_a = Val(tampung)
Call Decoder()
Satuan = Variabel_b
End If
Waitms 200
Loop
Sub Decoder()
Select Case Variabel_a
Case 0 : Variabel_b = &B01000000
Case 1 : Variabel_b = &B01111001
Case 2 : Variabel_b = &B00100100
Case 3 : Variabel_b = &B00110000
Case 4 : Variabel_b = &B00011001
Case 5 : Variabel_b = &B00010010
Case 6 : Variabel_b = &B00000011
Case 7 : Variabel_b = &B01111000
Case 8 : Variabel_b = &B00000000
Case 9 : Variabel_b = &B00011000
End Select
End Sub
(lakukan langkah 4 s.d 6)
34