2. Strategi aktif Merupakan tindakan investor secara aktif dalam melakukan pemilihan dan jual
beli saham, mencari informasi, mengikuti waktu dan pergerakan harga saham serta berbagai
mendapatkan return abnormal. Tujuan strategi aktif ini adalah mendapatkan return portofolio
saham yang melebihi return portofolio saham yang diperoleh dari strategi pasif. Ada tiga strategi
yang biasa dipakai investor dalam menjalankan strategi aktif portofolio saham.
a. Pemilihan saham maksudnya adalah para investor secara aktif melakukan analisis pemilihan
saham-saham terbaik, yaitu saham yang memberikan hubungan tingkat return dan risiko yang
terbaik dibandingkan dengan alternative lainnya. Analisis ini mendasarkan pada pendekatan
analisis fundamental guna mengetahui prospek saham tersebut pada masa datang.
b. Rotasi sektor, maksudnya investor dapat melakukan strategi ini dengan dua cara, yaitu
sebagai berikut. (a) Melakukan investasi pada sahamsaham yang bergerak pada sector tertentu
untuk mengantisipasi perubahan siklis ekonomi di kemudian hari. (b) Melakukan modifikasi atau
perubahan terhadap bobot portofolio saham-saham pada sektor industri yang berbeda-beda. (c)
Strategi momentum harga menyatakan bahwa pada waktuwaktu tertentu harga pasar saham
akan merefleksikan pergerakan earning ataupun pertumbuhan perusahaan. Dalam hal ini
investor akan mencari waktu yang tepat, pada saat perubahan harga yang terjadi bisa
memberikan tingkat keuntungan bagi investor melalui tindakan menjual atau membeli saham.
Cahyono (2002: 219) berpendapat bahwa dalam dunia nyata tidak ada pasar yang efisien
sempurna. Salah satu sebabnya adalah karena adanya partisipasi pemodal ritel yang dalam
berinvestasi sering melibatkan emosi, terpengaruh suasana, dan lain-lain.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan
Investasi Pasar Modal
Pengertian Pasar Modal
Suad Husnan dalam bukunya “Teori Portfolio dan Analisis Sekuritas” (1998 : 3) mendefenisikan pasar modal
sebagai berikut : “Secara formal, pasar modal dapat didefenisikan sebagai pasar untuk berbagai instrument
keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang ataupun
modal sendiri, baik diterbitkan oleh pemerintah, public authorities maupun perusahaan swasta.”
Menurut E.A.Koetin (1997:96), Pasar modal yang didirikan di berbagai negara memiliki sepuluh fungsi
sebagai berikut :
Suad Husnan (1998 : 8 - 9) menyatakan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pasar
modal sebagai berikut :
a. Supply sekuritas.
b. Demand akan sekuritas.
c. Kondisi politik dan ekonomi
d. Hukum dan peraturan.
e. Peran lembaga-lembaga pendukung pasar modal.
Pasar modal yang efisien didefenisikan sebagai pasar dengan harga sekuritas-sekuritasnya telah
mencerminkan semua informasi. Semakin cepat informasi baru tercermin pada harga sekuritas, semakin efisien
pasar modal tersebut. Menurut FAMA (1970) menyajikan tiga macam bentuk utama dari efisiensi pasar
berdasarkan ketiga macam bentuk informasi, yaitu :
1. Weak Form Effeciency, adalah seluruh keadaan harga -harga sekuritas menggambarkan seluruh informasi
yang terkandung pada harga sekuritas di masa lalu. Pada kondisi ini tidak seorang investor pun mampu
memperoleh excess return dengan menggunakan trading rule yang didasarkan pada informasi harga atau return
yang lalu. \
2. Semi Strong-Form Effeciency, adalah keadaan harga-harga sekuritas menggambarkan seluruh informasi
yang dipublikasikan. Pada kondisi ini tidak ada seorang investor pun mampu memperoleh excess return dari
trading rule yang didasarkan pada informasi yang dipublikasikan.
3. Strong-Form Effeciency, adalah keadaan dimana harga-harga sekuritas tidak hanya mencerminkan informasi
yang dipublikasikan tetapi juga informasi yang tidak dipublikasikan. Dalam pasar bentuk ini, tidak ada
investor yang dapat memperoleh excess return dengn menggunakan informasi apapun, baik informasi yang
dipublikasikan maupun yang tidak, yang dikenal dengan insider information.
Ada beberapa Risiko investasi dipasar modal yang perlu di perhatika terlebih dahulu agar dapat berjalan
dengan semestinya. Pada perinsipnya investasi pasar modal ini semata-mata berkaitan dengan kemungkinan
terjadinya fluktuasi harga (price volatility). Resiko-resiko yang mungkin akan dijumpai oleh pelaku usaha
dan bisnis adapun yang perlu diperhatikan oleh investor tersebut antara lain sebagai berikut :
Sifat investor pasar modal dalam menangani factor resiko dipasar modal ini terdiri atas dua, yaitu investor
yang tidak menyukai resiko (risk averter) dan investor justru menyukai menantang resiko (risk averse) bagi
investor kategori pertama ini akan mencari atau memilih jenis investasi yang akan memberikan keuntungan
yang jumlahnya sekurang-kurangnya sama dengan investasi yang dilakkukan sebelumnya karena jenis ini
tergolong investasi dengan dampak resiko yang sedikit.
Resiko bisnis adalah suatu resiko yang sering dijumpai oleh para pelaku usaha dan bisnis yang akan
menurunnya kemampuan memperoleh laba atau keuntungan yang ada gilirannya akan mengurangi pula
kemampuan perusahaan (emiten) membayar bunga atau deviden.
Naiknya tingkat bunga biasanya menekan harga jenis surat-surat berharga yang berpendapatan tetap termasuk
harga-harga saham dari sini harga saham pun akan terpengaruh. Biasanya, kenaikan tingkat bunga berjalan
tidak searah dengan harga-harga instrument pasar modal.
Apabila pasar modal bergairah umumnya yang akan terjadi di hampir semua harga saham dibursa efek
mengalami kenaikan yang signifikan dan sebaliknya jika pasar modal lesu dampaknya adalah penurunan dan
melemahnya harga saham. Perubahan psikologi pasar dapat menyebabkan para pelaku usaha dan bisnis akan
mendapatkan risiko yang terjadi pada harga surat-surat berharga anjlok terlepas dari adanya perubahan
fundamental atas kemampuan perolehan laba atau keuntungan perusahaan.
Resiko ini berkaitan dengan kemampuan surat berharga untuk dapat segera diperjualbelikan dengan tanpa
mengalami kerugian yang berarti.
Pengertian Investasi
“Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang
dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa -masa yang akan datang.” Dewasa ini
banyak negara-negara yang melakukan kebijaksanaan yang bertujuan
untuk meningkatkan investasi baik domestik ataupun modal asing. Hal
ini dilakukan oleh pemerintah sebab kegiatan investasi akan
mendorong pula kegiatan ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga
kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa a tau
bahkan penambahan devisa.
2. Pengaruh Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga -harga secara umum
dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi
masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang
memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat
adanya ketidaklancaran distribusi barang.
Inflasi mengakibatkan berkurangnya tabungan domestik yang
merupakan sumber dana investasi bagi negara -negara yang sedang
berkembang, berdampak pula pada defisitnya neraca perdagangan dan
meningkatnya nilai utang luar negeri (algifari : 2000). Secara garis
besar fluktuasi yang terjadi di pasar modal akan terkait dengan
perubahan yang terjadi pada berbagai variabel ekonomi mikro.
Apabila jumlah uang beredar di masyarakat meningkat akan
menyebabkan para pelaku usaha maupun peru sahaan – perusahaan
lebih mudah mendapatkan dana melalui perbankan daripada melalui
pasar modal. Hal ini disebabkan supply dana yang meningkat akan
menyebabkan meningkatnya alokasi kredit atau pinjaman dari sector
perbankan kepada dunia usaha sehingga para pelaku lebih mudah
mencari dana melalui sector perbankan. Oleh karena itu dengan
semakin menurunnya minat para pelaku usaha maupun perusahaan -
perusahaan dalam mencari dana di pasar modal akan menyebabkan
pasa modal menjadi tidak menarik lagi bagi investo r. Dengan demikian
jumlah uang yang beredar akan memberi pengaruh negatif terhadap
investasi saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
4. Pengaruh Infrastruktur
Seperti dilakukan banyak negara di dunia, pemerintah mengundang
investor guna berpartisipasi menanamkan modalnya di sektor -sektor
infrastruktur, seperti jalan tol, sumber energi listrik, sumber daya air,
pelabuhan, dan lain-lain. Partisipasi tersebut dapat berupa
pembiayaan dalam mata uang rupiah atau mata uang asing. Melihat
perkembangan makro-ekonomi saat ini, terutama memperhatikan
kecenderungan penurunan tingkat bunga.
Pembangunan kembali infrastruktur tampaknya menjadi satu alternatif
pilihan yang dapat diambil oleh pemerintah dalam rangka
menanggulangi krisis. Pembangunan infrastruktur akan menyerap
banyak tenaga kerja yang selanjutnya akan berpengaruh pada
meningkatnya gairah ekonomi masyarakat. Dengan infrastruktur yang
memadai, efisiensi yang dicapai oleh dunia usaha akan makin besar
dan investasi yang didapat semakin meningkat.
1. Barang Modal
Agar ekonomi mengalami pertumbuhan, stok barang modal harus
ditambah melalui investasi. Pertumbuhan ekonomi baru
dimungkinkan jika investasi neto lebih besar dari nol. Sebab jika
sama dengan nol, perekonomian hanya dapat berproduksi pada
tingkat sebelumnya.
2. Tenaga Kerja
Sampai saat ini, khususnya di negara sedang berkembang, tenaga
kerja masih merupakan faktor produksi yang sangat dominan.
Penambahan tenaga kerja umumnya sangat berpengaruh terhada p
peningkatan output. Namun, jumlah kerja kerja yang dapat
dilibatkan dalam proses produksi akan semakin sedikit jika
teknologi yang digunakan semakin tinggi.
3. Teknologi
Penggunaan teknologi yang semakin tinggi sangat memacu
pertumbuhan ekonomi, jika hanya dlihat dari peningkatan output.
Melalui penggunaan teknologi yang tepat guna, manusia dapat
memanfaatkan secara optimal potensi yang ada dalam diri dan
lingkungannya.
4. Uang
Dalam perekonomian modern. uang memegang peranan dan fungsi
sentral. Uang bagi perekonomian ibarat darah dalam tubuh
manusia Makin banyak uang yang digunakan dalam proses
produksi, makin besar output yang lebih besar jika
penggunaannya efisien.
5. Manajemen
Manajemen adalah peralatan yang sangat dibutuhkan untuk
mengelola perekonomian modern , terutama bagi perekonomian
yang sangat mengandalkan mekanisme pasar. Sistem manajemen
yang baik terkadang jauh lebih berguna dibanding barang modal
yang banyak, uang yang berlimpah, dan teknolohi tinggi. Suatu
perekonomian yang tidak terlalu mengandalkan teknologi tinggi,
namun dengan manajemen yang baik, mampu mempertahankan
tingkat pertumbuhan ekonomi Yang tinggi.
6. Kewirausahawan (Entrepreneurship)
Para pengusaha memiliki perkiraan yang matang bahwa input
yang dikombinasikannya akan menghasilkan barang d an jasa yang
dibutuhkan masyarakat atau menjadi barang dan jasa yang akan
dibutuhkan masyarakat. Kemampuan mengombinasikan input
dapat disebut sebagai k.emampuan inovasi. Sejarah mencatat
bahwa kemampuan inovasi tidak selalu dikaitkan dengan
teknologi tinggi. Contohnya, produk Coca Cola, salah satu
minuman ringan terlaris di dunia, dihasilkan oleh wirausaha
Amerika Serikat.
7. Informasi
Syarat agar pasar be adalah ado, Infomasi yang sempurna dan
seimbang arus informasi, para pelaku ekonomi dapat mengambil
keputusan dengan lebih cepat dan lebih baik.