Analytical procedure atau prosedur analitik terdiri dari evaluasi informasi keuangan melalui analisis hubungan yang reasonable (masuk akal) antara data keuangan dan nonkeuangan. Prosedur analitik juga mencakup investigasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi fluktuasi atau hubungan yang tidak konsisten dengan informasi relevan lainnya atau yang berbeda dari nilai yang diharapkan dengan jumlah yang signifikan pada laporan keuangan. Premis dasar yang mendasari penerapan prosedur analitik adalah bahwa terdapat hubungan yang reasonable antara data dan berlanjut tanpa adanya kondisi yang bertentangan. Proses Review Analisis
Analytical review (review analisis) adalah proses untuk merencanakan,
menjalankan, dan mengambil kesimpulan dari prosedur analitis. Terdapat beberapa pandangan terkait sub-proses dari review analitis, yaitu pandangan secara teoritis (theoretical) dan praktis (practical). Pada pandangan teoritis, proses review terdiri dari 4 proses diagnosa, yaitu: Mental representation Hyphothesis generation Information search Hypothesis evaluation Proses 4 Fase/Four-Phase Process Fase satu : Foormulasikan ekspektasi; Fase dua : bandingkan nilai yang diharapkan terhadap jumlah yang tercatat di dalam perusahaan; Fase tiga : selidiki kemungkinan penjelasan yang menjelaskan perbedaan antara jumlah yang diharapkan dengan jumlah yang tercatat di dalam perusahaan; Fase empat : evaluasi dampak perbedaan antara jumlah yang diharapkan dengan jumlah yang tercatat di dalam laporan audit dan laporan keuangan perusahaan. Permumusan Ekspektasi
Expectation (ekspekstasi) berkembang dari mengidentifikasikan relasi masuk akal
yang terdapat didalam perusahaan dan industri perusahaan tersebut. Relasi-relasi ini dapat ditentukan dengan membandingkan informasi-informasi terkait perusahaan yang diaudit. Informasi ini berasal dari: Informasi yang sebanding untuk periode sebelumnya; Hasil yang diantisipasi (prediksi budget dan prediksi-prediksi lain, atau prediksi auditor); Elemen-elemen laporan keuangan dari periode saat itu; Informasi dari industri yang mirip; Informasi non-finansial. Prosedur Analitis Secara Umum
Menentukan prosedur analitis (perhitungan dan perbandingan) yang tepat untuk
diterapkan adalah hal yang penting dan perlu dilakukan oleh para ahli/para profesional. Jenis perhitungan dan perbandingan yang pada umumnya digunakan antara lain adalah : Perbandingan data absolut; adalah pembandingan antara satu jumlah tertentu tahun berjalan, misalnya saldo akun, dengan data anggaran atau prakiraan. Persentase per Komponen atau Analisa Vertikal; yaitu dengan menghitung persentasi masing-masing akun terhadap totalnya, misalnya kas terhadap total aktiva, utang usaha terhadap total pasiva. Hasil perhitungan tersebut apabila diperbandingkan dengan data industri dapat memberikan indikasi adanya penyimpangan. Lanjutan
Analisa Rasio; yaitu perbandingan antara suatu informasi keuangan dengan
informasi keuangan yang lain. Hasil perhitungan ini dapat dianalisa secara individu maupun kelompok, misalnya rasio likuiditas, efisiensi, profitabilitas, solvabilitas. Dengan memperbandingkan hasil perhitungan tersebut dengan data rata-rata tahun sebelumnya akan dapat diketahui fluktuasi atau perubahan yang abnormal yang memerlukan investigasi lebih lanjut. Analisa kecenderungan atau Trend Analysis; yaitu perbandingan suatu data tertentu untuk beberapa periode akuntansi, baik dalam bentuk absolut, persentase, atau rasio. Prosedur Analitis dalam Setiap Tahapan Audit Tahapan prosedur analitis : Planning/perencanaan, untuk menentukan sifat, tempo dan perluasan prosedur audit lainnya, memahami bisnis klien, dan mengidentifikasi area yang mungkin memiliki risiko Substantive Testing/uji substantif, untuk mendapatkan bukti audit yang nyata tentang asersi terkait saldo akun atau transaksi. Overal Review/reviu keseluruhan dari laporan keuangan dalam tahap penyelesaian audit. Lanjutan
Terdapat pertimbangan penting untuk menambahkan Test of Control Over
Information Used for Analytics ke dalam tahapan audit. Saat tes kontrol terhadap informasi efektif, para auditor akan memiliki rasa percaya terhadap terhadap informasi yang digunakan dan terhadap prosedur analitis. Prosedur Analitis Tahap Pengujian Substantif Pengujian substantif adalah prosedur audit yang memeriksa laporan keuangan dan dokumentasi pendukung untuk melihat apakah terdapat kesalahan. Pengujian ini diperlukan sebagai bukti untuk mendukung pernyataan bahwa catatan keuangan suatu entitas lengkap, valid, dan akurat. Auditor mempertimbangkan tingkat keyakinan, jika ada, yang diinginkannya dari pengujian substantif untuk tujuan audit tertentu dan memutuskan, antara lain, prosedur atau kombinasi prosedur mana yang dapat memberikan tingkat keyakinan tersebut. Untuk beberapa asersi, prosedur analitis efektif dalam memberikan tingkat jaminan yang sesuai. Untuk asersi lain, bagaimanapun, prosedur analitis mungkin tidak seefektif atau seefisien pengujian rinci dalam memberikan tingkat jaminan yang diinginkan. CAATs dan GAS
CAATs (Computer-assisted audit tool) adalah praktik menggunakan
komputer untuk mengotomatiskan proses audit TI. CAAT biasanya mencakup penggunaan perangkat lunak produktivitas kantor dasar seperti spreadsheet, pengolah kata dan program pengeditan teks dan paket perangkat lunak yang lebih canggih yang melibatkan penggunaan alat analisis statistik dan intelijen bisnis. CAATs umumnya juga menggunakan analisis regresi dan analisis statistik serta menggunakan metode file interrogation melalui GAS (Generalised audit software), seperti manipulasi data, kalkulasi, pemilihan data, analisis data, identifikasi pengecualian dan transaksi yang tidak umum Prosedur Analitis Melalui Data Mining
Data mining adalah seperangkat teknik dengan bantuan
komputer yang menggunakan analisis statistik yang canggih, termasuk tehnik dengan bantuan kecerdasan buatan, untuk memeriksa sejumlah besar data dengan tujuan untuk menandai informasi tersembunyi atau tidak diperkirakan atau suatu pola. Data mining banyak digunakan di dalam manajemen hubungan pelanggan/customer relationship management (CRM) dan untuk mendeteksi fraud. Selain itu data mining digunakan dalam pendekatan top- down untuk memverifikasi dugaan auditor atau menjelaskan suatu peristiwa atau suatu kondisi yang diamati. Lanjutan Data mining umumnya menggunakan 3 jenis algoritma di dalam prsedur analitis, yaitu: Tree (decisison tree), model prediktif yang mengklasifikasikan data dengan struktur hierarki. Apriori (apriori algorithm), berupaya untuk menemukan seperangkat item yang sering muncul menggunakan aturan-aturan tertentu untuk menemukan hubungan antara adanya dan tidak adanya keberadaan item didalam sistem. Neural Network, adalah model komputer yang berdasar pada model arsitektur otak manusia. Tindak Lanjut dari Kasus Penyimpangan yang Tidak Diekspektasikan Saat prosedur analitis mengidentifikasi fluktuasi yang signifikan atau relasi yang tidak konsisten terhadap informasi relevan lainnya atau menyimpang dari nilai yang sebelumnya diprediksi, auditor harus menyelidiki dan memperoleh penjelasan dan bukti yang layak. Perbandingan antara nilai yang diprediksi dengan nilai tercatat dari perusahaan harus diikuti dengan pertimbangan-pertimbangan dan penjelasan mengapa terdapat perbedaan terdapat 2 alasan utama mengapa terjadi fluktuasi yang signifikan dan relasi normal. 1. Satu, terdapat alasan bisnis yang yang jelas mengapa hal tersebut tidak terlihat saat perencanaan. 2. Dua, terdapat kesalahan pencatatan. Terimakasih