Anda di halaman 1dari 2

ISA 315

PENGINDENTIFIKASIAN DAN PENILAIAN RISIKO


KESALAHAN PENYAJIAN MATERIAL MELALUI
PEMAHAMAN ATAS ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA

Bagian Eugene RPPD


Pada minggu pertemuan 5, kita membahas mengenai penerimaan kontrak dari klien. Pada ISA
sebelumnya kita tahu bahwa sebelum melakukan audit, seorang auditor harus merencanakan
dengan matang mengenai apa yang akan dilakukan. Mulai dari hulu hingga ke hilir, ISA 300 hanya
membicarakan mengenai kegiatan secara umum yang dilakukan oleh auditor dalam mengaudit.
Pada ISA 315, teknik audit akan lebih ditekankan terutama dalam hal indentifikasi dan penilaian
salah saji material. Karena fungsi dari ISA 315 adalah memberikan jaminan bahwa auditor harus
memberikan pelayanan yang maksimal sehingga tidak ada entitas yang dirugikan entah itu
shareholder atau stakeholder serta tidak ada kesalahan tafsir.
Isi ISA 315 adalah sebagai berikut:

Gambar : Daftar Isi ISA 315


Prosedur 1 dalam identifikasi dan penilaian resiko adalah Risk Assessment Procedure and Related
Activities (Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait). Adanya penilaian resiko ini adalah
untuk menghindari adanya kesalahan saji material dalam laporan keuangan, sehingga terhindar
adanya kesalahan interpretasi laporan keuangan dan asersi manajemen (pernyataan manajemen).
Prosedur untuk mendapatkan informasi untuk menilai resiko adalah dengan Meminta dari
manajemen, prosedur analitis, dan Observasi & Inspeksi.
Prosedur 2 dalam indentidikasi dan penilaian resiko adalah memahami entitas dan lingkungan
termasuk didalamnya yaitu SPI (Sistem Pengendalian Internal). Sehingga pada intinya auditor
harus memahami entitas setidaknya adalah:
1. Industri tersebut, Perundangan, dan faktor eksternal
2. Sifat Entitas. Dimana yang wajib diketahui yaitu Operasi Industri dan Struktur
Kepemilikan dan Tata Kelola Perusahaan
3. Investasi dalam Perusahaan
4. Bagaimana sturuktur entitas serta bagaimana entitas dapat dibiayai
Selain itu ada hal lain yang harus dimengerti yaitu Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi
yang dipakai manajemen, tujuan dan strategi entitas, serta pengukuran dan review kinerja
keuangan entitas. SPI juga suatu hal yang perlu dipahami oleh seorang auditor pula.
Sesuai dengan pernyataan pertama, adanya identifikasi resiko bertujuan untuk menilai resiko salah
saji karena adanya kejanggalan pada tingkat asersi dan laporan keuangan sehingga tidak terjadi
salah tafsir. Sehingga auditor harus (paragraf 26)
 Mengidentifikasi risiko melalui proses memperoleh pemahaman mengenai entitas
dan lingkungannya, termasuk pengendalian yang relevan dengan risiko tersebut, dan
dengan mempertimbangkan jenis transaksi, saldo akun, dan pengungkapan dalam laporan
keuangan;
 Menilai risiko yang diidentifikasi dan mengevaluasi apakah risiko tersebut berhubugan
lebih pervasive dengan laporan keuangan secara keseluruhan dan berpotensi mempunyai
dampak tehadap banyak asersi;
 Menghubungkan risiko yang diidentifikasi kepada apa yang bisa salah apada tingkat asersi,
dengan memperhitungkan pengendalian yang relevan dengan apa yang ingin diuji oleh
auditor;
 Mempertimbangkan kemungkinan salah saji, termasuk kemungkinan salah saji ganda, dan
apakah besaran dari salah saji yang potensial ini bisa mengakibatkan salah saji yang
material.

Kesimpulan

Pada intinya ISA 315 berisi mengenai standar operasi audit ketika melakukan audit. Salah satu
kewajiban dari auditor adalah mengecek kejanggalan laporan keuangan karena adanya
kesalahan saji material dalam laporan keuangan dan asertasi manajemen yang berpotensi
merugikan pihak pengguna laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai