Perencanaan Audit
Oleh Aditya Nugraha (142190106)
Tujuan dan Prosedur
Perencanaan
Tujuan Perencanaan
Untuk menentukan jumlah dan jenis bukti yang diperlukan, untuk menjamin agar auditor tidak
salah dalam menyajikan material dan laporan keuangan.
Prosedur Perencanaan
1. Lakukan prosedur audit untuk memahami entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian
internal entitas.
4. Siapkan memorandum perencanaan dan program audit yang berisi respon auditor terhadap
risiko yang teridentifikasi.
Sebelum Program audit dapat di tuliskan untuk audit, dari proses
perencanaan audit setidaknya auditor harus dapat:
• Memahami entitas dan lingkungannya dengan mereviu informasi keuangan
dan non-keuangan entitas;
• Memahami sistem akuntansi dan internal control entitas;
ISA 315 menyediakan prosedur bagi para auditor untuk membantu memahami
lebih dalam resiko yang dimiliki Entitas dan Lingkungan Entitas.
• Prosedur analitis.
Memahami resiko bawaan (inherent risk) yang dimiliki industry membantu auditor
dalam mengidentifikasi resiko yang dimiliki atau mungkin dimiliki oleh entitas.
Faktor eksternal yang mempengaruhi industry antara lain kondisi ekonomi suatu negara
dan tingkat suku bunga.
Sifat Entitas
Hal-hal yang harus diketahui auditor untuk memahami sifat dari sautu
entitas:
2. Control risk
Resiko misstatement yang mungkin terjadi pada akun atau transaksi, yang tidak
akan tercegah atau terdeteksi dan dikoreksi secara tepat waktu.
3. Detection risk
Resiko misstatement yang tidak akan terdeteksi oleh prosedur substantive auditor.
Materialitas
Materialitas tidak dijabarkan secara spisifik di ISA 320, namun
menjelaskan materialitas di dalam konteks audit dan sebagai performa
materialitas.
Jumlah atau jumlah yang ditetapkan oleh auditor kurang dari materialitas untuk
laporan keuangan secara keseluruhan.