Pengendalian Kualitas Unsur-unsur kebijakan pengendalian kualitas yang diadopsi oleh sebuah perusahaan audit biasanya menggabungkan kebijakan yang terkait dengan aktivitas dan personel kantor umum. Aktivitas KAP umum yang memerlukan kebijakan dan prosedur pengendalian kualitas termasuk tanggung jawab kepemimpinan untuk kualitas dalam KAP, penerimaan dan retensi klien, kinerja perikatan, dan pemantauan. Kontrol kualitas yang diterapkan pada sumber daya manusia mencakup persyaratan etika. Kebijakan dan prosedur pengendalian mutu hendaklah didokumentasikan dan dikomunikasikan kepada personel KAP. Sarbanes-Oxley Act, yang berlaku baik untuk firma audit AS dan firma audit di seluruh dunia, membahas prosedur tinjauan keseluruhan yang diperlukan auditor seperti tinjauan mitra kedua, rotasi mitra, dan kontrol kualitas. Hal ini juga membahas cli- ent ini tanggung jawab komite audit dan pemeriksaan oleh Perusahaan Publik Akuntansi Dewan Pengawas. Evaluasi Bukti Tata Kelola Ada bukti tata kelola penting yang dapat diperoleh setiap saat selama audit, tetapi pasti harus diperoleh sebelum tahap pelaporan dan evaluasi akhir. Informasi tata kelola penting yang harus dikumpulkan dari klien meliputi: surat hukum, surat representasi manajemen, informasi tentang kewajiban dan komitmen kontinjensi, dan identifikasi pihak terkait. Standar Pelaporan Keuangan Internasional IAS 10 berkaitan dengan perlakuan laporan keuangan dari peristiwa, yang menguntungkan maupun tidak menguntungkan, yang terjadi setelah akhir periode. Ini mengidentifikasi dua jenis peristiwa: (1) peristiwa yang memberikan bukti kondisi yang ada pada akhir periode pelaporan (peristiwa penyesuaian setelah periode pelaporan); dan (2) yang merupakan indikasi kondisi yang muncul setelah periode pelaporan (peristiwa non-penyesuaian setelah periode pelaporan). Jenis pertama memerlukan penyesuaian terhadap laporan keuangan dan jenis kedua, jika material, memerlukan pengungkapan. Reviu atas Peristiwa Kemudian Tinjauan akhir atas laporan keuangan melibatkan prosedur untuk menentukan apakah pengungkapan laporan keuangan dan pengungkapan lain yang diperlukan (untuk tata kelola perusahaan, laporan manajemen, dll.) sudah memadai. Auditor bertanggung jawab atas semua informasi yang muncul dengan laporan keuangan yang diaudit, oleh karena itu auditor juga harus melihat apakah ada ketidakkonsistenan antara informasi lain ini dengan laporan keuangan. Prosedur Penyelesaian (Wrap-Up Procedures) Prosedur Wrap-Up adalah sekumpulan prosedur yang dilakukan pada akhir audit yang umumnya tidak dapat dilakukan sebelum pekerjaan audit lainnya selesai. Prosedur Wrap-Up meliputi: tinjauan pengawasan, prosedur analitis akhir, tinjauan kertas kerja, evaluasi temuan audit untuk salah saji material, persetujuan klien untuk jurnal penyesuaian, tinjauan undang-undang dan peraturan, dan evaluasi perusahaan sebagai kelangsungan usaha. Permasalahan Going Concern Penilaian asumsi kelangsungan hidup sangat penting bagi auditor. ISA 570 menetapkan, bahwa ketika melaksanakan prosedur audit, auditor harus mempertimbangkan kelayakan asumsi kelangsungan usaha yang mendasari penyusunan laporan keuangan. Tanggung jawab auditor adalah untuk mempertimbangkan kelayakan penggunaan asumsi kelangsungan usaha oleh manajemen dalam penyusunan laporan keuangan, dan mempertimbangkan apakah terdapat ketidakpastian material tentang kemampuan entitas untuk melanjutkan kelangsungan usahanya yang perlu diungkapkan dalam laporan keuangan. laporan keuangan. Matter for Attention of Partner Matters for Attention of Partners (MAPS) adalah laporan oleh manajer audit kepada mitra atau direktur yang merinci keputusan audit yang dicapai dan alasan keputusan tersebut. Area yang dibahas dalam MAP berkaitan dengan pertanyaan prinsip yang sulit di mana ada kemungkinan bahwa pertimbangan auditor selanjutnya dapat dipertanyakan, terutama oleh pihak ketiga. Biasanya manajer audit menyiapkan MAP dan setiap item dibaca dan dikomentari oleh partner atau direktur. Laporan Kepada Dewan Direksi Dewan direksi (atau, lebih umum, komite audit dewan direksi ) memiliki pengaruh signifikan atas kebijakan akuntansi dan keuangan entitas. Dewan juga memiliki tanggung jawab untuk mempekerjakan auditor independen. Auditor harus mengomunikasikan temuan penting kepada dewan. Terimakasih