Anda di halaman 1dari 18

LEMBAR PENGESAHAN

Nama lengkap : Misbachul Munirul Ehwan

NIM : P07120213064

Judul : Asuhan Keperawatan Pada Ny. D dengan Gangguan Alam

Perasaan : Kecemasan

Tempat : di Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru Utara

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Akhmad Rizani, S.Kp, M.Kes Eka Ari Pratini, AMK


NIP : 19700906 199303 1 003 NIP : 19820608 200604 2021

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. D DENGAN GANGGUAN ALAM


PERASAAN : KECEMASAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJARBARU UTARA
Tanggal Pengkajian : 9 April 2016

PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
1. Identitas klien
Nama : Ny. D
Umur : 26 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : Sekolah Dasar (SD)
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status perkawinan : Menikah
Informan : Ny. D
Alamat : Jalan Jolali, RT.18 RW VII Loktabat Utara, Banjarbaru

B. RIWAYAT PENYAKIT
Klien merupakan seorang ibu rumah tangga. Klien mengeluh pusing kepala, ada
nyeri di dada dan kadang-kadang pingsan secara tiba-tiba. Klien mengatakan
merasa cemas dengan keadaannya, karena klien sudah melakukan pengobatan,
namun tidak kunjung sembuh. Serta, klien mengatakan kadang merasa takut jika
keluar rumah, karena ada tetangga yang tidak suka dengan klien.
MK : Gangguan alam perasaan : kecemasan

C. FAKTOR PRESIPITASI
1. Faktor sosial budaya
Klien tidak mempunyai hambatan dengan sosial budayanya.

2. Faktor biokimia
Adanya rasa khawatir karena penyakitnya sekarang sudah dialaminya sejak
beberapa bulan, namun belum kunjung sembuh.
3. Faktor psikologis
Adanya masalah yang tidak hilang-hilang. Dimana klien merasa cemas dengan
masalahnya, dan kadang merasa takut terhadap keluarga nya sendiri (tetangga).

D. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Faktor perkembangan
Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang sama seperti ini
sebelumnya.
2. Faktor komunikasi dalam keluarga
Komunikasi antar anggota keluarga baik, saat mempunyai masalah, klien sering
menceritakannya kepada anggota keluarganya yang lain terutama suaminya.
3. Faktor psikologis
Klien termasuk tipe orang yang terbuka, dan tidak merasa dirinya tidak berharga.
4. Faktor genetik
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan klien.

E. PEMERIKSAAN FISIK (Selasa, 9 April 2016)


1. Tanda-tanda vital
TD : 100/70 mmHg
N : 68 x/menit
R : 18 x/menit
T : 36,9 oC
2. Ukuran
BB : 51 Kg
TB : 159 cm
3. Keluhan fisik
Klien mengatakan kepala pusing, kadang-kadang pernah pingsan, batuk,
demam, nyeri di dada.
MK : Gangguan rasa nyaman
F. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

2
6

Ket :
: Laki-laki : Menikah

: Perempuan : Tinggal Serumah

: Meninggal : Anak Kandung

2 : Klien
6
Penjelasan : Klien mengatakan tinggal bertiga bersama suami dan anak laki-lakinya
yang berusia 8 tahun. Sedangkan orang tua dan saudara-saudaranya tinggal di rumah
masing-masing namun masih dalam satu kawasan kompleks.
MK : tidak ada

2. Konsep Diri
a. Gambaran diri
Saat di wawancara, apakah ada bagian tubuh yang tidak disukai, klien
mengatakan senang dengan keadaan tubuhnya dari rambut sampai ujung
kaki. Klien juga mengatakan tidak mempunyai bagian tubuh yang tidak
disukai.

b. Identitas diri
Klien seorang ibu rumah tangga. Biasanya klien menghabiskan waktu
luangnya dengan membersihkan rumah dan berbincang-bincang dengan
anak dan suaminya.
c. Peran
Klien berperan sebagai istri dan ibu bagi anaknya.
d. Ideal diri
Saat di wawancara, klien mengatakan bercita-cita ingin menyekolahkan
anaknya setinggi-tingginya.
e. Harga diri
Klien mengatakan hubungan dengan keluarga dan tetangga baik, namun
kadang-kadang merasa takut dan cemas.
MK : Gangguan alam perasaan : cemas

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti, suami dan anak.
Klien mengatakan hanya tinggal dengan suami dan anaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat
klien mengatakan tidak mengikuti beberapa kegiatan kelompok atau
masyarakat, seperti yasinan. Klien mengatakan lebih senang berdiam di
rumahnya sambil mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang
lain.
MK : Tidak ada

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam. Saat ditanya, apakah klien melakanakan sholat 5
waktu, klien menjawab iya.

b. Kegiatan ibadah
Klien melakukan kegiatan sholat 5 waktu.
MK : tidak ada

G. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Klien berpenampilan rapi, pakaian yang digunakan sesuai dengan
tempatnya. Rambut klien tersisir rapi.
MK : Tidak ada

2. Pembicaraan
Klien berbicara dengan jelas dan menjawab pertanyaan yang diberikan dengan
tepat, selama proses wawancara klien berbicara mengenai satu topik dengan
jelas.
MK : Tidak ada

3. Aktivitas motorik
Saat wawancara klien nampak tenang dalam berbicara, tidak ada gerakan yang
diulang-ulang ataupun gemetar. Namun saat membicarakan penyakitnya klien
tampak sedikit cemas
MK : tidak ada

4. Alam perasaan
Klien tidak menunjukkan ekspresi yang berlebihan saat sedih maupun
gembira. Klien terlihat senang saat menceritakan pengalamannya yang
menyenangkan.
MK : tidak ada

5. Afek
Dari hasil observasi afek yang ditunjukkan klien sesuai dengan stimulus yang
diberikan.
MK : Tidak ada

6. Interaksi selama wawancara


Selama proses wawancara, klien mau menjawab pertanyaan perawat. Kontak
mata klien bagus dan klien menatap wajah perawat saat wawancara dan mau
menjawab pertanyaan perawat dengan panjang lebar. Klien nampak gelisah.
MK : Tidak ada
7. Persepsi – sensorik
Klien mengatakan tidak pernah mengalami halusinasi.
MK : tidak ada

8. Proses pikir
Selama wawancara, pembicaraan klien singkat dan tidak berbelit-belit, tidak
diulang berkali-kali, dan ada hubungannya antara satu kalimat dengan kalimat
lainnya dalam satu topik.
MK : Tidak ada

9. Isi pikir
Klien mengatakan tidak mengalami gangguan isi pikir.
MK : Tidak ada

10. Tingkat kesadaran


Klien menyadari bahwa dia sedang berada di rumahnya, klien juga sadar dan
mengenal dengan siapa dia berbicara dan lingkungannya. Tingkat kesadaran
klien terhadap waktu, orang dan tempat jelas. Kesadaran compos mentis, GCS
E3V4M5
MK : Tidak ada

11. Memori
Klien dapat mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya baik di masa lalu
maupun ini. Klien juga ingat ketika ditanyakan apakah tadi klien sudah
makan atau belum. Klien tidak pernah mengalami gangguan daya ingat baik
jangka panjang maupun jangka pendek.
MK : Tidak ada

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Selama wawancara, konsentrasi klien baik dan fokus terhadap apa
yang ditanyakan. Klien bersekolah hanya sampai tingkat SD, klien mampu
untuk menjawab hitungan sederhana.
MK : Tidak ada

13. Kemampuan penilaian


Saat diberikan pilihan seperti apakah klien mendahulukan kegiatan merapikan
tempat tidur atau menyapu. Klien memilih merapikan tempat tidur terlebih
dahulu karena kata klien itu juga lebih mendesak.
MK : Tidak ada

14. Daya tilik diri


Klien mengetahui penyakit yang dideritanya.
MK : Tidak ada

H. MEKANISME KOPING

ADAFTIF MALADAFTIF

√ Bicara dengan orang lain - Minum alkohol

√ Mempu menyelesaikan masalah - Reaksi lambat/berlebihan

√ Tehnik relaksasi - Bekerja berlebihan

- Aktivitas kostruktif - Menghindar

- Olahraga - Mencederai diri

- Memendam masalahnya
Penjelasan:
Saat diwawancara reaksi klien baik, klien dapat berbicara dengan orang lain
tanpa ada gangguan, dan klien dapat menyelesaikan masalah yang ada di
keluarga klien.

MK: Tidak ada


I. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1. Tidak ada masalah dengan dukungan kelompok, sebab klien dapat berkumpul
dan bersosialisasi dengan keluarga dan tetangga.
2. Masalah dengan pendidikan, spesifiknya klien lulusan sekolah dasar.
3. Masalah berhubungan dengan pekerjaan, spesifiknya klien tidak bekerja,
klien seorang ibu rumah tangga.
4. Ada masalah dengan ekonomi, spesifiknya pendapatan suami tidak menetap
(± 1 juta).
5. Tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya klien
mempunyai jaminan kesehatan oleh BPJS.
6. Ada masalah dengan perumahan, spesifiknya klien mempunyai tempat
tinggal, namun berdekatan dengan kandang sapi, ayam dan air got.
7. Tidak ada masalah dengan dukungan lingkungan, spesifiknya klien cukup
berinteraksi dengan orang lain.
MK : Tidak ada

J. PENGETAHUAN KURANG TANTANG


Saat di wawancara, apakah klien tahu bahwa klien sedang sakit, klien menjawab
merasa ada masalah.
K. ASPEK MEDIS
Klien mengatakan mengonsumsi obat dari toko-toko biasa.

L. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Gangguan alam perasaan : kecemasan
2. Gangguan rasa nyaman

M. POHON MASALAH
Gangguan alam perasaan : kecemasan

Gangguan rasa nyaman

ANALISA DATA
No DATA MASALAH
1 DS :
- Klien mengatakan kepala pusing, kadang-kadang pernah
pingsan, batuk, demam, nyeri di dada.
DO : Gangguan rasa
nyaman
- TD : 100 / 70 mmHg
- T : 36,9 oC
- Klien tampak pucat.
2 DS :
- Klien mengatakan merasa cemas dengan keadaannya,
karena klien sudah melakukan pengobatan ke puskesmas,
namun tidak kunjung sembuh. Gangguan alam
perasaan :
- Klien mengatakan ada tetangga yang tidak suka dengan
kecemasan
klien.
DO :
- Klien nampak gelisah

N. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan rasa nyaman
2. Gangguan alam perasaan : kecemasan
O. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


1 Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji KU klien dan memonitor 1. Untuk mengetahui keadaan
keperawatan selama 1 x 30 meni, kesehatan klien.
tanda-tanda vital
diharapkan gangguan rasa nyaman 2. Untuk mengetahui lokasi,
pada klien berkurang, dengan 2. Kaji nyeri klien frekuensi nyeri yang
kriteria hasil : dirasakan klien.
3. Anjurkan posisi senyaman
a. Klien mampu mengontrol 3. Untuk meminimalisir rasa
kecemasan mungkin nyeri yang dirasakan oleh
b. Kualitas tidur dan istirahat klien.
4. Ajarkan latihan teknik
adekuat 4. Dengan teknik distraksi
c. Status lingkungan yang relaksasi dan distraksi. dan relaksasi, dapat
nyaman mengalihkan rasa nyeri
klien dan mengurangi ras
nyeri pada klien.
2 TUM :
Klien mampu mengurangi dan
mengontrol kecemasannya.
Gangguan alam perasaan : TUK : 1. Bina hubungan saling percaya Pembinaan hubungan saling
1. Setelah diberikan askep dengan : percaya merupakan dasar
kecemasan
selama 2 kali pertemuan (tiap a. Sapa klien dengan ramah terjalinnya komunikasi terbuka
pertemuan 20 menit) baik verbal maupun non sehingga meningkatkan rasa
diharapkan klien membina verbal
komunikasi klien.
hubungan saling percaya b. Perkenalkan diri dengan
dengan KH : sopan.
a. Wajah klien cerah dan c. Tanyakan nama lengkap
tersenyum klien dan nama panggilan
b. Klien mau membalas yang disukai.
salam. d. Jelaskan tujuan pertemuan.
c. Klien mau menyebutkan e. Jujur dan menepati janji
nama sambil berjabat f. Tunjukkan sikap empati
tangan dan ada kontak dan menerima klien apa
mata adanya.
d. Klien bersedia
menceritakan perasaannya
TUK : 1. Adakan kontak sering dan Dapat mengetahui kapan klien
2. Klien dapat mengidentifikasi singkat secara bertahap. mengalami kecemasan.
dan menggambarkan 2. Bantu klien untuk Untuk mengadopsi koping
perasaan tentang mengidentifikasi dan yang baru, klien pertama kali
kecemasannya dengan KH : menggambarkan perasaan harus menyadari perasaan dan
a. Klien dapat menyebutkan yang mendasari mengatasi penyangkalan yang
waktu, isi, frekuensi kecemasannya. disadari atau tidak disadari
timbulnya kecemasan. 3. Kaitkan perilaku klien dengan Mengetahui cara yang terbaik
b. Klien dapat perasaan tersebut untuk mengontrol kecemasan
mengungkapkan 4. Gunakan pertanyaan terbuka
perasaannya terhadap beralih dari topik yang tidak
kecemasannya. mengancam ke isu konflik
5. Tinjau penilaian terhadap
TUK : stresor, nilai-nilai yang
3. Klien dapat mengidentifikasi terancam dan cara konflik
penyebab kecemasannya berkembang
dengan KE : 6. Identifikasi bersama klien
a. Klien dapat menceritakan cara / tindakan yang dilakukan
penyebab kecemasan jika terjadi kecemasan.
b. Klien dapat menyebutkan 7. Ajarkn teknik distraksi dan
tindakan yang biasanya relaksasi
dilakukan untuk
mengendalikan
kecemasannya.
c. Klien dapat memilih cara
mengatasi kecemasannya.
P. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No. Diagnosa Tanggal/ Implementasi Evaluasi Paraf


Keperawatan pukul
1 Gangguan rasa 9 April 1. Mengkaji keadaan S :
nyaman 2016 umum klien dan Klien mengatakan
10.25 wita masih ada rasa
memonitor tanda-tanda pusing, badan terasa
vital. lemah, nyeri.
2. Mengkaji nyeri klien
O:
3. Menganjurkan posisi - Klien nampak
senyaman mungkin lelah
- Keadaan umum
4. Mengajarkan teknik
baik
distraksi dan relaksasi. - TD : 100/70
mmHg

A: Gangguan rasa
nyaman
P: Masalah belum
teratasi, lanjutkan
intervensi :
- Kaji keadaan
umum klien dan
memonitor
tanda-tanda vital.
- Kaji nyeri klien
- Anjurkan posisi
senyaman
mungkin
- Kolaborasi dalam
pemeriksaan
kadar
Haemoglobin

2. Gangguan alam 9 April 1. Membina hubungan S :


perasaan : 2016 saling percaya - Klien mengatakan
kecemasan 10.15 wita 2. Bantu klien untuk setelah berbincang-
mengidentifikasi dan bincang, klien
menggambarkan mengetahui cara
perasaan yang mengontrol
mendasari kecemasan.
kecemasannya.
3. Identifikasi bersama O:
klien cara / tindakan - Klien dapat
yang dilakukan jika mengontrol
terjadi kecemasan. kecemasan
4. Ajarkan teknik distraksi - Nampak gelisah pada
dan relaksasi pasien berkurang
- Kontak mata baik

A:
- Gangguan alam
perasaan : kecemasan

P:
Masalah teratasi,
hentikan intervensi.

Q. CATATAN PERKEMBANGAN

No. Diagnosa Tanggal/ Implementasi Evaluasi Paraf


Keperawatan pukul
1 Gangguan rasa 10 April 1. Mengkaji keadaan S :
nyaman 2016 umum klien dan Klien mengatakan
11.05 wita memonitor tanda-tanda pusing masih ada,
demam pada malam
vital. hari, badan lemes.
2. Mengkaji nyeri klien
3. Menganjurkan posisi O :
- Klien nampak
senyaman mungkin lemah
4. Berkolaborasi dalam - Keadaan umum
baik
melakukan pengecekan
- TD : 90/70
Haemoglobin mmHg
- Hb : 12.2 g/dL

A: Gangguan rasa
nyaman
P: Masalah belum
teratasi, lanjutkan
intervensi :
- Kaji keadaan
umum klien dan
memonitor
tanda-tanda vital.

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan dengan Kecemasan

Nama pasien : Ny. D

Hari / Tanggal : Sabtu, 9 April 2016

SP : 1 dan 2 ( interaksi 1 )
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
a. Klien mengatakan cemas terhadap penyakitnya yang belum sembuh.
b. Klien mengatakan ada tetangga yang tidak suka dengan klien
Data Objektif
a. Klien terlihat gelisah
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
3. Tujuan Tindakan Keperawatan
a. Tujuan Umum : mengatasi gangguan ansietas klien.
b. Tujuan Khusus :
1) Pasien mampu membina hubungan saling percaya
2) Pasien mampu mengenal ansietas
3) Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi dan distraksi
4) Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi dan
distraksi untuk mengatasi ansietas
4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien
merasa aman dan nyaman saat berinteraks.
b. Membantu pasien mengenal ansietas.
c. Mengajarkan pasien teknik relaksasi dan distraksi untuk meningkatkan
kontrol dan rasa percaya diri : pengalihan situasi.

B. Strategi Komunikasi
1) Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, Selamat pagi Bu! Saya Mahasiswa perawat yang
bertugas pada pagi ini, nama saya MUNIR. Saya adalah mahasiswa dari
POLTEKKES BANJARBARU. Kalau boleh tahu, nama Ibu siapa?” “Ibu
senangnya dipanggil apa?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? semalam tidurnya nyenyak?”
c. Kontrak :
1) Topik
“Bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang tentang kecemasan
dan latihan cara mengontrol cemas dengan latihan relaksasi dan
distraksi ?”
2) Waktu
“Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya?
Bagaimana kalau 25 menit saja”
3) Tempat
“Dimana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah,
Bagaimana jika diruangan ini saja kita berbincang-bincang”
4) Tujuan
“Agar ibu dapat mengetahui kecemasan yang ibu rasakan serta cara
mengatasinya”

2) Fase Kerja
“Sekarang coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini”
“Ouw jadi ibu merasa cemas dengan penyakit ibu dan takut terhadap beberapa
tetangga ibu?. Jika boleh saya tahu, bagaimana cara Ibu mengatasinya?”
“Saya mengerti bagaimana perasaan Ibu. Setiap orang akan memiliki perasaan
yang sama jika diposisi Ibu. Tapi saya sangat kagum sama Ibu Karena Ibu
mampu menahan semua cobaan ini. Ibu adalah orang yang luar biasa. Yang
perlu Ibu ketahui adalah Ibu saat ini berada pada tingkat kecemasan yang
sedang. Untuk itu, Ibu perlu melakukan terapi disaat ibu merasakan perasaan
cemas yang berat. Terapi ini akan membantu menurunkan tingkat kecemasan
Ibu. Bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi kecemasan ibu dengan
latihan relaksasi dulu, yaitu dengan cara tarik nafas dalam, ini merupakan
salah satu cara untuk mengurangi kecemasan yang ibu rasakan”
“Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, ibu perhatikan
saya, lalu ibu bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya bu.
Ibu silakan duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, ibu tarik nafas
dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu
ibu hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan.
Sekarang coba ibu praktikkan”
“Bagus sekali, ibu sudah mampu melakukannya. ibu bisa melakukan latihan ini
selama 5 sampai 10 kali sampai ibu merasa relaks atau santai. Selain cara
tersebut untuk mengatasi kecemasan ibu, ibu bisa melakukan dengan metode
pengalihan yaitu dengan ibu melepas kecemasan dengan tertawa, berolahraga,
menulis kecemasan ibu disebuah kertas,bersantai seperti jalan-jalan atau ibu
juga bisa mengatasinya dengan mendengarkan musik.
“Nah, Selanjutnya kita latihan distraksi, dimana distraksi ini bermanfaat untuk
mengalihkan rasa cemas ibu sehingga membuat pikiran dan fisik ibu relak atau
santai. Dalam teknik ini ibu harus melakukan hal-hal yang dapat membuat ibu
relak misalnya dengan menonton acara televisi kesukaan ibu, membaca buku
atau majalah yang ibu suka, atau dengan mendengar music yang ibu sukai.
Nah, sekarang ibu sudah tau kan hal-hal apa saja yang dapat ibu lakukan untuk
mengurangi rasa cemas ibu. Nanti apabila ibu merasa cemas lagi, ibu bisa
melakukan salah satu teknik distraksi atau pengalihan yang saya beritahu tadi.

3) Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah yang
ibu rasakan dan latihan relaksasi dan distraksi?”

2) Obyektif
“Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari.”

b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)


“Jam berapa ibu akan berlatih lagi melakukan cara ini?”
“Mari, kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa
cemas, ibu bisa langsung praktikkan cara ini”

c. Kontrak yang akan datang


1) Topik
“Cara yang kita praktikkan tadi baru mengurangi sedikit kecemasan yang
ibu rasakan, bagamana jika kita latihan kembali besok bu?
2) Waktu
“Bagaimana kalau kita latihan besok, dengan jam yang sama seperti hari
ini. Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya
besok? Bagaimana kalau 25 menit saja”
3) Tempat
“Dimana ibu akan latihan dengan saya besok? Ya sudah, bagaimana
kalau besok kita melakukannya disini saja.”

Anda mungkin juga menyukai