Anda di halaman 1dari 3

KADARZI

\A. Kebijakan

1. Meningkatnya mutu proses / penyelenggaraan promosi / kampanye kadarzi


2. Meningkatnya peran serta masyarakat
3. Meningkatnya jumlah keluarga mandiri sadar gizi
4. Tercapainya kadarzi ( ≥ 70% )

B. Tujuan
Untuk mendapatkan data kadarzi yang akurat dalam rangka peningkatan status gizi, pencegahan dan
penanggulangan masalah gizi melalui wawancara dan pengamatan.

C. Referensi
Buku Pedoman Keluarga Mandiri Sadar Gizi (Kadarzi).

D. Ruang Lingkup
Wilayah kerja Puskesmas Boyolali I

E. Penanggung Jawab
Petugas Gizi

F. Masa berlaku
Ditinjau ulang setiap setahun sekali

G. Definisi
Keluarga Mandiri Sadar Gizi (Kadarzi) adalah Keluarga yang telah mempraktekkan perilaku gizi yang
baik dan benar sesuai kaidah ilmu gizi, dapat mengenali masalah gizi yang ada dalam keluarga, mampu
mengidentifikasi potensi yang dimiliki keluarga/lingkungan, serta mampu melakukan tindak lanjut untuk
mengatasi masalah gizi yang ada berdasarkan potensi yang dimilikinya.

H. Alat dan Bahan


Kuesioner berisi indikator Kadarzi

I. Langkah-langkah

 Menentukan desa sampel.


 Menentukan kelurga sampel yang akan dikunjungi.
 Menyiapkan kuesioner Kadarzi.
 Melakukan kunjungan ke rumah – rumah yang dijadikan sampel.
 Menanyakan / melakukan wawancara tentang indikator Kadarzi.
 Mencatat hasil wawancara di kuesoner Kadarzi.
 Menempel hasil wawancara di papan rumahnya.
 Merekap hasil kunjungan rumah.
 Membuat laporan.

J. Hal-Hal yang perlu diperhatikan


Dibuat pemetaan untuk mendapatkan gambaran cakupan Kadarzi.

K. Dokumen terkait

 Laporan hasil pendataan Kadarzi


 Leaflet, poster
L. Unit Terkait
Bidan Desa.

M. Formulir yang dipergunakan


Formulir Pendataan Kadarzi.

KONSELING ASI
A. Kebijakan
Pelaksanaan konseling laktasi harus mengikuti langkah - langkah yang tertuang dalam intruksi
kerja.

B. Tujuan
Untuk membantu ibu mengatasi masalah – masalah dalam kegiatan menyusui agar dapat menyusui
secara ekslusif selama 6 bulan dan melanjutkannya sampai 2 tahun atau lebih.

C. Referensi
Pelatihan Konselor Laktasi, UNICEF, 1993

D. Ruang Lingkup
Prosedur ini berlaku untuk ibu hamil, ibu menyusu, dan balita yang datang ke klinik/pojok konseling
laktasi.

E. Penanggung Jawab
sawitri nur handayani

F. Masa berlaku
Ditinjau ulang setiap setahun sekali.

G. Definisi
Klinik konseling laktasi adalah tempat pelayanan konsultasi untuk membantu ibu dalam mengatasi
masalah – masalah dalam kegiatan menyusui.

H. Alat dan Bahan


Alat tulis, boneka bayi, spuit, selang NGT, sampel payudara.

I. Langkah-langkah

 Petugas menanyakan identitas (nama, umur, jenis kelamin, dan alamat) ibu dan balita yang
datang.
 Petugas menanyakan kondisi kesehatan ibu dan balita.
 Petugas menanyakan riwayat ibu dalam menyusui.
 Petugas menilai dan mengamati kegiatan menyusui.
 Petugas memberikan konseling laktasi sesuai dengan keluhan ibu.
 Petugas mengkonsultasikan dengan dokter untuk ibu/balita yang perlu penanganan lebih
lanjut.
 Petugas melaksanakan pencatatan dan pelaporan.

J. Dokumen terkait
Buku Register Konseling Laktasi

K. Unit Terkait
Polindes/PKD, Pustu, BP, KIA.

L. Formulir yang dipergunakan

 Formulir Riwayat Menyusui


 Formulir Pengamatan kegiatan Menyusui

Anda mungkin juga menyukai