Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH INOVASI PENDIDIKAN

TEKNOLOGI DALAM PENDIDIKAN

OLEH

INDRA HADI
BP. 112809

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT-SB)
SYEKH BURHANUDDIN
PARIAMAN
2015

0
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKAN

Seiring dengan berkembangnya era globalisasi, teknologi memiliki peranan

penting dalam segala aspek bidang kehidupan manusia baik dalam bidang

ekonomi, politik, kebudayaan seni dan bahkan dalam pendidikan. Tidak dapat

disangka bahwa teknologi merupakan suatu “Kawasan” yang dapat membantu

memecahkan kehidupan umat manusia dari masa kemasa secara efektif dan

efisien.

Dalam dunia pendidikan, teknologi sangatlah penting untuk membantu proses

pengajaran dilembaga-lembaga pendidikan. Dalam kehidupan sehari-hari peserta

didik banyak dihadapkan pada anekah ragam jenis dan produk teknologi baik

yang dijumpai, dimamfaatkan, dialami maupun yang dinikmati.

Menghadapi situasi dan kondisi seperti ini, peserta didik pada jenjang dasar

perlu diarahkan dan dibekali pendidikan teknologi guna menuju masyarakat yang

mampu mengenal, mengerti, memilih, menggunakan, memelihara, memperbaiki,

menilai, menghasilkan produk teknologi sederhana dan peduli terhadap masalah

yang berkaitan dengan teknologi.

Dalam inovasi, pendidikan tidak bisa lepas dengan masalah revolusi metode,

kurikulum yang inovatif, teknologi seta sumber daya manusia yang kritis untuk

menghasilkan daya cipta dan hasil sekolah sebagai bentuk perubahan pendidikan

pembelajaran kurikulum pendidikan teknologi hendaknya berintikan pemecahan

1
masalah dengan pendekatan empat pilar yaitu: Learning to know, learning to do,

learning to be and learning to live together.

1.2. TUJUAN

Tujuan makalah ini membahas tentang

a. awal mula teknologi?

b. pengertian teknologi pendidikan?

c. dasar pemikiran perlunya teknologi dalam pendidikan?

d. macam-macam teknologi pendidikan?

e. mamfaat dan kekurangan dari teknologi pendidikan?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGENALAN AWAL TEKNOLOGI

Dalam mengembangkan kurikulum, salah satu prinsip yang perlu

diperhatikan adalah “sesuai dengan kebutuhan”. Namun, kesepakatan ini baru

menjadi masalah apabila diikuti pertanyaan lanjutan, misalnya kebutuhan siapa?

Untuk masyarakat yang mana? Masyarakat yang mau diarahkan kemana?

Masyarakat agraris, masyarakat industri, masyarakat saat ini, masyarakat tahun

2025, atau masyarakat yang “melek” teknologi.

Kurikulum sebagai salah satu komponen dari sistem pendidikan selalu

mendapat sorotan masyarakat termasuk pejabat, ilmuwan, kalangan industry,

orang tua, dan lain-lain yang merasa berkepentingan dengan hasil-hasil

pendidikan. Bahkan, Winarno Surakhmad (2002:2) mensinyalir bahwa kurikulum

yang diciptakan untuk “memecahkan masalah tertentu ternyata lahir justru sebagai

masalah”. Oleh karena itu, pengembang kurikulum harus dapat menganalisis,

mengadakan koreksi terhadap kekurangannya, dan mencari alternative pemecahan

masalah yang kreatif, inovatif, dan missioner.

Soedijarto (1993:125) mengemukakan bahwa dalam menghadapi abad ke-

21, ada tiga indicator utama dari hasil pendidikan yang bermutu dan tercermin

dari kemampuan pribadi lulusannya,yaitu (1) kemampuan untuk bertahan dalam

kehidupan, (2) kemampuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan, baik dalam

segi sosial budaya, dalam segi politik, dalam segi ekonomi, maupun dalam segi

3
fisik biologis, dan (3) kemampuan untuk belajar terus pada pendidikan lanjutan.

Sementara itu, Wadirman (1996:3) menyatakan bahwa pendidikan hendakanya

dapat meningkatkan kreativitas, etos kerja, dan wawasan keunggulan peserta

didik.

Dari dua pendapat tersebut tampakanya terdapat kesamaan misi dan visi

yang didasarkan pada kenyataan bahwa dunia nyata yang akan dihadapi Oleh

peserta didik penuh dengan persaingan. Oleh karena itu, peserta didik perlu

dibekali kemampuan guna mengantisipasinya dan dapat mencari alternatif

penyelesaian masalah kehidupan yang dihadapinya. Salah satu masalah kehidupan

yang akan dihadapi para lulusan peserta didik adalah adanya perubahan masa

yang akan datang yang belum pasti bentuk dan arahnya. Namun, yang pasti adalah

adanya tantangan yang menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia yang salah

satunya berwujud teknologi.

Kata teknologi seringkali diartikan oleh masyarakat sebagai alat

elektronik. Tapi oleh ilmuan dan ahli filsafat ilmu pengetahuan diartikan sbagai

pekerjaan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah praktis. Jadi teknologi

lebih mengacu pada usaha untuk memecahkan masalah manusia.

Nana Syaodih S. (1997:67) menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu

teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia

pada zaman dahulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan

galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi

sederhana.

4
Ada beberapa menurut para ahli tentang pengertian teknologi yaitu sebagai

berikut:

- MenurutYp Simon (1983) teknologi adalah”suatu disiplin raasional yang

dirancang untuk meyakinkan penguasaan dan aplikasi ilmiah”.

- Menurut (An) : “Teknologi tidak perlu menyiratkan penggunaan mesin akan

tetapi lebih banyak penggunaan unsure berpikir dan menggunakan pengetahuan

ilmiah”.

- Menurut Paul Saetiles (1968) : “Teknologi selain mengarah pada

pemesinan,teknologi meliputi proses, system, manajemen dan mekanisme kendali

manusia dan bukan manusia”.

Teknlogi ialah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia

dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat,

atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.

Dari beberapa pengertian diatas tampak bahwa kehidupan manusia tidak terlepas

dari adanya teknologi. Artinya, teknologi merupakan keseluruhan cara yang

secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.

Seorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya ia

ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih mudah, lebih aman, dan

lebih-lebih yang lain.

Perkembangan teknologi terjadi apabila seseorang menggunakan alat dan akalnya

untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Sebagai contoh dapat

5
dikemukakan pendapat pakar teknologi “dunia” terhadap pengembangan

teknologi.

Menurut B.J Habiebie (1983:14) ada delapan wahana transformasi yang menjadi

prioritas pengembangan teknologi terutama teknologi industri yaitu:

1. pesawat terbang

2. maritim dan perkapalan

3. alat transportasi

4. elektronika dan komunikasi

5. energi

6. rekayasa

7. alat-alat dan mesin-mesin pertanian

8. pertahanan dan keamanan.

Dalam kaitan ini, maka timbul pertanyaan, kurikulum apa yang dapat memberikan

bekal kepada peserta didik di jenjang pendidikan dasar sehingga mereka dapat

diarahkan kepada masyarakat yang “sadar teknologi” atau masyarkat yang “melek

teknologi”. Pertanyaan yang sama, bagiamana menerjemahkan tujuan pendidikan

nasional sebagaimana diamanatkan dalam UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 4, sehingga pembelajaran mencerminkan kawasan

pendidikan teknologi.

6
2.2. PENGERTIAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Di abad ke 20 ini teknologi tidaklah asing bagi semua manusia terlebih bagi

pendidik dan peserta didik, teknologi sangatlah penting untuk mengembangkan

kemampuan anak didik dan memudahkan proses pembelajaran. Pada awalnya

masyarakat sering mengartikan bahwa teknologi pendidikan hanya sebuah

perangkat keras yang mendukung kegiatan belajar mengajar misalnya computer,

tv, radio, proyektor dll. Tetapi sebenarnya teknologi pendidikan bukan hanya

sekedar perangkat keras saja, ada juga perangkat lunak yang meliputi

menganalisis dan mendesain urutan atau langkah-langkah belajar berdasarkan

tujuan yang ingin dicapai dengan metode penyajian yang serasi dan penilaian

keberhasilannya.

Ada beberapa pengertian mengenai teknologi pendidikan menurut beberapa

ahli, antara lain :

 menurut Silber 1970,“Teknologi Pendidikan adalah pengembangan (riset, desain,

produksi, evaluasi, dukungan-pasokan, pemanfaatan) komponen sistem

pembelajaran (pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar) serta pengelolaan

usaha pengembangan (organisasi dan personal) secara sistematik, dengan tujuan

untuk memecahkan masalah belajar”.

 Menurut rumusan AECT 2004, “teknologi pendidikan adalah studi dan praktik

etik dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan

cara menciptakan, menggunakan atau memanfaatkan, dan mengelola proses dan

sumber-sumber teknologi yang tepat”.

7
 Menurut Prof. Sutomo dan Drs. Sugito, M.Pd,”Teknologi pendidikan adalah

proses yang kompleks yang terpadu untuk menganalisis dan memecahkan masalah

belajar manusia atau pendidikan”.

 Menurut MacKenzie dan Eraut 1971, “Teknologi Pendidikan merupakan

pembelajaran sistematik mengenai cara bagaimana tujuan pendidikan dapat

dicapai.”

Jadi dapat kita simpulkan bahwa teknologi pendidikan adalah segala usaha

dalam melaksanakan proses keseluruhan belajar agar terwujudnya tujuan

pembelajaran yang spesifik.

2.3. DASAR PEMIKIRAN PERLUNYA TEKNOLOGI DALAM

PENDIDIKAN

Dalam UU no 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional pasal 4

menegaskan paling tidak terdapat dua tujuan pendidikan Nasional, yaitu memiliki

pengetahuan dan keterampilan. Menurut soedijarto (1993 : 70 ) pendidkan

nasional selain bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa masih dituntut pula

untuk:

1. Meningkatkan kualitas manusia

2. Meningkatkan kemampuan manusia termasuk kemampuan mengembangkan

dirinya

3. Meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia

4. Ikut mewujudkan tujuan nasional

8
Dengan menyadari hal tersebut, pengembangan kurikulum perlu selalu

berorientasi pada perkembangan zaman dan masyarakat.

Selanjutnya dalam pasal 37 UU no 2 Tahun 1989, menyiratkan kaidah-kaidah

bahwa kurikulum harus dapat memberikan suatu pengetahuan dan keterampilan

kepada peserta didik untuk dapat mengadakan hubungan timbal balik dengan

lingkungan serta kemampuan mengembangkan diri, kemampuan akademik dan

atau profesional untuk menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu

pengetahuan, teknologi maupun untuk kesenian (soedijarto, 1993:47).

Sementara itu, Ki Hajar Dewantar (1946:15) menyatakan bahwa kebudayaan

merupakan faktor penting sebagai akar pendidikan suatu bangsa. Hal ini

mengindikasikan bahwa dalam mengembangkan kurikulum, kedudukan

kebudayaan merupakan variabel yang penting.

Landasan lain yang diperlukan dalam pengembangan kurikulum adalah teori

belajar,yaitu tentang bagaiman peserta didik belajar. Banyak sekali teori belajar

yang dikenal saat ini. Teori-teori tersebut dikembangkan terutama dari

phisikologi, Ratna Wilis Dahar (1989) antara lain menyebutkan

1. Behaviorisme ivan pavlov : classical Conditioning ; E.L. Thorndike: hukum

pengaruh; B.F. Skinner: operant conditioning)

2. Cognitive (akomodasi dan asimilasi dari piaget ; belajar bermakna dari ausubel ;

skemata), dan sebagaimana tentu saja amat berguna dalam pengembangan

kurikulum.

Gencarnya perkembangan Iptek menuntut adanya manusia-manusia yang kreatif

agar mereka dapat memasuki dunia yang amat kompetitif. Berkaitan dengan hal

9
tersebut, M.S.U. Munandar (1987:56-59) mengemukakan bahwa kreatifitas adalah

kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi, atau

unsur yang ada.

Dari beberapa pemikiran yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa

pengembangan kurikulum pendidikan teknologi untuk siswa dijenjang pendidikan

dasar tampaknya merupka n salah satu alternatif yang dapat mengatasi masalah

berkaitan dengan kebudayaan teknologi. Pendidikan teknologi pada hakikatnya

merupakan materi pembelajaran yang mengacu pada bidang-bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi dimana peserta didik diberi kesempatan untuk

membahas masalah teknologi dan kemasyarakatan, memahami dan menangani

peralatan hasil teknologi, memahami teknologi dan dampak lingkungan, serta

membuat peralatan-peralatan teknologi sederhana melalui kegiatan-kegiatan

merancang dan membuat (BTE,1998:7).

2.4. MACAM-MACAM TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Dalam setiap perkembangan zaman metode, kurikulum, dan yang lainnya pasti

mengalalmi yang namanya perubahan dan juga teknologi serta SDM yang kritis

untuk bisa menghasilkan daya cipta dan hasil sekolah sebagai bentuk perubahan

pendidikan. Oleh karena ada 5 macam teknologi pendidikan yang dapat

menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik antara lain:

1. Sistem berpikir

Setiap berpikir menjadikan kita untuk lebih hati-hati dengan munculnya

tiap metode di dunia pendidikan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya

10
perubahan yang tidak kita inginkan. Tanpa sistem berpikir kita akan sulit untuk

mengadakan peningkatan yang riil di bidang pendidikan. Jadi sistem berpikir

menghadirkan konsep sistem yang umum.

2. Desain sistem

Desain sistem adalah teknologi merancang dan membangin system yang

baru. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang cepat dan yang mampu

menyesuaikan keadaan anak didiknya dengan perkembangan zaman yang

diharapkan. Desain sistem memberi kita peralatan untuk menciptakan suatu

system yanag baru dan suatu strategi utnuk peubahan.

3. Kualitas Pengetahuan

Mutu atau kualitas pengetahuan merupakan teknologi yang memproduksi

suatu prosuk atau jasa/layanan yang sesuai harapan dengan harapan pelanggan.

Ilmu pengetahuan yang berkualitas telah menjadi alat yang sangat berharga dalam

inovasi pendidikan/sekolah.

4. Manajemen Perubahan

Manajemen perubahan adalah suatu cara untuk memandu energy kreatif

kearah positif. Dapat juga diartikan system pemikiran yang berlaku untuk aspek

manajemen inovasi tentunya dengan berorientasi pada POAC (Perencanaan,

Organisasi, Aktualisasi dan Control)

5. Teknologi Pembelajaran

Disini ada dua bagian yaitu peralatan pelajar elektronik (computer,

multimedia, internet dan telekomunikasi) dan pembelajaran yang di desain,

metode dan strateginya diperlukan untuk membuat peralatan elektronik yang

11
efektif. Pelajaran elektronik ini mengubah cara mengkomunikasikan belajar. Jadi

teknologi pembelajaran adalah system pemikiran yang berlaku untuk insruksi dan

belajar.

Ada juga macam-macam teknologi pendidikan Menurut Davies (1972) yaitu:

a. Teknologi pendidikan satu yaitu mengarah pada perangkat keras seperti

proyektor, laboratium, computer (CD ROM, LCD, TV, Video dan alat elektronik

lainnya). Teknologi kini dapat mengotomatiskan proses belajar mengajar dengan

alat yang memancarkan, memperkuat suara, mendistribusikan, merekam dan

mereproduksi material lyang menjangkau pendengar/ siswa dalam jumlah yang

besar. Jadi teknologi satu ini efektif dan efisien.

b. Teknologi pendidkan dua mengacu pada “perangkat lunak” yaitu

menekankan pentingnya bantuan kepada pengajaran. Terutama sekali dalam

kurikulum, dalam mengembangkan instruksional, metodelogi pengajaran dan

evaluasi. Jadi teknologi dua yang sekarang bermanfaat menyediakan keperluan

bagaimana merancang yang baru atau memperbarui pada pengalaman, bermanfaat

pada pengalaman belajar. Mesin dan mekanisme dipandang sebagai instrument

presentasi atau transmisi.

c. Teknologi ketiga yaitu kombinasi pendekatan dua teknologi yaitu

“perangkat keras” dan “perangkat lunak”. Teknologi pendidikan tiga, orientasi

utamanya yaitu kea rah pendekatan system dan sebagai alat meningkatkan

manfaat dari apa yang ada di sekitar. Teknologi pendidikan tiga dapat dikatakan

12
sebagai pendekatan pemecahan masalah, titik beratnya dalam orientasi diagnostic

yang menarik.

Dari ketiga macam teknologi di atas dapat dikatakan bahwa teknologi pendidikan

dalam konteks sebenarnya adalah tidak hanya mengacu pada perangkat keras saja

seperti yang umum dijadikan persepsi yang benar, namun juga meliputi perangkat

lunak dan perpaduan keduanya (perangkat keras dan lunak).

2.5. MAMFAAT DAN KEKURANGAN DARI TEKNOLOGI

PENDIDIKAN

Adapun mamfaat teknologi pendidikan meliputi:

1. Teknologi pendidikan sebagai sarana informasi untuk menyelidiki pengetahuan

yang mendukung pelajar

· Untuk mengakses informasi yang diperlukan.

· Untuk perbandingan persektif, kepercayaan dan pandangan dunia.

2. Teknologi pendidikan sebagai media social untuk mendukung pelajaran

3. Teknologi pendidikan dapat meningkatkan efektifitas dan efisien proses belajar

mengajar.

4. Teknologi pendidikan dapat meningkatkan mutu pendidikan/sekolah.

5. Teknologi pendidikan dapat mempermudah mencapai tujuan pendidikan.

Adapun Kekurangan teknologi pendidikan meliputi:

13
1. Pihak guru yang tidak bisa menoperasikan/menguasai elektronika akan tertinggal

oleh siswa.

2. Teknologi pendidikan sebagian besar memerlukan biaya yang mahal

3. Keterbatasan sarana prasarana sekolah akan menghambat inovasi pendidikan

4. Mempermudahterjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual

(HAKI)

5. Adanya pengontrolan yang tinggi terhadap peserta didik

14
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah sebagai berikut:

- Teknologi pendidikan adalah segala usaha dalam melaksanakan proses

keseluruhan belajar agar terwujudnya tujuan pembelajaran yang spesifik.

- Pengembangan kurikulum pendidikan teknologi untuk peserta didik dijenjang

pendidikan dasar tampaknya merupakan salah satu alternatif yang dapat mengatasi

masalah yang berkaitan dengan pembudayaan teknologi.

- 5 macam teknologi pendidika: Sistem berpikir, Desain system, Kualitas

Pengetahuan, Manajemen Perubahan dan Teknologi Pembelajaran

- Teknologi pendidikan memiliki mamfaat salah satunya untuk mempermudah

tercapainya tujuan pendidikan. Selain terdapat mamfaat, teknologi pendidikan

juga memiliki kekurangan salah satunya yaitu Teknologi pendidikan sebagian

besar memerlukan biaya yang mahal

3.2 KRITIK DAN SARAN

1. Saran kami mudahan materi – materi tentang teknologi dalam pendidikan ini di

pelajari dengan baik karena sangat penting dalam kehidupan dan sebagai ilmu

pengetahuan yang perlu di pelajari untuk menambah wawasan.

2. Kami berharap agar pembaca memahami dan mencenna dengan baik isi di dalam

makalah teknologi dalam pendidikan ini supaya bisa bermanfaat.

15
DAFTAR PUSTAKA

Nasution. 1994. Teknologi Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta

B. Uno Hamzah. 2011. Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi

Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

16
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

B. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 15

A. Kesimpulan ................................................................................................... 15

B. Saran ............................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA

ii
17
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Dialah yang telah menganugerahkan

Al Qur’an sebagai hudan lin naas (petunjuk bagi seluruh manusia) dan rahmatan

lil alamin (rahmat bagi segenap alam). Shalawat dan salam semoga selalu kita

sampaikan kepada suri tauladan dan junjungan umat Islam sedunia, Nabi Besar

Muhammad Saw. Berkat perjuangan, keteguhan dan pengorbanan yang penuh

ikhlas dalam menegakkan syiar Islam sehingga mampu mengubah wajah dunia

kejahiliyahan menuju cahaya Islam yang mulia.

Ucapan terima kasih kami (penyusun makalah ini) haturkan kepada

pihak-pihak yang telah berjasa membantu kami dalam penyusunan makalah ini.

Akhirnya kami sangat mengharapkan saran, kritikan dan masukan demi

memperbaiki ketidaksempurnaan makalah ini karena tidak ada satu hal pun yang

sempurna di dunia ini. Hanya Allah lah yang Maha sempurna

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Amin……

Pariaman, Januari 2015

Penulis

i18

Anda mungkin juga menyukai