Anda di halaman 1dari 9

ENTOMOLOGI

Definisi

Entomologi adalah cabang zoology yang mempelajari artropoda/serangga.

Medical entomologi adalah ilmu pengetahuan tentang serangga yang menimbulkan


penyakit atau menjadi vektor mikroorganisme yang menimbulkan penyakit.

Klasifikasi Artropoda
Pengelompokan
Pengelompokan serangga berdasarkan habitatnya pada manusia, dibedakan menjadi :
- Endoparasit : serangga yang tinggal / hidup dalam jaringan tubuh manusia.
Ex : Larva lalat yang tertelan menyebabkan penyakit miasis
Pinjal ( Tunga penetrans ) menyebabkan penyakit tungiasis
- Ektoparasit : Serangga yang tinggal / hidup/menginfeksi pada permukaan tubuh hospes
(manusia)
Ex : Tungau, tuma, pinjal, dan nyamuk.
- Permanen : Serangga yang seluruh hidupnya / sebagian besar hidupnya berada pada satu
hospes.
Ex : Tungau kudis yang hanya dapat tinggal pada manusia
Beberapa spesies pinjal dan sengkenit yang ada pada binatang
- Periodik : Serangga yang hidupnya berpindah – pindah dari satu hospes ke hospes yang lain
dalam daur hidupnya.
Ex : nyamuk dan sengkenit lunak.

Sementara pengelompokkan serangga berdasarkan perannya dalam ilmu kedokteran,


dibedakan menjadi :

- Yang menularkan penyakit (hospes dan vektor)


- Yang menyebabkan penyakit (parasit)
- Yang mengeluarkan toksin yang dapat menyebabkan kelainan pada hospesnya
- Yang menimbulkan alergi, terumata terjadi apabila menyerang hospes yang rentan
- Yang menyebabkan entomofobia (rasa ngeri, rasa takut yang ditimbulkan oleh serangga
karena bentuk serangga yang terlihat dan gangguan pikiran akibat mengkhayalkan penyakit
yang mungkin timbul)
Morfologi Umum

-Tubuh beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen).

-Tubuh berumbai – umbai, fungsi umbai – umbai tersebut :

 Pada kepala membentuk antena & mandibula

 Pada toraks membentuk kaki & sayap

 Pada abdomen membentuk kaki pengayuh

-Bentuk tubuh bilateral simetris, triploblastik, terlindung oleh rangka luar dari kitin yang
akan membentuk eksoskelet, fungsi eksoskelet :

 penguat tubuh

 pelindung alat dalam

 tempat melekat otot

 pengatur penguapan air

 penerus rangsang

-Alat pencernaan sempurna, pada mulut terdapat rahang lateral yang beradap- tasi
untuk mengunyah dan mengisap. Anus terdapat di bagian ujung tubuh.

-Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung terletak di daerah dorsal (punggung)
rongga tubuh.

-Sistem pernafasan:
Arthropoda yang hidup di air bernafas dengan insang, sedangkan yang hidup di darat
bernafas dengan paru-paru buku atau permukaan kulit dan trakea.

-Sistem saraf berupa tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera.

-Arthropoda memiliki alat indera seperti antena yang berfungsi sebagai alat peraba,
mata tunggal (ocellus) dan mata majemuk (facet), organ pendengaran (pada insecta)
dan statocyst (alat keseimbangan) pada Curstacea.

-Alat eksresi berupa coxal atau kelenjar hijau, saluran Malpighi.

-Alat reproduksi, biasanya terpisah. Fertilisasi kebanyakan internal (di dalam tubuh).

Daur Hidup

Pertumbuhan pada artropoda menyebabkan membesarnya ukuran tubuh artropoda yang


dapat menyebabkab eksoskelet terdesak dan akhirnya pecah sehingga terjadi pengelupasan
kulit. Pertumbuhan serangga dipengaruhi oleh hormone juvenile yang dieksresikan oleh
kelenjar korpora alata. Kadar hormon juvenile paling tinggi pada larva instar 1, selanjutnya
kadar hormon berkurang sesuai dengan bertambahnya umur dan paling rendah pada larva
instar 4. Berkurangnya hormon juvenile merupakan petanda bagi kelenjar protorak untuk
mengeluarkan hormon ekdison yang berfungsi untuk merangsang pengelupasan kulit atau
eksoskelet.

Selama pertumbuhannya serangga mengalami perubahan bentuk yang disebut


metamorphosis. Metamorphosis terdiri dari 2 macam, yaitu:

1. Metamorfosis sempurna
Memiliki daur hidup :
Telur – larva – pupa – dewasa (imago)

Antara tingkat muda dan dewasa ada perbedaan morfologi yang jelas,
disertai perbedaan biologi (tempat hidup dan makanan)
Misalnya : kupu – kupu, nyamuk, semut, lebah.

2. Metamorfosis tidak sempurna


Memiliki daur hidup :
Telur – larva – nimfa – dewasa (imago)

Morfologi serta biologi bentuk muda dan dewasa hampir sama.


Misalnya : Belalang, lipas, dan walang sangit.

Penularan
Serangga dapat menularkan penyakit melalui beberapa cara, :
1. Penularan secara mekanik, berlangsung dari penderita ke orang lain dengan
perantaraan bagian luar tubuh serangga.

Ex : Tinja yang mengandung yang mengandung telur cacing/kista/protozoa/bakteri


akan terbawa ke makanan melalui kaki / badan dari lalat rumah yang sebelumnya
hinggap pada tija tersebut

1. Penularan secara biologik, dilakukan setelah parasit atau agen yang dihisap
mengalami proses biologik dalam tubuh vektor.

Penularan secara biologik dibedakan menjadi 3, yaitu :

a. Penularan Propagatif, parasit hanya membelah diri menjadi banyak di dalam


tubuh vektor. Misalnya Yersinia pestis dalam pinjal tikus (Xenopsylla cheopis).

b. Penularan Sikliko-propagatif, parasit berubah bentuk dan membelah diri di


dalam tubuh vektor. Misalnya Plasmodium falciparum dalam nyamuk Anopheles.

c. Penularan Sikliko-developmental, hanya berubah bentuk menjadi bentuk


infektif. Misalnya Wuchereria bancrofti dalam nyamuk Culex.

d. Penularan Transovarian, vector yang menerima infeksi dari induknya.

Ada beberapa cara serangga memasukkan toksin/racun ke dalam tubuh manusia, yakni :
• Kontak langsung, biasanya dilakukan oleh ulat

• Gigitan, dilakukan oleh kelabang dan laba-laba

• Sengatan, biasa dilakukan oleh kalajengking

• Tusukan, dilakukan oleh Triatoma

Toksin yang dimasukkan oleh serangga dapat menyebabkan :

 Gatal

 Urtikaria adalah reaksi vaskular kulit pada dermis bagian atas, biasanya sebentar,
terdiri dari edema lokal yang disebabkan oleh dilatasi dan peningkatan permeabilitas
kapilar, dengan pembentukan bentol (urtika).

 Lepuh

 Hemolisis, perusakan integritas membran eritrosit.

 Pendarahan

 Gangguan saraf

Vektor
Arthropoda berperan sebagai vektor. Vektor dari penyakit yakni :
1. Sebagai vektor dari penyakit yang disebabkan oleh protozoa

Vektor Protozoa Penyakit

Nyamuk Anophelini,
Plasmodium Malaria
genus Anopheles

Lalat Tse tse (Glossina)


• Trypanosoma Tripanosomiasis
• Glossina
rhodesiense
morsitans (penyakit tidur Afrika)
• Trypanosoma
• Glossina palpalis
gambiense

• Triatoma
Tripanomiasis Amerika
rubrofasciata Trypanosoma cruzi
(penyakit Chagas)
• Rhodnius prolixus
• Leishmania donovani

Phlebotomus longipalpis • Leishmania tropica Leismaniasis

• Leishmania brasilience

2. Sebagai vektor dari penyakit yang disebabkan oleh cacing


a. Vektor Filariasis Limfatik
• Penyebab filariasis
 Wuchereria bancrofti
 Brugia malayi
 Brugia timori
• Vektor, nyamuk yang termasuk genus
 Aedes
 Anopheles
 Culex
 Mansonia
 Coquilettidia
 Armigeres
b. Vektor Filariasis Non Limfatik
• Lalat yang berperan menularkan filariasis
 Genus Simulium
 Genus Chrysops
• Simulium damnosum berperan sebagai vektor onkosersiasis (river blindness),
disebabkan nematoda Onchocerca volvulus di Afrika.
• Simulium metallicum, S. ochraceum, & S. callidum berperan sebagai vektor
Onchocerca volvulus di Amerika.

3. Sebagai vektor dari penyakit yang disebabkan oleh virus


a. Demam berdarah dengue
 Vektor demam berdarah dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)
adalah nyamuk Aedes aegypti & Aedes albopictus.
• Gejala klinis DHF :
 Demam tinggi selama 2-7 hari
 Bintik-bintik merah pada badan penderita (petechia)
b. Japanese B.encephalitis
 Vektor penyakit Japanese B.encephalitis adalah nyamuk Culex
tritaeniorhyncus dan Culex gelidus.
• Gejala klinis penyakit :
 Demam
 Sakit kepala
 Mual
 Muntah
 Lemas
 Malaise
 Mental disorietation
• Kematian terjadi 2-4 hari setelah terinfeksi virus Jap. B.encephalitis.
c. Chikungunya
 Vektor penyakit Chikungunya adalah Aedes aegypti.
• Gejala klinis :
 Demam
 Sakit kepala
 Penderita mengalami kelumpuhan motorik yang tidak permanen

d. Penyakit demam kuning


 Vektor penyakit demam kuning adalah Aedes aegypti.
• Gejala klinis :
 Pusing
 Nyeri punggung
 Demam
 Muntah

4. Sebagai vektor dari penyakit yang disebabkan oleh Riketsia
 Vektor penyakit demam semak adalah tungau Leptotrombidium akamusi, L.
deliensis dan L. fletscheri.
• Gejala klinis :
 Sakit kepala
 Apati
 Malaise
 Limfadenitis
 Escar

5. Sebagai vektor dari penyakit yang disebabkan oleh Spiroketa


 Penyakit relapsing fever disebabkan Borrelia duttoni, yang ditularkan oleh
vektor Ornithodoros moubata di Afrika, O. turiceta & O. hermsi di Amerika
Serikat, O. tholazani di Indonesia.

6. Sebagai vektor dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri


 Pes disebabkan oleh bakteri yang disebut Yersinia pestis.
 Vektornya adalah Xenopsylla cheopis, Stivalius cognatus, dan Neopsylla
sondaica.

Anda mungkin juga menyukai